Anda di halaman 1dari 62

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

KONSEP DAN PROGRAM


“PATIENT SAFETY “

1
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Topik Bahasan
• KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN” (KTD)
• PATIENT SAFETY
• KONSEP DASAR PATIENT SAFETY
• PROGRAM KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS
• MEMBANGUN BUDAYA PATIENT SAFETY DENGAN
“LEADERSHIP”

2
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Di Rumah Sakit :

Banyaknya jenis obat,jenis pemeriksaan dan


prosedur, serta jumlah pasien dan staf
Rumah Sakit yang cukup besar, merupakan
hal yang potensial bagi terjadinya
kesalahan.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

KESALAHAN MEDIS (Medical Error)

• Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan


medis yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien.
(KKP-RS)
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
KEJADIAN TIDAK
UNIVERSITAS DIHARAPKAN (KTD)/ Adverse Event
NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Suatu kejadian yang mengakibatkan


cedera yang tidak diharapkan pada pasien
karena suatu tindakan (commission) atau
karena tidak bertindak (ommision), dan bukan
karena “underlying disease” atau kondisi pasien
.
(KKP-RS)
NYARIS CEDERA (NC)/ Near Miss
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan


(commission) / tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai
pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena :
– “keberuntungan”(mis.,pasien terima suatu obat kontra indikasi
tetapi tidak timbul reaksi obat)
– “pencegahan” (suatu obat dengan overdosis lethal
akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
membatalkannya sebelum obat diberikan)
– “peringanan” (suatu obat dengan over dosis lethal
diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotenya). (KKP-RS)
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Pasien
tidak cidera Near Miss (NM)
- Dpt obat “c.i.”, tdk timbul (chance)
- Plan, diket, dibatalkan (prevention)
- Dpt obat “c.i.”, diket, beri anti-nya
Malpra
Medical Error kt e k (mitigation)

-Kesalahan proses
-Dpt dicegah
-Pelaks Plan action Pasien
tdk komplit
cidera Adverse Event (AE)
-Pakai Plan action yg
salah (KTD=Kejadian Tdk Diharapkan)
-Krn berbuat : commission
-Krn tidak berbuat : omission

Proses of Care Pasien


(Non Error) cidera Adverse Event

Nico A. Lumenta/KKP-RS
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Keselamatan Pasien Rumah Sakit - KPRS


(Patient safety)

• Suatu sistem dimana RS membuat asuhan pasien lebih


aman.

• Sistem ini mencegah terjadinya cedera yg disebabkan


oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tdk mengambil tindakan yg seharusnya diambil. (KKP-
RS)
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PRIMUM, NON NOCERE


UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

FIRST, DO NO HARM

HIPPOCRATES’S TENET
(460-335 BC)
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Patient Safety bukan kegiatan yang baru.


Patient Safety sudah menyatu dengan proses pengobatan
kepada pasien itu sendiri

“ Patient Safety programs were born of


existing practices that were
expanded, formalized, and
centralized.”
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

MENGAPA PERLU “PATIEN SAFETY “ ?


Mengapa Patient Safety
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Quality Quality Quality


Structure Process of care Outcome : AE
Costly
Cost: Invsment

“Blaming”
Patient Safety -Pengaduan, Tuntutan
-Culture -Tuduhan “Malpraktek”(Pid/Perd)
-Reporting -Proses Hukum:Polisi,Pengadilan
-Learning/Analysis/Research -Blow-up Mass Media, 90%
Publikasi-opini negatif
-K&R-based Standard-Guideline -“Pertahanan RS” :
-Implementasi,Monitor - Pengacara
-Patient Involvement - RS/Dr : Asuransi
- Tuntutan balik
- Dsb
Kepercayaan meningkat
Kecurigaan meningkat
KONSEP
UNIVERSITASDASAR
NU SURABAYA PATIENT SAFETY
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Bebas dari cedera (harm) yang seharusnya tidak terjadi / potensial


cedera akibat dari pelayanan kesehatan yang disebabkan error yang
meliputi kegagalan suatu perencanaan /memakai rencana yang salah
dalam mencapai tujuan (Wardhani, 2017 : 2).
• Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien
lebih aman (Peraturan Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 ). Sistem
tersebut meliputi;
– asesmen risiko
– identifikasi dan pengelolaan risiko pasien
– pelaporan dan analisis insiden
– kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
– implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan / tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
13
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Keselamatan pasien merupakan suatu sistem


untuk melakukan pencegahan serta
perbaikan yang diakibatkan dari kesalahan
pelayanan kesehatan terhadap pasien.

14
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Patient Safety di berbagai negara

1. Amerika : AHRQ (Agency for Healthcare Research and


Quality), 2001
2. Australia : Australian Council for Safety and Quality in
Health Care, 2000
3. Inggeris : NPSA (National Patient Safety Agency), 2001
4. Canada : NSCPS (National Steering Committee on
Patient Safety), CPSI (Canadian Patient Safety
Institute), 2003
5. Malaysia : Patient Safety Council, 2004
6. Denmark : UU Patient Safety, 2003
7. Indonesia : KKP-RS, 2005
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

A Protocol For the Investigation and analysis Of Clinical Incidents.CRU & ALARM
Near Miss
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin “Accident Model”
MISS!!
Defences

Background
Factors: Unsafe Acts:
Management
workload
Decisions/ mistakes
supervision
Organisational equipment
omissions
Processes knowledge violations
training

Latent Failures Work Active Failures


Conditions
Multi-Causal
Theory “Swiss
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Cheese” diagram (Reason, 1991)
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Standar Keselamatan Pasien


(Kemenkes RI (2015)

a. Hak pasien
– Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil
pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian
tidak diharapkan.
b. Mendidik pasien dan keluarga
 Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya
tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam
asuhan pasien.
19
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan


 Rumah sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan
menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit
pelayanan.
d. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan
keselamatan pasien
 Rumah sakit harus mendesain proses baru /
memperbaiki proses yang ada, memonitor dan
mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif kejadian tidak diharapkan,
dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja
serta keselamatan pasien.
20
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien


1) Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terinterasi dalam organisasi melalui
penerapan “Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah
Sakit”.
2) Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk
identifikasi risiko keselamatan pasien dan program menekan atau
mengurangi kejadian tidak diharapkan.
3) Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan
koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan
keputusan tentang keselamatan pasien.
4) Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk
mengukur, mengkaji, dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta
meningkatkan keselamatan pasien.
5) Pimpinan mengukur dan mengkaji efektivitas kontribusinya dalam
meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien.
21
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien


1) Rumah sakit memiliki proses pendidikan,
pelatihan, dan orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan
keselamatan pasien secara jelas.
2) Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan dan memelihara kompetensi staf
serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam
pelayanan pasien

22
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk


mencapai keselamatan pasien.
1) Rumah sakit merencanakan dan mendesaian
proses manajemen informasi keselamatan pasien
untuk memenuhi kebutuhan infromasi internal
dan eksternal.
2) Transmisi data dan informasi harus tepat waktu
dan akurat.

23
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

PROGRAM
“KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT”
SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

PENERAPAN
KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
1). TUJUH LANGKAH MENUJU
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

2). STANDAR KESELAMATAN PASIEN


RUMAH SAKIT
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA

1
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

KKP-RS NO 001-VIII-2005

TUJUH LANGKAH MENUJU


KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
PANDUAN BAGI STAF RUMAH SAKIT
(KKP-RS)
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

7 LANGKAH
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, Ciptakan kepemimpinan & budaya


yg terbuka & adil.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat
& jelas tentang KP di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem &
proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang
potensial bermasalah
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah
dapat melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-
RS.
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa
kejadian itu timbul
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan informasi
yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada
sistem pelayanan
KKP RS
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP


Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
RS:
 Kebijakan : tindakan staf segera setetelah insiden, langkah kumpul fakta,
dukungan kepada staf, pasien - keluarga
 Kebijakan : peran & akuntabilitas individual pada insiden
 Tumbuhkan budaya pelaporan & belajar dari insiden
 Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian KP.

Tim:
 Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insiden
 Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan
tindakan / solusi yg tepat.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA


2.
Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas tentang
KP di RS Anda.
RS:
 Ada anggota Direksi yg bertanggung jawab atas KP
 Di tiap bagian ada orang yg dapat menjadi ”penggerak” (champion) KP
 Prioritaskan KP dalam agenda rapat Direksi / Manajemen
 Masukkan KP dalam semua program latihan staf

Tim:
 Ada ”penggerak” dalam tim untuk memimpin Gerakan KP
 Jelaskan relevansi & pentingnya, serta manfaat gerakan KP
 Tumbuhkan sikap kesatria yg menghargai pelaporan insiden.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

3.
RISIKO
Kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta
lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial
bermasalah.
RS:
• Struktur & proses mjmn risiko klinis & non klinis, mencakup KP
• Kembangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko
• Gunakan informasi dari sistem pelaporan insiden & asesmen risiko &
tingkatkan kepedulian terhadap pasien.

Tim:
• Diskusi isu KP dalam forum2, untuk umpan balik kepada mjmn terkait
• Penilaian risiko pada individu pasien
• Proses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, &
langkah memperkecil risiko tsb
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN


4.
Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat melaporkan
kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd
KKP-RS.
RS:
• Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dalam
maupun ke luar - yg harus dilaporkan ke KPPRS - PERSI.

Tim:
• Dorong anggota untuk melapor setiap insiden & insiden yg telah
dicegah tetapi tetap terjadi juga, sebagai bahan pelajaran yg penting.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN


5.
PASIEN
Kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dgn
pasien.
RS:
• Kebijakan : komunikasi terbuka ttg insiden dgn pasien & keluarga
• Pasien & kel. mendapat informasi bila terjadi insiden
• Dukungan, pelatihan & dorongan semangat kepada staf agar selalu
terbuka kepada pasien & kel. (dlm seluruh proses asuhan pasien)

Tim:
•Hargai & dukung keterlibatan pasien & kel. bila telah terjadi insiden
•Prioritaskan pemberitahuan kpd pasien & kel. bila terjadi insiden
•Segera setelah kejadian, tunjukkan empati kpd pasien & kel.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP


Dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah untuk
belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul.
RS:
• Staf terlatih mengkaji insiden secara tepat, mengidentifikasi sebab
• Kebijakan : kriteria pelaksanaan Analisis Akar Masalah (Root Cause
Analysis/RCA) atau Failure Modes & Effects Analysis (FMEA) atau metoda
analisis lain, mencakup semua insiden & minimum 1 X per tahun utk proses
risiko tinggi.

Tim:
• Diskusikan dalam tim pengalaman dari hasil analisis insiden
• Identifikasi bagian lain yg mungkin terkena dampak & bagi pengalaman tsb.
CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
SISTEM KP
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

7. Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah


untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan.
RS
• Tentukan solusi dengan informasi dari sistem pelaporan, asesmen risiko,
kajian insiden, audit serta analisis
• Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf &
kegiatan klinis, penggunaan instrumen yg menjamin KP.
• Asesmen risiko untuk setiap perubahan
• Sosialisasikan solusi yg dikembangkan oleh KKPRS - PERSI
• Umpan balik kepada staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insiden
Tim
• Kembangkan asuhan pasien menjadi lebih baik & lebih aman.
• Telaah perubahan yg dibuat tim & pastikan pelaksanaannya.
• Umpan balik atas setiap tindak lanjut tentang insiden yg dilaporkan.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA

2
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

STANDAR
KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

(KARS – DEPKES)
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Standar Keselamatan Pasien RS


(KARS – DepKes)
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk
melakukan evaluasi dan meningkatkan keselamatan
pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien

KKP RS
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Insiden Keselamatan Pasien


• adalah setiap kejadian yang tidak disengaja
dan kondisi yang mengakibatkan / berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah
pada pasien, terdiri dari kejadian tidak
diharapkan, kejadian nyaris cedera, kejadian
tidak cedera, dan kejadian potensial cedera

37
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Jenis-jenis insiden;
1. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah
kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden.
Exp : obat-obatan LASA (look a like sound a like)
disimpan berdekatan.

38
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah suatu


kejadian insiden yang belum sampai terpapar
ke pasien.
Exp:
suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan
kepada pasien, tetapi staf lain megetahui dan
membatalkannya sebelum obat tersebut diberikan
kepada pasien

39
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah suatu kejadian


akibat melaksanakan suatu tindakan (comission) /
tidak mengambil tindakan yang seluruhnya diambil
(omission) yang dapat mencederai pasien tetapi
cedera tidak terjadi karena:
1) “Keberuntungan” (misalnya pasien yang menerima suatu
obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
2) “Peringatan” (misalnya pasien secara tidak sengaja telah
diberikan suatu obat dengan dosis lethal, segera
diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya
sehingga tidak menimbulkan cedera berat).

40
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah kejadian


yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan (comission) / tidak
mengambil tindakan (omission) & bukan karena
penyakit dasarnya (underlying disease) / kondisi
pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan
medis / bukan kesalahan medis.
Exp ; Pasien yang diberikan obat A dengan dosis lebih
karena kesalahan saat membaca dosis obat pada
resep sehingga pasien mengeluhkan efek samping
dari obat tersebut.
41
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

5. Kejadian Sentinel adalah suatu KTD yang


mengakibatkan kematian, cedera permanen,
atau cedera berat yang temporer &
membutuhkan intervensi untuk
memperthankan kehidupan, baik fisik
maupun psikis, yang tidak terkait dengan
perjalanan penyakit / keadaan pasien. 
biasanya dipakai untuk kejadian tidak
diharapkan atau tidak dapat diterima seperti
operasi pada bagian tubuh yang salah.
42
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

MEMBANGUN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DENGAN


“LEADERSHIP”
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

QUALITY

QUALITY SAFETY
SAFETY

TO ERR IS HUMAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin
Active failures Latent Conditions

Errors

Near Misses Patient harm

Event reporting
Transactional

Learning

Transformational

Redesign

Safer patient care


The Patient Safety Hand Book
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

“PATIENT SAFETY”
UNIVERSITAS NU SURABAYA MERUPAKAN SUATU
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

TRANSFORMASI KULTURAL.
Perubahan Budaya yang Diharapkan :
• Culture of Safety
• Blame-Free Culture
• Reporting Culture
• Learning Culture

Diperlukan upaya transformasional yang menyangkut intervensi multi


level dan multi dimensional yang terfokus pada misi dan strategi
organisasi, leadership style, serta budaya organisasi
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

CULTURE OF SAFETY
• SAFETY BEYOND QUALITY
Ternyata MUTU Pelayanan saja tidak cukup. Proses
hukum di RS sangat meningkat, RS & Profesi gencar
menjadi sasaran serangan tudingan.
KESELAMATAN PASIEN mengubah “Blaming Culture” ke
“Safety Culture”, dan mengurangi LITIGASI di RS

(Hillary Rodham Clinton and Barack Obama : Making Patient Safety


the Centerpiece of Medical Liability Reform.
New Engl J Med 354;21 www.nejm.org May 25, 2006.)
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

BLAME – FREE CULTURE

The Approach to Error


INDIVIDUAL ERROR FAILURE OF THE SYSTEM

SYSTEM ERROR HUMAN FAILURE

HRRI.Healthcare Risk Resources International


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Sebagian besar profesional adalah perfeksionis sehingga


kegagalan akan menyebabkan penurunan moril secara pribadi
dengan akibat kinerja yang menurun yang justru menimbulkan
potensi untuk melakukan kesalahan.
Oleh karena itu :
- Hindari tuduhan secara pribadi
- Ciptakan lingkungan yang kondusif

• Pertanyaan pimpinan :
– Apa yang telah terjadi ? (bukan “siapa yang melakukan itu
?”)
– Hambatan apa yang menghalangi kemampuan anda
melaksanakan tugas secara efisien ?
– Kejadian apalagi yang mungkin bisa timbul ?
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Clinicians involved
UNIVERSITAS in an adverse event need...
NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• support
• advice
• recognition of
systems
 nature of adverse
events
 sense of security
about Investigation
& improvement
processes

Fallibility is part of the human condition


We can’t change the human condition
We can change the conditions under which people work
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

REPORTING CULTURE
PELAPORAN INTERNAL RS :
– SISTEM PELAPORAN
– ALUR PELAPORAN
– FORMAT LAPORAN

PELAPORAN RS KE KKPRS-PERSI:
_ KTD/KNC
_ FORMAT BAKU
FAKULTAS
Medical KEPERAWATAN
error: NPSA DAN KEBIDANAN
– NHS, 2005
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

My mistake
Everyone makes mistakes. When patients are
harmed, all those involved – staff, families and
patients – can feel devastated.
It isn’t easy to be open and honest when
things go wrong. You may worry that you’ll
be blamed or that your career will suffer. But
the NHS can only learn how to prevent errors
if you speak up when you make a mistake.
Here, some of the most senior and influential
doctors from across the country share their
mistakes and the lessons they learned
from them.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN Medical error: NPSA – NHS, 2005
UNIVERSITAS NU SURABAYA
‘As I emptied theGenerasi
Menyiapkan syringe,Rahmatan
I
Lil’alamin

realised with horror that I’d


picked up the wrong one’

‘I made an incision over what I


Chairman, British Medical Association took to be a vein. As I hooked
the vessel, I realised that it was
the common peroneal nerve’

President, Royal College of Surgeons of England

‘I suddenly realised that I’d put in


far too much heparin’

Dean of Postgraduate Medical Studies, North Western Deanery


Patients who experience
NU SURABAYA an adverse event need..
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Apology -- emphaty


• to know what happened
• advice about necessary treatment
• change to prevent recurrence
• ongoing support
Siklus Kegiatan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA Keselamatan Pasien
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Patient 1.
Involvement/ Pelaporan •Risk Grading Matrix
Communication •Risk Analysis : RCA,
Insiden
6. FMEA
Implementasi & 2.
“Measurement” Analisis/Belajar
Yan RS Riset
yang lebih
5.
aman 3.
Pelatihan
Seminar Pengembangan
Solusi
4.
Panduan
Pedoman
Standar
@PERSI, 2006
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

Untuk menciptakan perubahan diperlukan


“Transformasional Leadership”,
bukan “Managership”

WHY ?

Keberhasilan Transformasi :
• Peran Leadership 70 % - 90 %
• Peran Managership 10 % - 30 %
( Kotter )
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

“ Act as a Leader not a Manager,


Stop Managing Start Leading !”

( Robert Flater : “Jack Welch and GE Way” )


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
APA YANG
UNIVERSITAS HARUS DILAKUKAN OLEH PIMPINAN RS ?
NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

1. Langkah awal gerakan Patient Safety dimulai dengan suatu


“Pernyataan” atau semacam “Deklarasi” tentang tekad untuk
memulai aktivitas Patient Safety

Isi pernyataan mengandung elemen :


• Nyatakan bahwa Patient Safety sangat penting dan menjadi
prioritas
• Komitmen tentang tanggung jawab eksekutif dalam Patient
Safety
• Aplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mutakhir
• Berlakukan “Blameless Reporting”
• Percepat proses perubahan
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

2. BERDAYAKAN PARA “PELOPOR” (CHAMPION)


DITIAP UNIT
3. BRIEFING TIAP PERTEMUAN
4. SUSUN ORGANISASI DENGAN PENANGGUNG
JAWAB YANG JELAS
5. LAKUKAN “PATIENT SAFETY WALKROUND” DENGAN
KONSENTRASI KESELAMATAN PASIEN
6. CIPTAKAN SUASANA KERJA YANG KONDUSIF
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

MANFAAT RS TERAPKAN KESELAMATAN PASIEN

• Kecenderungan “Green Product” -produk yang aman-


di bidang industri lain, al.menjadi persyaratan dlm
berbagai proses transaksi, sehingga menjadI makin
laku/laris, makin dicari masyarakat

• RS yang menerapkan KP akan lebih ”dicari” oleh ”3rd


Party Payer” :
Perusahaan-perusahaan dan Asuransi-asuransi akan
mengutamakan memakai RS-RS tsb sebagai provider
kesehatan karyawan / klien mereka, & kemudian akan
diikuti oleh masyarakat yang akan lebih mencari RS
yang aman.
• Kegiatan RS di kawasan Blaming akan menurun krn
fokus di kawasan Patient Safety.
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

KESIMPULAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

• DUGAAN MALPRAKTEK  KTD


• “PATIENT SAFETY “ MERUPAKAN LANGKAH STRATEGIS :
- Safer Care  Quality (Safety Beyond Quality)
- Hubungan Dokter-Pasien  Partnership
• “PATIENT SAFETY” SUATU PERUBAHAN BUDAYA
- Safety Culture
- Blame-Free Culture
- Reporting Culture
- Learning Culture
• DIBUTUHKAN “KOMITMENT “ DAN “LEADERSHIP”
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Menyiapkan Generasi Rahmatan Lil’alamin

TERIMA KASIH

UTAMAKAN
KESELAMATAN PASIEN

Anda mungkin juga menyukai