Anda di halaman 1dari 59

KESELAMATAN PASIEN DI RS & FASKES

LAINNYA
(patient safety)

FATMANELLY,SKM,MARS

Payakumbuh, 07 Januari 2017


Pendahuluan
 Isue penting di rumah sakit & faskes lainnya
Peningkatan mutu terus menerus (QA)
Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Worker Safety
Environmental Safety

 Patient safety isue mutu dan citra yankes (out come )  Q & S

 Kejadian Tak diharapkan (KTD)  sering terjadi


 Th 2000, USA, Utah: KTD 2,9% meninggal 6,6%
New york: KTD 3,7% meninggal 13,6%
 WHO: USA, Inggris, Denmark, Australia: KTD 3,2-16,6%

 Indonesia: KTD ???  komplain pasien dan keluarga 


Tuntutan hukum
2
Patient Safety :
 Sistem RS & Faskes Lainnya agar membuat
asuhan pasien lebih aman.

Ruang lingkup: - asesmen risiko,


- identifikasi dan pengelolaan hal yg
berhub dgn risiko pasien,
- pelaporan dan analisis insiden
- kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya
- implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko

4
 Terciptanya budaya keselamatan pasien
di RS/Faskes Lainnya
 Meningkatnya akuntabilitas RS/Faskes
Lainnya, terhadap pasien dan masyarakat
 Menurunnya kejadian yg tidak
diharapkan (KTD) di RS/Faskes Lainnya
 Terlaksananya program pencegahan
terhadap pengulangan kejadian yg tidak
diharapkan
Dasar Hukum

1. UU Praktek Kedokteran No.29 tahun 2004


2. UU Kesehatan No 36 tahun 2009
3. UU Rumah Sakit No.44 tahun 2009
4. Peraturan Menkes No 1691 tahun 2011
Keselamatan Pasien
Pasal 43 – UU No.44 thn 2009
1. Rumah sakit wajib menerapkan standar keselamatan
pasien.
2. Standar keselamatan pasien sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
3. Rumah sakit dalam melaksanakan standar keselamatan
pasien sebagaimana dimaksud dalam pasal 87 ayat (1)
melalui pelaporan insiden, menganalisa, menetapkan
pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka
kejadian yang tidak diharapkan.
4. Rumah sakit melaporkan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada komite yang ditetapkan
oleh Menteri.
5. Pelaporan insiden keselamatan pasien tidak dapat
digunakan untuk menuntut rumah sakit dan tenaga
yang bekerja di rumah sakit.
Elemen PATIENT SAFETY
1. Adverse Drug events (ADE) / Medication Error (ME)
2. Restrain Use
3. Nosocomial Infection
4. Surgical mishaps
5. Pressure ulcers  decubitus
6. Blood Product safety (admnistration)
7. Antimicrobal Resistance
8. Imunization Programme
9. Falls
10. Blood Stream- vascular catheter care  IADP
11. Systematic review, follow up, and Reporting of
Patients / Visitor of Incidance
8
Pasien
tidak cidera Near Miss (NM)

(KNC=Kejadian NYARIS CIDERA)


Proses of Care - Dpt obat “c.i.”, tdk timbul (chance)
Error - Plan, diket, dibatalkan (prevention)
- Dpt obat “c.i.”, diket, beri anti-nya
(mitigation)
-Kesalahan proses
-Dpt dicegah
-Pelaks Plan action Pasien
tdk komplit
cidera Adverse Event (AE)
-Pakai Plan action yg
salah (KTD=Kejadian Tdk Diharapkan)
-Krn berbuat : commission
-Krn tidak berbuat : omission

Proses of Care Pasien


(Non Error) cidera Adverse Event

Adib Yahya
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)

Suatu kejadian yang mengakibatkan


cedera yang tidak diharapkan pada pasien
karena suatu tindakan (commission) atau
karena tidak bertindak (ommision), dan
bukan karena “underlying disease” atau
kondisi pasien.
PATIENT SAFETY PROBLEM
• Transfussion error
• Adverse Drug Event
• Wrong-site surgery
• Surgical injuries
• Hosp-acquired infection
• Falls
• Burns
• Mistaken Identity
CONTOH KASUS KTD di Indonesia
(2005 – 2016)
 Pemberian / Penyuntikan salah obat di RS M Djamil (2005)
 Tertukarnya Bayi di RS Pirngadi Medan (2006)
 Rupture Urethra akibat pemasangan kateter oleh siswa perawat di RS
M Djamil (2005)
 Kasus Steven Jhonson Syndrome di Puskesmas Pasaman Barat
(2007)
 Kesalahan dan tidak di informasikannya hasil PA di RSPI (2007)
 Kasus Kebutaan pada operasi Cataract oleh Perdami di RSMH
Palembang (2007)  sd MA dan PK  divonis perdata ganti rugi 85
juta (2012)
 Perforasi usus akibat Laparoskopi Kandungan (RSMD – 2008)
 Kasus sunatan oleh Bidan  terpotong gland penis (Pdg – 2009)
 Terjatuhnya pasien gelisah di IGD RSMH Palembang (2010)Kasus
pasien bunuh diri di RSMH (2012)
 Bayi diculik di RSUP Dr.Wahidin Makasar (2012), RS Hasan Sadikin
Bandung (2014)
 Kasus obat anestesi di RS Siloam Karawaci Jkt (2015)
 Kasus Anestesi di RSUD Pringsewu Lampung (2016)
OPERASI SALAH KAKI

KARS
OPERASI SALAH SISI

KARS
Heart patients and their family members queue for their
prescription medication from a pharmacy at the Punjab Institute of
Cardiology in Lahore.

SAMA
YA DGN
TEMPA
T
KITA ?
POTENSI
MEDICATION
Antrian obat di RSUD ERROR
Patients queue up for their medication at the pharmacy in
the Charlotte Maxeke Johannesburg Academic Hospital.
International Patient Safety Goals

1. Identify Patient correctly


2. Improve effective Communication
3. Improve the safety of high-allert medication
4. Eliminate wrong-site, wrong patient, wrong
procedure surgery
5. Reduce the risk of health care-associated infection
6. Reduce the risk of patient harm from falls

20
SASARAN I : KETEPATAN
IDENTIFIKASI PASIEN
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki /
meningkatkan ketelitian identifikasi
pasien.

KARS
IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR

IDENTITAS PASEIN
GELANG NAMA (NAMA, NO RM, TGL
LAHIR)
MINIMAL  2 IDENTITAS PASIEN
SAAT PEMASANGAN
GELANG OLEH PETUGAS
Jelaskan manfaat gelang pasien
Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas,
menutupi gelang .dll
Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila akan
melakukan tindakan atau memberi obat tidak melihat gelang

KARS
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI
YANG EFEKTIF

Standar SKP.II.
• Rumah sakit mengembangkan
pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar para
pemberi layanan.

KARS
Komunikasi yang mudah terjadi
kesalahan
Terjadi pada saat:
 Perintah diberikan secara
lisan
 Perintah diberikan melalui
telpon
 Saat pelaporan kembali
hasil pemeriksaan kritis.

KARS
PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Read back
Repeat back
Check back
Teach back
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT
YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

 Standar SKP.III.
• Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki keamanan
obat-obat yang perlu diwaspadai (high-
alert)

KARS
Obat-obatan Yang Perlu Diwaspadai (High-
alert Medications) :

1. Obat Yang Sering Menyebabkan


Terjadi Kesalahan / Kesalahan Serius
(Sentinel Event)
2. Obat Yang Berisiko Tinggi
3. Nama Obat Rupa Dan Ucapan
Mirip/NORUM, Atau Look Alike Sound
Alike / LASA).
LOOK ALIKE SOUND ALIKE
Look Alike Sound Alike
Poor handwriting

Coumadin or Kemadrin ?
Lotrison or Lotrimin ?

Doxorubicin or Daunorubicin ? Pentobarbital or Phenobarbital ?


Contoh Petunjuk Penulisan Resep
PELABELAN OBAT PASIEN
(DI APOTIK / INST FARMASI)
• IDENTITAS PASIEN  2 identitas
• NAMA OBAT
• DOSIS DAN RUTE ( oral, intra vena,
supp )
• WAKTU PEMBERIAN
• TANGGAL KADALUWARSA
JANGAN GUNAKAN SINGKATAN
4. KEPASTIAN TEPAT LOKASI,
TEPAT PROSEDUR , TEPAT PASIEN OPERASI

KARS
TIME OUT
SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO
INFEKSI TERKAIT PELAYANAN
KESEHATAN
Standar SKP.V.

• Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk mengurangi
risiko infeksi yang
terkait pelayanan
kesehatan
KARS
42
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
HAND RUB
IS
PREFERRED
It only takes
20 – 30 sec
to do it!
???
?
KARS
SASARAN VI : PENGURANGAN RISIKO PASIEN
JATUH

Standar SKP.VI.
• Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk mengurangi
risiko pasien dari
cedera karena jatuh.
Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer Publishing
Company, New York. 2009.
Maksud dan Tujuan SKP VI.
• Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai
penyebab cedera pasien rawat inap.
• Rumah sakit / Faskes Perawatan , perlu
mengevaluasi risiko pasien jatuh dan mengambil
tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila
sampai jatuh.
• Evaluasi :
– riwayat jatuh,
– obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol
– gaya jalan dan keseimbangan
– serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.
• Program tersebut harus diterapkan di rumah sakit
dan faskes lainnya.
Contoh Langkah Pencegahan Risiko Jatuh :
1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang diperlukan
2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti slip
3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping tempat
tidur pasien
4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari hambatan
dan terang
5. Pastikan lorong bebas hambatan
6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat dalam
jangkauan pasien
7. Pasang Bedside rel
8. Evaluasi kursi dan tinggi tempat tidur
a
7 Std Patient Safety
1. Hak Pasien  Kewajiban DPJP utk menjelaskan
asuhan termasuk kemungkinan KTD
2. Mendidik Pasien & Keluarga  General Consent dan
Form Edukasi terintegrasi
3. Keselamatan Pasien dan Kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja utk
keselamatan pasien
5. Peran Pimpinan utk meningkatkan Keselamatan
Pasien
6. Pelatihan Staf tentang Keselamatan Pasien
7. Komunikasi efektif antara para petugas dan antara
petugas kesehatan dengan pasien dan keluarga
Solusi penerapanpatient safety di Rumah Sakit & Faskes
Lainnya
1. Hati-hati dengan nama obat…..perhatikan nama, huruf dan bentuknya
(Be careful with the use of drug name, form and words that are similar).

2. Identitas pasien harus jelas (Identify clearly the identity of the patient).

3. Perlu komunikasi yang baik antar petugas pada saat pertukaran jaga
(Communication is true when the handover / transfer patients).

4. Pastikan melakukan sesuatu yang benar pada bagian tubuh yang benar
(Make sure the correct action on the right side of the body).

5. Monitoring larutan elektrolit (Control fluid electrolit (concetrated).

6. Gunakan alat suntik sekali pakai (Use of disposable injection equipment).

7. Tingkatan kegiatan cuci tangan untuk mencegah infeksi nosokomial


(Increase hand hygiene to prevent nosocomial infection).

8. Pastikan penanganan obat secara akurat setiap pertukaran atau pemindahan


pasien
( Ensure accuracy of the administration of drugs on the transfer of service)

9. Pastikan Sarana dan Prasarana serta Fasilitas pelayanan di RS /Faskes, tidak


58 berisiko jatuh
59

Anda mungkin juga menyukai