Anda di halaman 1dari 63

Presentasi

CAPSTONE
DESIGN
KELOMPOK 7

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


GH ENERGY TEAM

ILHAM SAPUTRA VIGO MU’AMAR FAESA RAYHAN AQIL M.


RESERVOIR ENGINEER DRILLING ENGINEER PRODUCTION ENGINEER

GH ENERGY TEAM INTRODUCTION


GH ENERGY TEAM

FAUZI HABIB SYAHRAZAT A.


ECONOMIC ANALYSYS HSE &CSR

GH ENERGY TEAM INTRODUCTION


DAFTAR ISI
01 Geological Review 08 Field Development & Classfication
02 Well Log Interprestation 09 Pipeline
03 PVT Analysis 10 Surface Facility
04 Core Analysis 11 Drilling & Well Design
05 Well Testing 12 Well Completion
06 Nodal Analysis & well Opt 13 Economics
07 Reservoir Modeling & Simulation 14 HSE & CSR
Halama 3

GEOLOGICAL
REVIEW
GEOGRAFI FIELD

Jatibarang berada di bagian utara pulau Jawa, sekitar 48 km di


sebelah Barat laut Kota Cirebon. Jatibarang terletak di bagian
Tenggara dari Kabupaten Indramayu dan berada sekitar 19 kilometer
di sebelah selatan Kota Indramayu itu sendiri. Secara topografi
seluruhan, wilayah Jatibarang berada di dataran rendah. Koordinat
Jatibarang berada pada 6° 28' 0" lintang selatan dan 108° 17' 0" bujur
timur

GEOLOGICAL REVIEW
Halaman 3

GEOLOGICAL
REVIEW
OVER VIEW FIELD

Rinjani Field adalah lapangan yang terletak di region Jawa Barat.


Onshore Field ini dikelola oleh GH Energy yang memiliki 3 sumur
yaitu sumur X-HZ1,X-HZ2 yang telah optimal dan X-HZ3 sumur
pengembangan yang masih akan terus dikembangkan oleh team GH
Energy.

GEOLOGICAL REVIEW
Halaman 4

JENIS LITOLOGI

Dapat hasil plot dapat dianalisa terdapat bebrapa jenis litologi batuan terdapat
sandstone,sitt, salt,coal dan clay.
Jenis Litologi yang mendominasi yaitu sand stone berarti menendakan
permeable.
WELL LOG INTERPRESTATION
Halaman 4

ZONA PRODUCTIVE

Dari basic log analysis terdapat 6 zona yang dimana


zona 2,3 & 5 yang cenderung ke kiri merupakan zona
yang permeable. Selain itu dapat dilihat bahwa basic
log analisis menunjukan adanya hydrocarbon ada
aksiran merah
WELL LOG INTERPRESTATION
CUT OFF

Dari hasil Analisa


zona 2 & 3 displit
tersebut merupakan
zona hydrocarbon
yang paling besar pay
flag dikarenakan lebih
optimal.

WELL LOG INTERPRESTATION


PAY SUMMARY

Sumur X-HZ3 ini memiliki 4 zona pay zone,zona 5 yang paling optimal karena indikasi
shalenya yang paling rendah lebih dominan sand stone sehingga menandakanlapisan
tersebut yang paling permeable.
Hal ini juga didukung dengan data log dan analisis pada porosity, permeability, cutoff
and summation, dan analisis lain yang dilakukan pada software interactive petrophysics.
Data ini nantinya akan dijadikan acuan pada pengembangan lanjutan untuk sumur ini.

WELL LOG INTERPRESTATION


VALIDASI DATA
ZONE 1 2,2856 0,276061 Dengan analisa pada histogram, kita dapat menentukan porositas zona
ZONE 2 2,1895 0,348864
ZONE 3 2,2197 0,325985
yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui porositas efektif.
ZONE 4 2,1125 0,407197 Untuk perhitungan porositas efektif, diperlukan data porositas neutron
ZONE 5 2,2682 0,289242 dan porositas densitas, dimana porositas neutron bisa didapatkan
ZONE 6 2,537 0,085606
langsung dari pembacaan log, dan porositas densitas bisa didapatkan
melalui perhitungan.

POROSITAS EFEKTIF OOIP


Dengan analisa pada histogram NPHI dan RHOB, kita ZONE 1 0,373302463 7341564
ZONE 2 0,408231452 8028496
dapat menentukan porositas efektif dari masing-masing ZONE 3 0,370382317 7284135
zona. Dari semua zona yang dianalisa, porositas pada ZONE 4 0,429132481 8439547
ZONE 5 0,343337429 6752256
zona ke-4 ini tergolong pada porositas yang baik-sangat ZONE 6 0,200285294 3938917
baik

WELL LOG INTERPRESTATION


KESIMPULAN
• Ada beberapa jenis litologi batuan yang didapatkan dari plot sandstone,sitt,
salt,coal dan clay.
• Terdapat 6 zona yang dimana zona 2,3 & 5 zona yang permeable. Karena
adanya hydrocarbon ada ditujukkan pada aksiran merah
• Dari hasil Analisa zona 2 & 3 displit tersebut merupakan zona hydrocarbon
yang paling besar pay flag dikarenakan lebih optimal.

Well Log Interprestation


HASIL

Komponen penyusun hidrokarbon dari fluida pada sumur X-HZ 3 adalah metana
(C1) sampai dengan ikosana (C-20). Fluida ini juga disertai dengan kandungan
H2S, CO2, dan N2 (Abdulrazzaq, 2021)

PVT ANALYSIS
HASIL

Dari hasil running pvt pada software menunjukkan


sifat fisik fluida reservoir pada sumur X-HZ 3. Dari
phase envelope, didapatkan bahwa jenis fluida pada
reservoir ini adalah volatile oil.

PVT ANALYSIS
KESIMPULAN

Dari hasil yang didapat untuk jenis fluida yaitu volatile oil, dengan Komponen
penyusun hidrokarbon dari fluida pada sumur X-HZ 3 adalah metana (C1)
sampai dengan ikosana (C-20).

PVT ANALYSIS
Halaan 4

DATA SCAL

DATA SCAL SEBELUM NORMALISASI


SAMPEL 1 SAMPEL 2 SAMPEL 3
sw krw kro sw krw kro
sw krw kro 0,087 0 1
0,2005 0 0,35482 0,2115 0 0,41652 0,198 0,048 0,46
0,2701 0,0033 0,2285 0,302 0,0048 0,211 0,236 0,064 0,29
0,3025 0,0085 0,188 0,343 0,093 0,164
0,3536 0,0103 0,1536
0,3315 0,016 0,159 0,395 0,116 0,113
0,3975 0,0159 0,1208 0,453 0,15 0,064
0,4539 0,0902 0,084
0,5074 0,038 0,0715 0,497 0,18 0,038
0,5644 0,158 0,043 0,534 0,217 0,023
0,6465 0,085 0,0288
0,6211 0,18 0,0221 0,625 0,32 0,006
0,6918 0,103 0,0167
0,6603 0,2003 0,0133 0,645 0,35 0,0041
0,7344 0,12 0,0088 0,657 0,375 0,0033
0,7373 0,2028 0,00388
0,7995 0,20281 0 0,7885 0,14152 0,00208 0,697 0,43322 0

CORE ANALYSIS
Halaan 4

DATA SCAL

DATA SCAL SETELAH NORMALISASI

sw* kro* krw* sw* kro* krw* sw* kro* krw*


0 1 0 0 1 0 0 1 0
0,11619 0,643989 0,016271 0,156846 0,506578 0,033917 0,181967 0,46 0,110798
0,17028 0,529846 0,041911 0,246274 0,36877 0,072781 0,244262 0,29 0,147731
0,2187 0,448115 0,078892 0,322357 0,290022 0,112352 0,419672 0,164 0,214672
0,42304 0,23674 0,444751 0,512825 0,17166 0,268513 0,504918 0,113 0,267762
0,60751 0,121188 0,779054 0,753899 0,069144 0,600622 0,6 0,064 0,346244
0,70217 0,062285 0,88753 0,832409 0,040094 0,727812 0,672131 0,038 0,415493
0,76761 0,037484 0,987624 0,906239 0,021127 0,847937 0,732787 0,023 0,5009
0,89616 0,010935 0,999951 1 0,004994 1 0,881967 0,006 0,738655
1 0 1 0,914754 0,0041 0,807904
0,934426 0,0033 0,865611
1 0 1

CORE ANALYSIS
Halaan 4

HASIL SCAL

Dari grafik porositas terhadap permeabilitas (skala POROSITAS VS PERMEABILITAS


logaritmik) dari tiga sampel di atas menunjukkan 1000

hubungan yang berbanding lurus ditunjukkan dengan


trendline (titik-titik biru), yaitu semakin tinggi nilai

PERMEABILITAS
R² = 0,129
porositas maka nilai permeabilitas juga akan semakin
tinggi seperti yang ditunjukkan (Wahyuni & Nurwidiyanto,
2016). Namun dengan nilai R2 yang sangat rendah 100
22,4 22,8 23,2 23,6 24 24,4 24,8

(0,1289), hal ini kemungkinan disebabkan dua hal, yaitu: POROSITAS

kurangnya data sampel, dan terlalu dekatnya spasi sampel


sehingga tidak bisa digunakan sebagai justifikasi bahwa
porositas dan kedalaman tidak berbanding terbalik.

CORE ANALYSIS
Halaan 4

HASIL RCAL

POROSITAS VS KEDALAMAN Dari grafik porositas terhadap kedalaman dari tiga


POROSITAS
sampel di atas menunjukkan hubungan yang
22 23 24 25
315,5
berbanding terbalik ditunjukkan dengan trendline
(titik-titik biru), yaitu semakin dalam, maka nilai
KEDALAMAN

315,9
R² = 0,1991
porositas akan semakin berkurang, seperti yang
316,3
ditunjukkan (Davies et al., 2018). Namun dengan
316,7
nilai R2 yang sangat rendah (0,1991), hal ini
317,1 kemungkinan juga disebabkan dua hal, yaitu:
317,5 kurangnya data sampel, dan terlalu dekatnya spasi
sampel sehingga tidak bisa digunakan sebagai
justifikasi bahwa porositas dan kedalaman tidak
berbanding terbalik.
CORE ANALYSIS
Halaan 4

HASIL SCAL

KURVA PERMEABILITAS RELATIF SEBELUM KURVA PERMABILITAS RELATIF SETELAH


Permeabilitas relatif minyak dan air

Permeabilitas relatif minyak dan air


NORMALISASI NORMALISASI
1
0,9 1
0,8 0,9
0,7 0,8
0,6 0,7
0,5 0,6
0,5
0,4
0,4
0,3
0,3
0,2 0,2
0,1 0,1
0 0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1
Saturasi Air Saturasi Air

kro sampel 1 krw sampel 1 krw sampel 2 kro sampel 1 krw sampel 1 kro sampel 2

kro sampel 2 krw sampel 3 kro sampel 3 krw sampel 2 kro sampel 3 krw sampel 3

CORE ANALYSIS
KESIMPULAN
• Dari penelitian tersebut, didapat beberapa kesimpulan diantaranya; nilai porositas dari ketiga sampel yang diambil dari
nilai rata-rata yaitu 23,76%, yang termasuk kategori sangat baik (very good). Sedangkan Nilai permeabilitas dari ketiga
sampel yang diambil dari nilai ratarata yaitu 211,67 mD yang juga termasuk kategori sangat baik (very good). Dari
grafik porositas terhadap permeabilitas menunjukkan hubungan yang berbanding lurus, sementara dari grafik porositas
terhadap kedalaman dari tiga sampel di atas menunjukkan hubungan yang berbanding terbalik, keduanya ditunjukkan
dengan trendline namun dengan nilai R 2 yang sangat rendah. Hal ini kemungkinan disebabkan dua hal, yaitu:
kurangnya data sampel, dan terlalu dekatnya spasi sampel sehingga tidak bisa digunakan sebagai justifikasi bahwa
porositas dan kedalaman tidak berbanding terbalik. Nilai saturasi minyak (So) dan saturasi gas (Sg) dari ketiga sampel
yang diambil dari nilai rata-rata yaitu 46% dan 1,7%.
• Kurva permeabilitas relatif fungsi saturasi pada lapangan X dapat ditentukan dengan metode normalisasi dan de-
normalisasi. Kurva permeabilitas relatif dari hasil rekontruksi 3 sampel data core belum menghasilkan history matching
minyak yang baik. Di mana persentase perbandingan volume minyak aktual dan simulasi sebesar 9% sementara
persentase harus di bawah 5% agar dapat dikatakan matching.

CORE ANALYSYS
Halaan 4

DATA
Buildup Test Data

Time (Hours) Pressure (Psi) Horner Time

0,05 6552,27 2881


0,11 6707,23 1310,090909
Formation and Fluid Properties
0,182 6864,04 792,2087912

•Data pada
0,268 7020,47 538,3134328
q 225 STB/D 0,372 7173,63 388,0967742
tp 144 hr 0,496 7320,43 291,3225806
0,646 7457,95 223,9102167
pwf 6399,66 psia 0,825 7583,84 175,5454545
h 5 ft
slide ini
1,04 7696,62 139,4615385
1,298 7795,84 111,9399076
porosity 7,9 % 1,608 7882,09 90,55223881
rw 0,33 ft 1,979 7956,77 73,76402223
2,42 8021,74 60,50413223
B 1,261 RB/STB
merupakan ct
viscosity
8,45E-06 psi^-1
2,43 cp
2,96
3,6
4,37
5,3
8078,99
8130,31
8177,16
8220,64
49,64864865
41
33,95194508
28,16981132
6,41 8261,51 23,4648986

data untuk 7,74


9,33
11,25
13,55
8300,33
8337,44
8373,1
8407,47
19,60465116
16,4340836
13,8
11,62730627

Pressure
16,31 8440,65 9,828939301
19,62 8472,71 8,339449541
23,6 8503,65 7,101694915
28,4 8533,47 6,070422535
34,1 8562,13 5,2228739

build up 41
49,2
59,1
71
8589,59
8615,78
8640,64
8664,1
4,512195122
3,926829268
3,436548223
3,028169014
85,2 8686,1 2,690140845

test. 102,3
122,8
144
8706,57
8725,5
8740,72
2,407624633
2,172638436
2

WELL TESTING
Halaan 4

HASIL

PR ES S U R E V HOR N ER
•Grafik disamping 10000

9000

merupakan hasil 8000

7000

6000
y = -305,1ln(x) + 9106,8

plot antara pressure 5000

4000

3000

dengan horner. 2000

1000

0
1 10 100 1000 10000

p 7675,637674 t 1
p1 7583,84 t1 0,825 Dan hasil plotnya PBU untuk
p2 7696,62 t2 1,04 permeabilitas itu mendapatkan 31,91512
dan nilai skinnya -5 menandakan adanya
perbaikain pada formasi.
WELL TESTING
Halaan 4

HASIL
pwf 1 760 psia 0,1 hours
pwf 2 820 psia 1 hours Log Horner Time vs Pressure
Tentukan slope: 900
slope: 800
m= 60 700
600

Pressure
Lalu cari permeabilitas 500
400
k= 16699,02 300
200
100
0
1 10 100 1000
s= 16,71172
t

•Hal yang pertama dilakukan melakukan plot time vs pressure untuk mendapatkan slope terlebih
dahulu

•Lalu dari hasil plot dilakukan didapatkan pwf sebesar 780 psig pada waktu 0,1 hrs dan pwf 2
sebesar 820 psig pada 1 hrs

•Lalu nilai k yg didapat yaitu 16699,02 & nilai s sebesar 16

WELL TESTING
KESIMPULAN
• Well Testing menggunakan pressure build up test
• hasil plotnya PBU untuk permeabilitas itu mendapatkan 31,91512 dan nilai
skinnya -5 menandakan adanya perbaikain pada formasi.
• pwf sebesar 780 psig pada waktu 0,1 hrs dan pwf 2 sebesar 820 psig pada 1
hrs

WELL TESTING
Halaan 4

KURVA VLP & VLP/IPR

VLP VLP/IPR
1 1,2
0,8 1
0,8
0,6
pwf (psia)

0,6

pwf (psia)
0,4 IPR
0,4
0,2 VLP
0,2
0 0
0,00 200,00 400,00 600,00 800,00 1.000,00 1.200,00 1.400,00 0,00 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 3.000,00
Q (bpd) Q (bpd)

NODAL ANALYSIS & WELL OPTIMIZATION


Halaan 4

IPR

anggapan (psia) persamaan vogel


IPR
0 2.739,39
1,2
0,04 2.713,97 1
1
0,08 2.681,54 0,85

0,12 2.642,09 0,8 0,7

pwf (psia)
0,55
0,16 2.595,63 0,6
0,4
0,2 2.542,16 0,4
0,4 2.169,60 0,2
0,16
0,12
0,2 0,08
0,55 1.775,13 0,04
0
0,7 1.282,04 0
0,00 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 3.000,00
0,85 690,33 Q (bpd)
1 0,00

Q max (bpd) Q opt (bpd) Metode vogel yang lebih mudah dan lebih cepat
2.739,39 2.191,52 serta hasil Analisa lebih optimal disbanding dengan
metode lainnya.
NODAL ANALYSIS & WELL OPTIMIZATION
Halaan 4

KESESUAIAN UKURAN TUBING

Versi Dt (Inch) Qopt Capaian (bfpd) Q opt Target (bfpd)


2. 3/8 -
2. 7/8 1750
Vogel 2191,52
3. 1/2 1870
4. 1/2 2150
• Berdasarkan dari perhitungan dan Analisa
yang dilakukan pada sumur X- • Maka dari itu ukuran tubing 4 ½ lah
HZ3,Penggunaan ukuran ini yaitu 2 7/8 inch yang paling sesuai dan mendekati
mampu memproduksikan sebesar 1.248 bfpd. nilai target laju produksi optimal
Dinilai tidak sesuai dan tidak mencapai sumur X-HZ3 yaitu 2191,52 bfpd
produksi optimal (Qopt) sumur X-HZ3 yaitu
sebesar 2191,52 bfpd.

NODAL ANALYSIS & WELL OPTIMIZATION


Halaan 4

ARTFICIAL LIFT

range capacity
Series stage type Rate best effeciency
min cap max cap
513/538 FC 2200 2300 1500 2800

Metode lifting yang digunakan pada sumur X-HZ3


adalah pompa ESP (electrical submersible pump)
dikarenakan untuk mencapai optimal laju produksi
sumur. Dan didukung juga lapangan Rinjani yang sedikit
pasir sehingga minim untuk terjadi kepasiran.
NODAL ANALYSIS & WELL OPTIMIZATION
KESIMPULAN
• Adanya pergantian tubing pada sumur X-HZ3,dari ukuran ini yaitu 2 7/8 inch mampu
memproduksikan sebesar 1.248 bfpd. Dinilai tidak sesuai dan tidak mencapai
produksi optimal (Qopt) sumur X-HZ3 yaitu sebesar 2191,52 bfpd diganti menjadi
ukuran tubing 4 ½ lah yang paling sesuai dan untuk mendekati nilai target laju
produksi optimal sumur X-HZ3 yaitu 2191,52 bfpd.
• Artificial lift yang digunakan pada sumur X-HZ3 dengan series 513/538, Stage Type
FC 2200, Rate Efeciency 2300 dan Range cap 1500-2800

NODAL ANALYSIS & WELL OPTIMIZATION


Halaan 4

HASIL

Berikut hasil 3D modeling reservoir menggunakan


software petrel dengan Grid 40x34x1133

RESERVOIR MODELING & SIMULATION


Halaan 4

HASIL

RESERVOIR MODELING & SIMULATION


Halaan 4

HASIL

OILDST WATER GAS


140 25
160
120
140
20
120 100

100 80 15

LIQUID

LIQUID
LIQUID

80 60
10
60
40
40 5
20
20
0 0
0
01/01/2019 02/01/2019 03/01/2019 04/01/2019 05/01/2019 01/01/2019 02/01/2019 03/01/2019 04/01/2019 05/01/2019
01/01/2019 02/01/2019 03/01/2019 04/01/2019 05/01/2019
DATE
DATE DATE

BOTTOM HOLE PRESSURE


160
DST
2200,00
140
2150,00 120

2100,00 100

LIQUID
Pressure

80 OIL
2050,00
60 WATER
2000,00 GAS
40

1950,00 20

1900,00 0
01/01/2019 02/01/2019 03/01/2019 04/01/2019 05/01/2019 01/01/2019 02/01/2019 03/01/2019 04/01/2019 05/01/2019

DATE DATE

RESERVOIR MODELING & SIMULATION


KESIMPULAN
• Dari modeling reservoir 3D (porosity, water saturasi, NTG, permeability, dan
Boi) dengan menggunakan software petrel diketahui dengan Grid
40x34x1133
• Dan untuk penginputan data DST selama 5 hari dengan dihasilkan nya data
sebanyak +5000 karena pembacaan data setiap menit, maka diketahuilah
hasil untuk Oil DST 147 bbl, Water DST 114 bbl, dan Gas DST 22 mscf
• Untuk perolehan nilai BHP tertinggi yaitu 2177 psia, dan pada hari ke 4 & 5
stabil
• Secara berkala perbarui model reservoir dengan data terkini dan lakukan
kembali validasi untuk memastikan model tetap akurat

RESERVOIR MODELING & SIMULATION


GAS

10
20
30
40
50
60
70
80

0
01/ 01/ 2019
02/ 01/ 2019
03/ 01/ 2019
04/ 01/ 2019
05/ 01/ 2019

27/01/2019.
06/ 01/ 2019
07/ 01/ 2019
08/ 01/ 2019
09/ 01/ 2019
10/ 01/ 2019
11/ 01/ 2019
12/ 01/ 2019
13/ 01/ 2019
14/ 01/ 2019
GAS

TIME
15/ 01/ 2019
16/ 01/ 2019

FIELD DEVELOPMENT & OPTIMATION


17/ 01/ 2019
18/ 01/ 2019
19/ 01/ 2019
20/ 01/ 2019
21/ 01/ 2019
22/ 01/ 2019
Plot disamping merupakan hasil

23/ 01/ 2019


24/ 01/ 2019
25/ 01/ 2019
26/ 01/ 2019
27/ 01/ 2019
permalan produksi dari minyak,air dan
gas dimulai dari tanggal 01/01/2019 s/d

OIL
100
120

20
40
60
80

01/ 01/ 2019


02/ 01/ 2019
03/ 01/ 2019 WATER
04/ 01/ 2019
1000
1200
1400
1600
1800

200
400
600
800

05/ 01/ 2019


06/ 01/ 2019
07/ 01/ 2019
08/ 01/ 2019
09/ 01/ 2019
10/ 01/ 2019
11/ 01/ 2019
12/ 01/ 2019
OIL

13/ 01/ 2019


14/ 01/ 2019
TIME

15/ 01/ 2019


16/ 01/ 2019
17/ 01/ 2019
18/ 01/ 2019
SKENARIO PENGEMBANGAN

19/ 01/ 2019


WATER

20/ 01/ 2019


TIME

21/ 01/ 2019


22/ 01/ 2019
23/ 01/ 2019
24/ 01/ 2019
25/ 01/ 2019
26/ 01/ 2019
27/ 01/ 2019
Halaan 4
KESIMPULAN
• Peramalan produksi water. oil tertinggi sebesar 99 stb/day,water tertinggi
sebesar 1646 MSCF/d dan gas tertinggi sebesar 70 stb/day.

FIELD DEVELOPMENT & OPTIMATION


GAS

10
20
30
40
50
60
70
80

0
01/ 01/ 2019
02/ 01/ 2019
03/ 01/ 2019
04/ 01/ 2019
05/ 01/ 2019

27/01/2019.
06/ 01/ 2019
07/ 01/ 2019
08/ 01/ 2019
09/ 01/ 2019
10/ 01/ 2019
11/ 01/ 2019
12/ 01/ 2019
13/ 01/ 2019
14/ 01/ 2019
GAS

TIME
15/ 01/ 2019
16/ 01/ 2019
17/ 01/ 2019
18/ 01/ 2019

RESERVES DEFINITION & CLASIFICATION


19/ 01/ 2019
20/ 01/ 2019
21/ 01/ 2019
22/ 01/ 2019
Plot disamping merupakan hasil

23/ 01/ 2019


24/ 01/ 2019
25/ 01/ 2019
26/ 01/ 2019
27/ 01/ 2019
permalan produksi dari minyak,air dan
gas dimulai dari tanggal 01/01/2019 s/d

OIL
100
120

20
40
60
80

01/ 01/ 2019


02/ 01/ 2019
03/ 01/ 2019 WATER
04/ 01/ 2019
1000
1200
1400
1600
1800

200
400
600
800

05/ 01/ 2019


06/ 01/ 2019
07/ 01/ 2019
08/ 01/ 2019
09/ 01/ 2019
10/ 01/ 2019
11/ 01/ 2019
12/ 01/ 2019
OIL

13/ 01/ 2019


14/ 01/ 2019
TIME

15/ 01/ 2019


16/ 01/ 2019
17/ 01/ 2019
18/ 01/ 2019
SKENARIO PENGEMBANGAN

19/ 01/ 2019


WATER

20/ 01/ 2019


TIME

21/ 01/ 2019


22/ 01/ 2019
23/ 01/ 2019
24/ 01/ 2019
25/ 01/ 2019
26/ 01/ 2019
27/ 01/ 2019
Halaan 4
KESIMPULAN
• Peramalan produksi water. oil tertinggi sebesar 99 stb/day,water tertinggi
sebesar 1646 MSCF/d dan gas tertinggi sebesar 70 stb/day.

RESERVES DEFINITION & CLASIFICATION


Halaan 4

HASIL

Jaringan diatas bentuk dari jaringan pipeline lapangan rinjani yang dimana aliran
dari semua sumur berkumpul ke manifold kemudian masuk ke separator lalu gas
dibakar diflare stage dan air dan minyak masuk ke tank
PIPELINE
KESIMPULAN
• Fluida yang mengalir dari tiga sumur kemudian mengalir menuju choke
dengan menggunakan connector, kemudian dari choke fluida dialirkan
menunju junction dengan jaringan flowline yang disesuaikan, dari junction
fluida disalurkan menuju separator dengan melewati heater agar suhu fluida
tetap terjaga. Setalah melewati proses pada Heater, fluida dialirkan menuju
separator 3 fasa. Kemudian liquid dan juga gas akan keluar dari outlet nya
masing – masing dan kemudian fluida disimpan di masing - masing
storage tank. Untuk oil dibantu oleh pompa dalam mengalirkan fluida
dari separator menuju oil storage. Sementara gas dibakar melalui flare stage.
Dapat dilihat pada hasil running network simulation, untuk oil diperoleh
sebanyak 503,3517 STB/d, water 1207, 408 STB/d, gas 0,09674701
mmscf/d.
PIPELINE
Halaan 4

SKEMA SURFACE FACILITY

SURFACE FACILITY
KESIMPULAN
• Sudah terdapat gambaran dari surface facility dari lapangan Rinjani.
• Permasalahan yang terjadi yaitu bekunya minyak bagian bawah
dikarenakan kurangnya heater distorage tank sehingga tidak mampu
memanaskan atau menjaga suhu dalam Oil Storage. Dan diatasi dengan
menambah jumlah heater agar panasnya bisa menyeluruh sampai
kebawah sehingga suhu minyak bisa terjaga.

SURFACE FACILITY
Halaan 4

WELL SCEMATIC

Untuk skema komplesi sumur dapat dilihat


bahwasanya total kedalaman sumur yaitu
sekitar 4453 ft dengan kombinasi model
sumur openhole dan casehole.
Packer diletakan dikedalaman 4420 ft yang
mana pemasangan casing surface
diposisikan di kedalaman 1484ft lalu
pemasangan production casing berada
dikedalaman 4423 ft
DRILLING & WELL DESIGN
Halaan 4

DESIGN CASING

Menggunakan 3 Casing ,packer yaitu:


• Conductor casing;445 MD,Surface casing;1484 MD dan Production Casing ;4453 MD.
• Tubing di 4422 MD
• Packer 4420 MD

DRILLING & WELL DESIGN


KESIMPULAN
• Menggunakan 3 casing yaitu casing conductor,Surface & production.
• Conductor casing ;445 MD,Surface casing;1484 MD dan Production Casing ;
4453 MD. ,Tubing di 4422 MD,Packer 4420 MD

DRILLING & WELL DESIGN


Halaan 4

ARTIFICIAL LIFT

Gambar disamping
merupakan hasil
runningan untuk artificial
lift pompa ESP
menggunakan PIPESIM
software dan juga sudah
terdapat data pompa dan
grafik.

WELL COMPLETION
KESIMPULAN
• Dari Running PIPESIM didapatkan hasil untuk Well Scematic,downhole
equipment,Artificial lift dan Komplesi sumur.
• Pada pemasangan packer diletakkan hampir diujung tubing karena kalau
packer ketinggian ada banyak daerah yang terekspos sama fluida reservoir
• Dipilihnya Artificial lift ESP Pump model FC2200, Range flowrate 1500-
2800 bbl/d ini sesuai dengan produksi optimal (Qopt) sumur X-HZ3 yaitu
sebesar 2191,52 bfpd.

WELL COMPLETION
Halaan 4

COST ESTIMATION

Komponen Harga Satuan


Drilling (20% cap, 80% non cap) 950.000,00 US$/sumur

Pipeline dan Trunkline (80% cap, 9.500 US$/ukuran/km


20% non cap)
Fasilitas Permukaan (80% cap, 25.322.000 US$
20% non cap)
WOWS (Work Over Well 500.000 US$/sumur
Service) (20% cap, 80% non cap)

PROJECT ECONOMICS
Halaan 4

COST RECOVERY

Indikator Base Case Scenario 1 Scenario 2 Scenario 3

NPV Kontraktor (US$M) 11.494 94.455 104.871 118.775

NPV Pemerintah (US$M) 18.058 217.478 240.784 270.360

ROR % 6 25 30 39
POT (Tahun) 7.01 2.88 2.25 1.73

PI 0,30 1.97 1,90 1.79


Goverment Take (%) 20.5176567 46.48949173 46.20170727 45.58963557

Contractor Take (%) 13.0595828 20.19132283 20.12258876 20.02855121

Biaya Operasional (%) 23.0763987 23.07692308 23.07692308 23.07692308

Investasi (%) 43.3452257 10.24226236 10.5987809 11.20371486

PROJECT ECONOMICS
Halaan 4

GROSS SPLIT

Indikator Base Case Scenario 1 Scenario 2 Scenario 3


NPV Kontraktor -2.795 104.615 113.861 125.511
(US$M)

NPV Pemerintah 32.347 207.318 231.793 263.624


(US$M)

ROR % -1 21 25 32
POT (Tahun) 0 3.76 2.96 2.15
PI -0,05 0,67 0,65 0,62
Goverment Take (%) 36.7529428 44.31761385 44.47654178 44.45378536

Contractor Take (%) -3.1757033 22.36320071 21.84775425 21.16440143

Biaya Operasional (%) 23.0763987 23.07692308 23.07692308 23.07692308

Investasi (%) 43.3452257 10.24226236 10.5987809 11.30489014

PROJECT ECONOMICS
Halaan 4

SENSITIVITY ANALYSIS

Sensitivitas NPV Contractor


0
80% 85% 90% 95% 100% 105% 110% 115% 120%

INVESTMENT (MUSD)
OIL PRICE (USD)
-2000
Thousand (US$)
OIL PROD (BBL)

-4000
OPEX (MUSD)
NPV @ DR=10%, US$

-6000
OPEX (MUSD)

-8000

OIL PROD (BBL)

INVESTMENT (MUSD)
-10000
OIL PRICE (USD)

Sensitivity

-12000

OIL PROD (BBL) OIL PRICE (USD) INVESTMENT (MUSD) OPEX (MUSD)

PROJECT ECONOMICS
Halaan 4

SENSITIVITY ANALYSIS
Sensitivitas PIR Contractor
0.450

Thousand (US$) 0.400

0.350

0.300
NPV @ DR=10%, US$

0.250

0.200

0.150

0.100

0.050
Sensitivity

0.000
80% 85% 90% 95% 100% 105% 110% 115% 120%

OIL PROD (BBL) OIL PRICE (USD) INVESTMENT (MUSD) OPEX (MUSD)

PROJECT ECONOMICS
Halaan 4

SENSITIVITY ANALYSIS

Sensitivitas GOI PROFIT


30000

27791.684295

Thousand (US$) 25,174


25000

22,688

20,296
20000
18,058
NPV @ DR=10%, US$

18057.7314625 15,739

15000
13,628

10,922

10000
8572.680375625

5000

Sensitivity

OIL PROD90%
(BBL) 0
80% 85% 95% OIL PRICE (USD) 100% INVESTMENT (MUSD)
105% 110% OPEX (MUSD) 115% 120%

PROJECT ECONOMICS
KESIMPULAN
• Diketahui schedule project dari tahun 2018-2022, dengan estimasi total cost 26.772.009
US$
• Dengan pertimbangan risk analysis Lingkungan yang kurang stabil, Hewan liar DLL
• Dan menggunakan metodePSC cost recovery dan gross split dengan tiga scenario

PROJECT ECONOMICS
Halaan 4

HASIL

HSE & CSR


HSE (Healty Safety and enviroment)

• Eliminasi, dengan menghilangkan sumber bahaya di tempat kerja


• Substitusi, mengganti dengan bahan atau proses yang lebih aman
• Rekayasa engginer, seperti pemasangan alat pelindung mesin dan pemasangan alat sensor
otomatis
• Pengendalian administrative, seperti pemisahan lokasi, pergantian shift kerja dan pelatihan
karyawan
• APD (alat pelindung diri), seperti helm, wearpack, sepatu DLL.
Healty Management Program
• Memberikan asuransi kesehatan bagi para karyawan/pekerja,
• Adanya pemeriksaan kesehatan secara teratur/berkala bagi seluruh karyawan/pekerja,
• Bagi pekerja/karyawan wajub ikut serta dalam menyusun kebijakan HSE (Healty Safety And Eviroment).
Safety Management
SAFETY PRINCIPLE :
• Selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD),
• Selalu Mengutamakan kesehatan fisik & mental,
• Selalu bisa mengendalikan resiko,
• Selalu berada di area kerja yang aman.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum didefinisikan sebagai ilmu tentang antisipasi,
pengenalan, evaluasi dan pengendalian bahaya yang timbul di atau dari tempat kerja yang dapat
mengganggu kesehatan dan kesejahteraan pekerja, dengan mempertimbangkan kemungkinan
dampaknya terhadap lingkungan masyarakat sekitar dan lingkungan pada umumnya (Benjamin,
2008). Adapun beberapa prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dalam industy migas diantaranya :
• Ledakan dan kebakaran
• Bahaya pada kelistrikan
• Dan juga perencanaan serta cara pencegahannya
Enviromental
• Operasi Pengeboran,
Management
Limbah minyak terdiri atas bermacam-macam senyawa, diantaranya berupa hidrokarbon ringan, hidrokarbon berat, pelumas
dan bahan ikutan dalam hidrokarbon. Kegiatan industri perminyakan dapat menimbulkan limbah yang mencemari
lingkungan. Selain itu proses pengeboran dan pengilangan minyak bumi juga menghasilkan lumpur minyak dalam jumlah
besar. Lumpur minyak merupakan polutan yang sangat berbahaya, UU No. 23 tahun 1997 dan PP No. 18 tahun 1999
mengkategorikan lumpur minyak sebagai limbah B3 (Bahan Kimia berbahaya dan Beracun) (Sudrajat, D et., al). Lumpur
minyak yang dihasilkan akan menimbulkan pencemaran bagi lingkungan sekitar bila penanganannya tidak tepat, seperti
pencemaran udara apabila dilakukan pembakaran langsung maupun pencemaran tanah apabila limbah ini ditimbun tanpa
pengolahan awal (Kurniasari, 2005).
• Operasi Produksi,
Salah satu hasil limbah dari operasi produksi ialah air. Air yang langsung di buang ke alam lepas
tanpa melakukan penyortiran akan mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti tercemarnya
sungai.
• Hazard Management,
Hazard adalah aktivitas, obyek, komponen yang dianggap dapat menimbulkan kerusakan atau
terganggunya proses/aktivitas didalamnya hingga kecelakaan kerja (Farihah, 2016).
• Waste Management,
Sistem pengelolaan limbah yang digunakan dalam proyek diantaranya :
 Mengurangi dan mengahapus
 Mendaur ulang
 Recovery
CSR (Corporate Social Responsbilitis)
CSR adalah definisi menurut The World Business Council for Sustainable Development yaitu bahwa
CSR merupakan suatu komitmen terus-menerus dari pelaku bisnis untuk berlaku etis dan untuk
memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja
dan keluarganya, juga bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya. Dari definisi ini kita
melihat pentingnya ‘sustainability’ (berkesinambungan / berkelanjutan), yaitu dilakukan secara terus
menerus untuk efek jangka panjang dan bukan hanya dilakukan sekali-sekali saja. Konsep CSR
memang sangat berkaitan erat dengan konsep sustainability development (pembangunan yang
berkelanjutan). Dari beragam definisi tersebut, ada satu kesamaan bahwa CSR tak bisa lepas dari
kepentingan shareholder dan stakeholder perusahaan. Mereka adalah pemilik perusahaan, karyawan,
masyarakat, negara dan lingkungan. Konsep inilah yang kemudian diterjemahkan oleh John Elkington
sebagai triple bottom line, yaitu Profit, People, dan Planet. Maksudnya, tujuan CSR harus mampu CSR
dapat diartikan sebagai pengorbanan korporasi terhadap sosial meningkatkan laba perusahaan,
menyejahterakan karyawan dan masyarakat, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan (Kholis,
2020).
Kami akan menerapkan CSR berbasis ISO 26000 :
• Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan
• Memikirkan serta memepertimbangkan harapan seluruh pemangku kepentingan.
CSR (Corporate Social Responsbilitis)
Untuk mengedepankan program CSR ke dalam kegiatan bisnis perusahaan kami berkomitmen untuk :
• Meningkatkan serta mengembangkan pertumbuhan bisnis perusahaan
• Memberikan manfaat social, ekonomi, dan lingkungan kepada masyarakat sekitar.
Kami mempunyai beberapa program dalam melaksanakan CSR yaitu, Pendidikan, Kesehatan,
Infrastruktur dan Sosial.
Kesimpulan
• Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan peraturan pemerintah yang menjamin keselamatan dalam
kerja. Jadi K3 ini sangat penting bagi para pekerja baik di industi migas maupun tidak di industri migas dimana
jangan pernah acuh tak acuh dalam keselamatan diri.
• Selalu menggunakan peralatan APD yang lengkap disaat ingin melakukan pekerjaan, selalu mementingkan
kesehatan fisik dan mental yang kuat, dan selalu memperhatikan tanda bahaya apa saja yang ada area saat
bekerja.
• Limbah hasil dari pengeboran, produksi, dan lain-lain apabila akan dibuang ke alam harus ada baku mutu yang
menjamin bahwa limbah tersebut aman buat alam sekitar.
• CSR adalah definisi menurut The World Business Council for Sustainable Development yaitu bahwa CSR
merupakan suatu komitmen terus-menerus dari pelaku bisnis untuk berlaku etis dan untuk memberikan
kontribusi bagi perkembangan ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya,
juga bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya. CSR tak bisa lepas dari kepentingan shareholder
dan stakeholder perusahaan.
Kontribusi Anggota
NO NAMA KONTRIBUSI
1 Ilham Saputra. Menyusun PPT
2 Vigo Mu’amar Faesa Menyusun PPT
3 Rayhan Aqil Mahmoeby Menyusun PPT

4 Fauzi Habib Menyusun PPT


5 Syahrazat Algiarfia Menyusun PPT
Terima Kasih
Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025

Anda mungkin juga menyukai