Anda di halaman 1dari 22

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI

REPUBLIK INDONESIA

Peran dan Dukungan Lintas Sektor Instansi dalam


Pengadaan Lahan untuk Kepentingan Umum

Niki Ekos Kosasih


Tenaga Pendukung Menko Kemaritiman dan Investasi
Bidang Investasi Strategis

05 Desember 2023 2023


Arahan Presiden RI untuk Percepatan Pembangunan
Empat Arahan Presiden Terkait PSN :

Agenda-agenda strategis yang sangat penting bagi bangsa


dan negara tidak boleh berhenti dan tetap harus kita
lanjutkan.

Prioritaskan percepatan pelasanaan PSN yang berdampak


langsung bagi pengautan ekonomi rakyat, yang
berdampak langsung pada pemulihan ekonomi nasional.

Selesaikan secepat-cepatnya permasalahan perizinan,


pengadaan lahan, dan percepatan financing.

Mengkaji secara rinci mengenai prioritas PSN jangan


sampai mangkrak.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


2
REPUBLIK INDONESIA
Arti Penting Pengadaan Lahan

Mendukung Pembangunan Mendukung Kemudahan


Infrastruktur Berinvestasi

Mendukung Aktivitas Meningkatkan Kesejahteraan


Perekonomian (konektivitas) Rakyat

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


3
REPUBLIK INDONESIA
Landasan Hukum Pengadaan Lahan

Tentang Pengadaan Tanah Bagi


UU No. 2 Tahun 2012 Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Perubahan atas PP No. 19 Th 2021 Tentang


PP 39 Tahun 2023 Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum

1. Ketentuan Pelaksanaan PP No. 19 Th 2021


1. Permen ATR/BPN No. 19 2. Perubahan atas PMK No. 139 Th 2020
Tentang Tata Cara Pendanaan Tanah Bagi
Tahun 2021
PSN oleh LMAN
2. PMK No. 95 Tahun 2023 3. Tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan dan
3. Perma No. 2 tahun 2021 Penitipan Ganti Kerugian Ke Pengadilan
Negeri Dalam Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

*PP No. 39 th 2023 dan PMK No. 95 th 2023 adalah hasil


KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
dari Harmonisasi peraturan REPUBLIK INDONESIA
4
Mengapa No. 39 Tahun 2023 (perubahan PP No. 19 Th 2021) Harus Ada :
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Tindakan Peningkatan Perubahan Ketentuan


UU Cipta Kerja Ekosistem Investasi
Penyederhanaan aturan, dan Percepatan PSN  Penlok perpanjangan tidak
penciptaan lapangan diperlukannya KKPR, Pertek
Bertujuan mewujudkan kerja, pemberdayaan Perlu mengubah beberapa
Pertanahan.
masyarakat Indonesia yang masyarakat, ketentuan dalam bidang  Proses penyelesaian perubahan
sejahtera, adil dan Makmur peningkatan ekosistem agraria/pertanahan dan tata
status Kawasan hutan, pelepasan
melalui pengembangan investasi, dan ruang
aset tanah kas desa, wakaf, dan
nasional percepatan PSN, tanah aset harus dilakukan sampai
Peningkatan dengan Penlok
perlindungan dan  Penggantian kerugian lahan
kesejahteraan pekerja BUMN/BUMD/BUMDes, tanah kas
desa dapat diberikan dalam bentuk
uang
Peraturan yang  Keterlibatan lembaga pertanahan untuk
membantu dalam penyusunan
lebih sederhana dokumen perencanaan pengadaan
dan Efektif tanah
 Penambahan jangka waktu penetapan
lokasi dari 2 tahun menjadi 3 tahun.
 Penitipan ganti kerugian ke Pengadilan
bisa mengajukan permohonan ke LMAN
sehingga tidak perlu menggunakan
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
dana talang tanah (DTT). INDONESIA
REPUBLIK
5
Pendekatan Peran dan Dukungan Lintas Sektor Instansi

Pendekatan Regulasi:
Omnibus Law berikut dengan peraturan turunannya

Pendekatan Strategi Eksekusi:


1. Pembentukan tim terpadu dan konsolidasi intensif lintas sektor instansi

2. Berkolaborasi melakukan monitoring langsung ke lapangan

3. Debottlenecking setiap permasalahan baik secara teknis atau secara regulasi

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


6
REPUBLIK INDONESIA
Ruang Lingkup Pengadaan Tanah :
Peran Instansi Lintas Sektor dalam Ketentuan Perundang-Undangan

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Penyerahan Hasil


Key Point: Row Plan dan Key Point: RTRW, Sosialisai Key Point: Peta, Daftar Key Point: Dokumen
DPPT dan Konsultasi Publik Nominatif, Appraisal Pengadaan Tanah Lengkap

• Menyusun DPPT • Menyerahkan DPPT • Menyerahkan SK • Menerima


• Pelaksana : kepada Gubernur Penlok ke Kanwil penyerahan hasil
Instansi yang • Mendampingi BPN dari BPN
memerlukan tanah pelaksanaan • Mendampingi P2T • Melaksanakan
• Output : DPPT sosialisasi dan dalam pelaksanaan sertifikasi tanah
konsultasi publik • Pelaksana : BPN • Pelaksana : BPN
• Pelaksana : • Output : dan instansi yang
Pemerintah Provinsi Pembayaran UGR memerlukan tanah
• Output : SK Penlok dan pelepasan hak • Output: Sertifikat
• Pemda Hak Pakai PUPR
• Penegak Hukum
• Kemenag
• LMAN
• KLHK
• Pengadilan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


7
REPUBLIK INDONESIA
Peran Penting Pemerintah Provinsi Dalam Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum
1. Berdasarkan perundang-undangan tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum

 Penerbitan Penetapan Lokasi


No Proses Time Line PIC
1 Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) - Instansi yang memerlukan tanah
2 Permohonan Pertek pertanahan 10 hari ATR/BPN Kota/Kabupaten
3 Permohonan KKPR 3 hari Kementrian ATR/BPN Percepatan Proses
4 Verifikasi DPPT 5 hari Pemerintah Provinsi Pengadaan Tanah bagi
5 Pembentukan tim persiapan 5 hari Pemerintah Provinsi
6 Sosialisasi Publik 3 hari Pemerintah Provinsi Pembangunan Untuk
7 Konsultasi Publik Maks 60 Hari Pemerintah Provinsi Kepentingan Umum
8 Permohonan Penerbitan Penetapan Lokasi Instansi yang memerlukan tanah
9 Penerbitan Penetapan Lokasi 14 Hari Gubernur

2. Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 62 Tahun 2018 tentang penangangan dampak
sosial kemasyarakatan dalam rangka penyediaan tanah untuk pembangunan nasional

 Pemerintah Provinsi melalui Gubernur membentuk tim terpadu setelah menerima dokumen rancangan
penanganan dampak sosial kemasyarakatan
 Pemerintah Provinsi melalui Gubernur menetapkan pihak yang berhak, besaran santunan, dan mekanisme
pemberian santuan berdasarkan rekomendasi dari tim terpadu.
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
8
REPUBLIK INDONESIA
Daftar Pembangunan di Provinsi Jawa Barat

No Projek PSN Provinsi Jawa Barat No Projek PSN Provinsi Jawa Barat
1 Kereta Cepat Indonesia-China 14 Tol Akses Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap
2 Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan 15 Pembangunan LRT
3 Tol Ciawi-Sukabumi-Ciranjang-Padalarang Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api
4 Tol Jakarta-Cikampe II 16 Antara Bogor-Sukabumi Lintas Bogor-
5 Tol Akses Pelabuhan Patimban Yogyakarta
17 Pembangunan Pelabuhan Patimban
6 Akses Tol Pelabuhan Patimban
18 Pembangunan Bendungan Cipanas
7 Tol Ciawi-Sukabumi
19 Pembangunan Bendungan Sadawarna
8 Tol Cinere-Jagorawi
20 Pembangunan PLTA Jatigede
9 Tol Cimanggis-Cibitung
21 Pembangunan Bendungan Cijurey
10 Tol Cibitung-Cilincing 22 Pembangunan Bendungan Cibeet
11 Tol Depok-Antasari 23 Pembangunan Petrochemical Complex
12 Tol Bekasi-Cawang-Kp. Melayu 24 Pengendalian Banjir Kali Bekasi
13 Tol Bogor Ring Road Penanganan, Pelebaran, dan Perbaikan
25
Jalan Soreang Rancabali-Cidaun

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


9
REPUBLIK INDONESIA
Proyek Strategis Nasional di Jawa Barat
1. JALAN TOL CILEUNYI-SUMEDANG-DAWUAN

Progress Progress Fisik


Pembebasan Main-Road
Lahan 99,3%
100% “Jalan tol Cisumdawu telah membawa
dampak positif yang signifikan terhadap
perekonomian Sumedang. Peningkatan PAD
dan Pertumbuhan Sektor pariwisata”
Terdapat penambahan -Sekda Kab. Sumedang-
lahan dan bidang untuk
penanganan longsor

Perbandingan PAD tahun 2022 vs tahun 2023


TAHUN Jumlah PAD Kenaikan
2022 Rp. 65.000.000.000
31,5%
2023 Rp. 85.472.000.000

*Terdapat dampak positif PAD Kab. Sumedang setelah Tol


Cisumdawu operasional Efektif pada tahun 2023
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
10
REPUBLIK INDONESIA
2. Kereta Cepat Jakarta-Bandung whoosh
Realisasi Penumpang Whoosh Volume Penumpang (dalam Ribu)

36 36 36 36 36 36
As per 20 Nov 2023
32 32
40
25
28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28
Thousands

25 25 25 35

20 22 22
30
18 18 18 18 18
25
15 14 14 14 14 21.0 21.4 19.7 21.4 21.5
18.1 17.2 18.7
20
14.7 14.6 13.5 15.3 15.8 14.6
13.4 13.6 14.2 13.0 12.8 14.2 14.7
10 11.3 12.1 11.6 12.7 12.1 15
8.4 8.5 9.1 9.5 9.6
7.5 6.9 5
5.7 10
3.9
5 0
2023/10/18

2023/10/19

2023/10/20

2023/10/21

2023/10/22

2023/10/23

2023/10/24

2023/10/25

2023/10/26

2023/10/27

2023/10/28

2023/10/29

2023/10/30

2023/10/31

2023/11/01

2023/11/02

2023/11/03

2023/11/04

2023/11/05

2023/11/06

2023/11/07

2023/11/08

2023/11/09

2023/11/10

2023/11/11

2023/11/12

2023/11/13

2023/11/14

2023/11/15

2023/11/16

2023/11/17

2023/11/18

2023/11/19

2023/11/20

2023/11/21
0

Jumlah Penumpang JUMLAH KA

• Total volume penumpang (berdasarkan data) pada periode 18 Oktober-19 November 2023 sebanyak 445,448
Hari Kerja
penumpang.
Hari Libur • Volume penumpang tertinggi pada hari Minggu, 19 November 2023 sebanyak 21,517 penumpang dengan total 36
perjalanan setiap hari.
• Tarif untuk kelas Ekonomi premium : 150 ribu rupiah, Kelas Bisnis : 450 ribu rupiah and First Class: 600 ribu rupiah
• Presentase total kesibukan rata-rata diperiode 18 Oktober - 19 November sebesar : 89%.
• Rata-rata kesibukan kelas ekonomi sebesar : 93%
• Rata-rata kesibukan kelas bisnis dan First Class sebesar : 79% KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
11
REPUBLIK INDONESIA
Kontribusi Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kontribusi Proyek KCJB terhadap Penerimaan Negara Berikut beberapa kontribusi Proyek KCJB terhadap negara:
Pembayaran
sewa BMN • Kontribusi terhadap penerimaan negara – sampai dengan November 2022
untuk lahan total kontribusi Proyek KCJB terhadap penerimaan negara adalah sebesar
Rumija Tol Rp 6,8 triliun, yang terdiri:
Rp 0,4 triliun a) Setoran kewajiban pajak (PPN, PPh, BPHTB, PBB) sebesar Rp 5,2 T
Setoran Kewa- b) Pembayaran sewa Halim untuk lahan Halim sebesar Rp 1,16 T
jiban Pajak Rp c) Pembayaran sewa BMN untuk lahan rumija sebesar Rp 436,8 milyar
Pembayaran 5,1 triliun
sewa BMN Estimasi kontribusi sampai dengan COD Juni 2023 sebesar Rp 11,1 Triliun.
untuk lahan Realisasi s.d.
Halim Rp 1.2 • Local Purchase – Hasil pre-assessment Sucoffindo tahun 2018-2019,
triliun 31 Des 2022 =
mengestimasikan local purchase sebesar 69,7% dan foreign purchase
Rp 6,8 triliun *)
sebesar 30,3%. Perhitungan internal KCIC berdasarkan realisasi pembayaran
EPC per November 2022, serapan local purchase EPC (belanja dalam negeri,
termasuk pembelian material luar negeri yang dibeli di dalam negeri) pada
Proyek KCJB mencapai ±85% dari kontrak EPC, hal tersebut tentu akan
*) Estimasi kontribusi sampai dengan COD Juni 2023 sebesar Rp 11,1 Triliun berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat.
• Pengadaan lahan – pada proyek pembebasan lahan seluas 7,6 juta m2
Realisasi Pembayaran (USD) ditanggung sepenuhnya oleh PT KCIC sendiri dengan total biaya mencapai
Deskripsi
per Des 2022 US$ 1,06 milyar dolar atau ekuivalen dengan Rp 15,6 triliun (kurs
Komponen dalam negeri 2.812.644.540 84% 14.500/US$). Lahan ini nantinya akan diserahkan kepada negara setelah
Komponen dari luar negeri (impor) 518.015.001 16%
masa konsesi berakhir.
Total 3.330.659.542 100%
Notes: • Serapan Tenaga Kerja Lokal – Rencana serapan tenaga kerja Lokal
1. Perhitungan local purchase berdasarkan realisasi nilai EPC Contract posisi November 2022 berbandingkan dengan tenaga Kerja Asing pada FS 2017 sebesar 1:4.
2. Komposisi local purchase berdasarkan realisasi biaya onshore component sebesar 85%
terhadap realisasi nilai EPC Contract.
Realisasi serapan saat ini mencapai 1:7 (2.010 TKA:13.477 TK Lokal).
3. Realisasi local purchase perlu diperhitungkan lebih lanjut oleh institusi professional saat KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
penyelesaian Proyek. 12
REPUBLIK INDONESIA
Peran dan Dukungan Kemenko Marves Berdasarkan Tupoksi Sebagai
Kementerian Koordinator 1/2

Koordinasi Tugas tersebut dilaksanakan untuk


Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2019

tugas
memberikan dukungan, pelaksanaan inisiatif,
tentang Kementerian Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi Singkronisasi dan pengendalian kebijakan berdasarkan
agenda pembangunan nasional dan
penugasan Presiden
Pengendalian

Tugas dan Fungsi Kemenko Marves 7 (TUJUH) K/L DIBAWAH


PSN KOORDINASI KEMENKO
Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian MARVES
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi 06
Koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan
Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang kemaritiman dan investasi
01
Pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di
bidang kemaritiman dan investasi
02
Pengelolaan dan penanganan isu yang terkait dengan bidang kemaritiman dan investasi 03
Pengawalan program prioritas nasional dan kebijakan lain yang telah diputuskan oleh
Presiden dalam Sidang Kabinet
04
Penyelesaian isu di bidang kemaritiman dan investasi yang tidak dapat diselesaikan atau
disepakati antar Kementerian /Lembaga dan memastikan terlaksananya keputusan
05
dimaksud
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
13
REPUBLIK INDONESIA
Peran dan Dukungan Kemenko marves Berdasarkan Tupoksi Sebagai
Kementerian Koordinator 2/2

Melakukan Koordinasi dengan Memantau, mengevaluasi dan melakukan


Kementerian dan Lembaga terkait debottlenecking terhadap pelaksanaan
dalam penyelesaian pengadaan pengadaan tanah, berkerja sama dengan
tanah untuk kepentingan umum. pelaksana dan Forkopimda.
Dalam bentuk Eskalasi Rapat
Koordinasi dari Level Menko sampai
dengan Pejabat daerah.
Mengkonsolidasika Penyelesaian
n Kementrian dan Isu/Hambatan
Lembaga Teknis Pengadaan
Terkait Tanah

Perumusan dan mendorong


eksekusi kebijakan
Terlibat aktif dalam perumusan terobosan
ketentuan dan kebijakan sampai dengan
eksekusi di lapangan terkait dengan
dengan pengadaan tanah di lapangan. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
14
REPUBLIK INDONESIA
Tindak Lanjut Peran dan Dukungan Instansi Lintas Sektor dalam Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

1. Mempercepat Harmonisasi peraturan turunan dari PP 39 tahun 2023


Ex: KKPR, Tanah Karakteristik Khusus (Wakaf, TKD, Instansi), dan Kawasan Hutan

Mendorong pemerintah daerah untuk ikut terlibat langsung dalam proses

2. percepatan pembangunan projek strategis nasional dengan membuat tim terpadu


dari Forkopimda dalam melakukan Edukasi, Komunikasi dan Koordinasi untuk
Treatment Social di masyarakat

Mendorong pembuatan Dashboard monitoring progres tahapan pengadaan tanah

3. untuk kepentingan umum sebagai informasi kepada masyarakat dengan kolaborasi


pemerintah daerah dan pelaksana pengadaan tanah.

Mendokumentasikan dan melakukan kajian lebih lanjut terkait proses penyelesaian serta
4. terobosan/deskresi yang dilakukan sebagai dasar pengambilan kebijakan dimasa yang
akan datang.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


15
REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


REPUBLIK INDONESIA
Amanat UU Cipta Kerja Terhadap Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum Sebagai Amanat UU Tentang
Asas UU Cipta Kerja : Cipta Kerja
1) Pemerataan hak
2) Kepastian Hukum Pengadaan Tanah adalah kegiatan
3) Kemudahan
Berusaha menyediakan tanah dengan cara
4) Kebersamaan memberi Ganti Kerugian yang layak dan
5) Kemandirian adil
Tujuan UU CK antara lain untuk melakukan
penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang
berkaitan dengan peningkatan ekosistem investasi,
kemudahan dan percepatan proyek strategis
nasional yang berorientasi pada kepentingan Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi
nasional yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan Pembangunan untuk Kepentingan Umum
dan teknologi nasional dengan berpedoman pada bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
haluan ideologi Pancasila masyarakat dan mendukung Pengembangan
ekonomi dan pelayanan dasar

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


17
REPUBLIK INDONESIA
Hal Baru dalam UU Cipta Kerja

Tambahan 6 (enam) Jenis Kepentingan Perubahan status tanah dilakukan sampai “pihak yang menguasai tanah negara
Umum : dengan penetapan lokasi (termasuk Inventarisasi dan Identifikasi untuk dengan itikad baik” adalah:
tanah wakaf) Satgas A dan B dapat dilakukan oleh 1. penguasaan tanah yang diakui
1. kawasan Industri Hulu dan Hilir Minyak dan
Gas Surveyor/ Penyurvei Berlisensi oleh peraturan perundang-
2. kawasan Ekonomi Khusus undangan;
3. kawasan Industri 2. tidak ada keberatan dari Masyarakat
Hukum Adat, kelurahan/desa atau yang
4. kawasan Pariwisata
Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Skala disebut dengan namalain, atau pihak lain
5. kawasan Ketahanan Pangan
Kecil oleh Bupati/Walikota atas penguasaan Tanah baik sebelum
6. kawasan pengembangan teknologi yang Bentuk Ganti kerugian untuk tanah maupun selama
diprakarsai dan/atau dikuasai oleh Wakaf/TKD dapat dalam bentuk uang pengumuman berlangsung;dan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, 3. penguasaan dibuktikan dengan
atau BUMD. Pengadaan Tanah Skala Kecil dapat kesaksian dari 2 (dua) orang saksi yang
dilaksanakan melalui tahapan pengadaan dapat dipercaya
1. Pihak yang Berhak terdiridari:
tanah atau secara langsung
a. pemegang hak atas tanah;
1. Nilai Ganti Kerugian bersifat Final b. pemegang hak pengelolaan;
Pengadaan Tanah dalam kawasan hutan c. nazhir untuk tanah wakaf;
dan
melalui mekanisme perubahan peruntukan d. pemegang alat bukti tertulis
Mengikat
atau pelepasan kawasan hutan hak lama;
Jangka waktu berlakunya Penetapan Lokasi 2. Penilai mendampingi saat
musyawarah e. masyarakat hukum adat;
(Penlok) diberikan selama 3 (tiga) tahun f. pihak yang menguasai tanah
dan dapat diperpanjang tanpa memulai negara dengan itikad baik;
proses dari awal Pengadilan Negeri wajib menerima g. pemegang dasar penguasaan atas
Kementerian ATR/BPN membantu instansi penitipan ganti kerugian dalam 14 hari tanah; dan/atau
yang memerlukan tanah dalam penyusunan h. pemilik bangunan, tanaman, atau
benda lain yang berkaitan dengan
DPPT (Dokumen Perencanaan Pengadaan
Tanah);
Pasal 123 UU 11/2020 tanah
Pelibatan Pengguna dan Pengelola BMN 2. Masyarakat hukum adat keberadaannya
dalam Konsultasi Publik diperkuat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


18
REPUBLIK INDONESIA
Hal Baru Dalam UU No. 11 Tahun 2020

Pasal 124 UU 11/2020 Pasal 173 UU 11/2020 Ketentuan Lain

Apabila terdapat persoalan Pungutan atau pengenaan tarif 0%


Pengadaan Tanah untuk PSN dapat
konkrit, untuk mengatasinya (nol persen) bea perolehan hak atas
dilakukan oleh Badan Usaha
Pengaturan Proses Pengadaan Tanah dalam Menteri dapat melakukan tanah dan bangunan dalam
Kawasan Hutan, Lahan Pertanian/LP2B, diskresi dalam penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan
Tanah Kas Desa, Tanah Waka, Tanah Asset, urusan pemerintah di bidang untuk kepentingan umum dan Proyek
dan Tanah Negara pengadaan tanah bagi Strategis Nasional
pembangunan untuk kepentingan
Proyek Strategis Nasional belum umum
dimuat dalam Rencana Tata Ruang,
Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan
Ruang diberikan dalam bentuk Penyelesaian laporan dan/atau
Rekomendasi Kesesuaian Kegiatan pengaduan dari masyarakat kepada
Pemanfaatan Ruang perubahan data pendukung di pimpinan K/L atau APH terkait
luar penetapan lokasi dapat pengadaan Tanah dan PSN,
diajukan revisi penetapan lokasi dilakukan
berdasarkan rekomendasi Ketua dengan
Pelaksana PengadaanTanah mendahulukan
proses administrasi
Pengadaan Tanah untuk PSN melalui
mekanisme pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan
umum;

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


19
REPUBLIK INDONESIA
Alur Perencanaan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
Penyusunan : Badan Usaha dengan
bantuan Konsultan DPPT, dan
Konsultan Perencana, serta wajib
diketahui oleh Kementrian PUPR
(DJBH dan BPJT)

-Dokumen Rekomendasi KKPR


(Kantor Pertanahan dan Kementrian
ATR/BPN)
-Surat Kesesuaian Tata Ruang
(Gubernur, Pemerintah
Kabupaten/Kota yang rencana
terkena trase tol)

-Analisis Status dan Fungsi Kawasan


Hutan Permohonan Persetujuan
Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH)
dari Balai Pemantapan Kawasan
Hutan (BPKH)
- Berita acara mengenai pemeriksaan
kawasan hutan dari Dinas Kehutanan
Provinsi setempat

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


20
REPUBLIK INDONESIA
Alur Persiapan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum

Pembentukan Konsultasi diterbitkan oleh


• Gubernur • Pemberitahuan rencana
melaksanakan
Tim pembangunan oleh Tim Publik
gubernur dalam waktu
paling lama 14 (empat
tahapan kegiatan Persiapan Persiapan secara langsung belas) Hari
persiapanPengadaan • Beranggotakan bupati/wali (sosialisasi dan tatap muka) dilaksanakan untuk
Tanah setelah kota, perangkat daerah maupun tidak langsung (media mendapatkan
terhitung sejak Pengumuman
menerima dokumen cetak/media elektronik) diterimanya pengajuan
provinsi terkait, Instansi kesepakatan
perencanaan yang Memerlukan Tanah, kepada masyarakat pada permohonan dari
lokasirencana Gubernur bersama
Pengadaan Tanah instansi pemerintah yang rencana lokasi pembangunan. Instansi yang
pembangunan dari Instansi yang
• Gubernur menyelenggarakan urusan • Pengumpulan data awal Pihak Memerlukan Tanah.
pihak yang Berhak, Memerlukan Tanah
membentuk tim di bidang pertanahan dan yang berhasil dan Objek Pengelola Barang mengumumkan Penetapan
apabila dianggap perlu dapat Pengadaan Tanah SK Penetapan
melibatkan instansi terkait dan/atau pengguna Lokasi pembangunan
lainnya. Barang. Lokasi untuk Kepentingan Umum.
SK Gubernur Sosialisasi &
Pendataan Awal
Catatan :
Apabila ada keberatan dalam Konsultasi Publik
Gubernur membentuk Tim Kajian untuk melakukan
kajian atas keberatan lokasi rencana pembangunan

Tim Kajian terdiri atas:


a. sekretaris daerah provinsi atau pejabat
yang ditunjuk sebagai ketua merangkap
anggota
b. kepala Kantor Wilayah sebagai sekretaris
merangkap anggota
c. instansi yang menangani urusan pemerintahan
di bidang perencanaan pembangunan daerah
sebagai anggota
d. kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia sebagai anggota
e. bupati/wali kota atau pejabat yang ditunjuk
sebagai anggota
f. akademisi sebagai anggota

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


21
REPUBLIK INDONESIA
Alur Pelaksanaan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
Susunan
keanggotaan Pembentukan Tim
pelaksana Pengadaan Pelaksana Pengadaan Musyawara Validasi
Tanah berunsurkan Tanah(P2T) h
paling sedikit:
a. pejabat yang
membidangi urusan
pengadaan Tanah
di lingkungan
Kantor Wilayah Pembentukan Penaksiran Nilai Ganti
b. kepala Kantor Satgas A & B Proses SPP
Kerugian
Pertanahan setempat
pada lokasi Pengadaan
Tanah
c. pejabat perangkat
daerah provinsi yang
membidangi urusan Verifikasi
Inventarisasi Pengadaan dan
pertanahan Kelengkapan UGK/Pelepasan Hak
d. camat setempat pada & Penetapan KJPP
syarat SPP
lokasi Pengadaan Identifikasi
Tanah dan
e. lurah/kepala desa atau
nama lain pada lokasi
Pengadaan Tanah.
Peta Bidang dan Pengumuman 14 hari, Jika ada
keberatan, akan dilaksanakan Surat Review SPP SPP Keluar
Danom verifikasi ulang selama 14 hari

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI


22
REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai