Anda di halaman 1dari 43

ASSALAMU’ALAIKUM WR.

WB
SOSIALISASI
ADAT AMBALAN

KHALID BIN WALID


KHAULAH BINTI AZUR
TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku kepada tuhan yang
maha esa, Negara kesatuan Republik Indonesia,
dan mengamalkan Pancasila
2. Turut serta dalam membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
DASA DHARMA
1. Takwa kepada tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin terampil dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10.Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
HYMNE
PRAMUKA
 Kami Pramuka Indonesia
 Manusia Pancasila
 Satyaku kudharmakan
 Dharmaku kubhaktikan
 Agar jaya Indonesia
 Indonesia
 Tanah airku
 Kami jadi pandumu
LAGU SYUKUR
 Dari yakin ku teguh
 Hati ikhlas ku penuh
 Akan karunia-mu
 Tanah air pusaka
 Indonesia tercinta
 Reff : syukur aku sembahkan
 Kehadiranmu tuhan
 Back to *
LAGU API UNGGUN
 Api Unggun
 Api telah menyala
 Sinarnya menerangi alam
 Cahya terang dalam gulita
 Merona di keheningan malam
 Api ciptaan tuhan
 Sinarnya menerangi alam
 Api unggun… api kenangan
 Api tanda semangat juang
SANDI AMBALAN
 Rahmat Tuhan sang tiba  Pada jalan ini
pencipta alam  Hindarkanlah ujub  Semak belukan
 Penghampar tanah dalam jiwa  Harus kau lewati
gerang  Tundukan hatimu  Semak terjang
 Penuh kekacauan  Sucikan dirimu  Harus kau lalui
 Laksana badai  Karna tuhanmu  Dan Lautan Dalam
 Yang menerjang langit  Maka mengetahui  Harus kau selami
biru  Sedangkan dirimu  Jangan gentar
 Bak kicauan petir  Tak berdaya di  Tak perlu bimbang
 Yang datang tak berlalu hadapannya  Aral rintang
 Hai para pemuda!  Tanggung jawab  Memang akan
 Yang berdiri gagah semakin besar! menghadang
 Di garis depan medan  Itu sebabnya  Tuk uji ketangguhanmu
perang  Perlu pengabdiandari  Hai para pemuda!
 Hunuskanlah pedang! jiwa yang suci  Dunia telah
 Hunuskanlah pedang  Hai para pemuda! menunggumu
 Kepada para penentang  Alam ini telah  Menanti harapan-
 Hai para pemuda! memanggil harapan baru
 Yang berjiwa Tri Satya  Memanggil jiwa ragamu  Untuk bermekaran
 Dan Dasa Dharma  Tetapkanlah hatimu menghias dunia
 Yang berkalungkan  Pada jalan tuhanmu
sang pusaka  Teguhkanlah
 Kini kemenangan telah pendirianmu
Bentuk segi enam belas/kompas
berarti setiap anggota
ambalan menyebarkan islam
ke 8 arah mata angin
Warna biru menandakan
cita – cita yang setinggi langit

Padi menandakan
Kesejahteraan
ambalan

duaTunas
Kapas kelapa
menandakan Menandak-
keadilan an ikhwan
dan akhwat

Simpul tali mati berarti


Pedang menandakan silaturahmi yang seerat
pusaka adat simpul mati antara
ikhwan dan akhwat
BAB II
PASAL 1
 PENGERTIAN DAN FUNGSI ADAT

 Adat ambalan adalah suatu peraturan dan kebiasaan


yang menjadi ciri khas dan sarana penertib suatu
pangkalan yang telah disepakati oleh warga
ambalan.
 Fungsi Adat:
a) Sebagai Identitas suatu pangkalan.
b) Sarana penertib suatu pangkalan.
c) Sebagai dasar dan pedoman.
PASAL 2

PEMEGANG ADAT

 Pemegang adat ambalan adalah pemangku Adat.


 Pemangku adat adalah seorang yang memiliki hak,
kewajiban dan wewenang dalam memegang adat.
 Pemangku adat memiliki pusaka adat yang harus
dijaga
PASAL 3
Kewajiban Pemangku Adat.

•Menjaga, Wewenang Pemangkudan


mengamalkan, Adat.
HAK, KEWAJIBAN, DAN WEWENANG
menjalankan Adat Ambalan
PEMANGKU
•Memberi ADAT
sanksi kepada
•Menjaga pusaka
pelanggar ambalan.
adat.
Hak•Menjaga
pemangku Ketertiban
adat
•Mendampingi di Pangkuan.
Pradana dalam
Dihargai
•Mampu semua apa yang
mendampingi
mengambil menjadiPradana
keputusan.kebijaksanaanya
Diperbolehkan mengambil keputusan sepihak apabila
•Mampu •Mengambil
dengankeputusan sepihak
sigap mengambil
kondisi tidak memungkinkan.
apabila kondisi mendesak.
keputusan.
Merevisi Adat yang sudah tidak sesuai dengan kondisi.
•Memperkenalkan Adat
•Mampu dengan cermat menyelektif
Ambalan.
suatu keadaan
PASAL 4
TEMPAT DAN WAKTU

 Adat Ambalan Kholid Bin Walid – Khaulah Bintu Azur


berlaku di pangkalan Kholid Bin Walid – Khaulah Bintu
Azur.
 Adat Ambalan Kholid Bin Walid – Khaulah Bintu Azur
berlaku hanya 1 tahun jabatan dan setelah itu dapat di
revisi.
PASAL 5
SASARAN
Sasaran adat ambalan Kholid Bin Walid – Khaulah
Bintu Azur adalah membentuk warga ambalan yang :
 Memiliki Kepribadian yang disiplin, tegas, dan
cerdas.
 Menghargai seluruh adat dan ketentuan yang berlaku
dalam ambalan.
 Menghargai apa yang menjadi cita-cita dalam
ambalan Kholid Bin Walid – Khaulah Bintu Azur
PASAL 6
REVISI ADAT

 Adat Ambalan ditetapkan atas persetujuan


seluruh warga Ambalan.
 Revisi adat hanya boleh dilakukan oleh
pemangku adat.
 Perubahan adat dapat dilakukan dengan
ketentuan :
1. Disetujui oleh seluruh warga Ambalan.
2. Menyesuaikan situasi dan kondisi.
BAB III
ISI
PASAL 7
PAKAIAN DAN PENAMPILAN

•Pemakaian atribut pramuka sesuai dengan peraturan kwartir Ranting Nasional.


•Penggunaan seragam
Saat baret tidakpramuka lengkap
di pakai, tidak dapat
boleh disesuaikan
dimasukkan dengan
kedalam sakukeadaan.
celana
•Dalamatau tempat dek,
pertemuan, saatwajib dipegang
pengurus atau di simpan
mengenakan di tempat
seragam semestinya.
pramuka lengkap, maka
bagi
anggota punAmbalan Khalid Bin Walid
wajib mengenakan celana
seragam pramuka
pramuka tidak boleh terlalu
lengkap.
ketat, danPenegak
•Bagi pramuka bagi Ambalan Khaula
Ambalan BintuBintu
Khaula Azur Azur
celana rok, mengenakan
wajib maupun baju kerudung
tidak bolehdada
yang menutupi ketat.
atau minimal satu jengkal dari pundak.
Warna kaos
•Bagi Pramuka kaki harus
Penegak hitam,
Ambalan dan Bin
Khalid sepatu minimal
Walid tidak 80% hitam.
boleh memiliki rambut
Pemakaian
yang melebihi ring,dan
telinga dankerah
hasduk harus rapih dan kencang.
baju.
•DalamHasduk hanya boleh dipakai ketika menggunakan pakaian dinas harian
keadaan tertentu hasduk harus diselamatkan dengan ketentuan
(PDH)
dimasukkan kebawah kancing pertama baju bagi Ambalan Khalid Bin Walid, dan
Pakaian harus selalu rapi.
disampirkan di atas pundak bagi Ambalan Khaulah Bintu Azur.
Hasduk disamakan panjangnya.
Pada saat pelaksanaan apel, maupun upacara wajib mengenakan
pakaian pramuka lengkap beserta topi, dan baret atau peci nasional
PASAL 8
MASUK KELUAR RUANGAN

 Jika di dalam ruangan tersebut adalah sebuah


forum, maka sebelum masuk ruangan tersebut
harus mengucapkan salam terlebih dahulu dan izin
untuk mengikuti forum tersebut. Dan ketika
hendak keluar ruangan, maka harus izin terlebih
dahulu kepada pemimpin yang sedang memimpin
forum tersebut.
PASAL 9

BERJALAN

Ketika sedang berjalan dan berpapasan dengan


seseorang ataupun kerumunan orang, maka harus
menerapkan 3S (senyum, salam, dan sapa).
Barang ringan yang dibawa wajib dijinjing di
sebelah kiri, kecuali mushaf Al-Quran
Ketika perempuan berpapasan dengan laki-laki
atau sebaliknya, maka hendaknya menundukkan
kepala.
PASAL 10
MAKAN

 Sebelum makan pasukan harus dalam bentuk barisan yang


rapih, kecuali bagi panitia dalam sebuah acara.
 Ketika makan dan minum harus menggunakan tangan kanan
dan harus duduk.
 Hasduk harus dimasukkan kebawah kancing pertama baju
bagi ambalan Khalid Bin Walid, dan disampirkan ke pundak
bagi ambalan Khaulah bintu Azur.
 Pasukan disiapkan.
 Berdoa sebelum makan, dan dipimpin oleh seseorang.
 Pasukan diistirahatkan.
 Dalam kondisi makan tidak boleh senda gurau.
 Selesai makan, pasukan disiapkan dilanjutkan berdoa.
 Pasukan diistirahatkan
PASAL 11
BERBICARA

 Dilarang membuat forum dalam sebuah forum.


 Di dalam sebuah forum apabila ingin bertanya,
menanggapi atau memberi saran, wajib
mengacungkan tangan terlebih dahulu setelah
memohon izin untuk berbicara, dan boleh
berbicara apabila sudah diizinkan oleh pemimpin
forum.
 Dapat menjaga sopan santun.
 Dalam forum, laki-laki dan perempuan harus
membentuk satuan terpisah.
Pasal 12
TIDUR

 Sebelum tidur harus berwudhu terlebih


dahulu.
 Tidur tidak boleh mengenakan pakaian
pramuka.
 Dalam kegiatan jam malam maksimal pukul
23.00 WIB kecuali dalam keadaan tertentu.
PASAL 13
BERIBADAH

 Harus shalat berjamaah.


 Ketika hendak shalat tidak boleh mengenakan kaos (bagi laki-
laki). Dan bagib perempuan memakai mukena
 Ketika hendak pergi ke masjid tidak boleh membuat keributan.
 Ketika didalam masjid tidak boleh membuat forum dan tidak
boleh membuat keributan sampai shalat selesai dilaksanakan.
 Pada saat shalat jika memakai PDH lengkap hasduk harus
dimasukkan ke kancing pertama bagi laki laki
PASAL 14
KEBERSIHAN
 Setiap warga ambalan dapat menjaga
kebersihan dilingkungan pondok, sekolah,
dan tempat perkemahan.
 Membersihkan kembali setelah buang air
besar maupun air kecil.
PASAL 15
UPACARA DAN APEL
 PENGERTIAN

1. Upacara adalah serangkaian kegiatan yang ditata


dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib
dilaksanakan dengan hikmat sehingga merupakan
kegiatan yang teratur dan tertib untuk membentuk
suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
2. Apel adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mengkoordinasikan suatu kegiatan yang
dilaksanakan secara teratur dan tertib.
PASAL 16
• TEMPAT DAN WAKTU

1. Apel dan/atau Upacara dapat dilaksanakan di


dalam maupun di luar ruangan.
2. Apel dan/atau Upacara dapat dilaksanakan di
awal dan/atau di akhir kegiatan.
PASAL 17
 JENIS UPACARA DAN APEL
1. Upacara Umum adalah upacara yang dilakukan untuk kegiatan
tertentu dengan menggunakan peraturan yang berlaku secara
umum.
2. Upacara Pelantikan adalah upacara yang dilakukan dalam
rangka peresmian seorang calon menjadi anggota gerakan
pramuka sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat juga
dilakukan untuk pengangkatan pemegang jabatan tertentu dalam
satuan.
3. Apel Pembukaan dan Apel Penutupan latihan adalah apel yang
dilakukan dalam rangka usaha melaksanakan dan mengakhiri
suatu pertemuan di lingkungan Gerakan Pramuka.
PASAL 18
 FORMASI
1. Formasi peserta upacara dan/atau apel dalam bentuk bersaf.
2. Peserta upacara dan/atau apel berdiri berhadapan dengan Pembina.
3. Petugas upacara dan/atau apel ditempatkan di sayap kiri Pembina.
4. Pradana mendampingi Pembina dengan menempatkan diri di belakang
Pembina.
5. Ajudan upacara dan/atau apel menempatkan diri di sebelah kiri Pradana
atau Pembina.
6. Peserta upacara dan/atau apel ditempatkan dengan satuan terpisah.
7. Tamu undangan menempatkan diri di sebelah kanan belakang Pradana
atau Pembina.
8. Formasi barisan laki laki dan perempuanbisa samping sampingan atau
depan belakangmenyesuaikan tempat dalam satuan terpisah antara laki
laki dan perempuan
PASAL 19
PETUGAS
1. Petugas Upacara dan/atau apel adalah sekumpulan
orang yang mengatur jalannya upacara dan/atau apel
supaya berjalan lancar dan tertib.
2. Petugas Upacara dan/atau apel terdiri dari Pembina
dan/atau apel, pemimpin upacara dan/atau apel,
pengatur upacara dan/atau apel, pembawa acara,
pembawa bendera (dalam upacara)
BAB IV
PENUTUP
PASAL 20

 Penutup
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam buku
adat ini akan ditetapkan lebih lanjut.
2. Apabila terdapat ketidak sesuaian dengan
kondisi ambalan, maka selanjutnya dilakukan
revisi terhadap adat tersebut.
3. Buku adat ini ditetapkan berdasarkan
persetujuan seluruh warga ambalan.
Makna kibaran cita
Kibaran cita diambil dari dua kata yaitu kibaran dan cita. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, kibaran berarti bendera dan cita
berarti harapan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arti dari kibaran
cita adalah bendera yang menjadi symbol harapan. Symbol yang
dimaksud adalah
 Bentuk segi delapan melambangkan pengaplikasian Al-quran dalam
berdakwah, menyebarkan islam ke delapan penjuru arah mata angin.
 Warna biru langit melambangkan sebuah harapan anggota ambalan
untuk menggapai masa depan yang cerah
 Padi dan kapas melambangkan kemakmuran dalam segala aspek
 Dua tunas kelapa yang berhadap-hadapan melambangkan gerakan
pramuka Ambalan putra dan putri
 Warna kuning di tepi logo ambalan menggambarkan kebijaksanaan
 Tali simpul mati melambangkan antar sesama pramuka Ambalan
Khalid bin Walid dan Khaula Binti Azur selalu menjaga hubungan
persahabatan dan persahabatan seerat simpul mati
 Pedang melambangkan kewibawaan dan keberanian
KHALID BIN WALID

Mengkomandani pasukan muslim yang baru, dia tak terkalahkan lebih


Khalid Bin Walid adalah seorang panglima perang pada masa
dari seratus pertempuran termasuk melawan kekaisaran Byzantium,
pemerintahan Khulafaur Rasyidin yang termahsyur dan ditakuti
Kekaisaran Sassanid, dan sekutu-sekutu mereka termasuk juga suku-
di medan perang serta dijuluki sebagai Saifullah Al-Maslul
suku Arab di luar kekuasaan khalifah. Pencapaian strategis dia ialah
(Pedang Allah yang terhunus). Dia adalah salah satu dari
penaklukkan Arab, Persia Mesopotamia dan Suriah Romawi hanya
panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan
dalam waktu empat tahun pada tahun 632 ke 636. kemenangan-
sepanjang kariernya, terkenal sebagai panglima tertinggi untuk
kemenangan yang terkenal darinya ialah kemenangan telak pada
Nabi Muhammad dan penerus-penerusnya. Dibawah
Pertempuran Yamama, Pertempuran Ullais dan Pertempuran Firaz, dan
kepemimpinan militernyalah Arabia untuk pertama kalinya
kesuksesan taktis pada Pertempuran Walaja dan Pertempuran Yarmuk
dalam sejarah membentuk entitas politik yang bersatu,
kekhalifahan.
MAKSUD DARI FILOSOFI KHALID BIN WALID

Jadi maksud dari pangkalan SMA Binaul Ummah memilih Khalid Bin
Walid sebagai Ambalan adalah dengan harapan para anggota
pramuka penegak putra SMA Binaul Ummah memiliki jiwa setangguh
dan pemikiran secerdik Khalid Bin Walid.Yang tidak secara asal
membuat keputusan, tapi melalui proses pemikiran atau rancangan
terlebih dahulu. Sehingga secara tidak langsung dapat
mengembangkan potensi diri. Selain itu, Khalid Bin Walidmerupakan
symbol pemimpin yang serba bisa, seorang pemimpin yang kreatif
inisiatif, rendah hati, memiliki tujuan hidup yang tinggi, dan yang
terpenting menanamkan jiwa Ikhlas Bhakti Bina Bangsa, Berbudi
Bawa Laksana adalah suatu tahap perjuangan . menjadi sosok besar
Khalid Bin Walid pun membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk
ditempa dengan keras. Kaitanya dengan anggota ambalan, bahwa
pada dasarnya masing – masing orang adalah pemimpin dan
diharapkan bisa memimpin diri masing – masing untuk menjadi lebih
baik dan berkualitas, asalkan seseorang itu memiliki kemampuan yang
diimbangi kemauan yang tinggi.
Pusaka Adat Khalid Bin Walid
• Setiap Ambalan dalam gerakan pramuka menggunakan nama
Pahlawan. Oleh karena hal tersebut sudah barang tentu setiap
pahlawan tersebut memiliki senjata khas, ataupun benda yang
menjadi ciri khas dari sosok tersebut. Senjata maupun barang itulah
yang oleh setiap ambalan digunakan sebagai Pusaka Adat.
• Demikian halnya dengan pangkalan SMA Binaul Ummah yang
menjadikan sosok Panglima Khalid Bin Walid sebagai nama
ambalan bagi Penegak Putra. Panglima Khalid Bin Walid memiliki
senjata khas yang digunakan sebagai alat perlawanan pada masa
kekhalifahan islam. Senjata tersebut berupa sebuah pedang, yang
kemudian senjata tersebut dijadikan Pusaka Adat Ambalan Khalid
Bin Walid. Pedang tersebut melambangkan kewibawaan dan
keberanian Panglima Khalid Bin Walid.
KHAULAH BINTI AZUR
(KSATRIA BERKUDA HITAM)

Demikianlah Khaulah
keberanian Kaulah terus
teruji membakar
ketika semangat para
dia dan beberapa
Muslimah mujahidah
sampaiKhaulahtertawan
mereka pun musuh
Binti bulat dalam
Azurtekad peperangan
melawan
adalah tentara musuh
seorang
yang mengawalSahura. MerekaRela
mereka. dikurung
merekadan mati
dikawal ketat jika gagal
syahid
muslimah yanghari.kuat jiwa dan agak raga.
mustahilSosok
melarikanselama beberapa
diri. “Janganlah Walaupun
saudari sekali-kali gentar dan takut.
Patahkan tubuhnya
untuk tinggi hancurkan
melepaskan
tombak mereka, langsing pedang
diri, namun dan tegap.
Khaulah tidak mau
mereka, Sejak
perbanyak
menyerah dan terus menyemangati sahabat-
kecil
takbir serta Khaulah
kuatkan
sahabatnya.
suka
hati. Insyaallah
Katanya
dan yang
pandai
: “Kalianpertolongan
bermain
berjuangAllah sudah
dekat”. di pedang dan apakah
jalan Allah, tombak, dan
kalian terus
mau berlatih
menjadi
Dikisahkan
sampai
tukang bahwa
tiba
pijit akhirnya,
waktunya
orang-orang karena keyakinan
menggunakan
Romawi? Mau mereka,
Khaulah dan kawan-kawanya
menjadi berhasil Kafir?
budak orang-orang melarikan
Dimanadiri dari
keterampilanya itu untuk membela islam
kurunganharga
musuh!.diri kalian sebagai pejuang yang ingin
bersama para
mendapatkan mujahidah
surga lainya.
Allah? Dimana
kehormatan kalian sebagai Muslimah? Lebih
baik kita mati daripada menjadi budak
orang-orang Romawi!”
Maksud dari filosofi khaulah binti Azzur
Jadi maksud dan tujuan SMA Binaul Ummah memilih sosok
Khaulah Binti Azur sebagai nama Ambalan adalah karena Khaulah Binti
Azur merupakan sosok wanita yang terampil dan berani dalam hal ini
dibuktikan dengan keterampilanya dalam memainkan pedang dan
mengobrak –abrik pasukan romawi. Pangkalan SMA Binaul Ummah
menginginkan adanya khaulah-khaulah muda yang memiliki pemikiran
pemikiran cerdas, berkembang, matang, dan terampil yang melalui
pertimbangan-pertimbangan logis, bukan hanya hanya berdasarkan
perasaan belaka seperti kebanyakan wanita. Diharapkan pramuka
penegak putra dan putri tidak secara sepihak mengambil keputusan
dalam suatu keadaan yang justru dapat merugikan kepentingan bersama.
Diharapkan pula bersama Ambalan Khalid Bin Walid untuk terus
berjuang memajukan pramuka di pangkalan SMA Binaul Ummah, tanpa
memandang gender entah pria atau wanita. Sehingga pramuka penegak
putri bias ikut berkiprah dalam gerakan pramuka SMA Binaul Ummah.
Kaum putri bukanlah lagi seorang kanca wingking bagi para pria, namun
kaum putri harus mampu memiliki andil dalam perancangan,
pembuatan, serta pengambil keputusan, seperti yang dilakukan sosok
Pusaka Adat Khaulah Binti
Azzur
 Setiap Ambalan dalam gerakan pramuka menggunakan
nama Pahlawan. Oleh karena hal tersebut sudah barang
tentu setiap pahlawan tersebut memiliki senjata khas,
ataupun benda yang menjadi ciri khas dari sosok tersebut.
Senjata maupun barang itulah yang oleh setiap ambalan
digunakan sebagai Pusaka Adat.
 Demikian halnya dengan pangkalan SMA Binaul Ummah
yang menjadikan sosok Panglima Khaulah Binti Azur sebagai
nama ambalan bagi Penegak Putri. Khaulah Binti Azur
memiliki senjata khas yang digunakan sebagai alat
perlawanan pada masa kekhalifahan islam. Senjata tersebut
berupa sebuah pedang dan tombak, yang kemudian
senjata tersebut dijadikan Pusaka Adat Ambalan Khaulah
Binti Azur. Pedang dan tombak tersebut melambangkan
kewibawaan dan keberanian Khaulah Binti Azur.
Tata Upacara Hari Pramuka
 MASING-MASING KOMANDAN PLETON MENYIAPKAN PASUKAN
 PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
 PENGHORMATAN KEPADA PEMIMPIN UPACARA
 LAPORAN MASING-MASING KOMANDAN PLETON KEPADA PEMIMPIN UPACARA
 PEMIMPIN UPACARA MEMASUKI LAPANGAN MENGAMBIL ALIH PIMPINAN
 UPACARA PENGIBARAN BENDERA DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN PRAMUKA KE-… TAHUN…
SMA BINAUL UMMAH …, DI MULAI
 PEMBINA UPACARA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA
 HYMNE SATYA DHARMA PRAMUKA
 PENGHORMATAN PASUKAN
 LAPORAN PEMIMPIN UPACARA
 PENGIBARAN BENDERA SANG MERAH PUTIH DIPIMPIN OLEH PEMIMPIN UPACARA
 MENGHENINGKAN CIPTA DIPIMPIN PEMBINA UPACARA
 PENGUCAPAN PANCASILA, PEMBUKAAN UUD 1945 DAN DASA DHARMA
 AMANAT PEMBINA UPACARA
 MENYANYIKAN LAGU-LAGU NASIONAL, BAGIMU NEGERI DAN SATU NUSA SATU BANGSA
 PEMBACAAN DOA
 LAPORAN PEMIMPIN UPACARA
 PENGHORMATAN PASUKAN
 UPACARA PENGIBARAN BENDERA DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN PRAMUKA KE-… TAHUN…
SMA BINAUL UMMAH, SELESAI
Susunan Upacara Pelantikan

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmaanirrahim. Upacara pelantikan


Bantara Hari............Tanggal...... periode 2016/2017 siap dimulai.

  Pendamping kiri dan kanan membawa calon


Pembacaan Ayat suci Al – Qur’an oleh bantara ke pembina (pembawa semat ikut)
petugas
 Percakapan , pertanyaan pembina,
penyematan secara simbolis, dan masuk
 Pemimpin upacara memasuki lapangan terowongan(kebiasaan adat), sekaligus
upacara pengucapan janji trisatya dan dasa dharma
 Pembina upacara memasuki lapangan oleh pembina dan diikuti oleh seluruh peserta
upacara (peserta saling memegang bahu membahu
 Penghormatan kepada pembina dan yang paling kanan meletakan bendera di
upacara, dipimpin oleh pemimpin dadanya)
upacara
 Sujud syukur dan pembacaan syair – syair oleh
ambalan masing - masing
 Laporan kepada pembina upacara  Menyanyikan lagu “SYUKUR”
bahwa upacara siap dimulai  Laporan kepada pembina upacara bahwa
 Amanat pembina upacara peserta upacara telah selesai dilaksanakan
diistirahatkan  Penghormatan kepada pembina upacara
 Menyanyikan lagu “Hymne Pramuka”  Pembina upacara diperkenankan
 Pemangku adat & pembawa bendera meninggalkan lapangan upacara
memasuki lapangan sekaligus
 Pemimpin upacara meninggalkan lapangan
upacara
pembacaan sandi ambalan  Pengumuman – pengumuman peserta
 Pemangku adat kembali & pembawa diistirahatkan
bendera menetap di tempatnya
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai