Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS KIMIA

KUANTITATIF
Oleh :
Syulastri Effendi, M.Si.
ANALISIS KIMIA KUANTITATIF

ASAM BASA

REDUKSI OKSIDASI (REDOKS)


Titrasi/Volumetri
PENGENDAPAN

SENYAWA ION KOMPLEKS

DIAZOTASI

SPEKTROFOTOMETRI
REDUKSI DAN OKSIDASI (REDOKS)
3 Konsep Reaksi Redoks

. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, reaksi oksidasi (penerimaan oksigen), reaksi
reduksi (pelepasan oksigen)

. Berdasarkan serah terima elektron, reaksi oksidasi ( penyerahan elektron), reaksi reduksi
(penerimaan elektron)

. Berdasarkan perubahan bilangan oksidsai, reaksi oksidasi (peningkatan bilangan oksidasi), reaksi reduksi
(penurunan bilangan oksidasi)
REDUKSI DAN OKSIDASI (REDOKS)
• Reaksi redoks yaitu : reaksi yang disertai
Definisi adanya perubahan bilangan oksidasi dari unsur
– unsur yang bereaksi

Reaksi

Peranan Zat
CONTOH
TITRASI
REDOKS
Titrasi redoks  titrasi berdasarkan reaksi reduksi-oksidasi antara zat yang dianalisa dan titran

Reaksi Oksidasi Reduksi  elektron tidak dibagi, tetapi dipindahkan dari satu reaktan ke lainnya

Reaksi redoks  terjadi secara simultan, satu spesi mengoksidasi (oksidator) mengalami
reduksi dan spesi lainnya mereduksi (reduktor) mengalami oksidasi

Aturan tingkat oksidasi senyawa anorganik dalam reaksi redoks :


• Tingkat oksidasi unsur dan atom dalam molekul tidak bermuatan = nol (0)
• Tingkat oksidasi ion = muatanya
• Tingkat oksidasi hidrogen = 1
• Tingkat oksidasi oksigen = -2, kecuali H2O2 = -1

Aturan tingkat oksidasi senyawa organik dalam reaksi redoks :


Misalnya C2H6 maka tingkat oksidasi C= -3
C2H5Cl maka tingkat oksidasi C = -2
TITRASI REDOKS
Suatu spesi akan bertindak sebagai oksidator atau reduktor tergantung pada potensial
reduksinya

Pembanding
Elektroda hidrogen
standar, potential
reduksi = 0,00 Volt
TITRASI REDOKS

Sel elektrokimia (jika kedua beaker dipisah dan dihubungkan dengan jembatan
garam
Jembatan garam  mengijinkan ion mengalir antara kompartemen anoda dan
katoda tetapi mencegah terjadinya pencampuran/kontak langsung ion Cu 2+ dan
Zn

Sel Daniell
TITRASI
REDOKS

Anoda: Katoda:
-Dimana terjadi oksidasi -Dimana terjadi reduksi
-Dimana elektron dihasilkan -Dimana elektron dibutuhkan
-Arah anion berpindah -Arah kation berpindah
-Tanda negatif -Tanda positif
TITRASI
REDOKS
TITRASI
Titrasi redoks melalui 2 cara : REDOKS
1. Menggunakan indikator visual
2. Menggunakan metode potensiometri

1. Indikator visual :
 Memiliki potesial reduksi diantara potensial baku analit dan titran
 Indikator harus mengalami reaksi redoks dengan cepat
 Indikator harus mengalami reaksi redoks reversibel dengan cepat, bila terjadi
penumpukan massa titran atau analit, maka sistem tidak akan mengalami reaksi
redoks secara gradual
 Memiliki perubahan warna saat mengalami perbedaan potensial
INDIKATOR TITRASI
REDOKS
TITRASI
2. Menggunakan metode potesiometri
 Potensial redoks sistem diukur dengan potensiometter
REDOKS
 Titik akhir titrasi dapat ditentukan dengan menggunakan kurva titrasi
 Kurva titrasi redoks digunakan untuk monitoring potensial elektrokimia, dimana potensial
elektrokimia saat titrasi yaitu perbedaan antara potensial reduksi dan oksidasi.
Pengaruh Konsentrasi & Reaksi dari medium

Hubungan antara beda potensial (E) sistim redoks


dan konsentrasi bentuk teroksidasi dan tereduksi
ditunjukkan oleh pers NERNST sbg turunan dari
HK.Termodinamika.

RT [spesies tereduksi]
E = Eo - ------- ln -------------------------------- (1)
nF [spesies teroksidasi]

Eo = potensial standard ln = 2,303 log


R = konstante gas (8,313 joule)
T = temperatur absolut
F = konstante Faraday (96500 coulomb)
n = banyaknya elektron yang ditransf dlm reaksi
Pengaruh Konsentrasi & Reaksi dari medium

Hubungan antara beda potensial (E) sistim redoks


dan konsentrasi bentuk teroksidasi dan tereduksi
ditunjukkan oleh pers NERNST sbg turunan dari
HK.Termodinamika.

RT [spesies tereduksi]
E = Eo - ------- ln -------------------------------- (1)
nF [spesies teroksidasi]

Eo = potensial standard ln = 2,303 log


R = konstante gas (8,313 joule)
T = temperatur absolut
F = konstante Faraday (96500 coulomb)
n = banyaknya elektron yang ditransf dlm reaksi
RT [spesies tereduksi]
E = Eo - ------- ln -------------------------------- (1)
nF [spesies teroksidasi]
JENIS TITRASI REDOKS

Permanganametri

dikrometri

Iodo/iodimetri

cerimetri
PEMANGANOMETRI

Metoda titrimetri dg larutan standard KMnO4


Titran KMnO4  oksidator kuat
(+) * sbg self indikator titran
* TE ditunjukkan oleh perubahan warnanya sendiri
ungu  tidak berwarna.

(-) * kekuatan oksidasi tergantung medium larutan,


asam , netral, basa kuat. & reaksi yg terjadi
* dlm medium HCl, KMnO4 teroksidasi oleh Cl-
* Kestabilan larutan terbatas
* larutan standard sekunder (perlu standardisasi)
Penggunaan KMnO4

1. SUASANA ASAM 0,1 N


MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O

MnO4- + 8H3O+ + 5e- Mn2+ + 12H2O

Mn7+  Mn2+  n=5 Eo = 1,51 volt

2. SUASANA NETRAL
MnO4- + 4H3O+ + 3e- MnO2 + 6H2O

Mn7+  MnO2  n=3 Eo = 0,1695 volt

3. SUASANA BASA KUAT


MnO4- + e- MnO42- n = 1 Eo = 0,564 volt
BIKROMATOMETRI

Titran K2Cr2O7  oksidator kuat. Eo = 1,33 volt


(+)
• Larutan standar primer , Stabil, tdk perlu tempat gelap.
• Tidak terurai pada pemanasan, penguapan asam
• Rekristalisasi dari larutannya dan pengeringan t=200oC
memungkinkan diperoleh dg kemurnian tinggi.
(-)
• Kekuatan oksidasi lebih lemah dari KMnO4 dan Cerri
• Reaksi lambat
• Karsinogen  perlu penanganan hati-hati.
• Sbg zat pengoksidasi  terjadi peningkatan Cr3+ selama
titrasi, orange warna hijau (sukar diamati pad TE)
• Perlu indikator, indikator redoks yg biasa di pakai
REAKSI OKSIDASI ION BIKROMAT

Cr2O7 2-
+ 2H+ + 6e- 2Cr3+ + 2H2O

n=6 

Cr6+ Cr3+  3e- , 2.Cr n=3x2=6

1greq Cr2O72- setara 1/ 6 mol


IDO -IODIMETRI

* Kalium iodat KIO3 banyak dipakai dlm Kimia Analit

IO3- + 5I- + 6.H+ 3I2 + 3.H2O

* Pemakaian iodium sbg reagen Redoks


reduktor
* Sistim iodium dapat berfungsi
oksidator

I2(s) + 2e- 2I- Eo = 0,5345 volt


I3- + 2e- 3I- Eo = 0,536 volt

* I2  oksidator lemah , iodida  reduktor lemah


* I2 larut dalam KI dingin
* Perlu disimpan ditempat
gelap
* Bukan standard primer  perlu standardisasi dg
*) As2O3 dan *) Na2S2O3.5H2O

larutan thio sulfat perlu di standardisasi lebih dulu


dengan K2Cr2O7

• indikator amilum / kanji


• (I-) << 10-5 M dapat ditekan dg mudah oleh amilum

• Kelarutan I- -- Amilum << dlm air  pe (+) nya dila


kukan mendekati TE / TA.

Anda mungkin juga menyukai