Anda di halaman 1dari 26

HUKUM

FIQIH
By: Has…..
NIM: ……
HUKUM FIQIH

Thaharah 1

2 Shalat
Bab Thaharah
● Thaharah atau bersuci adalah suatu kegiatan bersuci dari hadas maupun najis
sehingga seorang diperbolehkan untuk mengerjakan suatu ibadah yang
dituntut harus dalam keadaan suci seperti shalat

● Hukum thaharah itu sendiri wajib dan telah disampaikan oleh Allah melalui
firmanNya:

"Hai orang-orang beriman, apabila kalian hendak melaksanakan salat, maka basuhlah muka dan
tangan kalian sampai siku, dan sapulah kepala kalian, kemudian basuh kaki sampai kedua mata
kaki." (Al-Maidah:6).
Air untuk Bersuci
Air yang sah untuk
bersuci

1 7
4
2 6
Air Hujan Air Es
3 Air Sumur
5
Air Laut Salju

Air Sungai Mata Air


Air-air terbagi menjadi 4 bagian

Air suci mensucikan tidak makruh


digunakan Air suci tidak dapat mensucikan

1 2 3 4

Air suci mensucikan makruh Air Najis


digunakan
Hukum Bangkai
Hukum Perabot yang Haram Digunakan
Siwak
Wudhu

Niat

Membasuh Wajah

Rukun Membasuh kedua tangan hingga siku


Wudhu Mengusap sebagian kepala
Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
Tertib
Hal yang membatalkan wudhu
Istinja’
Mandi

Niat

Rukun
Menghilangkan Najis
Wudhu

Meratakan Air ke seluruh rambut


dan kulit
Tayamum

Niat

Rukun Mengusap Wajah


Wudhu Mengusap kedua tangan hingga siku
Tertib
Najis
Bab Shalat
● Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah
shalat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir
dan diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.

● Shalat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh tiap-tiap manusia


yang sudah berikrar tunduk kepada Allah Swt. :

"Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā.75) Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan
khusyuk. (Al-Baqarah [2]:238).
Shalat Wajib dan Rakaatnya

Isya
Zuhur

4 2 4 4 3

Shubuh Ashar Maghrib


Shalat

Suci dari Hadas dan Najis

Menutup Aurat
Syarat Sah
Shalat Bertempat pada tempat yang suci
Telah masuk waktu Shalat
Menghadap Kiblat
Rukun Shalat
Hal yang membatalkan Shalat
Perkara yang ditinggalkan
dari Shalat
Shalat Berjamaah
● Shalat berjamaah adalah salat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih
secara bersama-sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam,
sedangkan yang lainnya menjadi makmum.

● Keutamaan salat berjamaah bila dibandingkan salat munfarid adalah


dilipatkan 27 derajat. Hadis Rasulullah saw.:

" “Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat
sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.”(H.R. Bukhari dan Muslim).”
Shalat Jum’at
Fardhu Shalat Jum’at
Shalat ‘ied
Shalat Gerhana
Shalat gerhana merupakan bentuk ibadah yang disunnahkan oleh Nabi
Muhammad SAW, dan para sahabatnya juga melaksanakannya. Ini bukanlah
shalat wajib, melainkan shalat sunnah, yang dianjurkan untuk dilakukan pada
waktu terjadinya gerhana.

" “Dari Abu Bakrah ra. berkata, "Kami shalat bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat gerhana, lalu
beliau berdiri hingga terbit matahari dan berkata, 'Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-
tanda Allah. Tidak ada kematian dan tidak ada kebangkitan sampai dua tanda ini berlalu. Jika kalian melihat
keduanya, maka berdirilah lakukanlah shalat.'"(HR. Al-Bukhari no. 1040 dan Muslim no. 763.”
Shalat Jenazah
Shalat jenazah adalah shalat yang dilakukan untuk mendo’akan seorang
muslim atau muslimah yang telah meninggal dunia; baik dia laki-laki maupun
perempuan; orang dewasa maupun anak-anak. Shalat jenazah hukumnya wajib
kifayah, yakni kewajiban yang pelaksanaannya dapat tercukupi manakala telah
ditunaikan oleh sebagian kaum muslimin.

" “Dari Salamah bin al-Akwa’ r.a., ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah didatangkan seorang
jenazah, agar beliau menshalatinya. Lantas beliau bertanya, ‘Apakah orang ini punya hutang . Mereka menjawab:
“Tidak” , maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan jenazah
yang lain. Beliau bertanya: “ Apakah dia punya hutang. Mereka menjawab: “ Ya”. Beliau berkata , ‘Shalatkanlah
sahabat kalian.’ Abu Qatadah berkata:” Saya yang menanggung hutangnya wahai Rasulullah.”. Lalu beliau
menyolatkan jenazah tersebut. (HR. Bukhari).”

Anda mungkin juga menyukai