Pertemuan XI Perencanaan Agregat
Pertemuan XI Perencanaan Agregat
•Pembebanan mesin
•Penugasan kerja Jangka Panjang
Jangka Menengah
0 2 bulan 1 tahun
3
Kerangka Perencanaan Agregat
Pasar & Keputusan Riset &
permintaan Produk
Teknologi
Perencanaan
proses &
Kapasitas
Peramalan
permintaan SDM Bahan
baku yang
tersedia
Perencanaan
agregat
produksi Persediaan
yang ada
Kapasitas
Jadwal Induk eksternal
Produksi & (subkontrak)
MRP
Jadwal
kerja rinci
Input Perencanaan Agregat
Sumber Daya Biaya
Tenaga Kerja Biaya persediaan
Fasilitas pabrik Biaya pengembalian
Kebijakan Overtime
Perubahan persediaan
Subkontrak
Overtime Subkontrak
Tingkat persediaan
Back orders
5
OUTPUT PERENCANAAN
AGREGAT
Biaya total perencanaan
Tingkat perencanaan yang diperkirakan
Persediaan
Output
Tenaga kerja
Subkontrak
Backordering
6
2. STRATEGI PERENCANAAN
AGREGAT
1. Pilihan Kapasitas
2. Pilihan Permintaan
3. Strategi campuran : Chase & Level Strategy
1. Menggunakan persediaan untuk mengantisipasi perubahan
permintaan
2. Akomodasi perubahan dengan variasi ukuran tenaga kerja
3. Menggunakan part-timers, overtime, atau idle time untuk
mengantisipasi perubahan
4. Menggunakan subkontraktor dan memelihara kestabilan tenaga
kerja
5. Perubahan harga atau faktor lainnya untuk mempengaruhi
permintaan
7
2.1. PILIHAN KAPASITAS
Perubahan tingkat persediaan
Meningkatkan persediaan pada saat permintaan rendah untuk
memenuhi permintaan yang tinggi di masa depannya
Meningkatkan biaya yang terkait dengan penyimpanan,
penanganan, keusangan, dan investasi modal
Kekurangan (Shortages) penjualan tidak terjadi karena lead
time lama & pelayanan konsumen buruk
8
PILIHAN KAPASITAS (2)
Variasi jumlah tenaga kerja dengan rekrutmen atau
derekruitmen
Menyesuaikan rata-rata produksi dengan permintaan
Biaya training untuk rekruitmen dan penenpatan naker
Naker baru kemungkinan memiliki produktivitas rendah
Penempatan naker menenkankan pada moral dan produktivitas
9
PILIHAN KAPASITAS (3)
Variasi rata-rata produksi melalui overtime
atau idle time
Tenaga kerja tetap
Kesulitan untuk memenuhi permintaan yang tinggi
Overtime perlu biaya & produktivitas rendah
Penghilangan idle time agak sulit
10
PILIHAN KAPASITAS (4)
Subkontrak
Pengukuran temporer selama periode sibuk (peak demand)
Memerlukan biaya
Jaminan kualitas dan pengiriman tepat waktu sulit
Risiko membuka pintu klien bagi pesaing
11
2.2. PILIHAN PERMINTAAN
Memengaruhi permintaan, back ordering slm permintaan tinggi dan
perpaduan produk dan jasa yang counterseasonal
12
2.3. STRATEGI CAMPURAN
Chase strategy
Menyesuaikan tingkat produksi dengan permintaan
untuk setiap periode
Menambah atau mengurangi tenaga kerja sesuai
dengan tingkat permintaan
Jumlah tenaga kerja tetap, tetapi jam kerja tidak tetap.
Sesuai untuk jasa
13
2.3. STRATEGI CAMPURAN (2)
Level strategy
Produksi harian
Menggunakan persediaan & idle time sebagai penyangga
Mempertahankan tingkat produksi yang tetap
14
Level Production vs Chase Demand
15
3. METODE PERENCANAAN AGREGAT
3.1. Metode Grafik & Diagram
þ Tentukan permintaan untuk setiap periode
þ Tentukan kapasitas untuk waktu reguler, overtime, dan sub
kontrak setiap periode
þ Hitung biaya naker, rekrutmen & penempatan kerja, dan
persediaan
þ Mempertimbangkan kebijakan perusahaan yang terkait dengan
SDM dan persediaan
þ Pengembangan alternatif rencana & memeriksa biaya total
3.2. METODE PENDEKATAN MATEMATIKA
Metode Transportasi
Menghasilkan perencanaan optimal
Model Koefisien Manajemen
Model dibangun berdasarkan pengalaman &
kinerja
Model lain
Linear
Simulasi
17
POLA PRODUKSI
Umumnya, rencana penjualan dan produksi merupakan rencana operasional untuk jangka waktu
tertentu, misalnya untuk jangka waktu satu tahun. Rencana penjualan sepanjang tahun dapat berpola
konstan, bergelombang, moderat ataupun mengikuti trend. Agar dapat merealisasi rencana penjualan
tsb, perusahaan memerlukan pola produksi yg dapat menentukan tingkat produksi untuk tiap periode
waktu tertentu yg direncanakan. Pola produksi itu sendiri ialah distribusi produksi tahunan ke dalam
periode yg lebih kecil, seperti bulanan ataupun triwulanan dalam rangka mengantisipasi rencana
penjualan. Misalnya, banyaknya penjualan yg direncanakan untuk tahun mendatang ialah 17.500 unit
dengan distribusi sbb :.
Triwulan I = 5.000 unit
Triwulan II = 2.500 unit
Triwulan III = 3.500 unit
Triwulan IV = 6.500 unit
MACAM-MACAM POLA PRODUKSI
Dalam rangka mengantisipasi rencana penjualan mendatang, ada tiga alternatif pola produksi yg
bisa diterapkan oleh perusahaan, yakni sbb :
a. Pola poduksi konstan, pola produksi yg menghasilkan produk dgn jumlah yg selalu sama di
setiap satuan waktu. Setiap terjadi produksi di bawah permintaan, maka kekurangan tsb ditutup
dari persediaan atau dgn melakukan subkontrak.
b. Pola poduksi bergelombang, pola produksi yg menghasilkan produk dgn jumlah yg
berfluktuasi di setiap satuan waktu. Pola produksi ini biasanya dilakukan dgn mengikuti pola
permintaan pasar. Misalkan, perusahaan memproduksi 4.500 unit di triwulan 1, 3.500 unit di
triwulan 3, 4.000 unit di triwulan 3 dan 5.000 unit di triwulan 4.
c. Pola poduksi moderat, yakni pola produksi yg bergelombang, tetapi diupayakan agar fluktuasi
produksinya tidak terlalu tajam sehingga dapat mendekati konstan.
TERIMA KASIH