Anda di halaman 1dari 30

Nama : Rizki Ulfa Rambe

NIM : 2110533040

Mata Kuliah : Manajemen Strategis

Tugas Kecil di Rumah Ke-7 Manajemen Strategik

A). Strategi Tingkatan Perusahaan

1. Meringkas chapter 4 topik ‘Types of Strategies’ buku “Strategic Management” Sixteenth


Edition oleh Fred R. David and Forest R. David (2017).

Jawab : a. Tahap Penilaian Internal Perumusan Strategi

Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam bidang fungsional bisnisnya.
Tidak ada perusahaan yang sama kuat atau lemahnya di semua bidang. Tujuan dan strategi
ditetapkan dengan tujuan memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.

1. Tampilan berbasis sumber daya


Pendekatan berbasis sumber daya (RBV) terhadap keunggulan kompetitif berpendapat
bahwa sumber daya internal lebih penting bagi perusahaan dibandingkan faktor
eksternal dalam mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Para
pendukung teori RBV berpendapat bahwa kinerja perusahaan terutama ditentukan oleh
sumber daya internal yang memungkinkan perusahaan memanfaatkan peluang dan
menetralisir ancaman.
Suatu sumber daya dapat dianggap berharga jika (1) langka, (2) sulit ditiru, atau (3) tidak
mudah tergantikan. Sering disebut indikator empiris, ketiga karakteristik sumber daya ini
memungkinkan perusahaan menerapkan strategi yang meningkatkan efisiensi dan
efektivitas serta menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Semakin
langka suatu sumber daya (tidak dimiliki oleh banyak perusahaan dalam industri), sulit
ditiru (sulit ditiru atau dicapai), dan tidak mudah disubstitusi (kebal terhadap ancaman
substitusi dari produk yang berbeda), maka semakin kuat kekuatan perusahaan tersebut.
keunggulan kompetitif akan semakin besar dan semakin lama keunggulan tersebut akan
bertahan.
Premis dasar teori RBV adalah bahwa campuran, jenis, jumlah, dan sifat sumber daya
internal perusahaan harus dipertimbangkan terlebih dahulu dan terutama dalam
merancang strategi yang dapat menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Mengelola secara strategis menurut RBV melibatkan pengembangan dan pemanfaatan
sumber daya dan kemampuan unik perusahaan, serta terus memelihara dan
memperkuat sumber daya tersebut.
2. Kekuatan internal utama
Penilaian manajemen strategis internal mencakup analisis seberapa kuat atau lemah
suatu perusahaan di setiap bidang fungsional bisnis, termasuk manajemen, pemasaran,
keuangan, akuntansi, dan MIS. Keunikan atau kompetensi khas yang dimiliki atau kurang
dimiliki suatu perusahaan di setiap bidang memberikan landasan untuk mengidentifikasi
faktor kekuatan dan kelemahan. Kekuatan yang tidak dapat dengan mudah ditandingi
atau ditiru oleh pesaing disebut kompetensi khas. Memanfaatkan dan memupuk
kekuatan merupakan hal yang sangat penting dalam perencanaan strategis karena
keunggulan kompetitif umumnya lebih muncul dari kekuatan, keunikan, dan kompetensi
khusus dibandingkan kelemahan. Namun, memperbaiki kelemahan merupakan tugas
penting bagi semua organisasi dan secara umum membantu meningkatkan efisiensi.
I. Pengelolaan
Ada empat aktivitas dasar yang terdiri dari manajemen: perencanaan, pengorganisasian,
motivasi, dan pengendalian:
Fungsi Keterangan Tahap
manajemen
strategis proses
saat paling
penting
perencanaan Perencanaan terdiri dari semua aktivitas Perumusan
manajerial yang berkaitan dengan persiapan strategi
masa depan, seperti menetapkan tujuan,
merancang strategi, dan mengembangkan
kebijakan
pengorganisasian Pengorganisasian mencakup semua aktivitas Implementasi
manajerial yang menghasilkan struktur strategi
hubungan tugas dan wewenang, seperti
desain organisasi, spesialisasi pekerjaan,
deskripsi pekerjaan, rentang kendali, desain
pekerjaan, dan analisis pekerjaan
Memotivasi Memotivasi melibatkan upaya yang diarahkan Implementasi
pada pembentukan perilaku manusia, seperti strategi
kepemimpinan, komunikasi, kerja tim,
pengayaan pekerjaan, dan manajemen
sumber daya manusia (SDM)
Mengontrol Pengendalian mengacu pada semua aktivitas Evaluasi strategi
manajerial yang membandingkan hasil aktual
dengan hasil yang direncanakan, seperti
pengendalian kualitas, pengendalian
keuangan, pengendalian persediaan,
pengendalian biaya, analisis varians,
penghargaan, dan sanksi

1. Perencanaan
Perencanaan adalah jembatan penting antara masa kini dan masa depan; perencanaan
meningkatkan kemungkinan mencapai hasil yang diinginkan. Meskipun perencanaan
dianggap sebagai landasan manajemen, perencanaan merupakan tugas yang paling sering
diabaikan oleh para manajer. Perencanaan memungkinkan perusahaan untuk:
1. Mempertimbangkan faktor-faktor yang relevan dan fokus pada faktor-faktor yang kritis
2. Memastikan bahwa perusahaan siap menghadapi segala kemungkinan yang wajar dan
dapat menyelesaikannya tepat waktu perubahan dan beradaptasi sesuai kebutuhan
3. Mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dan melaksanakan tugas seefisien
mungkin
4. Melestarikan sumber daya yang dimiliki dan menghindari pemborosan sumber daya
alam
5. Menilai apakah upaya, biaya, dan implikasi yang terkait dengan pencapaian tujuan yang
diinginkan tives dibenarkan
6. Bersikap proaktif, mengantisipasi, dan mempengaruhi masa depan
Perencanaan lebih dari sekedar memproyeksikan tren masa lalu dan masa kini ke masa
depan (perencanaan jangka panjang). Perencanaan juga mencakup merevisi visi dan misi
perusahaan, memperkirakan kejadian dan tren di masa depan, menetapkan tujuan, dan
memilih strategi yang akan dilakukan. Organisasi yang sukses berusaha untuk menentukan
masa depan mereka sendiri dan bukan sekedar bereaksi terhadap kekuatan dan peristiwa
eksternal yang terjadi. Secara historis, organisme dan organisasi yang beradaptasi dengan
baik terhadap perubahan kondisi akan bertahan dan sejahtera; lainnya menjadi punah.

Kekuatan dan kelemahan sehubungan dengan perencanaan dapat berkaitan dengan: (1)
kualitas visi atau misi perusahaan dan seberapa baik strategi perusahaan mendukung visi
atau misi tersebut, (2) kontribusi relatif divisi terhadap kinerja perusahaan, dan (3) sumber
daya alokasi antar wilayah dan produk.

2. Pengorganisasian

Tujuan pengorganisasian adalah untuk mencapai upaya terkoordinasi dengan mendefinisikan


hubungan tugas dan wewenang. Pengorganisasian berarti menentukan siapa mengerjakan
apa dan siapa melapor kepada siapa. Ada banyak sekali contoh dalam sejarah mengenai
perusahaan-perusahaan yang terorganisasi dengan baik yang berhasil bersaing melawan—
dan dalam beberapa kasus mengalahkan —perusahaan-perusahaan yang jauh lebih kuat
namun kurang terorganisir. Perusahaan yang terorganisir dengan baik umumnya memiliki
manajer dan karyawan yang termotivasi dan berkomitmen untuk melihat keberhasilan
organisasi.
Fungsi pengorganisasian manajemen dapat dipandang terdiri dari tiga aktivitas berurutan:
memecah tugas menjadi beberapa pekerjaan, menggabungkan pekerjaan untuk membentuk
departemen, dan mendelegasikan wewenang. Dalam The Wealth of Nations yang diterbitkan
pada tahun 1776, Adam Smith mengutip keuntungan dari spesialisasi kerja dalam
pembuatan pin:

“Yang satu menarik kawat, yang lain meluruskannya, yang ketiga memotongnya, yang
keempat mengarahkannya, yang kelima menggilingnya di bagian atas untuk menerima
kepala. Sepuluh orang yang bekerja dengan cara ini dapat menghasilkan 48.000 peniti dalam
satu hari, namun jika mereka semua bekerja secara terpisah dan mandiri, masing-masing
orang mungkin akan menghasilkan paling banyak dua puluh peniti dalam sehari.”

Kekuatan dan kelemahan pengorganisasian dapat berkaitan dengan ;

(1) seberapa cocok struktur perusahaan saat ini dengan berbagai divisi dan strategi
perusahaan,

(2) sejauh mana kejelasannya. rantai komando ditampilkan melalui jabatan eksekutif, dan

(3) tingkat tumpang tindih antara pekerjaan dan deskripsi pekerjaan terkait.

3. Memotivasi

Memotivasi adalah proses mempengaruhi orang untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi
membantu menjelaskan mengapa sebagian orang bekerja keras dan sebagian lainnya tidak.
Strategi mempunyai peluang kecil untuk berhasil jika karyawan tidak termotivasi untuk
menerapkannya setelah strategi tersebut dirumuskan.

fungsi motivasi manajemen mencakup kegiatan seperti mengembangkan pemimpin, mengelola


kelompok, berkomunikasi secara efektif, dan mengelola perubahan organisasi.

Ketika para manajer dan karyawan suatu perusahaan berusaha mencapai tingkat produktivitas
yang tinggi, hal ini menunjukkan bahwa ahli strategi perusahaan adalah pemimpin yang unggul—
orang-orang yang menjalin hubungan baik dengan bawahan, berempati dengan kebutuhan dan
kekhawatiran mereka, memberikan contoh yang baik, dan dapat dipercaya serta adil. Seorang
pemimpin yang unggul mengomunikasikan visi masa depan perusahaan dan menginspirasi
orang-orang untuk bekerja keras mencapai visi tersebut.

Menekankan pentingnya kepemimpinan, Sun Tzu menyatakan, “Kepemimpinan yang lemah


dapat merusak strategi yang paling baik.”

Menurut Peter Drucker:

“Kepemimpinan bukanlah kepribadian yang magnetis. Itu bisa saja merupakan hasutan. Ini bukan
tentang “berteman dan mempengaruhi orang lain.” Itu adalah sanjungan. Kepemimpinan adalah
mengangkat visi seseorang ke arah yang lebih tinggi, menaikkan kinerja seseorang ke standar
yang lebih tinggi, membangun kepribadian seseorang melampaui batas normalnya.

4. Mengontrol
Semua manajer dalam suatu organisasi mempunyai tanggung jawab pengendalian, seperti
melakukan evaluasi kinerja dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminimalkan
inefisiensi. Fungsi pengendalian manajemen sangat penting untuk evaluasi strategi yang
efektif (topik fokus Bab 9). Pengendalian terdiri dari empat langkah dasar;
1. Menetapkan standar kinerja
2. Mengukur kinerja individu dan organisasi
3. Membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja yang direncanakan
4. Mengambil tindakan perbaikan

b. mengintegrasikan strategi dan budaya

Fungsi manajemen dapat dilaksanakan dengan baik ketika strategi dan budaya perusahaan
terintegrasi. Setiap entitas bisnis memiliki budaya organisasi unik yang berdampak pada aktivitas
perencanaan strategis. Budaya organisasi adalah “suatu pola perilaku yang telah dikembangkan oleh
suatu organisasi ketika organisasi tersebut belajar untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan
integrasi internal, dan yang telah bekerja cukup baik untuk dianggap valid dan untuk diajarkan
kepada anggota baru sebagai cara yang benar dalam memahami, berpikir, dan merasakan.”5 Definisi
ini menekankan pentingnya mencocokkan faktor eksternal dan internal dalam pengambilan
keputusan strategis. Budaya organisasi menangkap kekuatan-kekuatan halus, sulit dipahami, dan
sebagian besar tidak disadari yang membentuk tempat kerja. Proses manajemen strategis sebagian
besar terjadi dalam budaya organisasi tertentu. Suatu budaya idealnya mendukung komitmen
kolektif masyarakatnya terhadap tujuan bersama.
Budaya organisasi harus menanamkan antusiasme pada individu untuk menerapkan strategi.
Kekuatan dan kelemahan internal yang terkait dengan budaya perusahaan kadang-kadang diabaikan
karena sifat interfungsional dari fenomena ini. Ini adalah alasan utama mengapa para penyusun
strategi perlu memandang dan memahami perusahaan mereka sebagai sebuah sistem sosiokultural.
Keberhasilan sering kali ditentukan oleh hubungan antara budaya dan strategi perusahaan.
Tantangan manajemen strategis saat ini adalah membawa perubahan dalam budaya organisasi dan
pola pikir individu yang diperlukan untuk mendukung perumusan, implementasi, dan evaluasi
strategi.

Bagian produksi /operasi suatu usaha terdiri dari seluruh aktivitas yang mengubah input (bahan
mentah, tenaga kerja, modal, mesin, dan fasilitas) menjadi barang jadi dan jasa. Sejauh mana output
pabrik mencapai potensi output penuhnya disebut pemanfaatan kapasitas, yang merupakan variabel
strategis utama. Semakin tinggi pemanfaatan kapasitas, semakin baik; jika tidak, peralatan mungkin
tidak digunakan. Misalnya, jika pabrik sebuah perusahaan manufaktur memiliki rata-rata utilisasi
kapasitas sebesar 60 persen, hal ini menunjukkan kelemahan yang parah pada perusahaan tersebut.

II. Pemasaran

Pemasaran terdiri dari lima kegiatan dasar:

(1) riset pemasaran dan analisis pasar sasaran,


Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan analisis data secara sistematis untuk
mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah yang berkaitan dengan pemasaran
barang dan jasa. Riset pemasaran sering digunakan untuk membantu perusahaan
mengevaluasi dan merumuskan strategi. Peneliti pemasaran menggunakan berbagai skala,
instrumen, prosedur, konsep, dan teknik untuk mengumpulkan informasi; penelitian mereka
dapat mengungkap kekuatan dan kelemahan penting.
Kegunaan penting dari riset pemasaran melibatkan analisis pasar sasaran— pemeriksaan dan
evaluasi kebutuhan dan keinginan konsumen. Riset pemasaran melibatkan metode seperti
melakukan survei pelanggan, menganalisis informasi konsumen, mengevaluasi strategi
penentuan posisi pasar, mengembangkan profil pelanggan, dan menentukan strategi
segmentasi pasar yang optimal, yang semuanya berkontribusi pada analisis pelanggan yang
efektif.
(2) perencanaan produk,
Produk dapat berupa barang fisik, jasa, ide, atau apapun yang ditawarkan perusahaan untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan individu atau bisnis melalui proses pertukaran.
Perencanaan produk mencakup perancangan jaminan; kemasan; menentukan pilihan
produk, fitur, gaya merek, dan kualitas; penghapusan produk lama; dan menyediakan
layanan pelanggan. Perencanaan produk sangat penting ketika perusahaan sedang
melakukan pengembangan atau diversifikasi produk. Dalam kasus seperti ini, perusahaan
sering kali harus memutuskan apakah akan memperluas lini produk yang sudah ada atau
membuat lini produk yang sama sekali baru. Dalam menerapkan strategi pengembangan
produk, Perusahaan Sup Campbell, misalnya, mungkin mempertimbangkan untuk
memperluas lini produk supnya dengan mengembangkan sup baru, atau memasuki kategori
produk baru dengan mungkin menawarkan bumbu perendam.
Salah satu bagian penting dari perencanaan produk melibatkan uji pemasaran, yang
memungkinkan organisasi memeriksa rencana pemasaran alternatif, mempelajari potensi
masalah produk, menemukan cara untuk memasarkan produk dengan lebih baik, atau
meramalkan penjualan produk baru di masa depan. Dalam melaksanakan proyek uji pasar,
organisasi harus memutuskan berapa banyak kota yang akan dimasukkan, kota mana yang
akan disertakan, berapa lama pengujian akan dijalankan, informasi apa yang harus
dikumpulkan selama pengujian, dan tindakan apa yang harus diambil setelah pengujian
dilakukan. lengkap.

Kekuatan dan kelemahan sehubungan dengan produk dapat berkaitan dengan (1) nilai merek
perusahaan dibandingkan merek pesaing, (2) keragaman produk perusahaan atau
kanibalisme di antara produk-produk perusahaan yang sudah ada, atau (3) fitur relatif produk
perusahaan. dengan produk serupa yang ditemukan di pasar.
(3) penetapan harga produk,
Penetapan harga mengacu pada penentuan jumlah yang harus ditukarkan seseorang untuk
menerima penawaran produk perusahaan. Tujuan penetapan harga sering kali mencakup
menetapkan harga pada tingkat yang memaksimalkan keuntungan, penjualan, atau pangsa
pasar atau menetapkan harga untuk melemahkan upaya pemasaran pesaing, untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan, atau untuk meningkatkan citra dan prestise suatu
produk. Strategi penetapan harga sering kali didasarkan pada biaya, permintaan, persaingan,
atau kebutuhan pelanggan. Terkadang “gratis adalah harga yang bagus”, sebagaimana
dibuktikan dengan tarif yang dikenakan Google dan Facebook kepada pelanggan dasar.

Penggunaan Internet yang meluas dan kemajuan teknologi telah memungkinkan perusahaan
dengan cepat menyesuaikan harga untuk menghadapi perubahan di pasar. Dalam strategi
penetapan harga dinamis, produk yang sama mungkin dijual ke pelanggan berbeda dengan
harga berbeda, atau bahkan ke pelanggan sama dengan harga berbeda. Persaingan harga
yang ketat, ditambah dengan belanja komparatif harga melalui Internet, telah mengurangi
margin keuntungan hingga ke tingkat minimum bagi banyak perusahaan. Target dan Best Buy
adalah beberapa di antara banyak perusahaan yang kini menawarkan untuk menyamai harga
online pengecer saingannya. Kedua perusahaan berupaya untuk memerangi “showrooming”
oleh pembeli yang melihat produk di toko mereka namun membelinya di situs web pesaing.
Permasalahan yang terkait dengan penetapan harga dapat mewakili kekuatan atau
kelemahan utama bagi Perusahaan.

(4) promosi produk, dan


Implementasi strategi yang sukses umumnya bergantung pada kemampuan organisasi untuk
menjual barang atau jasa. Promosi mencakup banyak aktivitas pemasaran, seperti
periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi, dan pemasaran
langsung. Alat promosi umum yang dirancang untuk menginformasikan konsumen tentang
produk antara lain meliputi iklan TV, iklan majalah, papan reklame, situs web, dan hubungan
masyarakat. Diskon, kupon, dan sampel sering digunakan untuk mendorong pembelian. Alat
promosi seperti penjualan personal, buzz building, dan media sosial sering digunakan untuk
membangun hubungan dengan pelanggan.

Efektivitas berbagai alat promosi produk konsumen dan industri berbeda-beda. Penjualan
personal sangat penting bagi perusahaan barang industri, sedangkan periklanan dan
pemasaran media sosial lebih penting bagi perusahaan barang konsumsi. Menentukan
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam fungsi promosi pemasaran merupakan bagian
penting dalam melakukan audit manajemen strategis internal.
(5) penempatan atau pendistribusian produk
Memahami aktivitas ini membantu ahli strategi mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan pemasaran—aktivitas perumusan strategi yang penting.
Saluran distribusi adalah istilah yang mengacu pada berbagai perantara yang membawa
produk dari produsen ke konsumen akhir. Perantara ini memiliki berbagai nama seperti
pedagang grosir, pengecer, pialang, fasilitator, agen, vendor—atau sekadar distributor. Dalam
hal ini pemasar sering kali mengambil keputusan terkait dengan pergudangan, saluran
distribusi, jangkauan distribusi, lokasi lokasi ritel, wilayah penjualan, lokasi persediaan,
operator transportasi, grosir, dan ritel.
produk. Organisasi yang sukses mengidentifikasi dan mengevaluasi cara-cara alternatif untuk
mencapai pasar utama mereka. Banyak perusahaan saat ini semakin menyediakan produk
mereka untuk dibeli secara online, langsung melalui situs web mereka, namun praktik ini
dapat mengecewakan pengecer. Rantai pasokan dan sistem distribusi yang efisien sangat
penting bagi setiap perusahaan untuk memperoleh dan mempertahankan keunggulan komp

III. Keuangan dan Akuntansi

Likuiditas, leverage, modal kerja, profitabilitas, pemanfaatan aset, arus kas, dan ekuitas suatu
perusahaan dapat menghilangkan beberapa strategi sebagai alternatif yang layak. Faktor
keuangan sering kali memengaruhi strategi yang ada dan memengaruhi rencana implementasi
strategi.

a. Keuangan dan akuntansi

Setelah strategi dirumuskan, keputusan penganggaran modal diperlukan agar strategi dapat
diterapkan dengan sukses. Keputusan pendanaan menentukan struktur modal terbaik bagi
perusahaan dan mencakup pengujian berbagai metode yang digunakan perusahaan untuk
meningkatkan modal (misalnya, dengan menerbitkan saham, menambah hutang, menjual aset, atau
menggunakan kombinasi dari pendekatan-pendekatan ini). Keputusan pendanaan harus
mempertimbangkan kebutuhan modal kerja jangka pendek dan jangka panjang. Dua rasio keuangan
utama yang menunjukkan apakah keputusan pendanaan suatu perusahaan telah efektif adalah rasio
utang terhadap ekuitas dan rasio utang terhadap total aset.

1. Membayar dividen tunai merupakan hal yang lazim di beberapa perusahaan. Kegagalan
untuk melakukan hal ini dapat dianggap sebagai sebuah stigma. Perubahan dividen
merupakan sinyal tentang masa depan
2. Dividen merupakan titik penjualan bagi para bankir investasi. Beberapa investor institusi bisa
hanya membeli saham yang membayar dividen
3. Pemegang saham sering kali menuntut dividen, bahkan pada perusahaan yang memiliki
peluang besar untuk menginvestasikan kembali seluruh dana yang tersedia.
4. Ada mitos yang menyatakan bahwa membayar dividen akan menghasilkan harga saham yang
lebih tinggi.

b. Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan adalah metode yang paling banyak digunakan untuk menentukan
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam bidang investasi, pembiayaan, dan dividen.
Karena bidang fungsional bisnis sangat erat kaitannya, rasio keuangan sebenarnya dapat
memberi sinyal kekuatan atau kelemahan di mana saja dalam rantai nilai perusahaan mulai
dari pemasok hingga produksi hingga distribusi.
Rasio keuangan dihitung dari laporan laba rugi dan neraca organisasi
Menghitung rasio keuangan seperti mengambil foto: Hasilnya mencerminkan situasi pada
satu titik waktu saja. Membandingkan rasio dari waktu ke waktu dan dengan rata-rata
industri akan lebih mungkin menghasilkan statistik bermakna yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan. Analisis tren rasio keuangan,
diilustrasikan pada Gambar 4-2, adalah teknik berguna yang menggabungkan dimensi rasio
keuangan waktu dan rata-rata industri. Perhatikan bahwa garis putus-putus menunjukkan
proyeksi rasio.
Analisis rasio keuangan harus dilakukan pada tiga bidang terpisah;
1. Bagaimana setiap resiko berubah seiring waktu
2. Bagaimana perbandingan masing-masing rasio dengan norma industry
3. Bagaimana perbandingan masing-masing rasio dengan pesaing utama

Analisis keuangan memberikan alat yang sangat baik untuk mengidentifikasi banyak kekuatan
dan kelemahan perusahaan namun angka-angka itu sendiri umumnya tidak mengungkapkan
sumber permasalahan, yang dapat berasal dari efektivitas pemasaran dan promosi,
produktivitas SDM dan karyawan, kesalahan akuntansi, dan segera. Oleh karena itu, pelajari
dengan cermat Formulir 10K atau Laporan Tahunan perusahaan Anda dan dokumen
perusahaan lainnya termasuk laporan triwulanan untuk mengungkap kekuatan dan
kelemahan yang terkait dalam area fungsional. Kekuatan dan kelemahan keuangan dan
akuntansi dapat berhubungan dengan isuisu seperti penggunaan utang versus ekuitas untuk
meningkatkan modal, kebijakan dividen perusahaan, atau praktik akuisisi versus
pertumbuhan organik perusahaan.

IV. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (SIM) mengumpulkan, mengkode, menyimpan, mensintesis, dan


menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga membantu dalam pengambilan keputusan
operasional dan strategis. Inti dari sistem informasi adalah database yang berisi jenis catatan dan
data yang penting bagi manajer.

Analisis bisnis
Analisis bisnis adalah teknik bisnis yang melibatkan penggunaan perangkat lunak untuk
mengumpulkan data dalam jumlah besar guna membantu eksekutif mengambil keputusan.
Kadang-kadang disebut analitik prediktif, pembelajaran mesin, atau penambangan data,
perangkat lunak ini memungkinkan peneliti menilai dan menggunakan pengalaman agregat
suatu organisasi, yang merupakan aset strategis yang tak ternilai bagi sebuah perusahaan.
Sejarah interaksi perusahaan dengan pelanggan, pemasok, distributor, karyawan,
perusahaan pesaing, dan banyak lagi semuanya dapat dimanfaatkan dengan data mining
untuk menghasilkan model prediktif. Analisis bisnis mirip dengan metode aktuaria yang
digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menilai pelanggan berdasarkan peluang hasil
positif atau negatif. Setiap bisnis pada dasarnya adalah upaya manajemen risiko! Oleh karena
itu, seperti halnya perusahaan asuransi, semua bisnis dapat memperoleh manfaat dari
pengukuran, pelacakan, dan penghitungan risiko yang terkait dengan ratusan keputusan
strategis dan taktis yang dibuat setiap hari.

V. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE).


a. Tes yang Dapat Ditindaklanjuti-Kuantitatif-Komparatif-Divisional (AQCD)
Ketika mengidentifikasi dan memprioritaskan faktor-faktor internal utama dalam perencanaan
strategis, pastikan faktorfaktor yang dipilih sedapat mungkin memenuhi empat kriteria berikut:

1. Dapat ditindaklanjuti (yaitu, bermakna dan membantu dalam memutuskan tindakan atau
strategi apa yang Perusahaan harus pertimbagkan untuk mengejar
2. Kuantitatif (yaitu, memasukkan persentase, rasio, dolar, dan angka sebisa mungkin);
3. Komparatif (yaitu mengungkapkan perubahan seiring berjalannya waktu), dan
4. Divisional (berkaitan dengan produk dan/atau wilayah perusahaan (bukan konsolidasi)
sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai produk dan wilayah mana yang berkinerja baik
atau tidak)

Langkah-langkah mengembangkan matriks IFE

Audit manajemen strategis internal mencakup pengembangan Matriks Evaluasi Faktor Internal
(IFE). Alat perumusan strategi ini menimbang dan menilai kekuatan dan kelemahan utama dalam
bidang fungsional suatu bisnis, memberikan skor total tertimbang yang menunjukkan kekuatan
keseluruhan posisi internal perusahaan. Matriks IFE merupakan evaluasi efektivitas strategi
perusahaan saat ini, tanpa memperhitungkan peluang dan ancaman. Tujuan dari Matriks IFE dan
penilaian internal secara keseluruhan adalah untuk mengetahui seberapa efektif strategi
perusahaan saat ini berdasarkan kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Langkah 1: Kembangkan Daftar Faktor Internal Utama yang Lengkap dan Sempit

Langkah 2: Tetapkan Bobot pada Faktor Internal Utama

Langkah 3: Tetapkan Peringkat pada Faktor Internal Utama

Langkah 4: Dapatkan Skor Tertimbang

Langkah 5: Dapatkan Skor Tertimbang Total

2. Meringkas chapter 8 topik ‘Strategic Management’ buku “Management” Seventh Edition


oleh Stephen P Robbins dan Mary Coulter (2002: 206 – 216). Atau Edisi Sembarang.

Jawab : Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan dan tindakan manajerial


yang merupakan strategi jangka panjang yakni dengan menjalankan kinerja suatu
organisasi yang mencakup semua fungsi manajemen dasar, yaitu strategi organisasi
harus direncanakan, diatur, diterapkan, dan dikendalikan. Keterlibatan manajemen
dalam perusahaan sangat penting karena manajemen terlibat dalam banyak keputusan
yang dibuat manajer. Sebagian besar peristiwa bisnis terkini yang signifikan yang
dilaporkan dalam berbagai publikasi bisnis melibatkan manajemen strategis.

Saat ini, manajemen strategis telah bergerak melampaui organisasi bisnis nirlaba dam
mulai merambah ke lembaga pemerintah, rumah sakit, dan organisasi nirlaba lainnya.

Proses Manajemen Strategis

- Langkah 1: Mengidentifikasi Misi, Tujuan, dan Strategi Organisasi Saat Ini

Setiap organisasi membutuhkan misi, dan dalam mendefinisikan misi organisasi


memaksa manajer untuk secara hati-hati. Menentukan tujuan atau alasan bisnis
seseorang sama pentingnya bagi organisasi nirlaba seperti halnya bagi perusahaan bisnis.
Penting juga bagi manajer untuk mengidentifikasi tujuan yang ada saat ini dan strategi
yang sedang dikejar, karena tujuan adalah dasar dari perencanaan.

Tujuan perusahaan memberikan target kinerja terukur yang ingin dicapai oleh karyawan.
Mengetahui tujuan perusahaan saat ini memberikan manajer dasar untuk memutuskan
apakah tujuan tersebut perlu diubah. Untuk alasan yang sama, penting bagi manajer
untuk mengidentifikasi strategi organisasi saat ini.

- Langkah 2: Menganalisis Lingkungan

Menganalisis lingkungan itu adalah langkah penting dalam proses strategi, Karena
lingkungan organisasi, sebagian besar, menentukan pilihan manajemen. Strategi yang
sukses akan menjadi salah satu yang selaras dengan lingkungan. Manajer di setiap
organisasi perlu menganalisis lingkungan.

Mereka perlu mengetahui, misalnya, apa yang sedang dilakukan oleh persaingan,
undang-undang yang tertunda apa yang mungkin memengaruhi organisasi, dan seperti
apa pasokan tenaga kerja di lokasi tempat ia beroperasi. Dalam menganalisis lingkungan
eksternal, manajer harus memeriksa lingkungan khusus dan umum untuk melihat tren
dan perubahan apa yang terjadi.

- Langkah 3: Mengidentifikasi Peluang dan Ancaman

Setelah menganalisis lingkungan, manajer perlu menilai apa yang telah mereka pelajari
dalam hal peluang yang dapat dimanfaatkan organisasi dan ancaman yang dihadapinya.

Peluang adalah tren positif dalam faktor lingkungan eksternal; ancaman adalah tren
negatif. lingkungan yang sama dapat menghadirkan peluang bagi satu organisasi dan
menimbulkan ancaman bagi organisasi lain dalam industri yang sama karena
pengelolaan sumber daya dan kemampuan yang berbeda.

- Langkah 4: Menganalisis Sumber Daya dan Kemampuan Organisasi

Menganalisis Sumber Daya dapat dilihat dari Keterampilan dan kemampuan apa yang
dimiliki karyawan organisasi, sumber daya apa yang dimiliki organisasi, apakah telah
berhasil dalam berinovasi produk, bagaimana posisi keuangan organisasi, bagaimana
pelanggan memandang organisasi dan kualitas produk atau layanannya.

Langkah ini memaksa manajer untuk menyadari bahwa setiap organisasi, tidak peduli
seberapa besar atau suksesnya, dalam beberapa hal dibatasi oleh sumber daya dan
kemampuan yang tersedia. Analisis internal memberikan informasi penting tentang
sumber daya dan kemampuan spesifik organisasi. Jika salah satu dari kemampuan atau
sumber daya organisasi ini luar biasa atau unik, mereka disebut organisasi kompetensi
inti. Kompetensi inti adalah keterampilan, kemampuan, dan sumber daya penciptaan
nilai utama organisasi yang menentukan daya saing organisasi.

- Langkah 5: Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Setiap aktivitas yang dilakukan organisasi dengan baik atau sumber daya unik apa pun
yang dimilikinya disebutkekuatan. Kelemahan adalah aktivitas yang tidak dilakukan
organisasi dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan tetapi tidak dimiliki.
Pemahaman tentang budaya organisasi serta kekuatan dan kelemahannya adalah bagian
penting dari Langkah 5 yang sering diabaikan.

Manajer harus menyadari bahwa budaya yang kuat dan budaya yang lemah memiliki
efek yang berbeda pada strategi dan bahwa isi budaya memiliki pengaruh besar pada
strategi yang dijalankan

- Langkah 6: Merumuskan Strategi

Strategi perlu ditetapkan untuk tingkat korporat, bisnis, dan fungsional organisasi, dan
kami akan segera menjelaskan masing-masing jenis strategi ini.

Perumusan strategi mengikuti proses pengambilan keputusan. Manajer perlu


mengembangkan dan mengevaluasi alternatif strategis dan kemudian memilih strategi
yang mendukung dan melengkapi satu sama lain dan yang memungkinkan organisasi
untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang lingkungannya dengan sebaik-baiknya.

Langkah 6 selesai ketika manajer telah mengembangkan satu set strategi yang akan
memberikan organisasi keunggulan relatif atas para pesaingnya. Manajer yang sukses
akan memilih strategi yang memberi organisasi mereka keunggulan kompetitif yang
paling menguntungkan, dan kemudian mereka akan mencoba mempertahankannya.

– Langkah 7: Menerapkan Strategi

Setelah strategi dirumuskan, mereka harus diimplementasikan.

Sebuah strategi hanya sebaik implementasinya. Tidak peduli seberapa efektif suatu
organisasi telah merencanakan strateginya, itu tidak akan berhasil jika strategi tidak
diterapkan dengan benar. Jika strategi baru ingin berhasil, mereka sering kali
membutuhkan perekrutan orang baru dengan keterampilan yang berbeda,
memindahkan beberapa karyawan saat ini ke posisi baru, atau memberhentikan
beberapa karyawan.

Selain itu, karena semakin banyak organisasi yang menggunakan tim, kemampuan untuk
membangun dan mengelola tim yang efektif merupakan bagian penting dari penerapan
strategi.

Akhirnya, kepemimpinan manajemen puncak adalah unsur penting dalam strategi yang
sukses. Demikian pula, sekelompok manajer tingkat menengah dan bawah yang
termotivasi untuk melaksanakan strategi khusus organisasi.

- Langkah 8: Mengevaluasi Hasil

Langkah terakhir dalam proses manajemen strategis adalah mengevaluasi hasil.


Seberapa efektif strategi kami, Penyesuaian apa, jika ada, yang diperlukan, penyesuaian
strategis untuk meningkatkan daya saing perusahaannya dalam industri layanan
informasi. Dia mengembangkan tindakan strategis ini setelah menilai hasil dari strategi
sebelumnya dan menentukan bahwa perubahan diperlukan. Jenis Strategi Organisasi
Strategi organisasi mencakup strategi di tingkat perusahaan, tingkat bisnis, dan tingkat
fungsional. Manajer di tingkat atas organisasi biasanya bertanggung jawab atas strategi
tingkat korporat.
Manajer di tingkat menengah biasanya bertanggung jawab atas strategi tingkat bisnis.
Dan manajer di tingkat organisasi yang lebih rendah biasanya bertanggung jawab atas
strategi tingkat fungsional.

1. Strategi tingkat Perusahaan Strategi tingkat perusahaan berusaha untuk menentukan


bisnis apa yang harus dijalankan atau ingin dijalankan oleh perusahaan berada di Strategi
tingkat korporat menentukan arah yang akan dituju organisasi dan peran yang akan
dimainkan setiap unit bisnis dalam organisasi dalam mengejar arah tersebut. Pendekatan
paling populer untuk menggambarkan strategi tingkat korporat organisasi adalah
kerangka strategi besar.

a) Strategi Besar-Stabilitas
Strategi stabilitas adalah strategi tingkat perusahaan yang ditandai dengan tidak
adanya perubahan yang signifikan.
Contoh strategi ini termasuk terus melayani klien yang sama dengan menawarkan
produk atau layanan yang sama,mempertahankan pangsa pasar, dan
mempertahankan hasil pengembalian investasi organisasi. Manajer mengejar
stabilitas ketika mereka melihat kinerja organisasi memuaskan dan lingkungan
tampak stabil dan tidak berubah; yaitu, organisasi puas untuk melanjutkan apa yang
telah dilakukannya dan tidak melihat alasan untuk berubah
b) Strategi Besar—Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan adalah strategi tingkat perusahaan yang berusaha untuk
meningkatkan tingkat operasi organisasi. Ini termasuk meningkatkan ukuran
kuantitatif populer seperti pendapatan penjualan, jumlah karyawan, dan pangsa
pasar. Pertumbuhan dapat dicapai melalui ekspansi langsung, integrasi vertikal,
integrasi horizontal, atau diversifikasi.
Pertumbuhan melalui ekspansi langsung (juga disebut konsentrasi) dicapai dengan
meningkatkan penjualan, kapasitas produksi, atau tenaga kerja perusahaan secara
internal. Tidak ada perusahaan lain yang diakuisisi atau digabungkansebaliknya
perusahaan memilih untuk tumbuh dengan sendirinya melalui operasi bisnisnya
sendiri.
c) Strategi Besar—Penghematan
Strategi penghematan adalah strategi tingkat korporat yang dirancang untuk
mengatasi kelemahan yang menyebabkan penurunan kinerja. Tidak ada kekurangan
perusahaan yang telah mengejar strategi penghematan. Ketika sebuah organisasi
menghadapi masalah kinerja, strategi penghematan membantu menstabilkan
operasi, merevitalisasi sumber daya dan kemampuan organisasi, dan bersiap untuk
bersaing sekali lagi.

2.Strategi Tingkat Bisnis


strategi tingkat bisnis berusaha untuk menentukan bagaimana organisasi harus bersaing
dalam setiap bisnisnya. Untuk organisasi kecil hanya dalam satu lini bisnis atau organisasi
besar yang belum melakukan diversifikasi ke produk atau pasar yang berbeda, strategi
tingkat bisnis biasanya tumpang tindih dengan strategi perusahaan organisasi.
Namun, untuk organisasi di banyak bisnis, setiap divisi akan memiliki strateginya sendiri
yang menentukan produk atau layanan yang akan ditawarkan, pelanggan yang ingin
dijangkau, dan sejenisnya. Setiap divisi telah mengembangkan pendekatan uniknya
sendiri untuk bersaing.
a) Peran Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah apa yang membedakan
organisasi, yaitu keunggulannya yang berbeda. Keunggulan berbeda itu berasal dari
kompetensi inti organisasi, yang, seperti yang kita ketahui di awal bab ini, mungkin dalam
bentuk kapabilitas organisasi—organisasi melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan
orang lain atau melakukannya dengan lebih baik daripada yang dapat dilakukan orang
lain. Misalnya, Dell telah mengembangkan keunggulan kompetitif dari kemampuannya
untuk menciptakan saluran penjualan langsung yang sangat responsif terhadap
pelanggan.
b) Strategi Kompetitif
Banyak ide penting dalam manajemen strategis berasal dari karya Michael Porter.
Keberhasilan bergantung pada pemilihan strategi yang tepat—strategi yang sesuai
dengan kekuatan kompetitif (sumber daya dan kemampuan) organisasi dan industri di
mana ia berada. Kontribusi utama Porter adalah menjelaskan dengan cermat bagaimana
manajer dapat menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif yang akan
memberi perusahaan profitabilitas di atas ratarata. Elemen penting dalam melakukan ini
adalah analisis industry Porter mengusulkan bahwa beberapa industri secara inheren
lebih menguntungkan (dan, oleh karena itu, lebih menarik untuk dimasuki dan bertahan)
daripada yang lain. Misalnya, industri farmasi adalah salah satu dengan margin
keuntungan yang tinggi secara historis, dan industri penerbangan terkenal rendah. Tetapi
sebuah perusahaan masih dapat menghasilkan banyak uang dalam industri yang
"membosankan" dan kehilangan uang dalam industri yang "glamor". Kuncinya adalah
memanfaatkan keunggulan kompetitif.
c) Strategi Tingkat Fungsional Strategi tingkat fungsional berusaha untuk menentukan
bagaimana mendukung strategi tingkat bisnis. Untuk organisasi yang memiliki
departemen fungsional tradisional seperti manufaktur, pemasaran, sumber daya
manusia, penelitian dan pengembangan, dan keuangan, strategi ini perlu
mendukung strategi tingkat bisnis. Tidak peduli apa strategi perusahaan, keunggulan
kompetitif atau strategi kompetitif, atau strategi fungsional yang dipilih organisasi
untuk dikejar, perlu diingat bahwa semua adalah bagian dari proses manajemen
strategis yang memainkan peran penting dalam keberhasilan organisasi. Tanpa
proses manajemen strategis untuk memandu dan mengarahkan keputusan dan
tindakan perencanaan strategis mereka, manajer akan memiliki sedikit kesempatan
untuk merancang strategi yang efektif dan efisien.

3. Gambarkan dan jelaskan jenis strategi organisasi (types of organizational strategies)?


Berikan contoh konglomerasi Grup Bakrie.
Jawab :
Ada tiga jenis strategi organisasi (types of organizational strategies) (Stephen P
Robbins dan Mary Coulter, 2002: 206 – 216), yaitu:
1. Strategi Tingkatan Korporasi (Strategi Grup Perusahaan) (Corporate Level Strategy)
(Strategi Induk / Grand Strategies)
ialah strategi organisasi yang berusaha menentukan bisnis yang seharusnya dimasuki
atau ingin dimasuki perusahaan.
Contohnya strategi Grup Lippo, strategi Grup Bakrie, dan strategi Grup Salim.
Strategi tingkatan korporasi menentukan arah yang akan dituju organisasi itu dan peran
yang akan dimainkan oleh tiap unit bisnis organisasi itu dalam mengejar arah itu.
3. Strategi Tingkatan Perusahaan (Business Level Strategy) (Strategi Tingkatan Divisi)
(Strategi Unit Bisnis Strategis) (Competitive Strategies)
ialah strategi perusahaan yang berusaha menentukan strategi kompetitif (competitive
strategies) organisasi dalam tiap bisnisnya atau tiap perusahaannya.
Bagi organisasi yang menekuni hanya satu bidang bisnis, maka strategi tingkatan
perusahaan itu biasanya tumpang tindih dengan strategi tingkatan korporasi.
Contohnya strategi PT Bakrie Telecom dan strategi PT Indofood Sukses Makmur

3. Strategi Tingkatan Fungsional (Functional Level Strategy)


ialah strategi organisasi yang berusaha menentukan cara mendukung (support) strategi
tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies).
Ada 5 jenis strategi tingkatan fungsional, yaitu:
a). Strategi Riset dan Pengembangan
b). Strategi Pabrikasi (Manufakturing)
c). Strategi Pemasaran
d). Strategi Sumberdaya Manusia
e). Strategi Keuangan

4. Apakah pengertian strategi tingkatan perusahaan (business level strategy) (competitive


strategies)?

Jawab : ialah strategi perusahaan yang berusaha menentukan strategi kompetitif


(competitive strategies) organisasi dalam tiap bisnisnya atau tiap perusahaannya.

Bagi organisasi yang menekuni hanya satu bidang bisnis, maka strategi tingkatan perusahaan
itu biasanya tumpang tindih dengan strategi tingkatan korporasi.

4. Apakah tujuan strategi tingkatan perusahaan (business level strategy)?


Jawab :
Tujuan strategi tingkat perusahaan, atau yang juga dikenal sebagai strategi tingkat bisnis
(business-level strategy), adalah untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam industri
atau pasar tertentu. Tujuan utama dari strategi ini adalah untuk memungkinkan
perusahaan bersaing dengan efektif dan memenangkan pangsa pasar dengan
mengembangkan keunggulan yang membedakan dari pesaingnya. Beberapa tujuan kunci
dari strategi tingkat perusahaan meliputi:

1. Mencapai Keunggulan Biaya (Cost Leadership): Tujuan ini adalah untuk menjadi
produsen atau penyedia layanan dengan biaya produksi yang lebih rendah daripada
pesaing, sehingga perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih rendah kepada
pelanggan dan tetap menghasilkan keuntungan yang baik.

2. Diferensiasi Produk atau Layanan (Differentiation): Tujuan ini adalah untuk


menciptakan produk atau layanan yang unik atau memiliki fitur tambahan yang dihargai
oleh pelanggan. Dengan demikian, perusahaan dapat membebankan harga yang lebih
tinggi dan tetap menarik pelanggan yang mencari kualitas atau fitur khusus.

3. Fokus pada Niche (Focus): Tujuan ini adalah untuk memfokuskan upaya perusahaan
pada segmen pasar tertentu atau niche, di mana perusahaan dapat mengembangkan
pemahaman mendalam dan memenuhi kebutuhan khusus pelanggan dengan lebih baik
daripada pesaing yang lebih besar.
4. Pemimpin Biaya Diferensiasi (Cost Differentiation): Tujuan ini adalah mencapai
keunggulan biaya sekaligus menghadirkan diferensiasi produk atau layanan yang dihargai
oleh pelanggan. Ini adalah pendekatan yang lebih rumit, tetapi dapat memungkinkan
perusahaan untuk mencapai posisi yang kuat dalam pasar.

5. Pertumbuhan dan Ekspansi: Salah satu tujuan utama strategi tingkat perusahaan
adalah mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Ini bisa mencakup ekspansi ke pasar
baru, pengembangan produk baru, atau akuisisi perusahaan lain.

6. Meningkatkan Profitabilitas: Pada akhirnya, tujuan utama dari strategi bisnis adalah
meningkatkan profitabilitas perusahaan. Ini bisa dicapai dengan mencapai salah satu
tujuan di atas atau kombinasi dari beberapa tujuan tersebut.

6. Jelaskan empat jenis strategi tingkatan perusahaan (business level strategy) (strategi
tingkatan divisi) (strategi unit bisnis strategis) (competitive strategies)? Tiap strategi berikan
tiga contoh.

Jawab :

Michael Porter (1980) dan Pearce dan Robinson (2000) mengatakan bahwa strategi
kompetitif (competitive strategies) terdiri dari empat strategi (strategy), yaitu:

a). Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy) (Low Cost Carrier Strategy)

Deskripsi: Strategi ini berfokus pada upaya untuk menjadi produsen atau penyedia layanan
dengan biaya produksi yang lebih rendah daripada pesaing. Dengan biaya yang lebih rendah,
perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih rendah kepada pelanggan dan/atau
memperoleh margin laba yang lebih tinggi.

Contoh:

1. Walmart adalah contoh perusahaan yang menerapkan strategi keunggulan biaya. Mereka
berusaha untuk menjaga biaya operasional mereka rendah sehingga dapat menawarkan
harga yang kompetitif kepada pelanggan.

2. Southwest Airlines adalah contoh perusahaan yang menerapkan strategi keunggulan biaya
di industri penerbangan. Mereka berhasil mempertahankan biaya operasional yang rendah
dengan praktik-praktik seperti penggunaan satu jenis pesawat, penekanan pada efisiensi
operasional, dan penurunan waktu henti pesawat.

3. McDonald's adalah perusahaan yang menerapkan strategi keunggulan biaya di industri


makanan cepat saji. Mereka mengoptimalkan rantai pasokan mereka, menggunakan proses
produksi yang efisien, dan menjaga biaya operasional rendah sehingga dapat menawarkan
produk makanan dengan harga yang terjangkau kepada pelanggan.

b). Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy)

Deskripsi: Strategi diferensiasi fokus pada penciptaan produk atau layanan yang memiliki
fitur unik atau keunggulan yang dihargai oleh pelanggan. Tujuannya adalah untuk membuat
produk atau layanan menjadi lebih menarik daripada pesaing.
Contoh:

1. Apple adalah contoh perusahaan yang berhasil menerapkan strategi diferensiasi. Produk
mereka, seperti iPhone dan MacBook, dikenal karena desain yang inovatif, kualitas tinggi,
dan ekosistem ekosistem yang terintegrasi
2. BMW adalah contoh perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi di industri
otomotif. Merek ini dikenal karena mobil-mobil berkualitas tinggi dengan desain yang
elegan dan teknologi canggih, yang menghasilkan citra premium yang diinginkan oleh
pelanggan.
3. Starbucks adalah contoh perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi di industri
kopi. Mereka menawarkan beragam jenis kopi dan minuman khusus yang dibuat sesuai
pesanan, serta memberikan pengalaman yang nyaman dan atmosfer yang unik di toko-
toko mereka.

c). Strategi Fokus (Focus Strategy)

Deskripsi: Strategi fokus melibatkan konsentrasi pada segmen pasar tertentu atau niche yang
memiliki kebutuhan atau preferensi khusus. Perusahaan fokus berusaha untuk memenuhi
kebutuhan khusus pelanggan dalam segmen tersebut dengan lebih baik daripada pesaing
yang lebih besar.

Contoh:

1. Rolex adalah contoh perusahaan yang menerapkan strategi fokus. Mereka memproduksi
jam tangan mewah yang ditujukan untuk segmen pasar yang mencari kualitas tinggi,
prestise, dan eksklusivitas.
2. The North Face adalah contoh perusahaan yang menerapkan strategi fokus di industri
pakaian luar. Mereka memproduksi produk berkualitas tinggi yang ditargetkan untuk
pecinta kegiatan luar ruangan yang mencari perlindungan dan performa tertentu dalam
kondisi cuaca ekstrem
3. Peloton adalah contoh perusahaan yang menerapkan strategi fokus dalam industri
kebugaran. Mereka menawarkan produk pelatihan kebugaran kelas atas yang terhubung
secara digital, dengan fokus pada pelanggan yang mencari pengalaman pelatihan yang
terpersonal dan terhubung.

d). Strategi Kecepatan (Speed Strategy)

Deskripsi: Strategi diversifikasi melibatkan perluasan ke berbagai bisnis atau industri yang
berbeda. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mengurangi risiko dengan memiliki portofolio
bisnis yang beragam.

Contoh:

1. General Electric (GE) adalah contoh perusahaan yang menerapkan strategi diversifikasi.
Selain beroperasi di sektor peralatan listrik dan elektronik, mereka juga terlibat dalam bisnis
seperti perawatan kesehatan, transportasi, dan energi terbarukan.
2. Tesla adalah contoh perusahaan yang menerapkan strategi inovasi di industri otomotif.
Mereka telah menghadirkan mobil listrik yang canggih dan mengubah persepsi mobil listrik
dari segi performa dan teknologi, menciptakan permintaan baru di pasar mobil.
3. Amazon adalah perusahaan yang menerapkan strategi inovasi di berbagai industri, termasuk
e-commerce, layanan cloud, dan perangkat elektronik. Mereka terus-menerus
mengembangkan teknologi baru, seperti layanan Amazon Web Services (AWS) dan perangkat
pintar Amazon Echo, untuk menciptakan pasar baru dan memimpin inovasi di sektor-sektor
tersebut.

7. Apakah pengertian strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)?


Jawab : Strategi tingkat fungsional (functional level strategy) adalah rencana dan
tindakan yang diambil oleh berbagai departemen atau fungsi dalam sebuah perusahaan
untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih besar dan mendukung pencapaian strategi
tingkat perusahaan. Strategi ini berfokus pada cara fungsi-fungsi seperti pemasaran,
keuangan, produksi, sumber daya manusia, dan lainnya dapat berkontribusi secara
efektif terhadap kesuksesan organisasi secara keseluruhan.

8. Apakah tujuan strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)?


Jawab : Tujuan strategi tingkatan fungsional (functional level strategy) adalah
mendukung dan melaksanakan strategi tingkat perusahaan secara efektif. Ini mencakup
berbagai tujuan dan tindakan yang harus diambil oleh setiap departemen atau fungsi
dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih besar. Berikut beberapa
tujuan strategi tingkat fungsional:

1. Mendukung Strategi Tingkat Perusahaan: Salah satu tujuan utama strategi tingkat
fungsional adalah memastikan bahwa setiap fungsi atau departemen dalam perusahaan
mendukung dan melaksanakan strategi tingkat perusahaan. Setiap fungsi harus memiliki
pemahaman yang jelas tentang bagaimana mereka berkontribusi pada pencapaian
tujuan bisnis perusahaan.

2. Meningkatkan Efisiensi Operasional: Strategi tingkat fungsional harus berfokus pada


peningkatan efisiensi dalam operasi departemen atau fungsi tertentu. Tujuannya adalah
untuk mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan mengoptimalkan proses
operasional.

3. Meningkatkan Kualitas Produk atau Layanan: Fungsi-fungsi seperti R&D, produksi, dan
kualitas produk harus berupaya untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan yang
ditawarkan perusahaan. Hal ini penting terutama jika perusahaan menerapkan strategi
diferensiasi.

4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Departemen pemasaran dan layanan pelanggan


harus bekerja untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan
yang berkualitas tinggi, menjawab pertanyaan dan masalah dengan cepat, dan
membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.

5. Mengelola Risiko dan Kepatuhan: Tujuan lain dari strategi tingkat fungsional adalah
memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku serta mengelola
risiko yang terkait dengan fungsi tertentu, seperti risiko keuangan, risiko hukum, atau
risiko teknologi informasi.

6. Pengembangan dan Pelatihan Karyawan: Departemen sumber daya manusia harus


berfokus pada pengembangan karyawan dan memastikan bahwa mereka memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendukung strategi perusahaan.
Ini melibatkan pelatihan, pengembangan karir, dan manajemen kinerja.
7. Meningkatkan Inovasi: Jika strategi perusahaan memerlukan inovasi produk atau
layanan, departemen R&D dan inovasi harus bekerja untuk merancang dan
mengembangkan solusi baru.

8. Pengelolaan Sumber Daya Finansial: Departemen keuangan harus memastikan


pengelolaan yang bijak dari sumber daya finansial perusahaan, termasuk perencanaan
anggaran, pemantauan biaya, dan pengelolaan arus kas.

9. Jelaskan lima jenis strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)? Tiap strategi
berikan tiga contoh.
Jawab : Berikut adalah lima jenis strategi tingkat fungsional (functional level strategy)
beserta tiga contoh untuk setiap jenis strategi:

1. Strategi Efisiensi Operasional:


Deskripsi: Strategi ini fokus pada upaya meningkatkan efisiensi dalam operasi
perusahaan untuk mengurangi biaya produksi atau operasional.
Contoh-contoh:
1.Lean Manufacturing: Perusahaan manufaktur seperti Toyota menerapkan prinsip
lean untuk menghilangkan limbah dalam proses produksi, yang mengarah pada
peningkatan efisiensi.
2. Outsourcing: Perusahaan dapat mengalihkan fungsi-fungsi tertentu, seperti layanan
pelanggan atau produksi, ke vendor pihak ketiga yang lebih efisien dalam melakukan
tugas-tugas tersebut.
3. Automatisasi Proses Bisnis: Menggunakan perangkat lunak atau teknologi untuk
mengotomatisasi tugas-tugas rutin dalam operasi bisnis untuk meningkatkan
produktivitas.

2. Strategi Diferensiasi Produk atau Layanan:


Deskripsi: Strategi ini fokus pada pengembangan produk atau layanan yang memiliki
nilai tambah atau fitur unik yang membedakan perusahaan dari pesaingnya.
Contoh-contoh:
1. Desain Produk Khusus: Apple membedakan diri dengan desain produk yang inovatif
dan estetika yang menarik.
2. Layanan Pelanggan yang Personal: Hotel mewah seperti Ritz-Carlton menawarkan
layanan pelanggan yang sangat personal dan eksklusif.
3. Teknologi Canggih: Perusahaan seperti Tesla yang menawarkan mobil listrik dengan
teknologi canggih, seperti otonom atau fitur-fitur keamanan tinggi.

3. Strategi Fokus pada Pasar Niche:


Deskripsi: Strategi ini melibatkan konsentrasi pada segmen pasar yang sangat khusus
atau niche, yang mungkin diabaikan oleh pesaing yang lebih besar.
Contoh-contoh:
1. Makanan Organik: Perusahaan seperti Whole Foods Market fokus pada pasar
makanan organik dan alami.
2. Peralatan Olahraga Ekstrim: Perusahaan seperti The North Face menyediakan
peralatan untuk pecinta olahraga ekstrim dan petualangan.
3. Penerbangan Jet Pribadi: Perusahaan seperti NetJets menyediakan layanan jet
pribadi untuk pelanggan yang mencari kenyamanan dan fleksibilitas.

4. Strategi Inovasi Teknologi:


Deskripsi: Strategi ini melibatkan penggunaan teknologi baru atau pengembangan
produk atau layanan berbasis teknologi untuk memenangkan persaingan.
Contoh-contoh:
1. Pengembangan Aplikasi Mobile:Perusahaan seperti Uber memanfaatkan teknologi
seluler untuk menghubungkan pengemudi dengan penumpang.
2. Pemrosesan Big Data:Perusahaan teknologi seperti Google menggunakan analisis
big data untuk mengoptimalkan hasil pencarian dan iklan.
3. Keamanan Cyber: Perusahaan seperti Palo Alto Networks fokus pada
pengembangan solusi keamanan siber yang inovatif untuk melindungi organisasi dari
serangan siber.

5. Strategi Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR):


Deskripsi: Strategi ini berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab
sosial perusahaan sebagai bagian dari operasi bisnis.
Contoh-contoh:
1. Penggunaan Energi Hijau: Perusahaan seperti Google berkomitmen untuk
menggunakan sumber energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.
2. Program Kebaikan Sosial: Perusahaan-perusahaan besar seperti Coca-Cola memiliki
program-program tanggung jawab sosial perusahaan yang mendukung pendidikan dan
kesehatan masyarakat.
3. Produk Ramah Lingkungan: Perusahaan seperti Patagonia menghasilkan produk
yang ramah lingkungan dan mendukung kampanye pelestarian alam.

Setiap jenis strategi tingkat fungsional memiliki tujuan khusus yang berkaitan dengan
perannya dalam mendukung strategi keseluruhan perusahaan, dan penerapan strategi
ini akan bervariasi tergantung pada kebutuhan dan tujuan perusahaan.

10. Jelaskan dua jenis keunggulan (advantage)?


Jawab :
1. Keunggulan komparatif (comparative advantage)
Keunggulan komparatif (comparative advantage) merupakan keunggulan kompetitif
(competitive advantage) yang datang dari perbedaan komparatif negara.
Misalnya sumberdaya alam, tenaga kerja murah, komitmen tinggi pada pendidikan,
inovasi dan kewirausahaan (Fred R David, 2002: 64).
Keunggulan komparatif (comparative advantage) dihasilkan oleh strategi komparatif
(comparative strategy). Indonesia memiliki keunggulan komparatif (comparative
advantage) (Kementerian Perdagangan RI, 2015 dalam Padang Ekspres, 4 Januari 2015)
adalah:
1. Ketersediaan sumberdaya alam
2. Daya tarik pasar dengan kelas menengah yang terus tumbuh
3. Stabilitas makroekonomi dan politik

2. Keunggulan kompetitif (competitive advantage)


Keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah sisi khas organisasi yang
“membedakan” organisasi tersebut yang datang dari kompetensi inti dan kecakapan
proses bisnis (Robbins dan Coulter, 2004: 209; Philip Kotler, 2002: 49 - 50).
Keunggulan kompetitif (competitive advantage) ialah faktor apa saja yang dapat
memungkinkan organisasi untuk “mendiferensiasikan” produk atau jasanya dari produk
atau jasa pesaing untuk mencapai sasaran jangka panjang (Fred R David, 2002).

11. Apakah pengertian keunggulan komparatif (comparative advantage)? Berikan tiga


contoh.
Jawab :
Keunggulan komparatif (comparative advantage) adalah konsep ekonomi yang
menggambarkan kemampuan suatu negara, perusahaan, atau individu untuk
memproduksi barang atau layanan dengan biaya oportunis yang lebih rendah daripada
pesaingnya dalam suatu kegiatan atau sektor tertentu. Dalam konteks perdagangan
internasional, konsep ini dikemukakan oleh ekonom David Ricardo dan mengilustrasikan
bagaimana negara-negara dapat menguntungkan dari perdagangan walaupun mereka
memiliki biaya produksi yang berbeda.

Berikut adalah tiga contoh keunggulan komparatif:

1. Negara A dan Negara B dalam Produksi Gula dan Kain:


Misalkan Negara A memiliki tanah yang subur untuk menanam tebu dengan biaya
rendah, sementara Negara B memiliki tenaga kerja yang terampil dalam pembuatan kain.
Dalam hal ini, Negara A memiliki keunggulan komparatif dalam produksi gula karena
biayanya lebih rendah dibandingkan dengan Negara B. Sebaliknya, Negara B memiliki
keunggulan komparatif dalam produksi kain. Oleh karena itu, mereka dapat melakukan
perdagangan di mana Negara A akan mengekspor gula ke Negara B dan mengimpor kain
dari Negara B. Kedua negara akan mendapatkan manfaat dari spesialisasi dalam produksi
di mana mereka memiliki keunggulan komparatif.

2. Perusahaan X dan Perusahaan Y dalam Produksi Peralatan Elektronik:


Perusahaan X mungkin memiliki teknologi canggih untuk menghasilkan komponen
elektronik dengan biaya rendah, sedangkan Perusahaan Y memiliki keunggulan dalam
desain produk dan pemasaran. Dalam hal ini, Perusahaan X memiliki keunggulan
komparatif dalam produksi komponen elektronik, sedangkan Perusahaan Y memiliki
keunggulan komparatif dalam desain dan pemasaran produk elektronik. Keduanya dapat
berkolaborasi untuk menciptakan produk elektronik yang kompetitif dengan
memanfaatkan keunggulan komparatif mereka.

3. Individu A dan Individu B dalam Pekerjaan Pribadi:


Individu A mungkin sangat terampil dalam pekerjaan tukang kayu, sementara Individu B
memiliki keterampilan yang luar biasa dalam bidang teknologi informasi. Dalam hal ini,
Individu A memiliki keunggulan komparatif dalam pekerjaan tukang kayu, sementara
Individu B memiliki keunggulan komparatif dalam pekerjaan di bidang teknologi
informasi. Kedua individu dapat mencari pekerjaan yang sesuai dengan keunggulan
komparatif mereka, dan ini akan menghasilkan keuntungan ekonomi lebih besar
daripada jika mereka mencoba melakukan semua jenis pekerjaan.
Dengan memahami dan memanfaatkan keunggulan komparatif, negara, perusahaan, dan
individu dapat meningkatkan efisiensi produksi mereka, memaksimalkan pemanfaatan
sumber daya yang ada, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan
melalui perdagangan dan spesialisasi.

12. Apakah keunggulan komparatif (comparative advantage) yang dimiliki Indonesia?


Jawab : Indonesia memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage)
(Kementerian Perdagangan RI, 2015 dalam Padang Ekspres, 4 Januari 2015) adalah:
1. Ketersediaan sumberdaya alam
2. Daya tarik pasar dengan kelas menengah yang terus tumbuh
3. Stabilitas makroekonomi dan politik

13. Apakah pengertian keunggulan kompetitif (competitive advantage)? Berikan tiga contoh.

Jawab :

Keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah sisi khas organisasi yang


“membedakan” organisasi tersebut yang datang dari kompetensi inti dan kecakapan proses
bisnis (Robbins dan Coulter, 2004: 209; Philip Kotler, 2002: 49 - 50).

Keunggulan kompetitif (competitive advantage) ialah faktor apa saja yang dapat
memungkinkan organisasi untuk “mendiferensiasikan” produk atau jasanya dari produk atau
jasa pesaing untuk mencapai sasaran jangka panjang (Fred R David, 2002).

13. Dari mana sumber keunggulan kompetitif (competitive advantage)?


Jawab : Keunggulan kompetitif (competitive advantage) dihasilkan oleh strategi
kompetitif (competitive strategy).

14. Apakah persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi manajer strategik agar berhasil
menerapkan strategi kompetitif (competitive strategies)?
Jawab :
Untuk berhasil menerapkan strategi kompetitif, manajer strategik harus memenuhi
berbagai persyaratan dan mengambil langkah-langkah yang tepat. Berikut adalah
beberapa persyaratan kunci yang harus dipenuhi oleh manajer strategik:

1. Pemahaman Mendalam tentang Industri dan Pasar


Manajer strategik harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang industri di mana
perusahaan beroperasi dan pasar yang dilayani. Ini termasuk pemahaman tentang
pesaing, tren pasar, dan dinamika industri.

2. Visi dan Penentuan Tujuan


Manajer strategik harus memiliki visi yang jelas tentang arah yang ingin diambil
perusahaan dan menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dan dapat dicapai untuk
mencapai visi tersebut.

3. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)


Manajer strategik harus dapat melakukan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan
internal, kelemahan, peluang, dan ancaman eksternal perusahaan. Ini membantu dalam
perencanaan strategis dan pengambilan keputusan.
4. Kemampuan Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Manajer strategik harus memiliki kemampuan perencanaan yang baik untuk merancang
strategi yang efektif. Mereka juga harus dapat mengambil keputusan strategis yang sulit
dan berpikir jangka panjang.

5. Kemampuan Beradaptasi
Lingkungan bisnis terus berubah, jadi manajer strategik harus memiliki kemampuan
untuk beradaptasi dengan perubahan dan menyesuaikan strategi jika diperlukan.

6. Kemampuan Komunikasi
Manajer strategik harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk
menyampaikan visi dan strategi perusahaan kepada tim mereka, serta untuk berinteraksi
dengan berbagai pemangku kepentingan eksternal.

7. Kemampuan Manajemen Risiko:


Manajer strategik harus dapat mengidentifikasi risiko-risiko yang terkait dengan strategi
yang diusulkan dan mengembangkan rencana mitigasi risiko yang sesuai.

8. Kemampuan Kepemimpinan
Manajer strategik harus menjadi pemimpin yang efektif untuk memotivasi tim,
mengarahkan mereka menuju tujuan strategis, dan menginspirasi inovasi.

9. Pengukuran Kinerja dan Penyesuaian


Manajer strategik harus mampu mengukur kinerja perusahaan secara teratur dan
mengevaluasi apakah strategi yang diimplementasikan berhasil mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Jika tidak, mereka harus siap untuk menyesuaikan strategi.

10. Pengelolaan Sumber Daya


Manajer strategik harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola sumber daya
perusahaan, termasuk anggaran, tenaga kerja, dan aset, untuk mendukung pelaksanaan
strategi dengan efisien.

11. Kepatuhan dan Etika


Manajer strategik harus memastikan bahwa strategi yang diimplementasikan sesuai
dengan peraturan, hukum, dan etika bisnis yang berlaku.

Dengan memenuhi persyaratan-persyaratan ini dan mengambil langkah-langkah yang


tepat, manajer strategik dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam menerapkan
strategi kompetitif dan mencapai tujuan perusahaan.
15. Gambarkan dan jelaskan bagaimana cara mendapatkan (gain) dan mempertahankan
(sustain) keunggulan kompetitif (competitive advantages)?
Jawab :
Mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif merupakan tujuan utama
bagi banyak perusahaan. Keunggulan kompetitif adalah kondisi di mana sebuah
perusahaan memiliki keunggulan atau posisi unggul yang memungkinkannya bersaing
dengan lebih baik daripada pesaingnya di pasar.
Berikut adalah gambaran dan penjelasan tentang bagaimana cara mendapatkan dan
mempertahankan keunggulan kompetitif:
Mendapatkan Keunggulan Kompetitif

1. Analisis Pasar dan Pesaing


Langkah awal adalah melakukan analisis mendalam tentang pasar dan pesaing.
Perusahaan harus memahami kebutuhan pelanggan, tren industri, dan strategi
pesaing.

2. Inovasi Produk atau Layanan


Mengembangkan produk atau layanan yang inovatif atau memiliki fitur unik adalah
salah satu cara utama untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Ini dapat
mencakup penelitian dan pengembangan produk baru atau perbaikan signifikan
pada produk yang ada.

3. Efisiensi Operasional
Mengoptimalkan proses operasional untuk mengurangi biaya produksi dan
meningkatkan efisiensi dapat memberikan keunggulan kompetitif melalui harga yang
lebih rendah atau margin laba yang lebih tinggi.

4. Diferensiasi
Menciptakan citra merek yang kuat dan menawarkan fitur produk atau layanan yang
dihargai oleh pelanggan dapat memberikan keunggulan kompetitif melalui
diferensiasi.

5. Kemitraan dan Aliansi Strategis


Berkolaborasi dengan mitra atau pesaing untuk mengakses sumber daya, teknologi,
atau pasar yang lebih besar dapat membantu dalam memperoleh keunggulan
kompetitif.

Mempertahankan Keunggulan Kompetitif

1. Pertahankan Fokus pada Pelanggan


Tetap mendengarkan pelanggan dan memahami perubahan kebutuhan mereka untuk
memastikan bahwa produk atau layanan tetap relevan dan kompetitif.

2. Pengembangan Terus-Menerus
terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menjaga produk dan layanan
tetap inovatif dan berkualitas.

3. Peningkatan Efisiensi Operasional


Terus meningkatkan proses operasional untuk menjaga biaya produksi tetap rendah dan
meningkatkan efisiensi.

4. Pengelolaan Keuangan yang Bijak


Mengelola keuangan perusahaan dengan hati-hati, termasuk manajemen arus kas, investasi
yang bijak, dan pembiayaan yang tepat, dapat membantu mempertahankan stabilitas dan
daya saing.
5. Pengembangan dan Pemeliharaan Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan yang kuat yang mendukung inovasi, kerja sama, dan komitmen terhadap
kualitas dapat membantu dalam mempertahankan keunggulan kompetitif.

6. Pemantauan Lingkungan Eksternal


Terus memantau perubahan dalam lingkungan eksternal, termasuk perubahan regulasi,
perkembangan teknologi, dan aktivitas pesaing, untuk dapat merespons dengan cepat.
7. Respons terhadap Perubahan
Ketika kondisi pasar berubah, perusahaan harus siap untuk menyesuaikan strategi mereka
agar tetap relevan dan berdaya saing.

8. Inovasi Berkelanjutan
Selalu mencari peluang inovasi dan peningkatan yang dapat menjaga perusahaan tetap
berada di garis depan dalam industri atau pasar mereka.

16. Bagaimana usaha UMKM mempraktikkan keunggulan komparatif (comparative


advantage) dan keunggulan bersaing (competitive advantage)? Berikan tiga contoh.
Jawab :
Usaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) juga dapat memanfaatkan konsep
keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing dalam operasi mereka, meskipun dalam
skala yang lebih kecil. Berikut adalah tiga contoh cara UMKM dapat mempraktikkan
kedua jenis keunggulan ini:

1. Keunggulan Komparatif
A. Pilihan Bahan Baku LokaL
UMKM yang berbasis di daerah tertentu mungkin memiliki akses lebih mudah dan murah ke
bahan baku tertentu. Misalnya, UMKM yang berlokasi di daerah pertanian dapat
memanfaatkan keunggulan komparatif dengan menggunakan produk-produk pertanian lokal
sebagai bahan baku. Ini dapat mengurangi biaya produksi dan memberikan produk yang unik
dalam hal rasa atau kualitas.
B. Tenaga Kerja Lokal yang Terampil
Beberapa wilayah memiliki tenaga kerja lokal yang memiliki keterampilan atau keahlian
tertentu yang unik. UMKM dapat mempekerjakan tenaga kerja ini untuk menciptakan produk
atau layanan yang memiliki kualitas lebih tinggi atau inovatif dalam bidang tertentu.
Misalnya, sebuah perusahaan kerajinan tangan lokal dapat mempekerjakan pengrajin
terampil untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi.

C. Pasar Lokal yang Berbeda


Setiap pasar memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda. UMKM dapat memanfaatkan
pengetahuan mendalam tentang pasar lokal mereka untuk menciptakan produk atau layanan
yang memenuhi kebutuhan dan selera pelanggan secara khusus. Ini dapat memberikan
mereka keunggulan dalam memenuhi permintaan pasar lokal yang unik.

2. Keunggulan Bersaing

D. Inovasi Produk atau Layanan


E. UMKM dapat bersaing dengan mengembangkan produk atau layanan yang lebih inovatif
daripada pesaing mereka. Misalnya, toko roti UMKM dapat terus menciptakan varian roti
baru yang unik atau menawarkan layanan pesan antar yang cepat dan efisien.

F. Pelayanan Pelanggan yang Luar Biasa Memberikan pelayanan pelanggan yang luar biasa
adalah cara UMKM dapat memenangkan persaingan. UMKM dapat membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan mereka, merespons permintaan dengan cepat, dan
memberikan pengalaman pelanggan yang positif.

G. Diferensiasi Merek

Membangun merek yang kuat dengan citra yang positif dapat membantu UMKM menonjol
di pasar. Ini bisa melibatkan strategi pemasaran kreatif, pengemasan produk yang menarik,
atau penawaran bonus atau program loyalitas bagi pelanggan.

17. Bagaimana usaha besar mempraktikkan keunggulan komparatif (comparative advantage)


dan keunggulan bersaing (competitive advantage)? Berikan tiga contoh.
Jawab :
Usaha besar memiliki lebih banyak sumber daya dan kemampuan untuk memanfaatkan
keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing dalam skala yang lebih besar. Berikut
adalah tiga contoh cara usaha besar mempraktikkan kedua jenis keunggulan ini:

1. Keunggulan Komparatif:

a. Lokasi Strategis dalam Rantai Pasokan Global

Usaha besar sering memiliki keunggulan komparatif dalam hal akses ke sumber daya global
dan posisi strategis dalam rantai pasokan global. Sebagai contoh, produsen mobil besar
dapat memanfaatkan rantai pasokan global untuk mendapatkan suku cadang dengan harga
lebih murah dari berbagai negara, mengurangi biaya produksi mereka.

b. Teknologi Canggih
Perusahaan besar memiliki kemampuan untuk menginvestasikan dalam penelitian dan
pengembangan teknologi yang canggih. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan
produk dan proses produksi yang lebih efisien. Sebagai contoh, perusahaan teknologi besar
seperti Apple dapat mengembangkan produk-produk inovatif dengan teknologi terbaru.

c. Kemampuan Keuangan yang Kuat


Usaha besar sering memiliki akses ke sumber daya keuangan yang lebih besar, yang
memungkinkan mereka untuk memanfaatkan peluang investasi besar dan melakukan
ekspansi global. Misalnya, perusahaan energi besar dapat menginvestasikan dalam proyek-
proyek energi besar-besaran di seluruh dunia.

2. Keunggulan Bersaing

a. Pengembangan Merek yang Kuat


Perusahaan besar sering memiliki sumber daya yang cukup untuk membangun
merek yang kuat dan menginvestasikan dalam pemasaran dan iklan. Ini dapat
memberikan mereka keunggulan dalam menciptakan loyalitas pelanggan dan
meningkatkan citra merek mereka.

b. Diversifikasi Portofolio Produk

Dengan portofolio produk yang beragam, perusahaan besar dapat menciptakan


keunggulan bersaing dengan menawarkan berbagai produk yang memenuhi
berbagai kebutuhan pelanggan. Sebagai contoh, perusahaan konsumen besar
seperti Procter & Gamble memiliki berbagai merek dan produk yang mencakup
berbagai kategori.

c. Efisiensi Operasional
Perusahaan besar sering memiliki keunggulan dalam hal efisiensi operasional karena
mereka dapat menginvestasikan dalam teknologi otomatisasi dan sistem manajemen
yang canggih. Ini memungkinkan mereka untuk menghasilkan produk dengan biaya
yang lebih rendah dan tingkat kualitas yang lebih tinggi.

B). Strategi Tingkatan Fungsional

1. Apakah pengertian strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)?

Jawab : Strategi tingkatan fungsional (functional level strategy) ialah strategi organisasi yang
berusaha menentukan cara mendukung (support) strategi tingkatan perusahaan (strategi
kompetitif) (competitive strategies).

Strategi tingkatan fungsional harus mendukung (support) strategi tingkatan perusahaan


(strategi kompetitif) (competitive strategies) untuk menciptakan keunggulan kompetitif
(competitive advantage).

Strategi tingkatan fungsional bertujuan untuk menciptakan keunggulan kompetitif


(competitive advantage).

2. Apakah tujuan strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)?

Jawab : Ada lima jenis strategi tingkatan fungsional (Stephen P Robbins dan Mary Coulter,
2002: 206 – 216), yaitu:

a). Strategi Pabrikasi (Manufakturing)

b). Strategi Pemasaran

c). Strategi Sumberdaya Manusia

d). Strategi Keuangan

e). Strategi Riset dan Pengembangan


3. Jelaskan lima jenis strategi tingkatan fungsional (functional level strategy)?

Jawab : Ada lima jenis strategi tingkatan fungsional (Stephen P Robbins dan Mary Coulter,
2002: 206 – 216), yaitu:

a). Strategi Pabrikasi (Manufakturing)

b). Strategi Pemasaran

c). Strategi Sumberdaya Manusia

d). Strategi Keuangan

e). Strategi Riset dan Pengembangan

4. Apakah pengertian strategi manajemen pabrikasi (manufakturing)?

Jawab : Strategi Pabrikasi (Manufakturing) ialah strategi pabrikasi (manufakturing) yang


berusaha menentukan cara mendukung (support) strategi tingkatan perusahaan (strategi
kompetitif) (competitive strategies) untuk menciptakan keunggulan kompetitif (competitive
advantage).

5. Jelaskan lima strategi manajemen pabrikasi (manufakturing) menurut pendapat Roger


Schroeder (1981: 12)?

Jawab : Ada lima strategi manajemen pabrikasi (manufakturing) (Roger Schroeder, 1981: 12)
yaitu:

1. Strategi proses

2. Strategi kapasitas

3. Strategi persediaan

4. Strategi tenaga kerja pabrik

5. Strategi mutu

6. Jelaskan 10 strategi manajemen pabrikasi (manufakturing) menurut pendapat Jay Heizer


dan Barry Render (2009: 9)?

Jawab : Ada 10 strategi manajemen pabrikasi (manufakturing) (Jay Heizer dan Barry Render,
2009: 9) yaitu:

1. Strategi Desain Produk dan Jasa

2. Strategi Manajemen Kualitas

3. Strategi Proses Operasional

4. Strategi Lokasi Operasional

5. Strategi Tata Letak Operasional

6. Strategi Sumberdaya Manusia dan Desain Jabatan


7. Strategi Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)

8. Strategi Manajemen Persediaan

9. Strategi Penjadwalan

10. Strategi Pemeliharaan

7. Apakah pengertian strategi manajemen pemasaran?

Jawab : ialah strategi pemasaran yang berusaha menentukan cara mendukung (support)
strategi tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies) untuk
menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage).

8. Jelaskan empat strategi manajemen pemasaran produk menurut pendapat Philip Kotler
(2002: 431 - 439)?
Jawab : Ada empat strategi manajemen pemasaran produk (Philip Kotler, 2002: 431 - 439)
yaitu:
1. Stategi produk
2. Strategi harga
3. Strategi distribusi
4. Strategi promosi

9. Jelaskan tujuh strategi manajemen pemasaran jasa menurut pendapat Philip Kotler (2002:
431 - 439)?
Jawab : Ada tujuh strategi manajemen pemasaran jasa (Philip Kotler, 2002: 431 - 439) yaitu:
1. Strategi harga (price)
2. Strategi tempat (place)
3. Strategi masyarakat (people)
4. Strategi proses (process)
5. Strategi produk (product)
6. Strategi lingkungan fisik (physical environment)
7. Strategi promosi (promotion)

10. Apakah pengertian strategi manajemen sumberdaya manusia?

Jawab : Strategi Sumberdaya Manusia

ialah strategi sumberdaya manusia yang berusaha menentukan cara mendukung (support) strategi
tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive strategies) untuk menciptakan keunggulan
kompetitif (competitive advantage).

10. Jelaskan enam strategi manajemen sumberdaya manusia menurut pendapat Edwin B Flippo
(1980: 5)?
Jawab :
Ada enam strategi manajemen sumberdaya manusia (Edwin B Flippo, 1980: 5) yaitu:
1. Strategi Pengadaan SDM
2. Strategi Pengembangan SDM
3. Strategi Pemberian kompensasi SDM
4. Strategi Pengintegrasian SDM
5. Strategi Pemeliharaan SDM
6. Strategi Pemberhentian SDM

11. Jelaskan 12 strategi manajemen sumberdaya manusia menurut pendapat Gary Dessler
(1986: 2)?
Jawab : Ada 12 strategi manajemen sumberdaya manusia (Gary Dessler, 1986: 2) yaitu:
1. Strategi analisis jabatan
2. Strategi perencanaan pegawai
3. Strategi perekrutan pegawai
4. Strategi seleksi pegawai
5. Strategi orientasi pegawai
6. Strategi pelatihan pegawai
7. Strategi pemberian gaji
8. Strategi pemberian insentif finansial
9. Strategi pemberian tunjangan
10. Strategi kualitas kehidupan kerja
11. Strategi penilaian prestasi kerja
12. Strategi manajemen karier

13. Apakah pengertian strategi manajemen keuangan?

Jawab : Strategi Keuangan ialah strategi keuangan yang berusaha menentukan cara
mendukung (support) strategi tingkatan perusahaan (strategi kompetitif) (competitive
strategies) untuk menciptakan keunggulan kompetitif (competitive advantage).

14. Jelaskan tiga strategi manajemen keuangan menurut pendapat James Van Horne (1974:
10)?

Jawab : Ada tiga strategi manajemen keuangan (James Van Horne, 1974: 10) yaitu:

1. Strategi investasi

2. Strategi finansial

3. Strategi deviden

15. Apakah pengertian strategi manajemen riset dan pengembangan?

Jawab : Strategi Riset dan Pengembangan ialah strategi riset dan pengembangan yang
berusaha menentukan cara mendukung (support) strategi tingkatan perusahaan (strategi
kompetitif) (competitive strategies) untuk menciptakan keunggulan kompetitif (competitive
advantage).

16. Jelaskan dua strategi manajemen riset dan pengembangan menurut pendapat Fred R
David (2002: 166)?

Jawab : Ada dua strategi manajemen riset dan pengembangan (Fred R David, 2002: 166)
yaitu:

1. Strategi riset dan pengembangan internal

2. Strategi riset dan pengembangan eksternal (kontrak)


(Menjawab tidak sekedar poin-poin saja seperti power point. Jawablah dengan
menggunakan buku referensi masing-masing strategi yang telah Saudara pelajari dulu).

Anda mungkin juga menyukai