Anda di halaman 1dari 20

Foramen

Obticum
(Canalis Obticum)
Kelompok 4

01 Nafisah Asriyani
01 03 Stefhani Syarifuddin
03
(P21130220042) (P21130220051)

Putri Nuur Surya Rio


02
02 04
04
Jannah Ariyanto
(P21130220045) (P21130220052)
Anatom
i
Foramen Obticum (canalis opticum)
adalah lubang tempat untuk banyak
struktur neurovascular bertransisi
dari orbital (mata) menuju
Cranium.
Foramen Obticum
Anatomi

Orbita berbentuk kerucut, Orbita dibentuk oleh tulang


apexnya terletak jauh di dalam frontal, ethmoid, dan sphenoid
dan dasarnya membentuk lubang serta tulang-tulang wajah yaitu
orbita. lacrimal, palatum, maksila, dan
zigomatikum.
Setiap orbita memiliki atap, dinding medial,
dinding lateral, dan dasar orbita, bagian apex
dari orbita berhubungan dengan foramen
obticum, yang jika dilihat dari superior maka
akan membentuk sudut 37 terhadap MSP
kepala.
Jika dilihat dari lateral akan membentuk
sudut 30 terhadap OML. Orbita merupakan
rongga dimanabola mata berada dan
struktur-struktur yang berhubungan
dengannya, juga mengandung pembuluh
darah dan saraf yang melalui foramen
obticum.
Foramen Obticum
Proyeksi
Oblique
Parieto-orbital
(semi
Rhese prone)
Method
Patologi
• Untuk melihat
adanya gangguan
pada foramen
optikum, misalnya
adanya keretakan
pada foramen • Kaset ukuran 18x24
obtikum. Kaset & landscape
• Untuk melihat Film • Film ukuran 18x24
rongga orbita. • Menggunakan grid.
Posisi Pasien

● Pasien dalam posisi semi prone di


atas meja pemeriksaan.
● Lengan dan kaki pasien diposisikan
dalam keadaan yang nyaman.
Posisi Objek

• Tempatkan orbita yang akan diperiksa dipertengahan


kaset, dengan pipi, hidung dan dagu menempel meja
pemeriksaan.
• MSP kepala diposisikan 53⁰ terhadap meja
pemeriksaan (bidang film) dengan menggunakan alat
bantu penyudutan.
• Achantiomeatal line (AML) tegak lurus bidang film
• Fiksasi kepala dengan menggunakan sand bag atau
spon agar tidak berubah posisinya.
• Atur luas lapangan penyinaran sesuai dengan besarnya
obyek.
Pengaturan

FF
CR CP
D
Pertengahan
Tegak orbita yang
lurus film dekat 90 cm
dengan film
Kriteria

Gambar
Tampak gambaran foramen
obticum (canalis opticum) pada
quadrant inferior lateral (Outer
Inferior Quadrant).
• Tampak batas lateral orbita,
batas medial orbita, dan batas
bawah orbita.
• Tampak bagian ala parva os
sphenoidale.
• Marker R (kanan) atau L (kiri)
Proyeksi
Oblique
Parieto-orbital
(supine)
Rhese Method
Patologi
• Untuk melihat
adanya gangguan
pada foramen
optikum, misalnya
adanya keretakan
pada foramen • Kaset ukuran 18x24
obtikum. Kaset & landscape
• Untuk melihat Film • Film ukuran 18x24
rongga orbita. • Menggunakan grid.
Posisi Pasien

Pasien dalam posisi supine di atas meja


pemeriksaan.
Posisi Objek

• Kepala dimiringkan kearah orbita yang tidak periksa,


sehingga orbita yang diperiksa berada di bagian atas.
• MSP kepala diposisikan 53⁰ terhadap meja
pemeriksaan (bidang film) dengan menggunakan alat
bantu penyudutan.
• Achantiomeatal line (AML) tegak lurus bidang film
• Fiksasi kepala dengan menggunakan sand bag atau
spon agar tidak berubah posisinya.
• Atur luas lapangan penyinaran sesuai dengan
besarnya obyek
Pengaturan

FF
CR CP
D
Pertengahan
Tegak
orbita yang 90 cm
lurus film
diperiksa
Kriteria
Gambar
• Tampak gambaran foramen
obticum (canalis opticum)
• Tampak batas lateral orbita,
batas medial orbita, dan batas
bawah orbita.
• Marker R (kanan) dan L (kiri).
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai