Anda di halaman 1dari 6

Pengembangan Alat Permainan

Edukatif (APE)
Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Institut Agama Islam Qamarul Huda (IAIQH) KLU

Dosen : Mohammad Isnaini, M.Pd


PENGEMBANGAN DESAIN ALAT PERMAINAN EDUKATIF
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

PENGERTIAN DESAIN

Apa yang dimaksud dengan desain (design)?

Secara umum, Desain adalah suatu perencanaan atau perancangan yang dilakukan sebelum pembuatan suatu objek,
sistem, komponen, atau struktur.

Secara Khusus, Desain adalah proses perencanaan atau perancangan suatu objek yang bertujuan agar objek yang
diciptakan memiliki fungsi, memiliki nilai keindahan, dan berguna bagi manusia.

Secara etimologis istilah desain berasal dari bahasa Inggris, yaitu “design” yang artinya reka rupa, rencana, atau
rancangan. Di dalam proses desain akan memperhitungkan berbagai aspek, seperti; estetika, fungsi, dan berbagai aspek
lainnya yang diperoleh dari riset dan pemikiran manusia.
DESAIN ALAT PERMAINAN EDUKATIF

Desain tidak semata-mata rancangan di atas kertas, tetapi juga proses secara keseluruhan sampai karya tersebut jadi
( terwujud) dan memiliki nilai.

Desain alat permainan edukatif merupakan proses utama yang dilakukan dalam pembuatan alat permainan edukatif ,
yaitu :

1. Analisis konsep atau ide

2. Menerjemahkan hasil analisis konsep

3. Mendeskripsikan desain Alat Permainan Edukatif.


TUJUAN PENGEMBANGAN APE

1. Untuk menambah Nilai Guna Alat


permainan edukatif ini dikatakan baik apabila memiliki
kegunaan dalam rangka menstimulasi berbagai
perkembangan yang dimiliki oleh anak.

2. Untuk menambah kualitas Pengembangan


ini diharapkan alat permainan edukatif semakin banyak
jumlahnya dan tentu saja meningkat pula kualitasnya
sehingga anak-anak dapat bermain dengan berbagai
ragam alat permainan edukatif

3. Untuk perbaikan alat permainan edukatif


Alat permainan edukatif harus terus dirawat supaya tetap
terjaga dan tidak mengalami kerusakan sehingga akan
tetap awet saat digunakan oleh anak-anak.
TUJUAN PENGEMBANGAN APE
Perbaikan ini dapat berupa bentuk, warna, dan cara penggunaan
alat permainan. Sebaiknya, perbaikan alat permainan edukatif
dilakukan secara berkala, sesuai dengan tingkat kegunaan maupun
kerusakan.

4. Meningkatkan kreativitas
Dengan kreativitas anak akan lebih mampu menghadapi dan
menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Untuk dapat
membangun dan meningkatkan kreativitas anak, orang tua ataupun
pendidik harus banyak menyediakan alat permainan edukatif yang
dapat dimainkan dengan berbagai cara.

5. Melestarikan alat permainan edukatif Tujuan


yang tidak kalah penting dalam pengembangan alat permainan
edukatif adalah pengembangan alat permainan yang sudah ada
engan cara memodifikasi ulang alat ataupun bentuk permainan
tersebut agar menjadi media/ alat permainan edukatif kekinian.
STANDARDISASI PENGEMBANGAN APE

Standardisasi adalah batasan-batasan yang diperbolehkan atau diizinkan.


Dalam kaitannya dengan pengembangan alat permainan edukatif,
standardisasi dimaksudkan sebagai Batasan-batasan yang menjadi ketentuan
dalam pembuatan maupun modifikasi alat permainan edukatif

Peraturan pemerintah nomor 102 tahun 2000 tentang


standardisasi nasional.

Peraturan Menteri Nomor 55/ M- IND/ PER/11/2013 tentang


perubahan peraturan Menteri Perindustrian Nomor Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin)
Nomor 24/M-IND/PER/4/2013 tentang Pemberlakuan SNI Mainan Secara
24/M-IND/PER/4/ 2013 tentang pemberlakuan SNI secara wajib Wajib yang diubah dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 55/M-IND/
PER/11/2013 tentang perubahan Pemberlakuan SNI Mainan Secara Wajib
Peraturan Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Nomor yang seharusnya berlaku sejak 30 April 2014, namun terus diundur hingga
Desember 2014. Sejak dikeluarkannya peraturan tersebut, nilai impor mainan
09/BIM/PER/1/2014 tentang petunjuk teknis pelaksanaan anak periode 2013-2014 mengalami penurunan siginifikan sehingga langkah
ini dinilai cukup efektif untuk melindungi anak Indonesia dari serangan mainan
pemberlakuan dan pengawasan penerapan SNI mainan secara impor tidak berstandar. Bahkan, secara khusus nilai impor mainan anak asal
RRT, Hongkong dan Singapura jumlahnya menurun tajam pada periode 2013-
wajib. 2014.

Anda mungkin juga menyukai