D r. Yo o c e Yu s t i a n a
S u s t a i n a b l e E c o t o u r i s m ( B P 6 11 4 )
Presentation
Outline
Dampak Sosial-Budaya
Dampak Ekologi
Daya Dukung (Carrying Capacity)
The Butler Sequence
Kerangka Perencanaan dan Manajemen
Kesimpulan
Sosial
Adanya keterlibatan dan perubahan gaya hidup
masyarakat lokal dalam industri wisata.
Ekowisata Ekologi
Adanya perubahan lanskap (bentang alam) secara
fisik.
Ekonomi
Adanya pemasukan/ pendapatan di sekitar area
wisata.
Sektor pariwisata menyumbang
pendapatan yang lebih besar bagi
masyarakat lokal dari waktu ke waktu
dibandingkan sektor usaha lain.
(Doxey, 1975)
4 Tahap Penilaian Masyarakat Lokal Terhadap
Industri Pariwisata
10x
jumlah penduduk lokal (1980)
sehingga menyebabkan konflik
social.
“Tourism is whorism”
Efek Demonstrasi (Demonstration Effect)
Pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat lokal meniru pola wisatawan
yang dapat memengaruhi nilai-nilai tradisional (Britton, 1977).
5. Arsitektur
3. Kriminalitas
1. Prostitusi
6. Pakaian 7. Makanan
8. Hubungan
Keluarga
Penduduk lokal dan wisatawan harus saling
memahami dan menghargai kebisaaan satu
sama lain agar budaya tradisional dapat
dipertahankan dan wisatawan tetap dapat
menikmati perjalanan wisatanya terus-
menerus.
Dampak Ekologi
Krippendorf (1982)
“Pariwisata yang memanfaatkan sumber daya alam sebagai daya tarik utama,
jika tidak dimanfaatkan secara bijak akan menghilangkan nilai sumber daya alam
tersebut.”
Seiring waktu, diperlukan perencanaan dan pengembangan lahan pribadi maupun publik
secara baik untuk memastikan keamanan sumber daya tersebut.
4 unsur dalam konsep daya dukung: “ The study... was initiated with the view that the carrying
• Jumlah penggunaan sumber daya tertentu capacity of recreation lands could be determined primarily in
• Ketahanan lingkungan terms of ecology and the deterioration of the areas. However, it
• Waktu soon became obvious that the resource-oriented point of view
• Penggunan yang sesuai must be augmented by consideration of human values.” (Wagar,
1964)
Kasus Camping Site
Shelby & Heberlin (1986) mengukur kepadatan dan kepuasan wisatawan (rafters, canoeist,
tubers, nelayan, pemburu rusa, dan pemburu angsa di USA) dari tingkat penggunaan
kawasan wisata didapatkan hasil yang objektif dievaluasi berapa banyak orang yang
menggunakan sumber daya di kawasan wisata tersebut.
Jika tingkat penggunaan meningkat, maka Jika tingkat penggunaan meningkat, maka
kepadatan yang dirasakan akan meningkat. kepuasan yang dirasakan akan menurun.
Tahapan TALC:
1. Exploration (penjajakan)
2. Involvement (pelibatan)
3. Development (pengembangan)
4. Consolidation
(konsolidasi/penggabungan)
5. Stagnation (stagnan)
6. Decline (kemunduran)/Rejuvenation
(peremajaan)
1. Exploration: identifikasi potensi pariwisata.
Tujuan (ROS).
2. Limits of Acceptable Change
(LAC).
3. The Visitor Impact Management
Melindungi Sumber
Daya (VIM) process.
4. The Visitor Activity Management
Process (VAMP).
Memastikan
Wisatawan dapat
Menikmati
Perjalanan Rekreasi
Kerangka Perencanaan dan Manajemen
masyarakat. masyarakat.
Studi Kasus: The Fate of Mexico’s Mayan Heartland
Jumlah wisatawan perlu dibatasi dan diperlukan edukasi agar sumber daya
dapat tetap dijaga dan wisatawan tetap dapat menikmati perjalanan
wisatanya.