Anda di halaman 1dari 15

TES HASIL BELAJAR KOGNITIF

DISUSUN OLEH :
1. MUHAMMAD ISMAIL DZIKRI (20218310028)
2. RADEN MOHAMMAD LULUK HERDIAWAN (20208300012)

MATA KULIAH : EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA


DOSEN PENGAMPU : NURIMANI, M.PD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA

2023
PENGERTIAN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF

Tes hasil belajar kognitif adalah tes/ujian yang mencakup kegiatan mental (otak) untuk
mengukur tingkat pencapaian dan penguasaan siswa dalam aspek pengetahuan.
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam
kognitif.
Kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk didalamnya kemampuan
menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan
mengevaluasi, pengukuran dalam sekolah berkaitan hanya dengan pecandraan (deskripsi)
kuantitatif mengenai tingkah laku siswa.
ASPEK CAKUPAN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup


kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan
dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang
dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.

Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan


tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke
tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
Dalam kognitif terdapat enam aspek cakupan yang diukur dalam tes hasil
belajar kognitif, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang
paling tinggi, yaitu :

1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge) (C1)


2. Pemahaman (Comprehension) (C2)
3. Penerapan atau aplikasi (application) (C3)
4. Analisis (analysis)(C4)
5. Sintesis (synthesis) (C5)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (Evaluation) (C6)
PENSKORAN
CONTOH INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF Aspek Skor Uraian

Pemahaman soal 0 Tidak ada usaha memahami soal


1 Salah interpretasi soal keseluruhan
2 Salah interpretasi sebagian soal
3 Interpretasi soal benar seluruhnya

Standar Kompetensi Indikator Aspek Jumlah


Kompeten Dasar Soal
si
Penyelesaian soal 0 Tidak ada usaha
C1 C2 C3 C4 C5 1 Penyelesaian soal tidak sesuai prosedur
2 Penyelesaian soal sebagian prosedurnya benar, namun masih terdapat
kesalahan
3 Prosedur sudah tepat

Menjawab soal 0 Tidak ada jawaban


1 Terdapat jawaban namun salah total/tidak ada label/satuan
2 Ada jawaban, namun sebagian salah/tidak ada label/satuan
3 Jawaban benar/penyelesaian benar seluruhnya
BENTUK-BENTUK TES HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN TEKNIK PENSKORANNYA

1. Tes Lisan di kelas


2. Bentuk pilihan ganda
3. Bentuk uraian objektif
4. Bentuk uraian non objektif
5. Bentuk jawaban singkat
6. Bentuk menjodohkan
7. Unjuk kerja atau performance
8. Portofolio
TEKNIK PENSKORAN DALAM TES HASIL BELAJAR KOGNITIF

- Contoh pedoman penskoran soal bentuk pilihan ganda


Penskoran tanpa koreksi terhadap jawaban tebakan adalah satu untuk tiap butir yang dijawab benar. Sehingga
jumlah skor sesuai dengan banyak butir yang dijawab dengan benar.
- Penskoran dengan koreksi terhadap jawaban tebakan adalah

• B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar


• S = Banyaknya butir soal yang dijawab salah
• P = Banyaknya pilihan jawaban tiap butir
• N = Banyaknya butir soal
• Contoh pedoman penskoran soal uraian objektif
Indikator : Peserta didik dapat menghitung isi bangun ruang (balok) dan mengubah satuan ukurannya.
Soal : Sebuah bak mandi berbentuk balok berukuran panjang 150 cm, lebar 80 cm dan tinggi 75 cm. Berapa literkah isi bak
mandi tersebut?
Langkah Kunci Jawaban Skor

1 Isi balok = panjang x lebar x tinggi 1


2 = 150 cm x 80 cm x 75 cm 1
3 = 900.000 cm3 1
4 Isi bak mandi dalam liter 1
= 900.000/1.000 liter
5 = 900 liter 1

Skor Maksimum 5
• Contoh pedoman penskoran soal uraian non objektif
Indikator : Siswa-i dapat mendeskripsikan alasan warga negara Indonesia bangga menjadi bangsa Indonesia.
Soal: Tulislah alasan-alasan yang membuat anda berbangga sebagai bangsa Indonesia!
Pedoman penskoran adalah : Jawaban boleh bermacam-macam, namun pokok jawaban tidak keluar dari tema sebagai berikut :
Kriteria Jawaban Rentang Skor

Kebanggaan yang berkaitan dengan kekayaan alam Indonesia. 0–2

Kebanggaan yang berkaitan dengan keindahan tanah air Indonesia. (pemandangan alamnya, 0–2
geografisnya, dll)

Kebanggaan yang berkaitan dengan keanekaragaman budaya, suku, adat istiadat tetapi tetap 0–2
bersatu.

Kebanggaan yang berkaitan dengan keramahtamahan masyarakat Indonesia. 0–2

Skor maksimum 8
• Pembobotan soal uraian
Pembobotan soal adalah pemberian bobot pada soal dengan cara membandingkannya dengan soal lain dalam suatu perangkat
tes yang sama. Bobot setiap soal ada dalam suatu perangkat tes, yang ditentukan dengan karakteristik tertentu. Rumus untuk
menghitung SBS (Skor Butir Soal) adalah :

a = Skor mentah yang diperoleh siswa-i untuk butir soal, b = Skor mentah maksimum soal, c = Bobot soal
Setelah memperoleh SBS, selanjutnya dapat menghitung total STP (Skor Total Peserta Didik),
dengan rumus sebagai berikut : STP = Σ SBS
Contoh 1 = Bobot soal sama dengan skala 0 sampai dengan 100
No. Soal Skor Mentah Skor Mentah Bobot Soal Skor Bobot Soal
Perolehan Maksimum

(a) (b) (c) (SBS)

01 30 60 20 10,00

02 20 40 30 15,00

03 10 20 30 15,00

04 20 20 20 20,00

Jumlah 80 140 100 60,00 (STP)


• Pembobotan soal bentuk campuran
Soal bentuk campuran terdiri dari bentuk pilihan dan uraian. Pembobotan soal ditentukan oleh cakupan
materi dan kompleksitas jawaban, pada umumnya soal pilihan ganda berjumlah lebih banyak dan soal
uraian lebih sedikit namun nilainya lebih besar. Cara penilaiannya adalah :

a) Skor pilihan ganda tanpa koreksi jawaban dugaan = (X/20) x 100 = 80.
b) Skor bentuk uraian adalah = (X/40) x 100 = 50.
c) Skor akhir = 0,4 x (80) + 0,6 (50) = 62.
PELAKSANAAN TES HASIL BELAJAR KOGNITIF
•Pelaksanaan tes hasil belajar kognitif dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Tes oleh
pendidik dilakukan dalam bentuk tes harian dan dapat juga dilakukan tes tengah semester melalui tes tertulis, tes
lisan maupun penugasan. Cakupan tes harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih,
sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar. Nilai pengetahuan diperoleh
dari hasil tes harian dan tes akhir selama satu semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD.
•Pelaksanaan tes harian dapat dilakukan setelah pembelajaran satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Tes
harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD dengan cakupan materi luas, sehingga tes harian tidak perlu
menunggu pembelajaran KD tersebut selesai. Tes akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut
diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester.
Kesimpulan
Tes hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dipisahkan dari kegiatan
pembelajaran secara umum. Pelaksanaan tes hasil belajar yang dilakukan secara benar
sesuai dengan aturan dalam banyak hal akan menjamin peningkatan kualitas pembelajaran.
Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Kognitif berhubungan
dengan kemampuan berpikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Tujuan aspek
kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup kemampuan intelektual
yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah
yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan,
metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2009). EVALUASI PEMBELAJARAN. Bandung: Remaja Rosdakarnya.


Arikunto, S. (1989). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Prof. Drs. Anas Sudjono. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pres.
Sudijon, A. (2005). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo persada.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai