Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN HUKUM DAN

HAM
KANTOR WILAYAH JAWA TENGAH

Bisnis dan HAM


Peranan Kantor Wilayah Kemenkumham dalam Mendorong
Perusahaan untuk Mengimplementasikan Bisnis dan HAM di
Jawa Tengah
A. Yuspahruddin, Bc. IP., S.H., M.H.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah

Bidang HAM
DASAR
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

Perpres No. 75 Tahun 2015 tentang


Rencana Aksi Nasional Hak Asasi
HUKUM
UUD NRI Tahun 1945 Pasal 28:
Hak Asasi Manusia
Manusia

Permenkumham No. 30 Tahun 2018


tentang Organisasi dan Tata Kerja UU No. 39 Tahun 2009 tentang Hak
Kantor Wilayah Kementerian Hukum Asasi Manusia
dan HAM

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

1
Latar Belakang
Penyusunan kebijakan atau strategi
. pengintegrasian HAM;

UNGP
Asas-Asas Pedoman Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Bisnis 2 Pelaksanaan uji tuntas untuk menilai dampak
dan Hak AsasiManusia adalah seperangkat pedoman bagi negara
dan perusahaan untuk mencegah, menangani, dan memulihkan . kegiatan perusahaan terhadap HAM; dan

pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan dalam operasi bisnis.

Seiring dengan menguatnya peran korporasi dalam era globalisasi


ekonomi, korporasi juga bertanggung jawab untuk menghormati
HAM karena keberadaannya berpotensi melanggar HAM. Setiap 3. Pengembangan mekanisme pemulihan bagi
korporasi memiliki tanggung jawab untuk menghormati HAM individu maupun masyarakat yang teradampak
melalui: aktivitas (operasional) suatu korporasi

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

3 Pilar Prinsip Panduan PBB


Mengenai Bisnis dan HAM
Pilar 1: Pilar 2: Pilar 3:
PERLINDUNGAN PENGHORMATAN PEMULIHAN
Tanggung jawab perusahaan
Kewajiban negara untuk
untuk menghormati HAM yang Perluasan akses bagi
melindungi HAM, dimana
berarti tidak melanggar HAM
pemerintah harus korban mendapatkan
yang diakui secara internasional
melindungi individu dari pemulihan yang efektif,
dengan menghindari,
pelanggaran HAM oleh baik melalui mekanisme
mengurangi, atau mencegah
pihak ketiga, termasuk dampak negatif dari operasional yudisial maupun non-
bisnis. yudisial

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

Pemenuhan HAM Pekerja Oleh


Perusahaan
Perusahaan perlu memperhatikan Subjek-subjek berikut dalam pemenuhan HAM para pekerjanya:

• uji tuntas
• kondisi yang menimbulkan resiko HAM
• penghindaran pelanggaran
• penyelesaian keluhan
• diskriminasi dan kelompok rentan
• hak-hak sipil dan politik
• hak-hak ekonomi, sosial dan budaya
• hak-hak fundamental ketenagakerjaan.
Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Pengaduan atas Sektor Bisnis 2012-2016
Jawa Tengah
RAN Bisnis & HAM 2017-2020
mengutip Laporan Tahunan Komnas HAM

PIHAK YANG DIADUKAN


TAH U N B U M N / B S WAS TA
UMD
2012 244 1.126

2013 273 958

2014 410 1.012

2015 381 1.231

2016 359 1.030


Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

10 Prinsip UN
Global Compact
untuk tanggung jawab perusahaan

Bidang HAM
Bentuk Pelanggaran HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

N LINGKUP BENTUKoleh Bisnis


PELANGGARAN
o HUKUM
1. Hukum Ketenagakerjaan 1. upah yang tidak layak
2. pekerja perempuan yang sulit memperoleh cuti
(Hak Pekerja) 3. memperkejakan anak dibawah umur
4. keselamatan kerja
5. kebebasan untuk membentuk serikat pekerja

2. Hukum Pelindungan 1. perampasan hak konsumen atas kenyamanan keamanan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa
Konsumen 2. keterbatasan akan hak atas informasi yang benar jelas dan jujur
3. tidak diperhatikannya pendapat dan/atau keluhan atas barang dan/atau jasa yang
dikonsumsi
4. tidak mendapatkan pelayanan yang benar dan jujur
5. diabaikannya hak mendapat ganti rugi atau penggantian, dsb

3. Hukum Lingkungan, 1. kerusakan lingkungan yang diakibatkan aktivitas bisnis


2. penggusuran masyarakat adat, dsb
Hukum Agraria 3. perampasan hak atas air bersih, dsb

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

Mengapa Indonesia, Mengimplementasikan UNGP?


• amanat konstitusi – Prinsip yang terdapat dalam UNGP sudah terefleksikan dan sudah diatur dalam UUD 1945
• Refleksi dari peraturan perundang-undangan yang sudah ada di Indonesia – Prinsip dalam UNGP sudah sejalan dan
relevan dengan situasi hukum di Indonesia
• Reality Check – Adanya keperluan dan kebutuhan korporasi dalam menghormati HAM. Sebagai contoh nyata di
Indonesia sendiri, dimana Komnas HAM telah menerima bentuk aduan terkait dugaan pelanggaran HAM oleh korporasi,
maka dari itu pemerintah pun menyadari bahwa diperlukan suatu kerangka khusus untuk mengatur hal tersebut.
• Arahan Presiden

Pekerja yang menggerakan ekonomi perlu diberi penghormatan menjadi esensi UNGP. Apa yang dikemukakan oleh UNGP
dengan pembangunan kerangka hukum dan kebijakan Indonesia memiliki tujuan yang sama dan perlu dikolaborisakan, bukan
dipertentangkan

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah
Awalnya langkah yang dilakukan pemerintah
bersifat segmented atau tersebar di berbagai

Implementasi UNGP Di lembaga. Namun sekarang sudah terdapat satu upaya


oleh pemerintah yang bersifat concertedcoordinated,
Indonesia dimana koordinasi dilakukan oleh Gugus Tugas
Nasional Bisnis dan HAM (GTN BHAM) yang
dibentuk oleh Menteri Hukum dan HAM.
Keanggotaan dari GTN terdiri dari lintas
kementerian lembaga, bahkan juga dengan mitra
strategis termasuk dengan akademisi, kelompok
usaha, masyarakat sipil, dan organisasi. GTN
memiliki tugas untuk merancang strategi nasional
Bisnis dan HAM.

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah
Pendekatan yang Diterapkan Oleh Gugus Tugas
Nasional (GTN) Dalam Merancang Strategi Nasional
Terakit Bisnis dan HAM :

1 2 3 4
AKAD PARTISIPA KOMPA HISTO
EMIK TORIS RATIF RICAL
pendekatan ini dilakukan dengancara
dalam proses implementasi UNGP, setiap
mendengarkan masukan dari seluruh
negara diperbolehkan menyesuaikan
perancangan draft Stranas pihak atau stakeholder terkait sehingga dalam interpretasi hukum internasional,
dengankondisi negara masing masing, di
ditentukan berdasarkan kajian pendapat yang diterima dan terdapat metode interpretasi historis
mana Indonesia menggunakan
yang diterima oleh GTN sehingga dipertimbangkan oleh GTN merupakan dengan melihat bagaimana dokumen
metodependekatan smart mix. Dalam
pendekatan yang digunakan dalam masukan yang komprehensif. Meskipun penyusunannya, begitu pula dengan GTN
pendekatan ini, GTN melihat dan
penyusunan Stranas berlandaskan membutuhkan waktu yang lebih lama yang melihat UNGP tidak hanya sebatas
membandingkan praktik-praktik di
akademik dan dapat dalam penyusunan, GTN menitik dokumennya saja namun juga dengan
berbagai negara, di mana anggota GTN
dipertanggungjawabkan beratkan penyusunan Stranas yang melihat rasio mengapa masing-masing
dapatberkoordinasi dengan negara-
bersifat satuarah dan berorientasi pada pilar dalam UNGP diadopsi.
negara Kawasan yang sudah
kualitas
mengimplementasi UNGP dalam
National Actional Plan mereka.

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah
Gugus Tu gas D aerah
(GTD)
p lem e n ta sik a n B is n is d an
Selain GTN, dalam pengim rin tah
jug a m en ga ja k p em e
HAM, pemerintah pusat s Tugas
n g a n m e m b en tuk G ug u
daerah untuk ikut serta de
(G TD ) ya ng b ers ifa t h y p erlocal.
Daerah

m b u at Ind o n e sia m e m iliki


e
Dengan adanya GTD ini m n pri nsip-
m e n gim p lem e n ta sik a
keunikan tersendiri dalam , d im ana
se p b isn is d a n H A M
prinsip UNGP dalam kon o le h
lo k al ya n g d ila k uk an
terdapat pendekatan
tah da erah , bu k a n h a n ya terpusat.
pemerin

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

Gugus Tugas Daerah, meliputi :


• Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM;
• Pemerintah Daerah Provinsi;
• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
• Pemerintah Desa;
• K/L/Intansi Pemerintah di Wilayah;
• Perguruan Tinggi (Negeri/Swasta).

Mitra Strategis Daerah, meliputi :


• Akademisi;
• Pelaku Usaha;
• Masyarakat Sipil;
• Organisasi Masayrakat;
• LBH/ OBH;
• Mahasiswa / Pelajar.

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

Peranan Kantor Wilayah Kemenkumham dalam Mendorong


Perusahaan untuk Mengimplementasi Bisnis dan HAM di Jawa
Tengah

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

Tugas Kantor Wilayah Kemenkumham

Untuk Menyelenggaraan Fungsi:


"PENGOORDINASIAN PEMAJUAN HAK ASASI MANUSIA DI WILAYAH"
di dalam :

• Pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas teknis; dan


• Pelaksanaan kerja sama, pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan
pelaksanaan tugas teknis.

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

Fungsi tersebut dilaksanakan pada tugas


teknis pemajuan HAM yang meliputi :
• Fasilitas proses penilaian Kabupaten/Kota Peduli HAM;
• Pelaksanaan koordinasi Aksi HAM pada Pemerintah Daerah;
• Pelayanan Komunikasi Masyarakat (penanganan terhadap permasalahan
HAM);
• Fasilitasi Pembentukan Produk Hukum Daerah dari Perspektif HAM; dan
• Pembinaan Lembaga Publik Berbasis HAM di wilayah (Pelayanan Publik
Berbasis HAM).
Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah
Prisma merupakan suatu program aplikatif mandiri

yang diperuntukan untuk membantu perusahaan

untuk menganalisa resiko pelanggaran HAM yang

disebabkan oleh kegiatan bisnis.

Ditjen HAM terus berupaya mendorong

implementasi Bisnis dan HAM di Indonesia melalui

Kanwil sebagai kepanjangan tangan pusat di

daerah,. Salah satunya dengan mendorong

perusahaan untuk mengisi aplikasi Penilaian Resiko

Hak Asasi Manusia (PRISMA) di wilayah Jawa

Tengah.
Bidang HAM
PRISMA
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

Aplikasi berbasis website

https://prisma.kemenkumham.go.id/login yang diharapkan

dapat menjadi alat bantu untuk uji tuntas (due diligence).

Yaitu suatu kewajiban menghormati HAM oleh sektor

bisnis.

Di wilayah Jawa Tengah, satu perusahaan yaitu PT. Unggul Jaya Sejahtera mendapat piagam penghargaan

dari Menteri Hukum dan HAM RI sebagai perusahaan yang memenuhi kriteria Penilaian Resiko Bisnis dan

HAM (PRISMA) pada Peringatan Hari Dharma Karya Dhika ke-77.

Bidang HAM
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM
Jawa Tengah

Pencapaian suatu bisnis dalam persaingan usaha, tidak hanya bicarakan tentang uang, kesuksesan
pertumbuhan ekonomi masing-masing, ataupun harus menjadi terbaik di antara para pesaing
usahanya.

Tata perilaku di dalam menjalankan usaha/bisnis diperlukan pula adanya tanggung jawab untuk
menghormati, memenuhi, serta melindungi HAM utamanya disekitar wilayah bisnisnya.

Tanpa adanya keseimbangan antara bisnis dengan HAM ini, maka dapat berdampak pada
pelanggaran hak asasi manusia, serta kerusakan lingkungan di sekitarnya.

Untuk itu, Negara harus hadir untuk melindungi individu dari pelanggaran hak asasi manusia oleh
pihak ketiga di wilayah yurisduksinya, termasuk dalam sektor bisnis.

Bidang HAM
Terima Kasih

Bidang HAM

Anda mungkin juga menyukai