Anda di halaman 1dari 8

“PENATALAKSANAAN

KEPERAWATAN PADA KLIEN


TARGET TERAPI

OLEH:
1. KRISTINA WIDIYASTUTI
2. RICY HARTUTI
BAB1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Terapi target adalah cara mengobati kanker menggunakan obat yang
dirancang untuk menargetkan sel kanker, dengan efek minimal pada sel
normal. Dengan memblokir target molekuler tertentu, biasanya gen atau
protein yang diubah khusus untuk sel kanker, yang mendorong pertumbuhan
sel kanker
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan perawatan paliatif?
2.Apa tujuan keperawatan paliatif?
3apa peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif?
4.Bagaimana konsep terapi targert ?
5.Apa saja klasifikasi terapi target ?
• C. TUJUAN

1. Tujuan umum
mahasiswa mampu mengerti tentang konsep terapi target dan alternatif terapi pada
paliatif dan mampu memahami dan menerapkan keperawatan paliatif.

2. Tujuan khusus
mahasiswa mampu menjelaskan pengertian perawatan paliatif .
mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari perawatan paliatif.
Mahasiswa mampu menjelaskan peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan
paliatif.
Mahasiswa mampu memahami konsep terapi target .
mahasiswa mampu memahami klasifikasi terapi target .
mahasiswa mampu mengetahui proses terapi target pada paliatif.
BAB II
PEMBAHASAN
• Paliatif care (perawatan paliatif) adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien
dan keluarga mereka dalam menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit yang
mengancam jiwa, melalui penceghan-pencegahan sempurna dan pengobatan rasa sakit
masalah lain, fisik, psikososial, spirirtual.
• Fungsi perawat disini yaitu sebagai pemberi asuhan keperawatam, pendidikan kesehatan,
koordinator, advokasi, kolaborator, fasilitator, modifikasi lingkungan, kemudian pengelola yaitu
manajer kasus, konsultan, koordinasi.
• Target terapi adalah pengobatan menggunakan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan
dan penyebaran sel kanker. Meski sama-sama menggunakan obat, terapi target berbeda
dengan kemoterapi. Terapi target adalah pengobatan menggunakan obat-obatan untuk
menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Meski sama-sama menggunakan obat,
terapi target berbeda dengan kemoterapi.
• Klasifikasi terapi target :

A. Trastuzumab menargetkan tumor dengan mutasi pada gen ERBB2, juga dikenal sebagai gen
HER2, yang menyebabkan gen ini membuat terlalu banyak salinan dirinya sendiri. Trastuzumab
digunakan untuk mengobati kanker her2-positif termasuk kanker payudara, perut dan
kerongkongan.

B. Simertinib bekerja pada sel kanker paru-paru yang mengalami mutasi pada protein reseptor
faktor pertumbuhan epidermal (EGFR) yang mendorong pertumbuhan kanker.

C. Bevacizumab digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar,
paru-paru, otak, dan ginjal. Ia bekerja dengan menghalangi pembentukan pembuluh darah baru.

D. Bortezomib digunakan untuk mengobati kanker darah (mieloma ganda) dengan menghalangi
pemecahan protein tertentu yang disebut proteasom. Penumpukan proteasom berikutnya dalam sel
menyebabkan kematian.

E. Olaparib adalah penghambat poli adp-ribosa polimerase (PARP). Sel kanker dengan mutasi
perbaikan DNA tidak dapat memperbaiki kerusakan DNA dengan adanya inhibitor PARP, yang
menyebabkan kematian sel. Olaparib digunakan untuk mengobati kanker payudara, ovarium,
prostat dan pankreas.

F. Terapi hormonal adalah jenis terapi target yang dirancang untuk mencegah estrogen atau
testosteron mengikat reseptor yang mendorong pertumbuhan kanker. Misalnya, obat-obatan seperti
anastrozole, fulvestrant dan tamoxifen digunakan pada kanker payudara, sedangkan abiraterone
• Hubungan terapi target pada keperawatan paliatif bahwa terapi target tidak
bersifat sitotoksik dan tidak memerlukan tindakan pencegahan penanganan
sitotoksik. Dan memilih menggunakan terapi target karena bisa di lakukan di
rumah.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pemberian terapi target oral memerlukan pendekatan multidisiplin. Perawatan
hanya boleh dimulai oleh spesialis kanker yang berpengalaman dengan obat ini.
Profesional kesehatan yang mengelola pasien ini harus memiliki pelatihan dan
keterampilan yang sesuai dalam penggunaan terapi ini dalam perawatan kanker.
Mereka harus menyadari efek samping dan potensi interaksi obat. Profesional
perawatan kesehatan harus meminta nasihat dari spesialis resep kanker bila
diperlukan. Jika seorang pasien yang tidak diketahui oleh dokter atau apoteker hadir
untuk terapi, tinjauan lengkap pasien harus dilakukan dan ahli onkologi atau ahli
hematologi yang memulai pengobatan harus dihubungi untuk saran lebih lanjut.

Saran
Di harapkan terapi target pada pasien paliatif harus tetap dalam pengawasan dokter,
khususnya bagi obat yang dikonsumsi supaya dikonsultasikan dengan dokter terlebih
dahulu untuk mencegah terjadinya interaksi obat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai