Anda di halaman 1dari 20

REPUBLIK INDONESIA

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN


KELEMBAGAAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH
TERKAIT BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN
KETRANSMIGRASIAN

Oleh :
Direktur Otonomi Daerah
Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah
Kementerian Negara PPN/Bappenas
Pembagian Urusan Pemerintahan

 Dilakukan penyerahan wewenang pemerintahan oleh


Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahannya.

 Diatur dalam PP no.38 tahun 2007 tentang Pembagian


Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota, yang merupakan pengganti
PP no.25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom,
ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN PEMERINTAHAN

CONCURRENT
ABSOLUT (Urusan bersama
(Mutlak urusan Pusat) Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

- Hankam PILIHAN/OPTIONAL WAJIB/OBLIGATORY


(Sektor Unggulan) (Pelayanan Dasar)
- Moneter
Contoh: pertanian, Contoh: kesehatan,
- Yustisi industri, perdagangan, pendidikan, lingkungan
pariwisata, kelautan dsb hidup, pekerjaan umum,
- Politik Luar Negeri dan perhubungan

- Agama
SPM
(Standar Pelayanan Minimal)
Peran pemerintah pusat dalam pembangunan daerah,
yaitu dalam penetapan norma, standar, prosedur dan
kriteria pelaksanaan urusan wajib dan pilihan. Dan
dalam pelaksanaannya, urusan pemerintahan tersebut
dikelola bersama oleh daerah terkait, dan
dikoordinasikan oleh pemerintah provinsi.
Tindak Lanjut yang diperlukan adalah :

1. Sosialisasi dan persamaan persepsi mengenai lingkup


kewenangan masing-masing susunan dan tingkat
pemerintahan;
2. Harmonisasi dan sinkronisasi PP 38 tahun 2007 dengan
perundang-undangan sektoral agar tidak
membingungkan daerah dalam menyelenggarakan
pembangunan daerah;
3. Penyesuaian kebijakan pendanaan pembangunan
berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan di pusat dan daerah; serta
4. Perumusan mekanisme koordinasi yang jelas antara
pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota atau antar organisasi perangkat daerah
Pembagian urusan pemerintahan di bidang
tenaga kerja dan transmigrasi terdiri

1. Bidang Tenaga Kerja:


a. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan
Pengawasan
b. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur
c. Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga
Kerja
d. Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam
Negeri
e. Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Luar
Negeri
f. Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja
g. Pembinaan Ketenagaker-jaan
2. Bidang Transmigrasi:
a. Kebijakan, Perencanaan, Pembinaan, dan
Pengawasan
b. Pembinaan SDM Aparatur
c. Penyiapan Permukiman dan Penempatan
d. Pengembangan Masyarakat dan Kawasan
Transmigrasi
Organisasi Perangkat Daerah

 Diperlukan pedoman mengenai organisasi perangkat


daerah yang sinergi dengan urusan pemerintahan
yang harus dilaksanakan.
 Peningkatan kapasitas kelembagaan ini diarahkan
sebagai respon atas kondisi kelembagaan pemerintah
hingga saat ini, yang belum menunjukkan efisiensi
dan efektifitas dalam pelayanan publik.
 PP no.80 tahun 2000, sebagaimana telah diganti
dengan PP no.8 tahun 2003 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah.
 PP 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah.
 Berdasarkan PP No 41 tahun 2007, besaran organisasi
perangkat daerah dihitung berdasarkan tiga variabel,
yaitu luas wilayah, jumlah penduduk dan APBD tiap
daerah, dimana terdapat perbedaan antara daerah di
Pulau Jawa dengan daerah di luar Pulau Jawa;
 PP 41 tahun 2007 mengatur sedikitnya 3 asisten, 12
dinas dan 8 lembaga teknis daerah, serta sebanyak-
banyaknya 4 asisten, 18 dinas dan 12 lembaga teknis
daerah.
Secara umum, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di
daerah mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang meliputi
penempatan tenaga kerja dan perluasan kerja, pelatihan
dan produktivitas tenaga kerja, hubungan industri dan
persyaratan kerja, hiperkes dan keselamatan kerja, dan
kesejahteraan tenaga kerja, tuna karya, dan purna karya
serta urusan ketransmigrasian.
Fungsi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di
daerah, diantaranya :
1. Menyusunan kebijakan teknis di bidang
ketenagakerjaan dan transmigrasi.
2. Menyusunan perencanaan dan informasi
ketenagakerjaaan dan ketransmigrasian.
3. Melakukan pelatihan dan produktivitas kerja.
4. Melakukan penempatan tenaga kerja dan perluasan
kerja.
5. Melakukan pembinaan usaha - usaha kesejahteraan
ketenagakerjaan.
6. Memberikan izin tertentu atau rekomendasi di bidang
ketenagakerjaan.
6. Memberikan izin tertentu atau rekomendasi di bidang
ketenagakerjaan.
7. Menyediakan dan pengelolaan sarana dan prasarana
di bidang ketenagakerjaan.
8. Menyelesaikan perselisian perburuan.
9. Memberikan sertifikasi dan akreditasi pelatihan.
10. Melakukan pembinaan hubungan ketenagakerjaan,
pembinaan pelaksanaan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja, serta
pembinaan hiperkes dan keselamatan kerja.
11. Melakukan strategi dan tindak lanjut dalam
perencanaan program transmigrasi dan penempatan
transmigran di daerah tujuan.
Prioritas dan Arah Pembangunan Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian dalam RPJM 2004 - 2009

1. Menurunnya jumlah penduduk miskin menjadi 8,2


persen pada tahun 2009 serta terciptanya lapangan
kerja yang mampu mengurangi pengangguran terbuka
menjadi 5,1 persen pada tahun 2009 dengan dukungan
stabilitas ekonomi yang tetap terjaga melalui
pemenuhan hak dasar untuk memperoleh pekerjaan
yang layak; dan
2. Berkurangnya kesenjangan antarwilayah yang
tercermin dari meningkatnya peran perdesaan sebagai
basis pertumbuhan ekonomi agar mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perdesaan,
melalui pembangunan wilayah strategis dan cepat
tumbuh, wilayah tertinggal dan wilayah perbatasan.
 Kondisi ketenagakerjaan tahun 2004 menunjukkan
belum adanya perbaikan, bahkan berdasarkan
perkembangan angka pengangguran terbuka selama 5
tahun terakhir menunjukkan jumlah yang terus
meningkat. Pengangguran terbuka yang berjumlah
sekitar 5 juta jiwa atau 4,7 persen dari jumlah angkatan
kerja pada tahun 1997 meningkat menjadi sekitar 6 juta
jiwa atau 6,4 persen di tahun 1999, dan sekitar 9,5 juta
jiwa atau 9,5 persen pada tahun 2003.
 Penduduk miskin yang umumnya berpendidikan
rendah harus bekerja apa saja untuk mempertahankan
hidupnya. Kondisi tersebut menyebabkan lemahnya
posisi tawar masyarakat miskin dan tingginya
kerentanan terhadap perlakuan yang merugikan.
Dalam upaya penanganan masalah tersebut, kebijakan
perbaikan iklim ketenagakerjaan diarahkan pada:

1. Menciptakan lapangan pekerjaan formal atau modern


yang seluas-luasnya.

2. Memberikan dukungan yang diperlukan agar pekerja


dapat berpindah dari pekerjaan dengan produktivitas
rendah ke pekerjaan dengan produktivitas lebih
tinggi.
Beberapa program pokok pembangunan dalam RPJMN
2004 – 2009, Bab 26, diantaranya adalah :
1. Pembentukan pengelompokan permukiman untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyediaan
pelayanan umum, terutama untuk wilayah-wilayah
yang mempunyai kepadatan penduduk rendah dan
tersebar. Hal ini antara lain dapat dilaksanakan
melalui transmigrasi lokal, maupun antar regional;
serta
2. Peningkatan akses petani, nelayan, transmigran dan
pengusaha kecil menengah kepada sumber-sumber
permodalan, khususnya dengan skema dana bergulir
dan kredit mikro, serta melalui upaya penjaminan
kredit mikro oleh pemerintah kepada perbankan;
Kebijakan umum yang ditempuh untuk mengurangi
kesenjangan pembangunan antarwilayah tersebut adalah:

1. Mendorong percepatan pembangunan dan


pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat
tumbuh
2. Upaya ini dapat dilakukan melalui pembangunan
permukiman transmigrasi, pengembangan produk
unggulan daerah, serta mendorong terwujudnya
koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan dan kerjasama
antarsektor, antarpemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat dalam mendukung peluang berusaha dan
investasi di daerah;
3. Mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal, terpencil
dan pulaupulau kecil melalui kebijakan pelaksanaan
program transmigrasi
4. Mendorong pengembangan dan pemberdayaan
wilayah-wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar
dalam rangka pemerataan pembangunan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai