Anda di halaman 1dari 26

Literature Review

MAPPEATY NYORONG
Literature review atau tinjauan pustaka adalah
istilah yang sering dikerjakan oleh mahasiswa
ketika sedang mengerjakan skripsi, tesis atau
disertasi. ... Literature review tidak hanya
bermakna membaca literatur, tapi lebih ke arah
evaluasi yang mendalam dan kritis tentang
penelitian sebelumnya pada suatu topik.
Literature review adalah uraian tentang teori,
temuan, dan bahan penelitian lainnya yang
diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan
landasan kegiatan penelitian untuk menyusun
kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan
masalah yang ingin diteliti.
Literature review atau tinjauan pustaka adalah
istilah yang sering dikerjakan oleh mahasiswa
ketika sedang mengerjakan skripsi, tesis atau
disertasi. Dosen dan peneliti juga fasih
menggunakan istilah ini karena kehidupan
akademisi sangat dekat dengan
perilaku literature review.
Literature review atau tinjauan pustaka pasti akan kita
lakukan misalnya ketika kita memulai memahami suatu
topik penelitian baru, mengikuti trend penelitian baru
dan memahami state-of-the-art dari suatu topik
penelitian.
Sayangnya literature review sering dimaknai
sederhana yaitu hanya membaca literatur ilmiah,
padahal sebenarnya prosesnya tidak sesederhana itu.
Literature review tidak hanya bermakna
membaca literatur, tapi lebih ke arah
evaluasi yang mendalam dan kritis tentang
penelitian sebelumnya pada suatu
topik. Literature Review is a critical and in
depth evaluation of previous
research (Shuttleworth, 2009).
Literature review yang baik adalah yang melakukan evaluasi
terhadap kualitas dan temuan baru dari suatu paper ilmiah. Perlu
dipahami bahwa yang disebut dengan literatur ilmiah dapat berupa:
Paper dari Journal Ilmiah
Paper dari Conference (Proceedings)
Thesis dan Disertasi
Report (Laporan) dari Organisasi yang Terpercaya
Buku Textbook
Sebaiknya dipahami bahwa untuk menghindari
kesimpang-siuran literatur ketika kita memulai
suatu topik penelitian, usahakan
mengutamakan journal ilmiah yang terindeks
“terakreditasi” sinta, dikti, atau oleh Web of
Science (ISI) dan SCOPUS.
Keduanya saat ini terpercaya sebagai organisasi
pengindeks dan perangking journal dan proceedings
di dunia penelitian. Web of Science atau dulu
bernama ISI sebelum akhirnya diakuisisi oleh
Thomson Reuters, mengindeks sekitar 12 ribu journal
ilmiah di dunia ini, dan termasuk pengindeks journal
yang paling terpercaya.
Sedangkan SCOPUS mengindeks kurang lebih 20
ribu journal ilmiah, dan biasanya menjadi
standard publikasi ilmiah dan syarat kelulusan
bagi mahasiswa di luar negeri yang mengambil
program S2 dan S3. Untuk mengecek apakah
suatu journal dan proceedings terindeks SCOPUS,
bisa menggunakan situs ScimagoJR.Com.
Manfaat dari literature review yang kita lakukan diantaranya
adalah sebagai berikut. Tanda dalam kurung saya berikan
untuk memberi clue tentang jenis literatur jenis apa yang
kita gunakan.
Memperdalam pengetahuan tentang bidang yang diteliti
(Buku Textbook)
Mengetahui hasil penelitian yang berhubungan dan yang
sudah pernah dilaksanakan (related research) (Paper)
Mengetahui perkembangan ilmu pada bidang yang
kita pilih (state-of-the-art research) (Paper)
Memperjelas masalah penelitian (research problems)
(Paper)
Mengetahui metode-metode terkini yang diusulkan
para peneliti untuk menyelesaikan masalah
penelitian (state-of-the-art methods) (Paper)
Setelah melakukan literature review, peneliti tidak
berhenti sampai hanya membaca literatur, tetapi juga
merangkumkan,
membuat analisis dan
melakukan sintesis secara kritis dan mendalam dari
paper-paper yang direview atau ditinjau.
Hasil dari rangkuman, analisis dan sintesis ini kemudian dituliskan
dalam bentuk paper ilmiah yang sering kita kategorikan ke dalam
paper survei (survey paper). Perlu dipahami bahwa paper secara
umum terbagi menjadi dua: technical paper dan survey paper.
Technical paper berisi hasil eksperimen dan
penelitian kita yang biasanya dituntut adanya
temuan-temuan baru yang arahnya ke contribution to
knowledge di dalamnya. Sedangkan survey paper
berisi, hasil literature review, dalam hal ini adalah
berupa rangkuman, analisis, dan sintesis dari ratusan
atau bahkan ribuan paper pada satu topik penelitian.
Survey paper yang kita buat inilah yang kemudian kita
jadikan Bab 2 dari skripsi/tesis/disertasi kita.
Rangkuman dari state-of-the-art methods yang kita
temukan pada saat literature review, juga kita
masukan pada Bagian 1 (Introduction) dan Bagian 2
(Related Research/Work) dari technical paper yang
kita tulis.
◦ Sayangnya kesalahan besar
mahasiswa kita adalah menuliskan
Bab 2 Tinjauan Pustaka
di skripsi/tesis/disertasi, dengan isi
hanya copy paste dari buku tentang
teori-teori dasar.
Padahal seharusnya berisi evaluasi yang mendalam
dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu
topik, sesuai dengan makna literature review yang
sebenarnya. Efeknya kebanyakan Bab 2
dari skripsi/tesis/disertasi mahasiswa kita hancur
lebur ketika kita lemparkan ke aplikasi anti plagiarism
seperti Turnitin, iThenticate, Viper, dan sebagainya.
Jenis dan metode yang digunakan para peneliti untuk
melakukan literature review atau tinjauan pustaka dan
kemudian merangkumkannya ke dalam suatu paper, secara
umum terbagi menjadi empat:
Traditional Review
Systematic Mapping Study (Scoping Study)
Systematic Literature Review atau Systematic Review
Tertiary Study
Traditional review adalah metode tinjauan pustaka yang selama ini
umum dilakukan oleh para peneliti, dan hasilnya banyak kita
temukan pada survey paper yang ada. Paper-paper ilmiah yang
direview dipilih sendiri oleh para peneliti pada satu topik penelitian,
dan dipilih berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
oleh seorang peneliti.
Kelemahan dari traditional review adalah tergantung kepada
pengetahuan dan pengalaman peneliti, sehingga memungkinkan
terjadinya bias pada saat memilih paper-paper yang direview, yang
akhirnya berpengaruh pada kualitas survey paper yang dihasilkan.
Systematic mapping study adalah metode literature review yang sistematis
dengan menggunakan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pemilihan paper juga tidak dilakukan secara subyektif oleh peneliti, akan tetapi
menggunakan protokol dan filter yang telah ditetapkan di depan.
Systematic mapping study biasanya dilakukan untuk topik penelitian yang lebih
luas daripada traditional review.
Biasanya hasilnya berupa klaster dan klasifikasi dari temuan-temuan yang
didapatkan pada suatu topik penelitian. Kadang dilakukan untuk
mengidentifikasi tren penelitian ke depan suatu topik penelitian.
Systematic literature review atau sering disingkat SLR atau
dalam bahasa indonesia disebut tinjauan pustaka sistematis
adalah metode literature review yang:
◦ mengidentifikasi,
◦ menilai, dan
◦ menginterpretasi
seluruh temuan-temuan pada suatu topik penelitian, untuk
menjawab pertanyaan penelitian (research question) yang
telah ditetapkan sebelumnya
Tertiary Study adalah SLR dari SLR.
Menggunakan metode yang sama dengan SLR,
perbedaanya adalah apabila SLR membahas satu topik penelitian,
tertiary study lebih luas, karena membahas satu bidang penelitian. Contoh dari tertiary
study adalah sebagai berikut:
Kitchenham et al., Systematic literature reviews in software engineering – A tertiary study,
Information and Software Technology 52 (2010)
Cruzes et al., Research synthesis in software engineering: A tertiary study, Information and
Software Technology 53 (2011)
Alur berpikir metode ilmiah

Kesimpulan
Pengujian
Hipotesis
Perumusan
Hipotesis
Kerangka
berpikir

Rumusan
masalah
Langkah proses rencana penelitian
Doa penutup

Semoga semuanya sukses, aaamiiiin

Anda mungkin juga menyukai