Anda di halaman 1dari 11

KARAKTERISTIK FILSAFAT ILMU

(Dr. Iwan Darmawan, SH.MH)


PENDAHULUAN
 Kekuatan berpikir dengan menggunakan rasio atau akal menjadi
bagian yang sangat penting untuk menunjukkan eksistensi
seorang manusia.
 Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya karena
kemampuan berpikirnya, sehingga dengan kemampuan
berpikirnya tersebut manusia bisa survive dan melangsungkan
kehidupannya ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu.
 Rene Descartes : “Cogito Ergo Sum” : “Aku Berpikir Maka Aku
Ada” / “I Think Therefore Iam”.
 Mencintai pengetahuan adalah proses awal manusia untuk
menggunakan daya pikirnya, dengan mendasarkan pada
pengalaman dan rasio yang dibuktikan kebenarannya melalui
penelitian.
UNGKAPAN : COGITO ERGO SUM
 Cogito Ergo Sum, ungkapan dari bahasa Latin dari Rene Descartes,
dimaksudkan untuk membuktikan bahwa satu-satunya hal yang
pasti di dunia ini adalah keberadaan manusia itu sendiri melalui
kekuatan berpikir.
 Ungkapan tersebut memberikan makna, bahwa ketika manusia
berpikir maka keberadaan dirinya benar-benar ada.
 Socrates : “ Aku tidak bisa mengajar siapapun, apapun, aku hanya
bisa membuat mereka berpikir”.
 Al-Qur’an, suratt Al-Jahiyah : 13 : “Dan Dia telah menundukkan
untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya
(sebagai rahmat) daripada-Nya, sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berpikir”.
RENAISSANCE
 Renaissance berasal dari istilah bahasa Perancis, yang berarti kelahiran
kembali (rebirth). Istilah ini digunakan oleh para ahli sejarah untuk menunjuk
berbagai periode kebangkitan intelektual di Eropa, yang menunjuk kepada
periode yang bersipat individualisme , kebangkitan kebudayaan antik,
penemuan dunia dan manusia sebagai periode yang dilawankan dengan
periode zaman (abad) pertengahan (abad kegelapan).
 Zaman ini disusun oleh pencerahan, yang menjadikan manusia merasa
dewasa dan makin percaya kepada dirinya sendiri, serta semakin berusaha
membebaskan diri dari segala kuasa tradisi dan gereja.
 Pada zaman renaissance berbagai gerakan bersatu untuk menentang pola
pemikiran abad pertengahan yang dogmatis, sehingga melahirkan suatu
perubahan revolusioner dalam pemikiran manusia, dan membentuk suatu
pola pemikiran baru dalam filsafat.
 Masa renaissance terkenal dengan era kembali kebebasan manusia dalam
berpikir seperti pada zaman Yunani Kuno.
Zaman renaissance dikenal juga sebagai zaman humanisme,
maknanya manusia diangkat dari abad pertengahan/abad
kegelapan, dimana manusia kurang dihargai keberadaannya.
Zaman humanisme mengangap manusia mampu mengatur
dirinya sendiri dan mengatur dunia.
Semangat humanisme, akhirnya manusia mulai
meninggalkan dogma-dogma agama, sehingga pengetahuan
rasional dan saint berkembang pesat terpisah dari agama dan
nilai-nilai spiritual.
Di zaman ini di temukan berbagai penemua-penemuan
sebagai akibat manusia mengembangkan kekuatan
berpikirnya
CIRI-CIRI FILSAFAT
Filsafat sebagai ilmu : filsafat berusaha untuk
mencari tentang hakikat atau inti dari suatu hal.
Filsafat sebagai cara berpikir : filsafat merupakan
cara berpikir secara mendalam (radikal) sehingga
mencapai sesuatu yang hakikat, dengan memandang
dari bebagai sudut pandang (holistik).
Filsafat sebagai pandangan hidup : filsafat pada
hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat diri
manusia, yang berperan sebagai makhluk individu,
makhluk sosial, dan makhluk Tuhan.
KARAKTERISTIK BERPIKIR FILSAFAT
Berpikir menjadi salah satu karakteristik kehidupan
manusia, dengan berpikir manusia akan eksis dalam
kehidupannya.
Karakteristik berpikir filsafat : 1). Bersifat menyeluruh
(holistik), 2). Bersifat mendasar (radikal), 3). Bersifat
spekulatif, 4). Sistematis, 5). Konsepsional, 6).
Koheren (runtut), 7). Rasional, 8). Sinoptik (integral),
9). Pandangan dunia, 10). Universal, 11). Konseptual,
12).Komprehensif, 13). Bebas, 14). Bertanggung jawab.
KARAKTERISTIK FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan
yang secara spesifik mengkaji hakikat pengetahuan
ilmiah.
Filsafat ilmu merupakan pengetahuan atau
epistimologi yang mencoba menjelaskan rahasia alam
semesta, agar gejala alamiah tersebut tidak lagi menjadi
misteri.
Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang
mengkaji secara mendalam sistematika, prosedur, dan
metodologi untuk memformulasikan sistem yang benar
dalam memperoleh kebenaran ilmiah.
KEGIATAN FILSAFAT ILMU
Kegiatan ilmiah merupakan kegiatan akal pikir yang
diusahakan secara rasional dengan menggunakan
pikiran secara logis, yaitu menggunakan kaidah-kaidah
logika dalam mewujudkan kebenaran pengetahuan.
Filsafat ilmu mengajak manusia untuk merefleksikan
kegiatan ilmu pengetahuan yang dilakukannya.
Dengan filsafat ilmu diharapkan mampu menemukan
makna dan nilai dari kegiatan ilmu pengetahuan,
sehingga memberikan manfaat untuk kesejahteraan
manusia.
PRINSIP PENALARAN ILMIAH
Prinsip Logiko-Hipotetiko-Verifikatif : mengandung makna
bahwa suatu penalaran ilmiah harus mempergunakan logika
tertentu, perumusan hipotesis merupakan jawaban sementara dan
merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang
dikembangkan melalui proses verifikatif dengan pengumpulan
fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis.
Prinsip Sistematis-Terkontrol-Empiris : merupakan prinsip
penalaran ilmiah dengan melibatkan berbagai disiplin keilmuan
melalui bahasa, logika, matematika, dan statistika, melalui
kegiatan yang terarah dan terkontrol untuk mendapatkan
pembuktian secara empiris dalam bentuk pengumpulan fakta-
fakta yang mendukung pernyataan tertentu dengan
menggunakan teori kebenaran multidisipliner.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai