Anda di halaman 1dari 9

Jamaluddin al-

afghani
Kelompok 2
Afrillia dwi putri
Shofi nurhanifah
Sarah azelia
Mgs.syarif

Sejarah kebudayaan islam

Xi ips 2
• Biografi
• Pemikiran

materi • Riwayat Pendidikan


• Pemikiran
biografi
Nama asli Jamaludin al-Afghani adalah Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn.Ia
adalah putra dari Sayyid Syafdar yang lahir pada 1838 dan wafat pada 1897.Jamaluddin
al-Afghani masih keturunan Rasulullah SAW, melalui Husein bin Ali bin Abi
Thalib.Tanah kelahiran Jamaludin al-Afghani adalah Asadabad, Afghanistan, tetapi
sebagian peneliti sejarah meyakini bahwa ia lahir di Asadabad, Iran.
Pemikiran
Jamaluddin al-
Afghani

Setelah pergi ke Mekkah untuk kedua kalinya, Jamaluddin mulai mencurahkan perhatian dan pemikirannya pada pembebasan dunia Islam

dari penjajahan Barat. Ia sering memikirkan dua masalah yang dianggap sangat vital, yaitu mundurnya umat Islam dan penetrasi Barat ke

tubuh umat Islam. Jamaluddin kemudian mengembara dari satu negeri ke negeri lainnya untuk mengingatkan para muslim supaya bangkit

dan bersatu, melawan imperialisme bangsa-bangsa Barat. Selain itu, Jamaluddin bahkan pergi ke jantung negeri Barat, seperti Paris dan

Amerika untuk melihat langsung sistem nilai kehidupan mereka. Dari pengembaraannya yang luas, wawasannya pun bertambah, sehingga

ia bisa menyimpulkan penyakit kronis yang menggerogoti umat Islam, di antaranya. Absolutisme dan despotisme penguasa muslim Sikap

keras kepala dan keterbelakangan umat Islam dalam sains dan peradaban Menyebarnya pemikiran korup dan merusak cara berpikir, seperti

takhayul, bid'ah, dan khurafat Kolonialisme dan imperialisme Barat


Pemikiran
Jamaluddin al-
Afghani
Ekonomi

Jamaluddin al-Afghani menentang teori naturalisme dan prinsip aliran ekonomi sosialis yang memaksa kesamaan

dalam setiap hal termasuk pendapatan dan kebutuhan. Doktrin ini membuat manusia bermalas-malasan, hanya

mengambil jalan yang mudah dan tidak ada usaha yang lebih.

Politik

Menurut al-Afghani, Islam menghendaki bahwa bentuk pemerintahan adalah republik. Sebab, di dalamnya terdapat

kebebasan berpendapat dan kepala negara harus tunduk kepada Undang-Undang.


RIWAYAT PENDIDIKAN

Kehidupan yang pahit berlangsung terus di mana Sayyid Shaffar mendidik

putranya, Jamaluddin Al-Afghani, dengan cermat. Dari sinilah riwayat

pendidikan Jamaluddin Al-Afghani dimulai. Diajarinya mengaji dan bahasa

Arab, Ilmu Fikih, Tauhid, Hadits, Tafsir serta Akhlak dan Tasawuf. Pada usia

16 tahun, ayahnya mengirim Jamaluddin untuk belajar ke Delhi kepada ulama-

ulama terkenal. Dipelajarinya segala cabang ilmu agama dan bahasa Arab,

ilmu pasti dan alam, serta beberapa cabang ilmu kemasyarakatan.


PERAN
Jamaluddin al-Afghani merupakan sosok reformis yang gencar

menyerukan gerakan perlawanan terhadap penjajahan yang

dilakukan oleh Barat terhadap dunia Islam. Salah satu usaha untuk

melakukan perlawanan tersebut yaitu dengan mempersatukan umat

muslim yang terpecah- belah pada waktu itu.


Thank you!

Anda mungkin juga menyukai