Anda di halaman 1dari 21

KEBIJAKAN

PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Alasan
1. Visible hand
2. Pemerataan
3. Pertumbuhan
4. Stabilitas
5. Retriksi
Tujuan Kebijakan Perdagangan
Internasional
1. Peningkatan ekonomi (economic growth
development)
2. Perlindungan (protection)
3. Penyeimbang neraca perdagangan
(balance of payment)
4. Kesejahteraan (welfere)
Pola kebijaksanaan ekonomi
internasional

1. Perdagangan bebas (free trade)


a. Pembagian kerja antar negara
b. Impor dan ekspor lancar
c. Kemahalan terhindari
d. Teratasi Kemunduran dan keterbelakangan
e. Perdamaian
2. Perlindungan (proteksi)
a. Kemakmuran dan kesejahteraan
b. Mengurangi Pengangguran
c. Pendidikan
d. Swasembada
TARIF
(tariff bariers)

Suatu pembebanan (pengenaan biaya)


atas barang yang melintasi daerah
pabean
Alasan negara menggunakan tarif
1. Perlindungan terhadap upah dari standar hidup
2. Perlindungan untuk menaikkan employment
3. Perlindungan terhadap pasar dalam negeri
4. Menahan uang agar tetap dalam negeri
5. Memajukan industri kecil
6. Mencegah dumping
7. Pertahanan nasional
8. Memperolah penghasilan
9. Menyamakan harga produk
10. Persetujuan
Cara Pengenaan Tarif Pada
Umumnya
1. Ad Spesifik: dikenakan per unit barang
2. Ad Valorem: dikenakan menurut
persentase
3. Spesifik Ad Valorem: dikenakan
berdasarkan fisik dan nilai komoditi
Efek tarif terhadap perdagangan

1. Perlindungan (protection effect)

Dengan adanya tarif dapat meningkatkan


produksi dalam negeri, dari barang yang
dikenakan tarif
2. Konsumsi (consumption effect)

Tarif berakibat pada kenaikan harga


barang dan harga yang naik akan
mengakibatkan konsumsi turun
3. Harga (price effect)

Tarif mengakibatkan harga barang yang di


kenakan tarif naik
4. Pendapatan (revernue effect)
Tarif dapat mengakibatkan terjadinya
penerimaan bagi pemerintah
5. Pemerataan Pendapatan
(redistribution effect)
Sejumlah pendapatan ekstra yang
dibayarkan oleh konsumen dalam negeri
KUOTA IMPOR
Pembatasan mutlak terhadap volume fisik
impor tertentu selama waktu tertentu
Jenis-jenis Kuota Impor

1. Tarif Kuota
Merupakan kombinasi antara kebijakan tarif
dan kuota.
2. The Unilateral (Absoulute) Quota

kuota yang dilakukan secara sepihak dan


diberlakukan untuk semua negara
3. The Bilateral (Negotiated) Quota

Kuota sebagai hasil kesepakatan antara


negara pengimpor dengan pengekspor
4. The Mixing Quota

Kuota yang mengharuskan produsen


mencampur produksinya dengan memakai
bahan-bahan dalam negeri.
POLA HAMBATAN
PERDAGANGAN
(Cara Membatasi Masuknnya Produk Impor)

Hambatan tarif / bea cukai (tariff bariers)


Hambatan non-tarif (non tariff bariers)
Hambatan Non-Tarif (non tariff bariers)
1. Subsidi
2. Kuota
3. Perubahan nilai tukar mata uang asing
4. Undang-undang harus beli produk produk
dalam negeri (buy local legislation)
5. Penerapan syarat-syarat tertentu
6. Pemberlakuan sertifikasi mutu produk
7. Penangguhan prosedur administrasi
(administration delay)
8. Syarat pertimbangan timbal balik (reciprocal
requirements)

Anda mungkin juga menyukai