Anda di halaman 1dari 31

KOMPLIKASI

PERSALINAN
OLEH:
K . D E W I B U D I A R T I , S . K P. , M . K E P
Sekitar 25% kehamilan, penyimpangan dari normal
menimbukan ancaman terhadap kesejahteraan maternal dan
janin (Hobel, 1992)
I. DISTOCIA
I. DISTOCIA

• Distocia adalah kemajuan persalinan yang tidak normal.


Persalinan berlangsung lebih lama, lebih nyeri, atau tidak
normal karena adanya masalah pada mekanisme persalinan,
tenaga/kekuatan, jalan lahir, janin yg akan dilahirkan, atau
masalah spikis
• Penyebab:
a. Power
b. Passageway
c. Passenger
d. Psyche
A. MASALAH YG BEHUBUNGAN
DENGAN POWER
• Terkait dengan kekuatan persalinan, kontraksi uterus dan
upaya mengejan
• Klasifikasi menurut Cuningham et al., 1993:
1) didasarkan pada kualitas kontraksi
uterus:
- Kontraksi hipotonik
- Kontraksi hipertonik
2) didasarkan pada waktu awitan
- Inersia primer
- Inersia kedua
• Etiologi:
- Distensi berlebih pada uterus
- Kekuatan serviks
- Kegemukan
- Usia lanjut
- Terdapat cincin retraksi patologis
- Pemberian analgesik yang berlebih
- Anastesi epidural
B. MASALAH YG BERHUBUNGAN
DENGAN JALAN LAHIR
1) Panggul sempit: pengurangan ukuran pada satu atau lebih
diameter utama panggul yg memengaruhi kemajuan
persalinan
Klasifikasi:
- Penyempitan pada pintu atas panggul
- Penyempitan pada pintu tengah panggul
- Penyempitan pada pintu bawah panggul
Pintu Atas Panggul yang sempit:
- Ukuran diameter anteroposterior pintu atas panggul berkurang
menjadi 10 cm atau kurang dari 10 cm, atau ukuran diameter
melintang terbesar 12 cm atau kurang
- Etiologi: penyakit riketsia atau perkembangan yg buruk
- Pengaruh pada janin: kegagalan bagian terendah janin masuk
PAP, peningkatan insiden malposisi dan sikap defeksi dan
molase bagian terendah janin yg ekstrem, prolaps tali pusat
Pintu Tengah Panggul yang sempit:
- Jarak antara tulang spina iskiadika kurang dari 9 cm atau
apabila jumlah jarak interspinosum dan sagitalis posterior
kurang dari 13,5 cm
- Pengaruh ke janin: pembentukan caput suksedenum, letak
kepala melintang
Penyempitan pintu bawah panggul:
- Apabila jarak antara tuberositas iskiadika kurang dari 8 cm
- Meningkatkan kejadian robekan perinium dan persalinan
dengan bantuan forcep

2) Variasi bentuk panggul


3) Disproporsi Sefalopelvik
C. MASALAH YANG
BERHUBUNGAN DENGAN JANIN
1) Oksiput posterior persisten dan transverse arrest
2) Persentasi bokong
3) Malpresentasi lain: presentasi bahu,presentasi wajah,
presentasi dahi,presentasi ganda
4) Makrosomia
5) Anomali janin

d. Masalah yg behubungan dengan psikis


II. PERSALINAN DAN
KELAHIRAN PREMATUR
OLEH:
K. DEWI BUDIARTI, M.KEP
DEFINISI

• Persalinan preterm didefinisikan sebagai persalinan yang


terjadi sebelum usia janin mencapai 37 minggu
• Fokus utama perawatan adalah pencegahan dan
penatalaksanaan persalinan
KONDISI2 YG BERHUBUNGAN

• Distensi Uterus yg berlebih


• Anomali uterus
• Riwayat pembedahan uterus
• Pernah atau mengalami aktivitas uterus dini
• Anomali pada janin
• Infeksi maternal
• Wanita yg menggunakan kokain
• Merokok
• Stress psikologis
PENCEGAHAN

• Diarahkan pada pencegahan atau deteksi faktor risiko dan


penanganan yg tepat terhadap faktor tersebut
• Pada awal persalinan ketika pembukaan servick 2-3 cm: tirah
baring, hidrasi dan pemberian sedasi atau ditambah terapi
tokolitik
• Karena infeksi bakteri pada saluran genital pencegahan
dengan skrining GBS dalam urine dan biakan servick pada
kehamilan 22 minggu. Jika positif pemberian
LANJUT’

• Menghindari koitus pada klien yg berisiko


• Peikatan serviks tetapi dapat meningkatkan kontraksi uterus
• Metode farmakologis: Progerteron, beta-adrenergik profilaksis
(terbutalin/brethine) secara oral.
PENATALAKSANAAN

• Tirah baring pada posisi miring kiri dan meningkatkan


hidrasi
• Terapi IV dengan larutan garam yg berimbang (RL),
pemberian bolus 500 sampai 1000 ml selama 30 menit
sampai 60 menit yg diikuti dengan dosis rumatan 125
ml/jam
• Agen tokolitik (Agonis ß-adrenergik, MgSo4, Inhibitor
sitetase prostaglandin)
• Steroid (induksi maturitas paru pada kehamilan 24 mg –
34 minggu)
KELAHIRAN PRETERM

• Penatalaksaan difokuskan pada pengamatan terhadap status


janin secara terus menerus dan seksama
• Pemberian analgesik dan anstesi sistemik selama persalinan
dapat menimbulkan depresi pada bayi baru lahir
III. KEHAMILAN
POST-TERM
DEFINISI

• Persalinan gagal dimulai secara spontan pada usia kehamilan


42 mg atau lebih
• Derajat bahaya pada janin berkorelasi dengan durasi
keterlambatan: setelah 42 mg insiden kesakitan 25%, pada
usia 42-43 risiko meningkat 2x lipat, pada usia 44 mg risiko
meningkat 4x – 6x lipat
• Penyebab belum diketahui dihubungkan dengan perubahan
pengaturan hormonal pada awitan persalinan
PENATALAKSANAAN

• Induksi
• Pematangan serviks (prostaglandin)
IV. ATONIA UTERI
DEFINISI

• Atonia uteria (relaksasi otot uterus) adalah Uteri tidak


berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan pemijatan
fundus uteri (plasenta telah lahir). (JNPKR, Asuhan Persalinan
Normal, Depkes Jakarta ; 2002)
ETIOLOGI

1.overdistention uterus seperti: gemeli, makrosomia,


polihidramnion, atau paritas tinggi.
2. Umur yang terlalu muda atau terlalu tua
3. Multipara dengan jarak keahiran pendek
4. Partus lama / partus terlantar
5. Malnutrisi
6. Dapat juga karena salah penanganan dalam usaha melahirkan
plasenta, sedangkan sebenarnya belum terlepas dari uterus.
MANIFESTASI

• Uterus tidak berkontraksi dan lembek


• Perdarahan segera setelah anak lahir (post partum primer)
PENCEGAHAN

• Pemberian oksitosin rutin pada kala III dapat mengurangi


risiko perdarahan pospartum lebih dari 40%,
• Menejemen aktif kala III dapat mengurangi jumlah perdarahan
dalam persalinan, anemia, dan kebutuhan transfusi darah.
PENATALAKSANAAN

• oksigenasi dan pemberian cairan cepat, monitoring tanda-


tanda vital, monitoring jumlah urin, dan monitoring saturasi
oksigen. Pemeriksaan golongan darah dan crossmatch perlu
dilakukan untuk persiapan transfusi darah
• Masase dan kompresi bimanual
• Uterotonika
• Uterine lavage dan Uterine Packing
• Operatif
V. HEMORAGI

• Kehilangan darah sebanyak 500 ml atau lebih


• Penyebab:
1) gangguan perlekatan plasenta: Plasenta previa, solusio
plasenta, plasenta akreta
2) anomali plasenta lain: plasenta suksenturiase, Plasenta
sirkumvalase, plasenta velamentosa dan battledore placenta
3) Rupture uterus: penyebab utama adalahrobeknya jaringan
parut akibat sc sblmnya, pembedahan uterus lain, tindakan
manipulasi uterus, trauma uterus, malposisi, multiparitas,
distensi uterus yg berlebih, hidroamnion
• Penatalaksanaan:
- pembedahan abdomen, histerektomi, debridemen pada
tempat ruptur dan penutupan primer.
- Transfusi, cairan IV, dan antibiotik untuk mencegah infeksi
VI. PROLAPS TALI PUSAT

• Faktor penyebab: ketidaksesuaian adaptasi antara bagian


terendah janin dengan rongga panggul ibu.
• Klasifikasi: prolaps tersembunyi, prolaps talipusat didepan
kepala janin, prolaps tali pusat menonjol keluar dari vagina
• Penatalaksanaan:
- perubahan posisi, bagian terendah didorong.
- Lahirkan janin sesegera mungkin jika pembukaan serviks
belum lengkap lakukan sc
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai