Anda di halaman 1dari 14

Pemeriksaan Laboratorium

dalam
Pelayanan Kebidanan

Oleh

dr. DAVID, MM

Mata Kuliah Fisika Kesehatan


(Pertemuan 13,14,)
Prodi Kebidanan
Universitas Fort De Kock Bukittinggi

1
PENDAHULUAN

Pemeriksaan laboratorium dalam pelayanan kebidanan antara lain bertujuan:


 Mempersiapkan masa kehamilan, persalinan, dan menyusui yang sehat dan aman bagi ibu hamil dan
janin
 Mengetahui risiko genetis yang akan diturunkan kepada janin sehingga bisa melakukan pencegahan
yang tepat
 Mengetahui kesehatan ibu hamil dan janin secara keseluruhan

 Mencegah adanya risiko preeklampsia, gangguan obesitas, riwayat hipertensi, dan gangguan
kehamilan lainnya yang sekiranya bisa menghambat masa kehamilan
 Memperkecil potensi janin gugur, penyebab janin cacat dalam kehamilan, atau meninggal di dalam
kandungan
HEMATOLOGI LENGKAP

Tes hematologi adalah salah satu jenis tes yang bertujuan untuk mengetahui
kemungkinan adanya kelainan pada komponen darah secara keseluruhan. Tes ini bisa
dilakukan selama masa kehamilan, baik pada trimester 1, trimester 2, atau bahkan saat
persalinan. Tes ini juga memungkinkan untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan
pada organ hati dan ginjal pada ibu hamil, termasuk jika ada gangguan pada pembekuan
darah, juga risiko hipertensi pada ibu hamil.
GOLONGAN DARAH

Tes selanjutnya adalah tes golongan darah. Walau tes golongan darah adalah salah satu tes
yang umum dilakukan di luar masa kehamilan, namun rupanya masih ada sebagian
masyarakat yang tidak mengetahui golongan darahnya, bahkan hingga mereka dewasa.
Maka dari itu, bagi ibu hamil yang belum mengetahui golongan darahnya, disarankan untuk
melakukan tes ini.
TES RHESUS

Bukan hanya golongan darah yang penting untuk diketahui. Namun juga rhesus. Rhesus
pada ibu dan janin perlu dicek untuk mengetahui apakah rhesus keduanya cocok atau
tidak. Jika rhesus antara ibu dan janin tidak cocok, maka, akan muncul penyakit rhesus
pada bayi (Erythroblastosis yaitu sel-sel darah merah pada janin bisa dirusak oleh
antibodinya sendiri. Dan kondisi ini perlu diketahui sejak dini.
GLUKOSA

Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil berikutnya adalah tes glukosa. Tes ini bisa
mendeteksi kemungkinan adanya diabetes gestasional pada ibu hamil. Hal ini juga perlu
diketahui, karena kehamilan dan diabetes itu sendiri adalah dua hal yang akan saling
mempengaruhi. Parahnya, bahaya diabetes saat hamil juga bisa menyebar ke janin,
seperti kerusakan otak pada janin dan kerusakan jantung pada janin.
VIRUS HEPATITIS

Tes ibu hamil untuk mengetahui risiko terjangkit virus hepatitis juga perlu diketahui. Tes ini
bisa dilakukan dengan melakukan beberapa tes seperti GbsAg (untuk mendeteksi virus
hepatitis B), tes Anti HBs (untuk mendeteksi antibodi pada hepatitis), dan Anti HCV (untuk
mendeteksi virus hepatitis C).
SEROLOGI

Pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil lainnya adalah serologi. Pada pemeriksaan ini,
ibu hamil akan dites untuk mengetahui apakah ada potensi sifilis atau tidak. Jika ada,
maka janin akan memiliki potensi untuk cacat sejak dalam kandungan. Jika ibu hamil
terdiaonosa memiliki sifilis, maka perlu dilakukan penanganan khusus lanjutan, di
antaranya:
 Venereal Diease Research Laboratory (VDRL), yaitu salah satu terapi untuk penyakit
sifilis.
 Treponema Pallidum Hemagglutination Assay (TPHA), yaitu pemeriksaan lanjutan
untuk mengkonfirmasi adanya penyakit sifilis pada seseorang.
ANTI HIV

Ibu hamil juga perlu melakukan tes laboratorium Anti HIV. Tes ini memiliki tujuan untuk
mendeteksi kemungkinan virus HIV yang bisa menular kepada calon bayi. Selain itu, ibu
hamil yang memiliki HIV perlu melakukan sejumlah terapi agar kehamilannya menjadi aman
bagi si janin. Tes ini dilakukan pada trimester 1.
URINALISA

Tes urine atau yang biasa dikenal dengan urinalisa juga merupakan salah satu tes wajib
yang perlu dilakukan pad aibu hamil. Tujuannya adalah untuk mendeteksi adanya
kemungkinan infeksi saluran kemih, atau gangguan lainnya di ginjal. Tujuan dari tes ini
adalah untuk mencegah kelahiran prematur. Tes ini bisa dilakukan di usia trimester 1 dan 2.
HORMON

Pemeriksaan hormon ini dilakukan pada hormon bHCG 9 mendeteksi kehamilan di awal
kehamilan), hormon progresteron (untuk mendeteksi normal atau tidaknya kadar hormon
progresteron), dan juga hormon estradiol (untuk mendukung kehamilan itu sendiri). Jika
hormon ibu hamil tidak normal, maka dokter akan bisa memberikan rekomendasi atau
cara-cara untuk bisa menormalkan hormon tersebut.
VIRUS TORCH

Tes ini dilakukan untuk mendeteksi virus TORCH. Virus ini adalah virus yang bisa menyebabkan
berbagai penyakit bawaan yang bisa diturunkan ke janin. Maka dari itu tes ini juga diperlukan untuk
bisa mencegah cacatnya janin dalam kandungan. TORCH ini sendiri bisa dideteksi dengan adanya
antibodi pada ibu hamil sebagai reaksi terhadap beberapa penyakit:
 Toxoplasma

 Rubella

 Cytomegalovirus

 Herpes

Tes ini idealnya bisa dilakukan di trimester 1.


KESIMPULAN

Pemeriksaan laboratorium dianjurkan segera dilakukan sesuai indikasi setelah si ibu mengetahui
bahwa dirinya positif hamil. Selain itu, pemeriksaan laboratorium seyogyanya diulangi lagi saat usia
kehamilan sudah memasuki usia trimester ke 2 dan dilanjutkan pada usia kehamilan trimester ke 3.
Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kesehatan ibu hamil dan janin agar masa persalinan menjadi
lebih lancar. Terutama bagi ibu hamil yang memiliki riwayat diabetes, hipertensi, dan juga
preeklampsia.
Thanks For Your Attention

dr. DAVID, MM
082171678725
082171678725
dr_dave95100@yahoo.com
David Sutan Marajo
dr_david1977

Anda mungkin juga menyukai