Anda di halaman 1dari 11

Aqad dan Ruang Lingkupnya

Di susun Oleh :

Fani Fadilla Damayanti Lestari


Furaiqith Zainurazaqh
Miko Andriansyah
Nanis Saputri
Zahra Alfiah

Mata Kuliah : Fiqih II dan Pembelajarannya


Dosen Pengampu : Ohan Burhanudin, M. Pd
1 Apa yang di maksud dengan aqad

2 Rukun - Rukun Aqad

AQAD
3 Syarat - syarat Aqad

4 Macam - macam Aqad


1
AQAD
Menurut Fiqih Muamalah Aqad adalah segala sesuatu yang
diniatkan oleh seseorang untuk dikerjakan, baik timbul karena
satu kehendak, seperti wakaf, talak dan sumpah,
pembebasan, atau sesuatu yang pembentukannya
membutuhkan dua orang, seperti
jual beli, sewa menyewa, perwakilan, dan gadai

Akad berasal dari kata al-'Aqd yang merupakan bentuk masdar


dari kata 'Aqada dan jamaknya adalah al-'Uqud yang artinya
perjanjian (yang tercatat) atau kontrak.

Menurut Ensiklopedi Hukum Islam, kata al-'aqd artinya


perikatan, perjanjian, dan
permufakatan (al-ittifaq).
2
Rukun – rukun Aqad

Adapun, jumhur ulama berpendapat bahwa rukun akad


mencakup tiga hal, yaitu Al-'Aqidain (pihak-pihak yang
berakad), Ma'qud 'Alaih (objek akad), dan Sighat al-'Aqd
(pernyataan untuk mengikatkan diri).
Rukun – rukun Aqad

Ahliyah

Keduanya memiliki kecakapan dan


kepatutan untuk melakukan transaksi.
Biasanya mereka akan memiliki ahliyah
jika telah baligh atau mumayyiz dan

01
berakal. Berakal disini adalah tidak gila
AQID sehingga mampu memahamiucapan
orang-orang normal.

Aqid adalah pihak-pihak yang melakukan


transaksi, atau orang yang memiliki hak dan
yang akan diberi hak.

Wilayah

Wilayah bisa diartikan sebagai hak dan


Ulama fiqh memberikan persyaratan atau kewenangan seseorang yang mendapatkan
legalitas syar’i untuk melakukan transaksi
kriteria yang harus dipenuhi oleh aqid atas suatu obyek tertentu. Artinya orang
antara lain : tersebut memang merupakan pemilik asli,
wali atau wakil atas suatu obyek
transaksi, sehingga ia memiliki hak dan
otoritas untuk mentransaksikannya.
Rukun – rukun Aqad

Obyek transaksi harus ada ketika akad atau kontrak


sedang dilakukan

MA’QUD
ALAIH 02 Obyek transaksi harus berupa harta yang diperbolehkan
syara’ untuk ditransaksikan) dan dimiliki penuh oleh
pemiliknya.

Ma’qud alaih adalah Objek Transaksi


Obyek transaksi bisa diserahterimakan saat terjadinya
akad, atau dimungkinkan dikemudian hari.

Ma'qud ‘Alaih harus memenuhi beberapa


persyaratan sebagai berikut :

Obyek transaksi harus suci, tidak terkena najis dan


bukan barang najis..

YOUR TITLE
Add your words here according to your
need to draw the text box size
Rukun – rukun Aqad

penjual menarik kembali ucapannya sebelum terdapat


qobul dari si pembeli.

Sighat al’aqd
(Ijab Dan Qobul) 02 Adanya penolakan ijab dari si pembeli.

Ijab ialah permulaan penjelasan yang keluar dari salah


seorang yang berakad, sedangkan qabul
ialah perkataan yang keluar dari pihak berakad pula, yang
Berakhirnya majlis akad. Jika kedua pihak belum ada
diucapkan setelah adanya ijab.
kesepakatan,
Syarat yang harus dipenuhi, ulama fiqh
menuliskannya sebagai berikut :
a) adanya kejelasan maksud antara kedua belah pihak.
b) Adanya kesesuaian antara ijab dan qobul. Kedua pihak atau salah satu, hilang ahliyah –nya
c) Adanya pertemuan antara ijab dan qobul (Kecakapan) sebelum terjadi kesepakatan
d) Adanya satu majlis akad dan adanya kesepakatan antara
kedua belah pihak.

Ijab Qobul akan dinyatakan batal apabila :


Rusaknya objek transaksi sebelum terjadinya qobul atau
kesepakatan
Syarat – syarat
Terjadinya Aqad

Syarat terjadinya akad adalah segala sesuatu yang di


isyaratkan untuk terjadinya akad
secara syara’. Syarat ini terbagi menjadi dua bagian
yakni umum dan khusus. Syarat
akad yang bersifat umum adalah syarat–syarat akad
yang wajib sempurna wujudnya
dalam berbagai akad.
Tamyiz (mampu untuk menentukan
pilihan dan membedakan manObjek Objek dapat di serahkan
akad dapat diserahkana yang
baik serta bermanfaat untuk dirinya
dan mana yang buruk serta
merugikan dirinya)
Objek akad tertentu atau
Persetujuan ijab qabul
dapat ditentukan

Kesatuan majelis akad Objek akad dapat


ditransaksikan (artinya
berupa benda bernilai dan
dimiliki/mutawaqqin)
Macam- Macam Akad

1 2
Akad tabarru’ Akad tijarah
Akad tabarru’ merupakan segala Akad tijarah adalah akad yang
macam perjanjian yang berorientasi pada keuntungan
menyangkut transaksi nirlaba komersial Dalam akad ini
yang tidak mencari keuntungan , masing-masing pihak yang
Akad tabarru’ dilakukan melakukan akad berhak untuk
dengantujuan tolong-menolong mencarikeuntungan.
dalam rangka berbuat kebaikan.
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dapat diketahui mengenai beberapa hal terkait akad.


• Pertama, akad berasal dari bahasa arab yang berarti ikatan. Penggunaan akad
dalam aspek perjanjian merupakan makna akad secara kiasan atau maknawi.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa akad yaitu kesepakatan atau hubungan
antara dua pihak atau lebih yang diungkapkan dalam suatu ijab dan qabul untuk
melakukan maupun tidak melakukan sesuatu, yang kemudian menimbulkan hak
dan kewajiban di antara para pihak. Menurut Jumhur Ulama Rukun Akad terbagi
menjadi 3 Yaitu ; Aqid, Masqud Alaih, Sighad al aqd
• Kedua, landasan hukum melakukan akad yaitu berdasarkan Q.S. Al- maidah: 1
yang memerintahkan secara tegas kepada orang-orang yang beriman untuk
melaksanakan setiap akad perjanjian baik yang tersurat maupun tersirat di dalam
al-quran.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai