Anda di halaman 1dari 23

Potensi Limbah Ikan

untuk Pembuatan Silase


Widya Pangestika, M.T
Dalam industri Limbah padat dari industri
pengolahan ikan patin pengolahan perikanan dapat
akan dihasilkan limbah berupa kepala,tulang, insang,
cukup banyak yaitu sekitar isi peut, sisik
67% dari total ikan patin

Apabila tidak dimanfaatkan secara optimal, limbah ikan ini


dapat menyebabkan pencemaran lingkungan

2
Limbah ikan
biasanya
diapakan ya?

3
KELEBIHAN KEKURANGAN
Limbah ikan patin Limbah ikan cepat
mengandung protein membusuk
14,01%, lemak 20%, air
60,62% dan abu 4,75%

4
1
DEFINISI SILASE IKAN

5
Produk silase ikan merupakan suatu produk cair yang dibuat dari
ikan-ikan utuh atau sisa-sisa industri pengolahan ikan yang
dicairkan menyerupai bubur oleh enzim-enzim yang terdapat
pada ikan-ikan itu sendiri melalui proses fermentasi dengan
bantuan asam atau mikroba yang sengaja ditambahkan.

Proses fermentasi terbukti dapat meningkatkan kandungan


protein ikan

6
Pengolahan silase limbah ikan pada dasarnya, dengan proses
fermentasi berupa penguraian senyawa-senyawa kompleks pada
tubuh bagian ikan menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim yang terdapat pada bagian tubuh ikan itu sendiri
ataupun berasal dari mikroorganisme lain

7
Fermentasi menguraikan senyawa karbohidrat, protein, dan
lemak kompleks menjadi senyawa yang bersifat lebih sederhana.
Hal ini menyebabkan absorpsi dan pemanfaatan zat makanan
untuk pertumbuhan menjadi lebih optimal.

8
BAGAIMANA CARA
PEMBUATANNYA? 9
1. Pembuatan secara kimiawi menggunakan penambahan asam
anorganik maupun asam organik

2. Pembuatan secara biologis yaitu memanfaatkan mikroba


tertentu (bakteri asam laktat) dengan menambahkan bahan
sumber karbohidrat seperti dedak, polard, ataupun molase

10
SECARA KIMIAWI
Proses pengawetan dalam kondisi asam pada wadah dengan cara
menambahkan asam mineral, asam organik atau campurannya.
Prinsip pengawetan ini adalah dengan penurunan pH dari bahan
tersebut sehingga aktivitas bakteri pembusuk menjadi terhambat.
Asam organik yang biasa digunakan adalah asam formiat dan
propionat dengan perbandingan 1 : 1 dengan penggunaan
sebanyak 3%.

11
SECARA BIOLOGIS
Proses biokimia yang secara aktif dilakukan oleh kelompok
bakteri asam laktat dengan penambahan sumber karbohidrat
(yaitu molase/dedak) melalui fermentasi dalam keadaan anaerob.
Bakteri asam laktat akan merubah gula menjadi asam organik
yang mengakibatkan terjadinya penurunan pH.

12
Dedak atau molase dalam pembuatan silase berfungsi sebagai
sumber karbohidrat merupakan substrat bagi bakteri asam laktat
dan menghasilkan senyawa asam terjadi penurunan pH, sehingga
mematikan bakteri pembusuk maupun bakteri patogen tidak
dapat tumbuh (Nunung 2012).

13
Silase yang dibuat menggunakan asam mineral bersifat sangat
korosif sehingga perlu dinetralkan terlebih dahulu sebelum
digunakan.
Selain itu, silase yang terlalu asam, biasanya menyebabkan silase
kurang diterima

14
Dari proses fermentasi, dapat dihasilkan asam organik. Silase
mengandung asam organik dan bakteri asam laktat yang sangat
berguna dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pakan.

Saat ini di beberapa negara maju asam organik telah diklaim


sebagai bahan pemacu pertumbuhan (growth promoter), di
samping sebagai bahan pengawet bahan pakan dan pangan,
sedangkan bakteri asam laktat telah umum diketahui sebagai
probiotik.

15
Proses pembuatan silase
Proses pembuatan silase ikan dilakukan dalam dua tahap yaitu :
1. Pembersihan ikan kemudian penggilingan ikan
2. Mencampurkan/menghomogenkan hasil gilingan ikan rucah
(bubur ikan) dengan bahan pembuat silase ikan probiotik +
molase sesuai dengan perlakuan masing-masing.

16
Penggunaan probiotik dan molase yaitu probiotik sebanyak 1 ml
untuk 1 kg limbah padat dan molase sebesar 20% dan/atau 30%.

Penggunaan probiotik sebanyak 1 ml berdasarkan anjuran


pemakaian pada label probiotik yang digunakan.

17
3. Setelah pencampuran bahan pembuat silase dengan ikan
rucah, kemudian silase difermentasikan selama 7 dan 14 hari
didalam wadah tertutup.
4. Selain itu dilakukan pengadukan sebanyak 3 kali sehari
selama 3 hari pertama dan 1 kali sehari setelah 3 hari.
Pengadukan dilakukan untuk menghomogenkan silase selama
proses pengeraman
5. Silase dipanen dan dikeringkan untuk kemudian dapat
ditepungkan

18
umumnya produk silase yang berasal dari hewan mengadung
banyak air, sehingga dalam pencampuran perlu dikurangi kadar
airnya sebelum dicampur dalam pakan atau diberikan langsung
pada ikan/ternak.

19
Silase adalah bahan pakan berkadar air tinggi (40-70%)
yang diawetkan dalam kondisi an-aerob selama waktu
tertentu. Silase dikatakan baik jika berbau sedikit asam
(didominasi oleh asam laktat), tidak berjamur, dan
mempunyai nilai gizi yang hampir sama bahkan meningkat
dengan bahan asalnya

20
Warna silase ikan yang baik ialah warna yang
sesuai dengan warna bahan atau bubur ikan
sebelum ditambah bahan pembuat silase,
artinya tidak ada perubahan warna silase ikan
selama proses pengeraman atau fermentasi.

21
Aroma silase ikan harus memiliki aroma khas yang disukai
ikan. Bahan pakan yang memiliki aroma busuk dapat
mempengaruhi aroma pakan yang akan dihasilkan sehingga
pakan yang dihasilkan juga beraroma busuk. Selain itu
pakan ikan yang berbau tengik/busuk memberi indikasi
adanya racun yang dapat merusak kesehatan ikan.

22
23

Anda mungkin juga menyukai