Anda di halaman 1dari 17

NAMA : TIARA OKTI

RIANI
NIM : D1011171117
DOSEN PENGAJAR : RIYANNY PRATIWI,ST,MT

MANAJEMEN RESIKO KONSTRUKSI


ANALISA RESIKO DAN IDENTIFIKASI RESIKO
RESIKO

Menurut Loosemore dkk (1993), Resiko merupakan fenomena yang kompleks yang meliputi dimensi fisik,
keuangan, budaya dan sosial dan bagi kebanyakan manager menganggap resiko lebih pada suatu kejadian yang
tidak dapat diprediksi yang mungkin terjadi dikemudian hari dan hasilnya dapat berpengaruh pada keuntungan
dan tujuan awaL

Ada 4 hal utama dalam mengkategorikan sebuah resiko,


(a) ketidakpastian (uncertainty) ketiadaan informasi yang diperlukan yang membuat sebuah resiko tidak dapat diprediksi
(b) peristiwa (events): jika mengkategorikan penambahan biaya atau keterlambatan sebagai resiko adalah keliru karena
hal tersebut bukan peristiwa melainkan dampak atau konsekuensi dari resiko peristiwa
(c) masa depan (future) kejadian masa lampau bukanlah sebuah resiko tetapi problem actual dan krisis yang perlu
penyelesaian kembali adalah resiko. Ciri manajemen resiko adalah proaktif dan selalu melihat ke depan, berbeda
dengan manajemen krisis yang berciri reaktif dan melihat ke belakang.
(d) keuntungan dan tujuan (interest and objectives). Jika peristiwa yang potensial terjadi di masa depan tidak
mempengaruhi tujuan suatu organisasi, maka peristiwa yang berpotensi terjadi tersebut bukanlah sebuah resiko bagi
organisasi tersebut
RESIKO

Dalam penelitian yang pernah dilakukan oleh Asiyanto (2005) menyimpulkan bahwa peristiwa risiko yang sering
muncul dalam berbagai proyek adalah sebagai berikut:
(a) perbedaan kondisi site lapangan dengan yang tercantum dalam kontrak.;
(b) pengadaan pekerjaan tambah kurang (change order)
(c) Lingkup kerja yang tidak lengkap,tidak sesuai dengan gambar danspesifikasi, misalnya batas-batas lingkup kerja
yang kurang jelas dalam hal material
(d) Sifat proyek dalam lingkup kerja yang masih baru atau belum pernah dilaksanakan sebelumnya, dengan tingkat
kesulitan konstruksi tertentu.
(e) Perubahan, penundaan schedule pekerjaan atas permintaan atau interupsi owner
(f) Kelemahan dalam pengendalian penerimaan pembayaran, misalnya pembayaran pekerjaan yang tidak tepat
pada waktunya
RISK BREAKDOWN STRUCTURE (RBS)

Risk Breakdown Structure (RBS) juga termasuk dalam perencanaan ini dimana RBS ini nantinya akan
ditinjau kembali pada tahap indentifikasi resiko. Definisi kemungkinan terjadinya resiko dan dampaknya
pada tahap awal juga dijabarkan pada tahap ini, dalam hal iniuntuk mendefinisikan kualitas dan kredibilitas
analisis resiko secara kualitatif akan membutuhkan tingkat kemungkinan serta dampak resiko. Skala relatif
yang menggambarkan nilai probabilitas dari “sangat disukai “ sampai “hampir dipastikan” 20 dapat
dipakai. Sebagai alternatif dapat digunakan angka probabilitas pada skala umum (misal 0.1, 0.2, 0.3, dst).
Matrix probabilitas dan dampak juga dapat dihasilkan pada proses ini dalam tabel ini digambarkan contoh
dampak resiko pada empat sasaran proyek. Tabel ini juga dapat dikembangkan sebagai tabel definisi
Kesempatan (opportunity) dengan cara yang sama. Tracking nantinya digunakan untuk semua aktivitas
yang dianggap beresiko untuk digunakan demi kepentingan proyek saat ini maupun proyek lain selain itu
juga sebagai bahan pembelajaran. Dokumen ini sangat diperlukan dalam proses audit.
IDENTIFIKASI RESIKO
Berdasarkan sumbernya resiko dapat diidentifikasi dan digolongkan dalam kategori sebagai
(a) resiko finansial, yaitu resiko yang berhubungan dengan masalah perekonomian dan keuangan baik dari keuangan
perusahaan maupun dari perekonomian Negara. Mantapnya perekonomian perusahaan maupun negara dapat
menjamin keberlangsungan suatu proyek, contoh: eskalasi/ inflasi, jadwal pembayaran termin.
(b) resiko hukum yaitu resiko yang menyangkut hukum dan perundang undangan yang berhubungan dengan
proyek, contoh: proses perijinan.
(c) resiko politik, dimana mantapnya suasana politik di suatu negara menjamin keberlangsungan proyek. Jika
suasana politik tidak mendukung maka investor dapat menarik dana investasi yang telah ditanamkan
(d) resiko sosial yaitu resiko yang menyangkut sosial masyarakat, contoh: penerimaan masyarakat terhadap proyek
yang sedang dijalankan.
ANALISA RESIKO
Secara garis besar ada dua macam cara untuk melakukan analisis resiko, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis
secara kuantitatif digunakan pada hal-hal yang dapat dihitung secara matematis misalnya kerugian materi yang
disebabkan adanya proyek, sedangkan analisis secara kualitatif digunakan kepada hal-hal yang tidak dapat dihitung secara
materi contohnya adalah gangguan kenyamanan pada masyarakat disekitar proyek analisis resiko dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu, analisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Sebuah artikel Hillson (2002) yang berjudul Use a Risk Breakdown Structure (RBS) toUnderstand Your Risks menyebutkan
bahwa RBS merupakan struktur hirarki sumber resiko, yaitu metode pengelompokan resiko proyek berdasarkan
sumbernya Impact (ratio scale) on an objective of cost, time, scope or quality Each risk is rated on its probability of
occurring and impact on an objective if it does occur. The organization’s thresholds for low, moderate or high risks are
shown in the matrix & determine whether the risk is scored as high, moderate or low for objective. Threats (objective
missing) Oportunities (improving profitability) 27 yang dapat mengorganisir dan mendefinisikan keseluruhan resiko yang
dihadapi suatu proyek. Dalam RBS, umumnya resiko dibagi atas 4 tingkat mulai dari level 0 yaitu program yang beresiko,
kemudian pada level 1 dibagi lagi menjadi sub resiko yang lebih spesifik seperti resiko dari manajemen, pelaksanaan proyek
dan resiko external. Pada level 2 resiko yang ada pada level 1 dibagi lagi menjadi resiko yang lebih spesifik. Misalnya
pelaksanaan proyek pada level 1 dibagi lagi dalam tahap perencanaan, kontrak kerja dan pelaksanaan konstruksi. Pada
level 3, resiko yang ada pada level 2 diperinci lagi menjadi resiko yang lebih spesifik seperti pada level 2 perencanaan
diperinci resikonya yaitu tanggapan public, tujuan dan manfaat proyek tersebut, perijinan proyek dan banyak lainnya.
Dibawah ini terdapat contoh table RBS untuk proyek konstruksi

Anda mungkin juga menyukai