Anda di halaman 1dari 35

TRAUMA FADLY RASYID

SINAGA

THORAKS 2108437871
DEFINISI

Trauma
• Trauma adalah luka atau cedera fisik
lainnya atau cedera fisiologis akibat
gangguan emosional yang hebat.
Trauma thorax
• Semua trauma pada thorax dan
dinding thorax, baik trauma tajam
maupun tumpul.
6 LETHAL DEATH (PRIMARY
SURVEY)
1. Airway obstruction
2. Open pneumothorax
3. Tension pneumothorax
4. Flail Chest + kontusio paru
5. Massive hematothorax
6. Cardiac tamponade
PNEUMOTHOR
AKS

Pneumothoraks adalah keadaan dimana terdapatnya udara bebas


dalam cavum pleura, maka akan menimbulkan penekanan
terhadap paru-paru sehingga paru-paru tidak mengembang
dengan maksimal.

Klasifikasi Pneumothoraks :
1)Pneumothoraks tertutup (Simple pneumothorax)
2)Pneumothoraks terbuka (Open Pneumothorax)
3)Pneumothoraks ventil (Tension Pneumothorax).
OPEN
PNEUMOTHORAKS
 Bagian bebas antara atmosfer dan ruang pleura
 Udara yang menekan jaringan paru
 Mediastinum bergeser ke sisi terluka
 Udara akan ditarik melalui luka jika besar luka 2/3
diameter trakea atau lebih besar
 Tanda & Gejala
 Menembus trauma dada

 Sucking chest wound

 Frothy blood di daerah luka

 Dispnea berat

 hipovolemia
PENATALAKSANAAN

Plester 3 sisi
• Menutup luka dengan kasa oklusif steril
yang diplester hanya pada 3 sisinya saja.
• Setelah itu dipasang chest tube dan WSD.
TENSION
PEUMOTHORAKS
Tanda dan gejala
1. sesak yang berat
2. nyeri dada
3. distres pernafasan
4. takikardi
5. Hipotensi
6. deviasi trakea
7. hilangnya suara nafas pada satu sisi
8. distensi vena leher.
PENATALAKSAN
AAN
Torakosintesis pada ICS kedua garis
midclavicular.
Terapi definitif : chest tube
FLAIL
CHEST
Flail Chest adalah area toraks yang "melayang" (flail) oleh
sebab adanya fraktur iga multipel berturutan > 2 costae, dan
memiliki garis fraktur ≥ 2 (segmented) pada tiap costae
pada anterolateral dinding dada

Dapat terjadi Gagal napas karena:


•Kontusio paru sebelumnya
•Berhubungan dengan cedera intratoraks
FLAIL
CHEST
Manifestasi Klinis

1. Nyeri : nyeri lokal dan nyeri pada


gerak napas.
2. Gerakan paradoksal dinding
pada inspirasi dan ekspirasi
dada
3. Palpasi gerakan pernapasan
abnormalyang
4. krepitasi iga atau fraktur
rawan (dapat terjadi)
tulang
PENATALAK
SANAAN

Terapi awal yang diberikan adalah pemberian ventilasi


adekuat dan resusitasi cairan.

Terapi definitif ditujukan untuk mengembangkan paru- paru dan


berupa oksigenasi yang cukup serta pemberian cairan dan
analgesia untuk memperbaiki ventilasi
HEMATHOR
AKS
Hemathoraks adalah terkumpulnya darah dengan di dalam rongga
pleura. Pengumpulan darah dalam ruang potensial antara pleura
viseral dan parietal dengan cepat Perdarahan 3 - 5 cc/kgBB/jam
(selama 3 jam) atau > 5 cc/kgBB/jam pada jam pertama.

Penyebab utama : laserasi


pembuluh darah
interkostal atau arteri
mammaria interna akibat
cedera tajam atau
tumpul.
HEMATHOR
AKS
Manifestasi klinis

-Adanya tanda- tanda syok


-suara nafas menghilang

-Perkusi pekak pada sisi

dada yang mengalami


trauma

Adanya darah dalam rongga


pleura
Ringan / mild : sampai 300 cc
Sedang / moderate : 300 – 800 cc
Berat / severe : >> 800 cc
Penatalaksanaan

Terapi awal hemotoraks :


penggantian volume darah dan


dekompresi rongga pleura.
Selang dada dipasang pada ICS

V atau VI, anterior dari garis


midaxillaris.
Bila darah yang dikeluarkan dari

selang dada sebanyak 1500 cc


atau lebih dari 200 cc/jam selama
2-4 jam, torakotomi harus segera
dilakukan.
CARDIAC
TAMPONADE
jantung, pembuluh
 Disebabkan : Luka tembus darah besar, maupun
pembuluh darah
Cedera perikard
tumpul

 Perikardi terdiri dari struktur jaringan ikat


yang kaku dan walaupun relatif sedikit
darah yang terkumpul, sudah dapat
menghambat aktivitas jantung dan
mengganggu pengisian jantung
Manifestasi klinis
Trias Beck :
Peningkatan tekanan vena jugularis,

Hipotensi

Suara jantung menjauh


Penatalaksanaan

Perikokardiosintesis
6 HIDDEN DEATH
(SECONDARY SURVEY)

1. Thoracic aortic disruption


2. Tracheobronchial injuries
3. Blunt myocardial injury
4. Diaphragmatic injuries
5. Oesophageal injury
6. Pulmonary contusion
RUPTUR AORTA
TRAUMATIK
Penyebab kematian mendadak pasca kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari
ketinggian.
Ruptur aorta traumatic umumnya terjadi pada aorta desenden proksimal.
RUPTUR AORTA
TRAUMATIK
Gejala Klinis
Nyeri dada
Batuk
Dyspnea
Disfagia
Nyeri punggung
Suara serak
Tekanan darah tinggi pada tungkai bagian atas
Tekanan darah rendah pada tungkai bagian bawah
DIAGNOSIS
 Tegak dengan foto thorax, dimana temuan radiologi yang paling umum
adalah dijumpainya mediastinum yang melebar.
 CT scan kontras

TATALAKSANA
 Repair aorta
 Kontrol tekanan darah arteri sistolik (100 mg/Hg)
TRACHEOBRONCHIAL
INJURIES
Kerusakan pada trakeobronkial (struktur saluran napas yang
melibatkan trakea dan bronkus). Hal ini merupakan hasil
dari trauma tumpul atau penetrasi pada leher
atau dada , menghirup asap berbahaya, atau aspirasi cairan atau
benda.
TANDA & GEJALA

Dispnea dan gangguan pernapasan ditemukan pada 76-


100% orang dengan TBI, dan batuk darah telah ditemukan
hingga 25%.
Pasien mungkin menunjukkan gejala berupa disfonia atau
suara nafas berkurang, dan pernapasan. Batuk dan stridor
dapat dijumpai.
Kerusakan saluran udara dapat menyebabkan emfisema
subkutan (udara terperangkap di jaringan subkutan kulit) di
perut, dada, leher, dan kepala. Emfisema subkutan, dijumpai
pada hingga 85% orang dengan TBI. Pneumotoraks
dijumpai sebanyak 70%
DIAGNOSIS

Bronkoskopi adalah metode yang paling efektif untuk


mendiagnosis, mencari, dan menentukan tingkat keparahan
TBI.
Pada pasien TBI, bronkoskopi dapat menunjukkan saluran
udara yang robek, atau saluran udara yang terhalangi oleh
darah, atau bronkus telah kolaps.
TATALAKSANA
Memastikan jalan napas terbuka dan ventilasi yang
memadai
Intubasi
Jika trakea atas terluka, insisi dapat dibuat di trakea
(trakeostomi) atau membran krikotiroid( krikotiroid ,
atau krikotiroidotomi) untuk memastikan jalan napas
terbuka.
BLUNT MYOCARDIAL
INJURY
Blunt cardiac injury (BCI) mengacu pada cedera yang
diderita akibat trauma tumpul pada jantung.
DIAGNOSIS
Foto thorax, EKG, enzim jantung, transthoracic (TTE) dan
transeesophageal (TEE) echocardiography.
EKG
Enzim jantung, terutama troponin T, dapat meningkat pada
pasien BCI
Echocardiography dapat mendeteksi kelainan dinding
segmental atau disfungsi valvular
DIAPHRAGMATIC
INJURIES
 Pecah diafragma (juga disebut cedera diafragma atau robekan ) adalah
robekan pada diafragma , otot di bagian bawah tulang rusuk yang
memainkan peran penting dalam respirasi . Paling umum, robekan
diafragmatik didapat akibat trauma fisik . Pecah diafragma bisa terjadi
akibat trauma tumpul atau tembus dan terjadi pada sekitar 5% kasus
trauma tumpul parah pada batang.
 Teknik diagnostik termasuk X-ray, dan teknik bedah seperti laparotomi .
 Tanda dan gejala termasuk nyeri dada dan perut, kesulitan bernapas, dan
penurunan suara paru-paru.
 Cedera pada diafragma biasanya disertai dengan cedera lain, dan
menunjukkan bahwa cedera yang lebih parah mungkin telah terjadi.
 Karena tekanan lebih tinggi di rongga perut daripada rongga dada , ruptur
diafragma hampir selalu dikaitkan dengan herniasi organ perut ke dalam
rongga dada, yang disebut hernia diafragma traumatik .
 Herniasi ini dapat mengganggu pernapasan, dan suplai darah dapat
terputus ke organ-organ yang mengalami herniasi melalui
diafragma, merusaknya.
OESOPHAGEAL INJURY
Ruptur esofagus adalah pecahnya dinding esofagus .
Perforasi spontan esofagus paling sering terjadi akibat robekan
ketebalan penuh di dinding esofagus karena peningkatan tekanan
intraesofageal yang tiba-tiba dikombinasikan dengan tekanan
intratoraks yang relatif negatif yang disebabkan oleh mengejan
atau muntah.
KONTUSIO PARU
Cairan dan darah yang pembuluh darah yang mengalami rupture
memasuki alveolus ,ruang intersisial ,dan bronkus menghasilkan
obstruksi jalan napas local,Daya kembang paru berkurang dan
ventilasi menjadi lebih sukar.
KONTUSIO PARU
Peradangan atau memar pada parenkim paru yang terjadi akibat trauma dada,
baik trauma tumpul atau kompresi, dan termasuk ke dalam golongan
potentially lethal chest injury.
PATOFISIOLOGI

Kontusio paru kerusakan jaringan paru-paru kerusakan


pada kapiler di dinding alveolar bocornya darah dan cairan ke
alveolar space dan interstisium akumulasi cairan edem lung
compliance << dan gangguan pertukaran gas ventilation perfusion
mismatch hipoksia dan sesak napas
Flail Chest

Inspirasi

Ekspirasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai