Anda di halaman 1dari 18

TEKNOLOGI PENANGANAN

DAN
PEMANFAATAN
LIMBAH

Pendahuluan-Silabus-Pengantar Kuliah
Oleh: Ir. Reni Astuti Widyowanti, M.Si., IPM
Silabus Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah Industri sebelum UTS

Kuliah ini menjelaskan tentang berbagai teknik pengolahan limbah secara umum berdasarkan tingkatan dan
perlakuan/tekniknya.
1. Pengolahan limbah berdasarkan tingkatan dibedakan menjadi pengolahan:
a. pendahuluan / awal (pre treatment),
b. pertama (primary treatment),
c. kedua (secondary treatment),
d. ketiga (tertiary treatment)
e. desinfeksi / pembunuhan kuman (desinfection), dan
f. lanjutan / pengolahan lumpur (ultimate disposal).
2. Pengolahan limbah berdasarkan perlakuan / tekniknya meliputi pengolahan secara:
g. fisika,
h. biologi, dan
i. kimia.
MATERI:
1. Pengantar kuliah
2. Pengolahan pendahuluan (pre treatment) dan
pengolahan pertama (primary treatment)
3. Pengolahan kedua (secondary treatment)
4. Pengolahan ketiga (tertiary treatment), desinfeksi
(desinfection), dan pengolahan lanjutan (ultimate
disposal)
5. Pengolahan secara fisika
6. Pengolahan secara biologi
7. Pengolahan secara kimia
REFERENSI

Ahmadi dan Suharno. 2012. Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah.


Gosyen Publishing. Yogyakarta.
Jenie, Betty Sri Laksmi dan Winiati Pudji Rahayu. Penanganan Limbah Industri
Pangan. 1993. Penerbit PT Kanisius. Yogyakarta.
Siregar, Sakti A. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Penerbit PT Kanisius.
Yogyakarta.
Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press). Jakarta.
Tchobanoglous, G. Theisen H. dan Vigil S.A. 1991. Integrated Solid Waste
Management. Engineering Principles and Management Issues. McGraw-Hill
International Edition. New York.
Zulkifli, Arif. 2014. Pengelolaan Limbah Berkelanjutan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
DAFTAR UNDANG-UNDANG

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun


2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Kementerian Lingkungan
Hidup Republik Indonesia. Jakarta.
PENGANTAR KULIAH
PENGERTIAN LIMBAH
Limbah adalah sisa suatu usaha dan / atau kegiatan (UURI Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, BAB I, Pasal 1, nomor
20).
Limbah dikatakan mencemari lingkungan bila limbah tersebut memasuki
lingkungan dan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan
yang merugikan atau tidak diharapkan.

Limbah terdiri dari 3 bentuk keadaan, yaitu:


1. Limbah padat (sampah)
2. Limbah cair
LIMBAH B3
Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi,
dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain (UURI No. 32/2009, I, 1, 21).
Limbah bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3
adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3 (UURI No. 32/2009,
I, 1, 22).
Pengelolaan limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan/atau penimbunan (UURI
No. 32/2009, I, 1, 23)
LIMBAH CAIR

Menurut Zulkifli (2014) limbah cair dikelompokkan


berdasarkan:
1. Sumbernya
2. Jenis senyawanya
LIMBAH CAIR BERDASARKAN SUMBERNYA

1. Limbah domestik atau rumah tangga: berasal dari kegiatan pemukiman penduduk atau rumah
tangga dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, hotel, perkantoran dsb, biasanya berupa air bekas
cucian dapur, air bekas mandi, tinja, air seni, dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
2. Limbah industri: sisa atau buangan proses industri. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat
bervariasi tergantung dari bahan baku yang dipakai, antara lain nitrogen, sulfida, amoniak, lemak,
garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dsb. Karena banyak bahan kimia yang
terkandung di dalamnya, maka proses pengolahannya menjadi lebih rumit.
3. Limbah pertanian: berasal dari daerah atau kegiatan pertanian, dan perkebunan.
4. Limbah pertambangan: berasal dari kegiatan pertambangan, berupa material tambang seperti logam
dan batuan.
5. Limbah pariwisata: antara lain berupa tumpahan minyak atau oli yang dibuang oleh kapal/perahu
motor di daerah wisata bahari.
6. Limbah medis: berasal dari dunia kesehatan, berupa obat-obatan, bbrp zat kimia, dll.
LIMBAH CAIR BERDASARKAN JENIS SENYAWANYA

1. Limbah organik, merupakan limbah yang berasal dari makhluk


hidup dan bersifat mudah membusuk atau terurai.
2. Limbah anorganik, merupakan segala jenis limbah yang tidak
dapat atau sulit terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai.
3. Limbah B3, adalah kelompok limbah yang secara langsung atau
tidak langsung dapat mencemarkan, membahayakan lingkungan,
kesehatan, dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup
lainnya.
KARAKTERISTIK LIMBAH

Limbah mempunyai karakteristik yang saling berkaitan satu sama lain. Sebagai contoh, temperatur
(sifat fisik) akan mempengaruhi aktivitas biologi dalam air limbah dan jumlah gas yang terlarut dalam
air limbah (Tchobanoglous, 1991).
Karakteristik limbah secara khusus dibagi 3 (Zulkifli, 2014; Asmadi dan Suharno, 2012) , yaitu:
1. Karakteristik fisika: padatan total (terdiri dari bahan padat yang tak larut, yang larut dalam air dan
bahan tersuspensi), bau, suhu, kepadatan, warna, dan kekeruhan.
2. Karakteristik kimia:
a. zat organik (protein, minyak dan lemak, karbohidrat, pestisida, serta deterjen dan surfaktan).
Pengukuran kandungan zat organik dapat dilakukan dalam bentuk pengukuran COD dan BOD.
b. Zat anorganik (pH, alkalinitas, logam, dan gas).
3. Krakteristik biologi: bakteri, jamur, alga.
PENGOLAHAN LIMBAH

Tujuan utama adalah untuk mengurai kandungan bahan


organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan
senyawa anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme yang terdapat di alam.
PRE TREATMENT
Pengolahan awal (pre treatment) adalah tahap pengolahan limbah yang melibatkan
proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak
dalam aliran air limbah dengan alat screen and grit removal, equalization and storage,
serta oil separation.
1. Air limbah dilewatkan di Grit Chamber untuk menghilangkan kerikil, pasir, dan
partikel-partikel lain yang dapat mengendap di dalam saluran dan pipa-pipa serta
untuk melindungi pompa-pompa dan peralatan lain dari penyumbatan.
2. Langkah selanjutnya adalah equalisasi laju air untuk menangani variasi laju air
dan memperbaiki performance proses-proses selanjutnya. Pada tahap ini
diperlukan pengadukan untuk mencegah pengendapan dan aerasi untuk
menghilangkan bau.
PRIMARY TREATMENT
1. Tujuan: memisahkan padatan dari air secara fisik, untuk mengurangi 60% suspended solid (zat-zat yang
bisa mengendap), menurunkan 30% nilai BOD, serta menghilangkan zat yang mengapung seperti lemak
dan minyak.
2. Dapat dilakukan dengan melewatkan air limbah melalui saringan (filter) dan atau bak sedimentasi
(sedimentation tank).
a. Penyaringan berfungsi untuk mengambil/menyaring padatan terapung atau melayang dalam air limbah
yang berupa lumpur, sisa kain, potongan kayu, pasir, minyak dan lemak. Saringan yang digunakan
berukuran 15-30 cm dengan bahan yang tidak mudah berkarat. Alat filtrasi yang banyak digunakan
adalah saringan lambat, saringan multi media, percoal filter, microstaining, dan vacuum filter.
b. Sedimentation (pengendapan) dapat terjadi karena kondisi yang sangat tenang. Ada kalanya dilakukan
penambahan bahan kimia untuk mengendapkan bahan padatan. Adanya pengendapan secara gravitasi
ini akan mengurangi kebutuhan oksigen pada proses pengolahan biologis berikutnya (Asmadi dan
Suharno, 2012).
SECONDARY TREATMENT

Melibatkan perlakuan atau proses biologi dengan melibatkan mikroorganisme yang dapat
mengurai atau mendegradasi bahan organik sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan
konsentrasi senyawa organik yang ada di dalam air limbah. Dapat dilakukan dengan proses
aerobik dan an aerobik.
1. Proses aerobik → penguraian bahan organiknya dapat terjadi dengan kehadiran oksigen,
biasanya dengan bantuan lumpur aktif (activated sludge), yaitu lumpur yang banyak
mengandung bakteri pengurai. Lumpur aktif sering disebut juga dengan Mixed Liquor
Suspended Solid (MLSS). Hasil akhir berupa karbon dioksida, uap air serta excess sludge.
2. Proses anaerobik → bahan organik diuraikan tanpa kehadiran oksigen. Hasil akhir yang
dominan adalah biogas (campuran metana dan karbon dioksida), uap air dan sedikit
excess sludge (Asmadi dan Suharno, 2012).
TERTIARY TREATMENT, DESINFECTION, ULTIMATE DISPOSAL

1. Pengolahan ketiga (tertiary treatment) merupakan kelanjutan dari


pengolahan kedua dengan melibatkan perlakuan secara kimia. Umumnya
untuk mengurangi BOD, suspended solid, bakteri serta menghilangkan
nutrisi atau unsur hara khususnya nitrat dan fosfat.
2. Pada tahap ini dapat dilakukan pemusnahan mikroorganisme patogen
(desinfection) dengan penambahan chlor pada air limbah.
3. Dari setiap tahap pengolahan air limbah, maka hasilnya adalah lumpur yang
perlu dilakukan pengolahan lanjut (ultimate disposal) secara khusus agar
lumpur tsb dapat dimanfaatkan kembali (Asmadi dan Suharno, 2012)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai