Anda di halaman 1dari 40

PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA

Disampaikan Oleh
Kepala BDK Medan
Drs.H.Muhammad Halomoan,M.Pd.
Curriculum vitae
Pengalaman Jabatan:

Nama : Drs.H.Muhammad Halomoan,M.Pd. 1. Guru Fisika MAN Model P.Sidimpuan


NIP : 196811301994031006 1994-2006
Pangk : Pembina Tk I/IVB 2. Dosen STAIN P.Sidimpuan 2001-2003
Jabatan : Kepala BDK Medan
Alamat : Jl.TB,Simatupang No,122 Medan 3. Widyaiswara BDK Medan 2007 2015
HP : 085359410988 4. Kepala Seksi Diklat Tenaga Adm Bdk
Medan 2015 – 2018
5. Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis
Pendd: S-1 Fak.Tarbiyah IAIN SU Medan tamat tahun 1993
Pendidikan dan Keagamaan BDK Medan
S-2 Pendidikan Fisika UPI Bandung tamat tahun 2000 2018 – 2020
6. Kepala BDK Aceh 2020 – Juni 2022
7. Kepala BDK Medan Juni 2022 sd Sekarang
VISI DAN MISI
KEMENTERIAN AGAMA 2020-2024

VISI
“Kementerian Agama yang profesional dan terpercaya dalam membangun
masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan
gotong royong”

MISI
1. Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama;
2. Memperkuat moderasi dan kerukunan umat beragama;
3. Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata;
4. Meningkatkan pemberdayaan dan sumber daya ekonomi keagamaan umat;
5. Meningkatkan layanan pendidikan yang merata, bermutu, dan berdaya saing;
6. Memantapkan tatakelola kepemerintahan yang baik.

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


TUGAS DAN FUNGSI
KEMENTERIAN AGAMA
TUGAS:
“Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di Bidang Agama untuk Membantu
Presiden dalam Menyelenggarakan Pemerintahan Negara”

FUNGSI:
1. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan
masyarkat Islam , Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu,
penyelenggaraan haji dan umrah, dan pendidikan agama dan keagaman;
2. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi;
3. Pengelolaan Barang Milik Negara;
4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas Kementerian Agama;
5. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Agama di daerah;
6. Pelaksanaan kegiatan teknis dari Pusat sampai ke daerah;
7. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan;
8. Pelaksanaan penyelenggaraan jaminan produk halal;
9. Pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh unsur organisasi Kementerian
Agama
7 PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN AGAMA

01 Penguatan Moderasi Beragama;

02 Transformasi Digital;

03 Tahun Toleransi Beragama;

04 Revitalisasi KUA;

05 Religiosity Index;

06 Kemandirian Pesantren, dan;

07 Cyber Islamic University.


RELASI NEGARA DAN AGAMA

Bukan negara sekuler yang


memisahkan negara dan
agama

Bukan negara agama


(teokratis) yang menjadikan
agama sebagai dasar negara
INDONESIA
Sebagai Negara Pancasila yang
membina dan memfasilitasi
umat beragama
HAKIKAT PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA

PEMBANGUNAN

Materia Moral-
l fisik yang meliputi
Pembangunan Spiritualnon-fisik yang
Pembangunan
politik, sosial, ekonomi, meliputi ideologi, budaya dan
pertahanan, dan keamanan agama

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


4 PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA BHINEKA TUNGGAL IKA

UNDANG-UNDANG NKRI
DASAR 45’

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


KERAGAMAN INDONESIA

267 Juta 1,340 Suku 6 Agama


Penduduk Bangsa

17,504 Pulau 652 Bahasa


Daerah

INTEGRITAS PROFESIONALITAS INOVASI TANGGUNG JAWAB KETELADANAN


Moderasi Beragama: Sikap pertengahan dalam beragama yang
tidak condong ke kanan (ekstrem kanan) dan ke kiri (ekstrem kiri)

Bersikap kompromistik dalam relasi agama dan negara dan tidak


membenturkan antar keduanya;

Bersikap pertengahan yang tidak pro liberal yang membolehkan


segala hal dan pro konservatif yang menolak pembaharuan;
MODERASI
Menggunakan pendekatan bilhikmah wal mau’idzatil hasanah
BERAGAMA dalam menyampaikan kebaikan dan menolak kemunkaran;

Bersikap tasamuh (toleran) kepada orang lain

Memahami agama secara tekstual dan kontekstual


Transformasi Digital : proses penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan perubahan pada proses kegiatan
pelayanan publik
Pelayanan yang mudah dan murah

Pelayanan holistik bagi umat beragama, transparan dan tidak


TRANSFORMASI diskriminatif

DIGITAL Sistem manajemen pelayanan dan data yang akurat

Penyediaan layanan SuperApp yang mudah diakses, lengkap, dan


user friendly

Integrasi data dari berbagai aplikasi di Kementerian Agama


(SIMPEG, SIMKAH, EMIS, SIMPATIKA dan lain sebagainya)
Pemerintah melalui Kementerian Agama mencanangkan 2022
merupakan tahun toleransi

Menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan


(SARA)
TAHUN TOLERANSI
BERAGAMA Dialog dan kerjasama antar agama dan antar budaya

Menolak Intoleransi dan Radikalisme

Mengarusutamakan sikap moderat


INDIKATOR INTOLERANSI

Intoleransi: Sikap tidak menghargai orang lain

Memaksakan keyakinan kepada orang lain;

Mengklaim kebenaran hanya dimiliki oleh dirinya


sedangkan orang lain salah;

Menunjukkan ketidaksukaan atau kebencian kepada


orang lain yang berbeda;

Membatasi kebebasan orang lain


INDIKATOR RADIKALISME

Radikalisme: suatu paham atau gagasan yang menginginkan


adanya perubahan sosial-politik dengan
menggunakan cara-cara ekstrem

Mengkafirkan orang yang tidak sepaham dengan


dirinya;

Menebar rasa takut pada orang lain baik dengan


ucapan maupun perbuatan;

Menghalalkan darah orang lain yang menentang


ideologi dan gerakannya

Menolak idelogi dan sistem NKRI


Revitalisasi KUA akan memperluas cakupan fungsi
layanan KUA

KUA menjadi garda terdepan Kementerian


Agama dalam pelayanan publik

REVITALISASI KUA menjadi pusat layanan keagamaan


bagi masyarakat
KANTOR URUSAN KUA menjadi pusat pemberdayaan
ekonomi umat
AGAMA KUA menjadi pusat data keagamaan yang
dilengkapi dengan sistem deteksi dan
respon dini terhadap konflik keagamaan.

KUA menjadi rumah moderasi beragama


berbasis komunitas
Untuk mengetahui perkembangan kerukunan dan keberagamaan di Indonesia,
Kemenag menyusun religiosity index yang juga dikenal dengan Indeks Kerukunan
Umat Beragama (KUB)

Diperlukan kerja sama dan sinergi seluruh pihak


RELIGIOSITY Kementerian Agama dan pemangku kepentingan
INDEX
Pemetaan masalah, prediksi masalah, dan
deteksi masalah, karena indeks KUB dibangun
dari beberapa variabel, yaitu toleransi, kerja
sama, dan kesetaraan
Kemandirian Pesantren bertujuan untuk mengoptimalkan
sumber daya pesantren serta untuk meningkatkan kesejahteraan
pesantren dan masyarakat

KEMANDIRIAN Menyusun dan memprioritaskan alokasi anggaran

PESANTREN Melakukan koordinasi dengan Kementerian/ Lembaga,


Pemerintah Daerah, Badan Usaha dan Masyarakat

Melaksanakan program sesuai ketentuan peraturan


perundangan yang berlaku
Pengembangan Cyber Islamic University (CIU) adalah untuk
memenuhi janji konstitusi dan memastikan bahwa tidak ada lagi
warga negara yang tidak terlayani untuk kuliah di Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam

CYBER ISLAMIC Model pembelajaran dalam Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)

UNIVERSITY
Tuntutan jaman di era digital

Memberi kesempatan khususnya kepada guru- guru di


Kementerian Agama yang belum menyelesaikan program
sarjana
Kementerian Agama
Republik Indonesia

PENGUATAN
MODERASI BERAGAMA
Tahun 2020-2024

BAHAN SESI
KONSEP MODERASI BERAGAMA KEMENAG
DALAM KEGIATAN PENGUATAN MODERASI BERAGAMA
Pendahuluan
Landasan hukum dan urgensi Moderasi
Beragama di Indonesia

3
Dasar Hukum

Perpres 83 PMA 18 2020


UU 39 Tahun Perpres 18
Tahun 2015 tentang Renstra
1999 tentang Tahun 2020
UUD 1945 tentang Kementerian
Hak Asasi tentang RPJMN
Kementerian Agama 2020-
Manusia 2020-2024
Agama 2024

Negara menjamin Setiap orang bebas Kementerian Agama Program Prioritas Kementerian Agama yang
kemerdekaan tiap-tiap memeluk agamanya mempunyai tugas memperkuat moderasi profesional dan andal dalam
penduduk untuk masing-masing dan menyelenggarakan beragama, yang membangun masyarakat yang
memeluk agamanya untuk beribadat urusan pemerintahan di bertujuan untuk saleh, moderat, cerdas dan
masing-masing dan menurut agamanya dan bidang agama untuk mengukuhkan toleransi, unggul untuk mewujudkan
untuk beribadat kepercayaannya itu membantu Presiden kerukunan dan harmoni Indonesia maju yang berdaulat,
menurut agamanya dan dalam sosial, menjadi tanggung mandiri, dan berkepribadian
kepercayaannya itu menyelenggarakan jawab Kementerian berdasarkan gotong royong
pemerintahan negara Agama
Lampiran I
Pasal 29 ayat (2) Pasal 22 ayat (2) Pasal 2 Lampiran III

4
Urgensi Tantangan 1
Berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik beragama
Moderasi Beragama yang berlebihan (ekstrem), yang mengesampingkan martabat
kemanusiaan

Tantangan 2 Memperkuat esensi


ajaran agama dalam
Berkembangnya klaim kebenaran subyektif kehidupan Tantangan 3
dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama masyarakat
Berkembangnya semangat beragama yang
serta pengaruh kepentingan ekonomi dan
tidak selaras dengan kecintaan berbangsa
politik berpotensi memicu konflik
dalam bingkai NKRI

Mengelola keragaman
tafsir keagamaan
dengan mencerdaskan
Kondisi kebangsaan kehidupan
Moderasi Toleran, Harmonis,
dan keagamaan keberagamaan Beragama Damai

Indonesia adalah negara yang bermasyarakat Moderasi beragama merupakan Moderasi Beragama menjadi
religius dan majemuk. Meskipun bukan negara perekat antara semangat beragama sarana mewujudkan
agama, masyarakat lekat dengan kehidupan dan komitmen berbangsa. Di kemaslahatan kehidupan
beragama dan kemerdekaan beragama dijamin Merawat Keindonesiaan Indonesia, beragama pada beragama dan berbangsa
oleh konstitusi. Menjaga keseimbangan antara hak hakikatnya adalah ber-Indonesia yang harmonis, damai dan
beragama dan komitmen kebangsaan menjadi dan ber-Indonesia itu pada toleran sehingga Indonesia
tantangan bagi setiap warga negara hakikatnya adalah beragama maju.

5
Penyelarasan Relasi Agama dan Negara
Penguatan Moderasi Beragama pada dasarnya adalah menghadirkan negara sebagai rumah bersama yang adil dan ramah bagi bangsa
Indonesia untuk menjalani kehidupan beragama yang rukun, damai, dan makmur

Agama dan
Hukum
Menekankan tujuan
Agama dan Politik penerapan hukum yang
Menjadikan nilai agama memenuhi hajat hidup
sebagai fatsoen politik, orang banyak dan
bukan mempermainkan kemaslahatan bersama,
agama untuk kepentingan tanpa harus terlalu
politik memaksakan formalisasi
hukum agama
Agama dan
Ekspresi Publik
Agama dan
Layanan Publik Memberikan kebebasan
mengekspresikan agama di
Menyelenggarakan ruang publik sesuai koridor
pelayanan publik secara hukum
adil untuk memenuhi hak-
hak sipil tanpa
diskriminasi

6
Rumusan
Moderasi Beragama
Rumusan, indikator, muatan pesan keagamaan dalam
Moderasi Beragama

7
Rumusan
Moderasi Beragama
Moderasi beragama
sesungguhnya
merupakan kunci
MODERASI, menurut kamus bahasa: terciptanya toleransi
• Bahasa Indonesia: 1. pengurangan kekerasan dan 2. penghindaran keekstreman.
• Bahasa Latin: ke-sedang-an (tidak kelebihan dan tidak kekurangan). dan kerukunan, baik
• Bahasa Inggris: core (inti, esensi), standard (etika). di tingkat lokal,
• Bahasa Arab: wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth nasional, maupun
(tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun (berimbang).
global.

Cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara
mengejawantahkan esensi ajaran agama – yang melindungi martabat kemanusiaan dan
membangun kemaslahatan umum – berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati
konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa

8
Indikator Kinerja
Penguatan Moderasi Beragama Tahun 2024
Kualitas pemahaman dan pengamalan
ajaran agama para umat beragama
melalui kepedulian sosial, relasi antar
manusia, melestarikan lingkungan, etika
2019 2024 dan budi pekerti, serta kepatuhan
terhadap negara dan pemerintah
Indeks Kesalehan Umat Beragama
83,56 86,08
Keselarasan relasi agama dan budaya
Indeks Penerimaan Umat Beragama atas melalui sikap akomodatif umat beragama
Keragaman Budaya n/a 76,00 terhadap budaya dan penurunan konflik
bernuansa agama
Indeks Kerukunan Umat Beragama
73,83 75,80
Menggambarkan realitas kerukunan umat
beragama dalam hubungannya dengan
pembangunan kehidupan sosial
Pemerintah memperkuat Moderasi Beragama sebagai modal sosial keagamaan melalui sikap toleransi,
pembangunan dalam mewujudkan cita-cita bangsa sesuai amanat konstitusi. kesetaraan, dan kerjasama antar umat
Meskipun terdapat institusi negara yang menjadi leading sector, beragama
pengejawantahan Moderasi Beragama adalah tugas semua pemangku
kepentingan.

16
Indikator
Moderasi Beragama

Moderasi Beragama bukan hal absurd yang tak bisa diukur. Keberhasilan Moderasi Beragama dalam kehidupan masyarakat
Indonesia dapat terlihat dari tingginya empat indikator utama berikut ini serta beberapa indikator lain yang selaras dan saling
bertautan:

1 Komitmen kebangsaan
Penerimaan terhadap prinsip-prinsip berbangsa
yang tertuang dalam konstitusi: UUD 1945 dan
regulasi di bawahnya
Toleransi
Menghormati perbedaan dan memberi ruang orang
lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan
keyakinannya, dan menyampaikan pendapat.
Menghargai kesetaraan dan sedia bekerjasama.
2
3
Anti kekerasan
Menolak tindakan seseorang atau kelompok
tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan,
baik secara fisik maupun verbal, dalam
mengusung perubahan yang diinginkan
Penghormatan terhadap tradisi
Ramah dalam penerimaan tradisi dan budaya
lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak
bertentangan dengan pokok ajaran agama
4
9
Muatan Pesan Keagamaan Dalam memperkuat muatan Moderasi Beragama terdapat
beberapa pesan dasar yang perlu terus digaungkan:
dalam Moderasi Beragama

1 Memajukan Kehidupan
Umat Manusia
Diwujudkan dalam sikap hidup
amanah, adil, serta menebar
kebajikan dan kasih sayang
terhadap sesama manusia
2 Menjunjung Tinggi
Keadaban Mulia
Menjadikan nilai-nilai moral universal
dan pokok ajaran agama sebagai
pandangan hidup (world view) dengan
tetap berpijak pada jati diri Indonesia
3 Menghormati Harkat Martabat
Kemanusiaan
Mengutamakan sikap memanusiakan
manusia, baik laki-laki maupun
perempuan atas dasar kesetaraan hak dan
kewajiban warga negara demi
kemaslahatan bersama

4 Memperkuat Nilai
Moderat
Mempromosikan dan
mengejawantahkan
pengamalan cara pandang,
5 Mewujudkan
Perdamaian
Menebar kebajikan dan
kedamaian, mengatasi
konflik dengan prinsip adil
6 Menghargai
Kemajemukan
Menerima keberagaman
sebagai anugerah, dan
karenanya bersikap terbuka
7 Menaati Komitmen
Berbangsa
Menjadikan konstitusi
sebagai panduan kehidupan
umat beragama dalam
sikap, dan praktik dan berimbang serta terhadap perbedaan berbangsa dan bernegara,
keagamaan jalan tengah berpedoman pada konstitusi serta menaati aturan hukum
dan kesepakatan bersama

10
Indikator Kinerja
Tahun 2024
Indikator kinerja tahun 2024 lingkup Penguatan
Moderasi Beragama sesuai dengan RPJMN
2020-2024

15
Indikator Kinerja
Penguatan Moderasi Beragama Tahun 2024
Kualitas pemahaman dan pengamalan
ajaran agama para umat beragama
melalui kepedulian sosial, relasi antar
manusia, melestarikan lingkungan, etika
2019 2024 dan budi pekerti, serta kepatuhan
terhadap negara dan pemerintah
Indeks Kesalehan Umat Beragama
83,56 86,08
Keselarasan relasi agama dan budaya
Indeks Penerimaan Umat Beragama atas melalui sikap akomodatif umat beragama
Keragaman Budaya n/a 76,00 terhadap budaya dan penurunan konflik
bernuansa agama
Indeks Kerukunan Umat Beragama
73,83 75,80
Menggambarkan realitas kerukunan umat
beragama dalam hubungannya dengan
pembangunan kehidupan sosial
Pemerintah memperkuat Moderasi Beragama sebagai modal sosial keagamaan melalui sikap toleransi,
pembangunan dalam mewujudkan cita-cita bangsa sesuai amanat konstitusi. kesetaraan, dan kerjasama antar umat
Meskipun terdapat institusi negara yang menjadi leading sector, beragama
pengejawantahan Moderasi Beragama adalah tugas semua pemangku
kepentingan.

16
Arah Kebijakan dan
Strategi Penguatan
Moderasi Beragama
Arah kebijakan dan strategi Penguatan Moderasi
Beragama sebagaimana disebut dalam RPJMN dan
Renstra Kemenag 2020-2024

17
RPJMN 2020-2024
PRIORITAS NASIONAL 4
REVOLUSI MENTAL DAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN
Revolusi Mental dan Pembinaan Meningkatkan Pemajuan dan Memperkuat Moderasi Beragama Meningkatkan Literasi, Inovasi dan
Ideologi Pancasila Pelestarian Kebudayaan Kreativitas

PP 1 PP 2 PP 3 PP 4

KP 1. Revolusi mental dalam sistem KP 1. Revitalisasi dan aktualisasi


KP 1. Penguatan cara pandang, KP 1. Peningkatan Budaya Literasi
pendidikan nilai budaya dan kearifan lokal
sikap, dan praktik beragama
KP 2. Revolusi mental dalam tata dalam perspektif jalan tengah
KP 2. Pengembangan dan
kelola pemerintahan pemanfaatan kekayaan budaya KP 2. Pengembangan, pembinaan,
KP 3. Revolusi mental dalam sistem KP 2. Penguatan harmoni dan dan pelindungan Bahasa
sosial KP 3. Perlindungan hak kerukunan umat beragama Indonesia, bahasa daerah, dan
kebudayaan dan kebebasan sastra
KP 4. Penguatan pusat-pusat ekspresi budaya KP 3. Penyelarasan relasi agama
perubahan gerakan revolusi mental KP 3. Pengembangan budaya
dan budaya
KP 5. Pembangunan dan KP 4. Pengembangan budaya iptek, inovasi, kreativitas, dan
pembudayaan sistem ekonomi bahari dan sumber daya maritim daya cipta
KP 4. peningkatan kualitas
kerakyatan berlandaskan Pancasila
KP 5. Pengembangan diplomasi pelayanan kehidupan beragama
KP 4. Penguatan institusi sosial
KP 6. Pembinaan ideologi budaya penggerak literasi dan inovasi
pancasila, pendidikan kewargaan, KP 5. Pengembangan ekonomi
wawasan kebangsaan, dan bela dan sumber daya keagamaan
negara
Arah Kebijakan
Penguatan cara
Penguatan Moderasi Beragama dalam RPJMN 2020-2024 pandang, sikap,
dan praktik
Kebijakan memperkuat Moderasi Beragama didasarkan pada beragama jalan
tengah
paradigma:
Penguatan
• Indonesia bukan negara sekuler yang memisahkan agama 1 harmonisasi dan
kerukunan umat
dari negara, bukan pula negara yang diatur berdasarkan beragama
agama tertentu. Indonesia adalah negara yang kehidupan 2
warga dan bangsanya tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai
agama. Karenanya, negara memfasilitasi kebutuhan
Memperkuat
kehidupan keagamaan warganya sesuai amanah konstitusi. Moderasi
Beragama
• Negara memposisikan diri “in between”: tidak boleh 5 3
terlalu jauh campur tangan, tapi juga tidak boleh terlalu Pengembangan
Penyelarasan
ekonomi dan
jauh lepas tangan. sumber daya 4 relasi agama dan
budaya
keagamaan
• Negara berlandaskan dan berorientasi pada nilai-nilai
agama, yaitu terwujudnya kemaslahatan bersama menuju Peningkatan
kualitas
kedamaian dan kebahagiaan. pelayanan
kehidupan
beragama

19
Penguatan cara pandang, sikap,
1 dan praktik beragama jalan
tengah

Strategi Penguatan Moderasi Beragama*


Penyiaran Agama
Pengembangan penyiaran agama untuk perdamaian dan
kemaslahatan umat
Sistem Pendidikan
Penguatan sistem pendidikan yang berperspektif moderasi beragama
mencakup pengembangan kurikulum, materi dan proses pengajaran,
pendidikan guru dan tenaga kependidikan, dan rekruitmen guru

Pengelolaan Rumah Ibadat


Pengelolaan rumah ibadat sebagai pusat syiar agama
yang toleran
Pengelolaan Ruang Publik
Pemanfaatan ruang publik untuk pertukaran ide dan gagasan di
kalangan pelajar, mahasiswa, dan pemuda lintas budaya, lintas
agama, dan lintas suku bangsa

Pesantren dan Satuan Pendidikan Keagamaan Lainnya


Penguatan peran pesantren dan satuan pendidikan keagamaan lainnya dalam
mengembangkan moderasi beragama melalui peningkatan pemahaman dan
pengamalan ajaran agama untuk kemaslahatan
*Dikutip dari RPJMN dan Renstra Kemenag 2020-2024
20
Penguatan harmonisasi dan Penguatan harmoni dan kerukunan umat beragama disertai pelindungan hak
2 kerukunan umat beragama konstitusi, optimalisasi peran lembaga negara dan lembaga agama, serta
pemberdayaan FKUB

Kunci Harmonisasi
Umat Beragama
Harmonisasi umat beragama
dapat tercapai jika:
• Masyarakat terlindungi hak
sipil dan hak beragamanya
• Para tokoh dan lembaga kunci
mampu memainkan peran
untuk menjaga situasi yang
Pelindungan umat Penguatan peran lembaga Penguatan Forum kondusif bagi terciptanya
beragama untuk keagamaan, organisasi sosial Kerukunan Umat kerukunan dan solidaritas
menjamin hak-hak sipil keagamaan, tokoh agama, Beragama (FKUB)
sosial demi kemaslahatan
dan beragama tokoh masyarakat, ASN, untuk membangun
TNI, dan Polri sebagai solidaritas sosial, bangsa
perekat persatuan dan toleransi, dan gotong
kesatuan bangsa royong

21
Apresiasi terhadap ekpresi budaya berbasis nilai agama, pengembangan literasi
Penyelarasan relasi agama
3 dan budaya khazanah budaya, dan pelestarian situs dan perayaan keagamaan dan budaya
memperkuat toleransi

Relasi Agama dan Budaya

Apresiasi Budaya
Penghargaan atas keragaman budaya Literasi Budaya
yang merupakan wujud dari Pengembangan literasi khazanah budaya
implementasi pengamalan agama bernafas agama

Pelestarian Budaya Dialog Lintas Agama


Pelestarian dan optimalisasi dan Budaya
produk budaya berbasis agama Penguatan dialog lintas agama
untuk mensejahterakan umat dan budaya

Perayaan Keagamaan dan Budaya


Tafsir Keagamaan Pemanfaatan perayaan keagamaan dan
Pengembangan tafsir
budaya untuk memperkuat toleransi
keagamaan berperspektif
budaya

22
Peningkatan kualitas Penerapan perspektif Moderasi Beragama dalam fasilitasi pelayanan keagamaan,
4 pelayanan kehidupan
beragama
peningkatan pelayanan bimbingan keluarga, penjaminan produk halal, dan
penyelenggaraan haji dan umrah

Pelayanan Publik

Fasilitasi Pelayanan Bimbingan Keluarga


Peningkatan fasilitasi pelayanan keagamaan Peningkatan bimbingan perkawinan dan
yang akuntabel serta bersifat inklusif dan keluarga sakinah berwatak moderat.
non-diskriminatif.

Haji dan Umrah Jaminan Produk Halal


peningkatan kualitas penyelenggaraan haji Penguatan penyelenggaraan jaminan produk halal
dan umrah dengan menerapkan hukum fikih sebagai nilai tambah ekonomi sehingga umat lain
yang bertumpu pada pertimbangan realitas turut merasakan manfaatnya. Pelayanan
sosial, guna menghadirkan kemaslahatan sertifikasi halal sebagai jaminan kepastian hukum
bersama sebagai wujud Islam rahmatan lil terkait produk halal, dan bukan untuk
alamin. menciptakan segregasi pangsa pasar.

23
Pengembangan ekonomi
Pengembangan ekonomi umat dan sumber daya keagamaan sebagai modal penguatan
5 dan sumber daya
keagamaan Moderasi Beragama

Penguatan Ekonomi Umat


secara profesional, produktif,
inklusif

Pengembangan ekonomi umat dan sumber


daya keagamaan secara profesional agar
dapat dimanfaatkan untuk sebaik-baik
Kelembagaan Ekonomi kemaslahatan masyarakat.
Dana Sosial Dana Haji
Umat
Pengelolaan dan pemanfaatan sumber
Pengelolaan dan daya keagamaan secara profesional,
Pengelolaan dana haji secara Pengembangan dan
pemberdayaan dana sosial produktif dan inklusif akan meningkatkan
profesional, transparan, dan penguatan kelembagaan
keagamaan berperspektif kesejahteraan umat dan berkontribusi bagi
akuntabel ekonomi umat
Moderasi Beragama ekonomi nasional.

Moderasi Beragama adalah modal sosial bangsa Indonesia agar mendapatkan manfaat lebih besar dari iklim usaha yang sehat dan
ramah investasi. Moderasi Beragama juga menjamin terpenuhinya hak umat beragama untuk menginternalisasikan nilai-nilai ajaran
agama dalam praktik ekonomi dan perilaku bisnis di Indonesia.
24
Terima Kasih
@Kementerian Agama 2020
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai