Human Trafficking (Kelompok 3)
Human Trafficking (Kelompok 3)
(Perdagangan Orang)
Kelompok 3 :
Trafficking adalah sebuah istilah yang Trafficking juga merupakan salah satu
diambil dari bahasa inggris human kejahatan di dunia yang merupakan
trafficking yang artinya perpindahan, ancaman terhadap masyarakat,bangsa dan
dengan arti lain adalah suatu perpindahan negara, serta terhadap norma-norma dan
migrasi yang awalnya berasal dari tempat melanggar hak asasi manusia.
ia tinggal ke tempat dimana ia akan
melakukan kerja secara paksa,human
trafficking juga adalah suatu bentukan
dari model perbudakan modern.
Menurut Undang-Undang RI nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang:
Human trafficking juga termasuk dalam kejahatan yang melanggar hak asasi
manusia sesuai dengan nilai-nilai yang tercantum dalam Deklarasi Universal Hak
Asasi Manusia (DUHAM). Human trafficking merupakan salah satu bentuk
perlakuan terburuk dari tindak kekerasan yang dialami manusia, terutama pada
perempuan dan anak-anak. Hingga saat ini, belum terdapat data yang
komprehensif dari pemerintah Indonesia, baik kepolisian maupun Kementerian
Pemberdayaan Perempuan sebagai lead utama pemberantasan human trafficking
mengenai penyebab tingginya kasus human trafficking di Indonesia
03
Penyebab Human
Trafficking
01 02
1.kurangnya kesadaran
2.faktor ekonomi
masyarakat
03 04
4.memberikan
penyuluhan dan 6.upaya perlindungan
pengetahuan dilakukan penegak
5.berperan aktif
seefektif hukum dan pemerintah
untuk mencegah
05
Tindak Pidana
Perdagangan Orang
Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun
2007
Pasal 2
Setiap orang yang melakukan
perdagangan orang di wilayah negara
Republik Indonesia, dipidana penjara
paling singkat 3 tahun dan paling lama
15 tahun.
Pidana denda paling sedikit
Rp120.000.000 dan paling banyak
Rp600.000.000
Pasal 3
Setiap orang yang memasukkan
orang ke wilayah negara Republik
Indonesia dengan maksud untuk
dieksploitasi di wilayah RI atau
dinegara lain, dipidana penjara paling
singkat 3 tahun dan paling lama 15
tahun.
Pidana denda paling sedikit
Rp120.000.000 dan paling banyak
Rp600.000.000
Pasal 4