Kesmas Prodi 8
Kesmas Prodi 8
Syahrir A. Pasinringi
Ø
Pembiayaan Kesehatan
• Puskesmas
• Puskesmas
Strata-1 • Praktek2 Nakes. Klinik
• Pos2 Kesehatan • Apotek, Lab, Toko Obat, Optik, dll
UKM UKP
Pasal 1 Ayat 10
Sumber:
Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
Ø
FUNGSI RUMAH SAKIT
Pasal 184
1) Rumah Sakit menyelenggarakan fungsi Pelayanan Kesehatan
perseorangan dalam bentuk spesialistik dan/atau subspesialistik.
2) Selain Pelayanan Kesehatan perseorangan dalam bentuk
spesialistik dan/atau subspesialistik, Rumah Sakit dapat
memberikan Pelayanan Kesehatan dasar.
3) Selain menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan perseorangan,
Rumah Sakit dapat menyelenggarakan fungsi pendidikan dan
penelitian di bidang Kesehatan.
4) Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata Kelola rumah
sakit dan tata Kelola klinis yang baik
Sumber: Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
Pasal 186
1) Struktur organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas
unsur pimpinan, unsur pelayanan medis, unsur
keperawatan, unsur penunjang medis dan nonmedis, unsur
pelaksana administratif, dan unsur operasional.
Artificial Intelligence
Perubahan Ekonomi
Source:
Perubahan Demografi Handbook of Research on Strategic Fit and Design in Business Ecosystems
Klaus Martin Schwab, German economist and executive chairman of theWorld
Economic Forum.
Creeping Through the Backdoor: Disruption in Medicine and Health
Ekspektasi pasien meningkat
CASE COMPLEXITY
H
PATIENTS CHANGING I CURRENT
CONSUMER BEHAVIOR G & FUTURE
RAFID CHANGING ADVANCED
H CHALLENGES
TECHNOLOGY
FOR HOSPITAL
C INDUSTRY
LIMITED HEALTH PERSONEL O
S
MARKETING LIMITATION
+ MEA T
Disruption in Indonesia’s Hospital
Industry
a b c d a b
Edukasi penduduk Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
Penguatan peran kader, primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan sektor ketahanan tanggap
kampanye, dan kapabilitas layanan sekunder & tersier darurat
6 Penambahan imunisasi Skrining 14 penyakit farmasi & alat
membangun gerakan, Pembangunan RS di Kawasan
rutin menjadi 14 penyebab kematian primer kesehatan Jejaring nasional
kategori tertinggi di tiap sasaran Timur, jejaring pengampuan
antigen dan perluasan Revitaliasi network dan 6 layanan unggulan, surveilans berbasis lab,
utama usia, skrining stunting, & Produksi dalam negeri 14
tenaga cadangan tanggap
cakupan di seluruh standardisasi layanan di kemitraan dengan world’s top vaksin rutin, top 10 obat, top
Puskesmas, Posyandu, dan darurat, table top exercise
menggunakan platform Indonesia. healthcare centers. 10 alkes by volume & by
kunjungan rumah kesiapsiagaan krisis.
digital dan tokoh peningkatan ANC untuk value.
masyarakat kesehatan ibu & bayi.
Contoh
4-12 bulan
Waktu tunggu antri operasi
PEMERATAAN LAYANAN RUJUKAN MELALUI
OPTIMALISASI 54 RS JEJARING KARDIOVASKULAR
NASIONAL
Meningkatkan ketersediaan dan cakupan
layanan RS rujukan untuk penyakit jantung
dengan visi:
• 34 provinsi: mampu cathlab & bedah
jantung terbuka
• 514 kab/kota: mampu cathlab
22
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
MENGOPTIMALKAN UPAYA-UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DALAM UPAYA MENURUNKAN
ANGKA KEMATIAN, ANGKA DISABILITAS DAN MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN (PELANGGAN)
Meningkatkan cakupan pelaporan & hasil penilaian Indikator Nasional Mutu dan
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dimasukan sebagai item dalam Standar
Akreditasi RS
Melaksanakan audit klinis & audit medis secara berkala terhadap implementasi
PPK & Clinical Pathway yang mengacu pada PNPK
10
Capaian Kinerja Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Mendukung Capaian
Indikator Kinerja Program Tahun 2021
Jenis
Indikator Target Capaian %
Indikator
RENSTRA Persentase RS 85% 88,4% 104.00%
terakreditasi
Lisensi sesuai
Regulasi 13
INDIKATOR
MUTU RUMAH
SAKIT
Insiden
Keselamatan
Pasien
PENILAIAN
AKREDITASI
SARANA PRASARANA SDM TATA KELOLA
ALKES
KESEHATAN DAN
KEPEMIMPINAN
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
Pembiayaan intervensi kesehatan secara efektif
dan berkelanjutan untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau
6 TRANSFORMASI PEMBIAYAAN KESEHATAN UNTUK MEMASTIKAN
PEMBIAYAAN YANG CUKUP, ADIL, EFEKTIF DAN EFISIEN
(1/2)
1. Percepatan produksi National Health Account (NHA)
• Mempercepat produksi dari NHA T-2 menjadi NHA T-1 agar dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan kebijakan pembiayaan kesehatan berbasis bukti
3.Peningkatan manfaat promotif preventif melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan Standar Pelayanan Minimum
yang memberikan daya ungkit dalam pengendalian penyakit katastrofik:
• Penambahan antigen imunisasi & perluasan cakupan
• Penambahan layanan pemeriksaan kehamilan menjadi 6 kali plus USG dengan dokter
• Screening stunting & penyakit penyebab kematian tertinggi
TRANSFORMASI PEMBIAYAAN KESEHATAN UNTUK MEMASTIKAN
PEMBIAYAAN YANG CUKUP, ADIL, EFEKTIF DAN EFISIEN (2/2)
5.Peningkatan Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan (JKN dan Asuransi Kesehatan Swasta)
• Pengenaan selisih biaya bagi peserta yang ingin naik kelas perawatan & rawat jalan eksekutif (coordination of
benefit)
• Upaya pengendalian dari sisi peserta melalui urun biaya pada pelayanan yang dijamin dengan kategori
berpotensi moral hazard (cost sharing)
Berapa % pembiayaan
kesehatan untuk upaya
promotif dan preventif
perorangan????
Konsep Badan Layanan Umum (BLU)
FINANCE AND
CUSTOMER BUSINESS
"If we have the right staff ..." "Doing the right things ..."
Strategy Map Framework
Long-term Shareholder Value
Customer
www.exploreHR.org 38
Disrupsi
Lingkungan
strategis Rumah
sakit
TRANSFORMATIONAL CHANGE
Rethinking the role of hospital
Mencabut Perdirjen Perbendaharaan
No. PER-36/PB/2016 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja BLU
Bidang Layanan Kesehatan
(Kinerja keuangan, Kinerja Layanan
(produktifitas, mutu layanan, dan
manfaat bagi masyarakat)
Result-Based Level 1
20% 25% Initial or ad-
Pada tingkatan awal ini, BLU masih berada pada
tahap permulaan, di mana aktivitas yang
Aspek Keuangan Aspek Pelayanan hoc digunakan sebagai dasar pengukuran maturitas
Indeks Kepuasan Sistem Pengaduan masih bersifat ad-hoc.
Likuiditas Efektivitas
Masyarakat Layanan
Efisiensi Waktu Tingkat Keberhasilan Level 2 Pada level ini, BLU memiliki kapabilitas untuk
Efisiensi Tingkat Kemandirian
Pelayanan Pemenuhan Layanan Managed melakukan aktivitas yang bersifat repeatable,
meskipun belum terdokumentasikan secara
standar.
Process-Based
20% 20% Level 3
Aspek Kapabilitas Internal Aspek Tata Kelola dan Kepemimpinan Defined Pada level ini, BLU mampu mendokumentasikan
aktivitas pada level 2 secara standar yang
Sumber Daya Manusia Teknologi Perencanaan Strategis Manajemen Risiko dituangkan dalam bentuk prosedur baku.
Pengawasan dan
Proses Bisnis Customer Focus Etika Bisnis
Pengendalian Level 4 Pada level ini, BLU mampu mendefinisikan,
Stakeholder’s Predictable mengendalikan dan memprediksi proses untuk
Relationship menjaga kualitas layanan maupun output yang
10% 5% diberikan kepada publik.
Aspek Inovasi Aspek Lingkungan
Level 5 Pada level ini, BLU telah mencapai tahap
Keterlibatan Pengguna Environmental Footprint Manajemen Sumber
Layanan
Manajemen Pengetahuan
Management Daya Optimizing kesempurnaan dan berorientasi pada inovasi dan
peningkatan berkelanjutan (continuous
Proses Inovasi Manajemen Perubahan improvement).
TRANSFORMATIONAL CHANGE