Anda di halaman 1dari 9

POTENSI ALAT MUSIK TRADISIONAL KELENTANGAN

SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI KABUPATEN


BANYUASIN III DESA TANJUNG BERINGIN

Cindi Afriyani
062040610483

Dosen Pembimbing II Dosen Pembimbing II

Dra. Esya Alhadi, S.E., M.M Dr. Heri Setiawan, S.E., M.AB., CPMA
NIP 196309191990032002 NIP 197602222002121001
Latar Belakang
 Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku, budaya, ras, agama dan
berbagai macam keindahan alam yang dapat dijumpai. “Indonesia memiliki kekayaan
sumber daya alam dan budaya yang dapat memberikan modal bagi sektor pariwisata”
(Fitriya, 2023). Berbagai objek wisata yang ada di Indonesia patut untuk dibanggakan dan
pada setiap daerah mempunyai ciri khas yang menarik wisatawan untuk mengunjungi
tempat tersebut.
 Alat musik Kelentangan berasal dari Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten Banyuasin III
Desa Tanjung Beringin yang ditemukan pada tahun 1960-an. Alat musik ini belum bisa di
dapatkan di pasaran umum karena warga desa Tanjung Beringin masih membuat untuk
keperluan tradisi mereka sendiri. Demikian pula generasi muda belum menggunakan alat
musik ini untuk lagu-lagu sekarang.
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
Apakah alat musik Kelentangan memiliki Untuk melestarikan budaya lokal dan
potensi untuk dijadikan sebagai daya tarik memperkenalkan alat musik Kelentangan agar
wisata budaya di Kabupaten Banyuasin III desa dapat diketahui oleh masyarakat luas.
Tanjung Beringin
Landasan Teori
1. Potensi 2. Alat musik tradisional
Kemampuan yang mempunyai berbagai kemungkinan atau Alat musik tradisional adalah musik yang hidup di
harapan untuk dikembangkan lebih lanjut, baik itu berupa masyarakat tertentu secara turun-temurun. Musik tradisional
kekuatan, daya, ataupun kesanggupan yang diperoleh yang terdapat pada masyarakat tertentu, sering kali
masyarakat secara langsung ataupun melalui proses yang digunakan dalam kaitannya dengan upacara adat atau situs
panjang. tertentu.

3. Wisata budaya 4. Daya tarik wisata


Wisata budaya adalah wisata yang mengacu pada suatu Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki
perjalanan yang dilakukan oleh individu atau kelompok keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
dengan tujuan untuk memahami dan mempelajari aspek- keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil
aspek budaya dari suatu daerah. Hal ini mencakup buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
eksplorasi tradisi, sejarah, seni, kuliner, dan gaya hidup kunjungan wisatawan.
masyarakat lokal.
Penelitian Terdahulu

Penulis Judul Penelitian

Selviyanti et al., (2020) Potensi Daya Tarik Wisata Batik Kujur di Kabupaten
Muara Enim
Nasri et al., (2023) Pengembangan Potensi Budaya Wayang Kulit
Sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Bonjeruk
Kabupaten Lombok Tengah

Fahmi et al., (2023) Analisis Potensi dan Pengembangan Kampung Sasak


Ende Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Desa
Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok
Tengah
Kerangka Berpikir
Kerangka Berpikir ini bertujuan
untuk membantu penulis dalam
membahas permasalahan yang
ada.
Metodologi Penelitian
Pendekatan Penelitian Informan Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Nama Jabatan
Sofran Nurozi Kepala Dinas Pariwisata
Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di kabupaten Imran Hadi Kepala Desa Tanjung Beringin
Banyuasin khususnya desa Tanjung
Beringin. Raden Gunawan Seniman dan Pelaku Budaya Kab.
Banyuasin
Jenis dan Sumber Data Kusmawati Affanu Pengurus Alat Musik Kelentangan
Penelitian ini menggunakan 2 sumber
data yaitu data sekunder dan primer.
Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
Teknik pengumpulan data ini Teknik Analisis Data pada penelitian
dilakukan dengan cara: wawancara, ini menggunakan analisis SWOT
kuisioner, dokumentasi, observasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai