Fistula Ani
Fistula Ani
Fistula Ani
Types of anal
fistulae
Complete internal
External (Intrasphincter
and transsphincteric)
Branching (Complex)
Horseshoe
2
Hukum Goodsall - Salmon
Muara eksterna di anterior garis imajiner fistel berjalan lurus
Muara eksterna di posterior garis imajiner fistel melengkung
menuju garis tengah posterior kanalis analis
Muara eksterna di anterior garis majiner dan lebih dari 3 cm dari
anus fistel akan melengkung ke posterior
Garis imajiner
3
DEFINISI
4. Sebagian besar fistula ani memerlukan operasi karena fistula ani jarang
sembuh spontan.
Setelah operasi risiko kekambuhan fistula termasuk cukup tinggi yaitu
sekitar 21% (satu dari lima pasien dengan fistula post operasi akan
mengalami kekambuhan).
KLASIFIKASI
Selain fistula simple, Parks membagi fistula ani menjadi 4
type:
1. Intersphinteric fistula
Berawal dalam ruang di antara muskulus sfingter
eksterna dan interna bermuara berdekatan dengan
lubang anus.
2. Transphinteric fistula
Berawal dalam ruang di antara muskulus sfingter
eksterna dan interna melewati muskulus sfingter
eksterna bermuara sepanjang satu atau dua inchi di luar
lubang anus membentuk huruf ‘U’ dalam tubuh, dengan
lubang eksternal berada di kedua belah lubang anus
(fistula horseshoe)
KLASIFIKASI
3. Suprasphinteric fistula
Berawal dari ruangan diantara m. sfingter
eksterna, dan interna membelah ke atas muskulus
pubrektalis turun di antara puborektal dan m.levator
ani muncul satu atau dua inchi di luar anus.
4. Ekstrasphinteric fistula
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium
- Sondase, metilen blue
- Fistulografi
- Anoskopi / proktoskopi, rektoskopi
13
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Fistulografi: Injeksi kontras melalui pembukaan
internal, diikuti dengan anteroposterior, lateral dan
gambaran X-ray oblik untuk melihat jalur fistula.
· Ultrasound endoanal / endorektal:
Menggunakan transduser 7 atau 10 MHz ke dalam
kanalis ani untuk membantu melihat differensiasi
muskulus intersfingter dari lesi transfingter. Transduser
water-filled ballon membantu evaluasi dinding rectal
dari beberapa ekstensi suprasfingter.
· MRI: MRI dipilih apabila ingin mengevaluasi
fistula kompleks, untuk memperbaiki rekurensi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Fistel proktitis:
Fistel proktitis dapat terjadi pada morbus Crohn, tbc,
amubiasis, infeksi jamur, dan divertikulitis. Kadang disebabkan
benda asing atau trauma.
• Sinus pilonidalis:
Terdapat di lipatan
sakrokoksigeal, berasal dari rambut
dorsal tulang koksigeus/ ujung os
sacrum.
Gesekan rambut, peradangan
dan infeksi akut sampai abses dan
terbentuk fistel setelah abses pecah.
PENATALAKSANAAN
Terapi Konservatif Medikamentosa
Pemberian
1. Analgetik
2. Antipiretik