Anda di halaman 1dari 20

COST UTILIZATION

ANALYSIS (CUA)
KELOMPOK 7 :
1. SALINA AURELIA
2. NOR SYIPA HAYATI
3. PUTRI AMELIA
4. AHMAD EDLIN
5. SEPTY SRI RAHAYU
SUB BAHASAN

1. DEFINISI COST-UTILITY ANALYSIS.

2. TUJUAN COST-UTILITY ANALYSIS.

3. KELEBIHAN & KEKURANGAN COST-UTILITY


ANALYSIS.

4. PENGGUNAAN COST-UTILITY ANALYSIS.

5. LANGKAH – LANGKAH DALAM MENGHITUNG


QALY.
DEFINISI COST-UTILITY ANALYSIS

COST-UTILITY ANALYSIS OUTCOME : KLINIK YANG KHUSUS


ADALAH TEKNIK EKONOMI YAITU QUALITY-ADJUSTED LIFE
UNTUK MENILAI EFISIENSI YEAR (QALY) PENGGABUNGAN
DARI INTERVENSI KUALITAS (MORBIDITAS) MAUPUN
PELAYANAN KESEHATAN. KUANTITAS (MORTALITAS) HIDUP.
TUJUAN COST-UTILITY ANALYSIS

TUJUAN DARI CUA ADALAH


UNTUK MEMPERKIRAKAN
PERBANDINGAN ANTARA SUATU
BIAYA INTERVENSI YANG
BERHUBUNGAN DENGAN
KESEHATAN DAN
MENGHASILKAN KEUNTUNGAN
DALAM HAL KUALITAS HIDUP
SELAMA SETAHUN OLEH PARA
PENERIMA MANFAAT
KESEHATAN.
PENTINGNYA CUA

PADA BEBERAPA KASUS :


1. SESEORANG YANG TERKENA PENYAKIT KANKER
LAMA HIDUP DAN KUALITAS HIDUPNYA
BERBEDA TEGANTUNG PADA PILIHAN
TERAPINYA.
2. KADANG SUATU TERAPI DAPAT
MEMPERPANJANG KUALITAS HIDUP TAPI
BERSIFAT TOKSIK.
3. MAKA PENGUKURAN CUA INI DIGUNAKAN :
UNTUK MENGUKUR DENGAN
MENGGABUNGKAN BAIK LAMA KEHIDUPAN
MAUPUN KUALITAS HIDUPNYA.
KELEBIHAN & KEKURANGAN CUA
Kelebihan :
Tipe outcome kesehatan yang berbeda dan penyakit dengan beberapa outcome
dapat dibandingkan dengan menggunakan satu unit pengukuran  QALY.

Kekurangan :
Kesulitan untuk menentukan utility atau QALY secara tepat.
1.Jika Health related quality of life (HRQoL) adalah outcome penting, contoh : membandingkan intervensi yang tidak berpengaruh
pada mortilitas, tetapi berpengaruh pada fungsi dan kenyaman pasien (terapi osteoarthritis).
2. Jika HRQoL adalah outcome penting, contoh : (terapi infark miokard akut)  outcome yang diukur tidak hanya keselamatan
jiwa, tetapi kualitas hidup yang terselamatkan.
3. Jika intervensi mempengaruhi baik mortilitas maupun morbiditas, misal : evaluasi terapi estrogen pada wanita post menopouse
yang dapat meningkatkan kualitas hidup,dapat menurunkan mortalitas yang disebabkan penyakit lain (misal penyakit Jantung),
tetapi dapat meningkatkan mortilitas dari penyakit lain (misalnya kanker).
4. Jika intervensi yang dibandingkan mempunyai outcome yang luas dan diperlukan satu unit outcome untuk dibandingkan.
5. Jika tujuannya adalah membandingkan intervensi yang dilakukan evaluasi terhadap biasa per QALY yang diperoleh

PENGGUNAAN CUA
LANGKAH – LANGKAH DALAM MENGHITUNG
QALY
1. DESKRIPSI MASING – MASING 3. MEMILIH SUBYEK YANG AKAN
PENYAKIT ATAU STATUS DITENTUKAN UTILITY.
KESEHATAN.

MENGALIKAN UTILITY DENGAN


2. MEMILIH METODE UNTUK 4. LAMA HIDUP UNTUK MASING –
MENENTUKAN UTILITY
MASING PILIHAN UNTUK
MENDAPATKAN NILAI QALY.
DESKRIPSI MASING – MASING PENYAKIT ATAU
STATUS KESEHATAN

Deskripsi harus menggambarkan pengaruh kesehatan yang diharapkan dari suatu


penyakit atau keadaan kesehatan dengan singkat. Meliputi nyeri, rasa tidak nyaman,
keterbatasan dalam beraktivitas, waktu yang digunakan untuk terapi, perubahan yang
mungkin pada persepsi kesehatan (cemas atau keprihatinan ) dan perubahan mental
Contoh (dialis ginjal di RS) : Anda selalu merasa lelah dan letih. Sebuah cateter dima-
sukkan dalam lengan atau kaki, yang membatasi gerak anda. Tidak ada rasa sangat
nyeri, tetapi keadaan yang tidak menyenangkan dan bersifat kronis. Beberapa orang
menjadi tertekan karena menyusahkan oranglain dan membatasi aktivitasnya dan be-
berapa merasa seperti hidupnya tergantung alat bantu.
MEMILIH METODE UNTUK MENENTUKAN
UTILITY
1. RATING SCALE (RS)

2. STANDART GAMBLE (SG)

3. TIME TRADEOFF (TTO)


1. RATING SCALE (RS)

Rating Scale terdiri dari garis dengan


skala seperti thermometer, dengan
kesehatan yang sempurna pada tempat
paling atas (100) dan kematian
dibawah (0) 
Visual Analog Scale (AVS).

Rating Scale (Rascati, 2009)


2. STANDART GAMBLE
(SG)
Pada metode ini setiap subyek ditawarkan dua alternatif :
a. Alternatif pertama adalah terapi dengan dua keluaran yang mungkin,
yaitu kembali ke kesehatan normal atau mati segera.
b. Alternatif kedua keluaran yang pasti dari keadaan kesehatan kronik
berdasarkan harapan hidup seseorang (probabilitas/p) dari kesehatan
normal atau kematian segera (1-p).

Contoh : Seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu transplantasi gin-


jal dengan probabilitas meninggal 20 % (kesempatan untuk kembali nor-
mal 80%, selama operasi (alternatif 1) atau dialisis selama sisa hidupnya
(alternatif 2).
Standart Gamble (Rascati, 2009)

SEHAT
Probabilitas p

Alternatif 1
Meninggal
Probabilitas 1-p

Alternatif 2 Disease state


3. TIME TRADEOFF (TTO)

Pada metode ini, subyek dihadapkan dua alternatif.


*Alternatif pertama adalah keadaan penyakit
dengan lama harapan hidup yang pasti (t) dan Contoh : Seseorang dengan harapan
kematian. hidup 50 tahun, dan alternatif kedua
*Alternatif kedua adalah menjadi sehat dengan menjadi sehat (bisa melihat) selama 25
waktu x, dimana waktunya lebih pendek dari pada tahun. Jika seseorang lebih memilih bisa
t. score utility melihat selama 25 tahun daripada buta
untuk keadaan kesehatan dihitung dengan selama 50 tahun, jumlah tahun (x)
membagi x dengan t. dimana seseoarang bisa melihat akan
menurun sampai orang tersebut tidak
memilih antara 2 alternatif. Jika
seseorang berharap bisa hidup 50 tahun,
maka titi perbedaan dari orang tersebut
adalah 40 tahun dapat meilhat vs 50
tahun menjadi buta, score utility = x/t =
40/50 atau 0,8
SISTEM KLASIFIKASI KASUS KESEHATAN
Tiga instrumen yang sering digunakan untuk
memilih subjek yang akan ditentukan utility :
1. QWB (QUALITY OF WELL-BEING
SCALE)
2. HUI (THE HEALHT UTILITIES INDEX)
3. THE EUROQOL GROUP’S Q-5D
QWB Meliputi gejala atau
masalah ditambah tiga
dimensi status kese-
hatan, yaitu mobilitas,
aktivitas fisik, dan aktiv-
itas sosial

HUI Terdiri dari 6 dimensi,


yaitu penglihatan, pen-
THE dengaran, bicara, ber-
Bagian 1:
EQ-5D Terdiri dari mobilitas, jalan, kecakapan, kog-
perawatan diri, aktivitas, nisi, nyeri dan ketidak
nyeri/ketidaknyamanan,
nyamanan, serta emosi
ansietas/depresi
Bagian 2:
Visual analog scale 20 cm
dengan endpoint status
kesehatan paling baik dan
status kesehatan paling
buruk
3. MENENTUKAN SUBJEK YANG AKAN DITETAPKAN

Pada 3 metode sistem klasifikasi kesehatan tersebut, istilah


subyek digunakan untuk menerangkan seseorang yang akan
diberikan pertanyaan untuk menentukan utility, atau score
preference.

Kelebihan nya : Bahwa pasien lebih memahami pengaruh


suatu penyakit lebih baik dibandingkan masyarakt umum.
Namun pasien dapat juga memberikan hasil bias jika pasien
tidak dapat menggambarkan utility. Misal : (anak’” atau
orang dgn dementia)
shg dapat digantikan oleh pelayanan kesehatan .
4. MENGALIKAN UTLITY DENGAN LAMA
KEHIDUPAN
Contoh
Perhitungan
QWB diberikan sebelum QALYPerbandingan uji klinik
diberikan terapi, setelah 6 dari obat baru (terapi)
bulan, dan 12 bulan terapi dengan farmakoterapi
standar (kontrol) untuk
Secara random, pasien dibagi
osteoarthritis berat
2 kelompok dan diberikan
terapi awal pada tingkat
status kesehatan yang sama Tujuan:
Mengukur status
Luas daerah antara dua kurva
yang menggambarkan terapi
kesehatan dengan QMB
awal-terapi 12 bulan (Quality Of Well-Being
menunjukkan tambahan Scale)
QALY dari obat baru
DAFTAR PUSTAKA
Boardman, A. A., Greenberg, D. H., Vining, A. R., and Weimer, D. L. Cost –Benefit Analysis: Concepts and
Practice . (3rd ed.) Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall, 2006.
Irianto, A.2011. Pendidikan Sebagai Investasi Dalam Pembangunan Suatu Bangsa. Jakarta : Kencana.

Fatah, N. 2012. Standart Pembiayaan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya


Hafidh, Aulia A. 2010. Cost Ultility Analysis. Modul Mata Kuliah Evaluasi Proyek. Fakultas Ilmu Sosial dan
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Marini, E & Thinni 2014, ‘Cost Benefit Analysis Mendirikan Laboratorium Klinik Sederhana Mandiri Dibanding
Kerjasama Operasional Laboratorium Luar di PLK-UA’, Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, vol.2, no.2, pp.
121-127, dilihat 27 Februari 2018, https:// journal.unair.ac.id

Nuryadi, Herawati, Y, T, & Triswardhani,R 2014, ‘Cost Benefit Analysis Antara Pembelian Alat CT-Scan
Dengan Alat Laser Dioda Photocoagulator RSD Balung Jember’, Jurnal IKESMA, Vol.10, no.1, pp. 49-57, dilihat
27 Februari 2018, http://journal.unec.ac.id

Probandari, Ari. 2007. Cost Effectivess Analysis dalam penentuan Kebijakan Kesehatan: Sekedar Konsep Atau
Aplikatif.Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan (10): 104-107

Schniederjans, Marc J., Hamaker, Jamie L. Schniederjans, Ashlyn M., (2004). Information Technology Investment,
Decision–Making Methodology.World Scientific, NJ.

Watkins, T. 2012. An Introduction to Cost Ultility Analysis. [Online] Available at


http://www.sjsu.edu/faculty/watkins/cba.htm, dilihat 27 Februari 2018.
THANKS

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai