Anda di halaman 1dari 10

Fluconazole-Warfarin Interaction:

A Case report with deadly


consequences
Dosen pengampu: apt. Lia Mardiana, M. Farm

Kelompok 1
Banjarbaru Banjarmasin
Nafisah Sofia A. 2111010051 Erna 21110100
Mursidatul Jennah 2111010071 Norjanah 21110100
Ainur Ridha 2111010059 Ananda Fadila 21110100
Nurizka Azkya 21110100 Noor Khalida 21110100
Rajmi Septia 21110100 Muhammad Yuspi 21110100
Ratu Adelya 21110100 Fatimatuzzahra 21110100
Case details
Pria berusia 80 tahun (BMI 31,6) dirujuk ke ahli bedah mulut karena nyeri gigi premolar bawah, dan jaringan
hiperplastik di daerah first molar dan second molar yang tidak memungkinkan gigi tiruan sebagainnya
terpasang.
Pasien mengkonsumsi:
• Warfarin 5 mg 1 x 1 (fibrilasi atrium)
• Simvastatin 20 mg
• Gemfibrozil 600 mg 2 x 1 (hiperkolesteremia)
• Issorbide mononitrate 60 mg dan sublingual nitrogliserin (angina)
• Asam asetilsalisilat 81 mg (cardioptrotection)
• Meclizine 25 mg (vertigo)
• Lorazepam (kecemasan)

Dua hari sebelum janji bedah mulut, INR pasien adalah 2,4 (patien’s cardiologist). Dokter bedah mulut dan
asisten bedahnya diberikan daftar obat lengkap oleh pasien.

Gigi premolar bawah diekstraksi dengan lancar dan sejumlah kecil jaringan hiperplastik di daerah molar
rahang atas diangkat dengan anestesi lokal.
Pasien kemudian diresepkan:
• Asetaminofen 300 mg
• Kodein 30 mg (mengendalikan nyeri pasca operasi)
• Flukonazol 200 mg selama 14 hari (mengatasi yang tampaknya merupakan infeksi umum Candida albicans
(hiperplasia papiler) pada jaringan palatal di bawah gigi tiruan)
Case details
 Pasien mendapatkan resep flukonazol oleh “chain pharmacy” yang saat ini tidak mengisi warfarin dan resep
asupan kronis lainnya. Pada hari ketika resep flukonazol diisi, apotek mengirimkan mail terkait peringatan
interaksi obat flukonazol & simvastatin kepada primary care family physician

 Namun tidak adanya feedback sampai hari ke-9 pasien mengkonsumsi flukonazol

 Dua hari setelah pasien menghentikan penggunaan flukonazol, pasien dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan
setengah sadar (GCS=11) dan tidak merespons pertanyaan verbal oleh dokter UGD.

 CAT Scan→ perdarahan lobul frontal kanan yang signifikan (INR pasien = 9,6)

 Pasien diberikan: Vit. K 10 mg (IM) bersama dengan 6 unit plasma beku segar & 6 unit trombosit → operasi
(emergency craniotomy)

 Pasien dirawat selama 4 bulan (3 bulan pertama tampak membaik), namun kemudian memburuk dan menjadi
setengah sadar hingga tidak sadarkan diri dan kemudian meninggal di rumah sakit
↑TD (160/120) ketika diperiksa ahli bedah mulut dan
tidak diobati

Menambah keparahan interaksi
Interaksi warfarin + flukonazol

02
Interaksi obat yang merugikan
antara flukonazol-warfarin

Perdarahan serius 01
Kombinasi terapi antiplatelet (asam
asetilsalisilat 81 mg), terapi antikoagulan
(warfarin) dan hipertensi tanpa adanya
Warfarin dengan isomer S (lebih
kuat dibandingkan isomer R)
03 peningkatan kadar warfarin
↓ ↓
Metabolisme utama = CYP2C9 Meningkatkan risiko stroke hemoragik
Mekanisme dan jenis interaksi antara warfarin dan flukonazol
Jenis interaksi
Farmakokinetik → pengurangan
metabolisme warfarin

Mekanisme
Meningkatkan konsentrasi plasma dan
efek hipoprotombinemik

Mekanisme:
Penghambatan flukonazol terhadap
sitokrom CYP2C9 (S-warfarin)

Penghambatan flukonazol terhadap
sitokrom CYP3A4 (R-warfarin)
KESIMPULAN
Jalur metabolisme Kombinasi warfarin &
FLUKONAZOL! flukonazol
utama warfarin
CYP P450 2C9 Penghambat kuat enzim Pemanjangan Prothrombin
CYP P450 2C9 Time (PT)

Peningkatan INR
INR pasien 9,6

Sistem tubuh
Perdarahan intrakranial yang
↓ dipengaruhi
Stroke hemoragik

Perdarahan jaringan otak
!!!
Pentingnya komunikasi interdisipliner antara berbagai penyedia
layanan Kesehatan, terutama ketika meresepkan obat yang
berbeda untuk pasien yang sama.
Dalam kasus ini, dokter bedah mulut tidak pernah
mendiskusikan resep flukonazolnya dengan dokter jantung
pasien
DAFTAR PUSTAKA

Cheng, S., Flora, D. R., Rettie, A. E., Brundage, R. C., & Tracy, T. S. (2022).
Pharmacokinetic Modeling of Warfarin ІI–Model-Based Analysis of Warfarin
Metabolites after Warfarin Administered Either Alone or Together with Fluconazole or
Rifampin. Drug Metabolism and Disposition, 50(9), 1302-1311.
Hersh, E. V., Saraghi, M., Lowstetter, J., Moore, P. A., & Aminoshariae, A. (2017).
Fluconazole-Warfarin Interaction: A case report with deadly
consequences. Australasian Medical Journal (Online), 10(6), 544.

Reynolds, K. K., Valdes Jr, R., Hartung, B. R., & Linder, M. W. (2021). Individualizing
warfarin therapy.

Wang, M., Zeraatkar, D., Obeda, M., Lee, M., Garcia, C., Nguyen, L., ... & Holbrook, A.
(2021). Drug–drug interactions with warfarin: A systematic review and
meta‐analysis. British journal of clinical pharmacology, 87(11), 4051-4100.
THANK YOU


Anda mungkin juga menyukai