Anda di halaman 1dari 25

Sejarah dan organisasi

keluarga berencana
Indonesia

Farihah Indriani
 Dasar pembentukan Organisasi KB
Plato (437-347) menyarankan agar pranata
sosial dan pemerintahan sebaiknya
direncakan dg pertumbuhan penduduk yg
stabil shg trj keseimbangan antara jumlah
penduduk dan pertumbuhan ekonomi
Population Conference (1984) di mexiko
menekankan arti pentingnya hubungan
antara tingginya fertilitas dan interval yg
pendek trhdp kesehatan dan kehidupan ibu
dan perinatal
 Perkembangan laju peningkatan
pertumbuhan di indonesia sangat
menghawatirkan .tanpa usaha pencegahan
laju penduduk akan smkn bertambah. Tanpa
gerakan KB maka manusia akan terjebak
kemiskinan, kebodohan yg mrp malapetaka.
Dengan adanya kejadian tersebut kmdn bbrp
tokoh mendirikan gerakan KB. Sejak itu
terjadilah perkumpulan2 KB diseluruh
indonesia termasuk di indonesia , indonesia
mendirikan PKBI ( Perkumpulan keluarga
Berencana Indonesia).
Peristiwa bersejarah dalam
perkembanganKB di Indonesia
 Pada bulan januari 1967 diadakan simposium
kontrasepsi di Bandung diikuti masy.luas dan
media massa
 Pada bulan februari 1967 diadakan kongres

PKBIpertama yg mengharapkan agar KB sgb


program pemerintah segara dilaksanakan
 Pada bulan April 1967 Gubernut DKI Jakarta

Ali sadikan mengaggap bahwa sdh waktunya


keg.KB dilancarkan scr resmi di Jakarta dg
menyelengarakan proyek KB DKI Jakarta Raya
 Tanggal 16 Agustus 1967 gerakan KB di
indonesia memasuki era peralihan pidato
pemimpin negara. Selama orde lama
dilakukan scar diam krna kepala negara anti
trh KB maka pd orde baru gerakan KB baru
diakui dan dimasukan pd program
pemerintah
 Bulan oktober 1968 berdiri Lembaga Keluarga

Berencana Nasional (LKBN) yg sifatnya


semipemerintah yg dalam tugasnya diawasi
dan dibimbing oleh mentri Negara
Kesejahteraan Rakyat
 Peristiwa bersejarah di dlm perkembanagn di
Negara Indonesia adl masuknya program
keluarga Berencana itu kedalam repelita I
adanay KUHP pasa 283 yg melarang
menyebarluaskan gagasan KB shg pelayanan
msh dilakukan terbatas
Tahap- tahap program KB Nasional
a. Tahap 1970 – 1980 dikenal dg management for
the people
b. Tahap 1989- 1990 terjadi perubahan pola
menjadi management with the people
c. Tahun 1985 – 1988 pemerintah menetapkan
program KB lingkaran biru
d. Tahun 1988 terjadi perkembanagn kebijakan
pemerintah menerapkan program KB lingkaran
emas
e. Tahun 1990 terjadi peningkatan kesejahteraan
keluarga melalui peningkatan pendapatan
keluarga (income generating)
 Pada tanggal 29 Juni 1994 Presiden soeharto
di sidoarjo melaksanakan plesterisasi /
lantainisasi rumah- rumah secara gotong
royong di seluaruh indonesia untuk keluarga
pra sejahtera
Faktor- faktor yg mempengaruhi KB
di Indonesia
1. Faktor ekonomi
2. Faktor budaya
3. Faktor pendidikan
4. Fktor Agama
5. Status wanita
1. Organisasi non pemerintah yaitu PKBI
(Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia)
Pada tahun 1953 sekelompok masy. Yg
terdiri dr berbagai golongan khssnya dr
kalangan kesehatan memulai prakasa
kegiatan KB. Kegiatan kelompok ini
berkembang hingga berdirilah perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
pada th 1957 tepatnya tgl 23 Desember
1957 dg Dr. R. Soeharto sbg Ketua PKBI adl
pelopor pergerakan kelaurga berencana yg
membantu masy. Yg memerlukan bantuan
scr sukarela
 Tujuan PKBI adl memperjuangkan
terwujudnya keluarga sejahtera melalui 3
macam usaha yaitu :
1. Mengatur kehamilan
2. Mengobati kemandulan
3. Memberi nasihat perkawinan
 Pd tahun 1970 LKBN dibubarkan oleh

pemerintah dan kmdn dibentuk Badan


Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN)
2. Organisasi pemerintah yaitu BKKBN ( Badan
Koordinasi Kelarga Berencana Nasional)
Keputusan presiden RI nomor 8 tahun 1970
ttg BKKBN yaitu Depkes sbg unit pelaksana
program KB. BKKBN yaitu badan resmi
pemerintah yg bertanggung jawab penuh
mengenai pelaksanaan program KB di
indonesia. Keuntungan dari BKKBN adl:
a. Memungkinkan program2 melepaskan diri
pendekatan klinis yg jangkauannya terbatas
b. Memungkinkan besarnya peranan pakar2
non medis dlm mensukseskan program KB
di Indonesia melalui pendekatan ke masy.
 Fungsi BKKBN adl pengkoordinasi, perencana,
perumus kebijaksanaan, pengawas
pelaksanaan dan evaluasi
 Selanjutnya BKKBN mengembangkan lagi

kegiatannya mjdi Program Nasional


Kependudukan dan KB (KKB) yg pada waktu
ini mpnyai 2 tujuan antara lain:
1. Tujuan demografis
2. Tujuan normatif
Visi dan Misi BKKBN
 Visi tahun 2001
Membangun keluarga berkualitas pada tahun 2010
 Misi

a. Memberdayakan masy.
b. Menggalang kemitraan dlm upaya
meningkatkan kesejahteraan, kemandirian dan
ketahanan keluarga
c. Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan
kespro
d. Meningkatkan upaya pemberdayaan wanita dlm
mewujudkan kesetaraan gender melalui
program KB
e. Mempersiapakan SDM berkualitas sejak
pembuahaan
f. Menyediaakan data dan informasi dalm skla
mikro
Tujuan
Memberikan konstribusi, terciptanya penduduk
yg berkualitas, SDM yg bermutu dan
meningkatnya kesejahteraan keluarga
 Sasaran
a. Sasaran penggarapan program
b. Pada keluarga, kelompok dan institusi
masy.pedesaan
c. Sasaran pencapain program
d. Memberikan pelayanan pd psesrta KB baru
dan KB aktif
e. Meningkatkan pembinaan ketahanan
keluarga melalui peningkatan kualitas dan
kuantitas
f. Meningkatkan jumlah kelompok UPPKS
Fungsi organisasi KB Di Indonesia
1. BKKBN Pusat
Melalui Kepres no.38 tahun 1978 ttg tugas
pokok BKKBN. BKKBN pusat berfungsi untuk
mempersiapkan kebijakan umum dan
mengkoordinasi pelaksanaan program KB
Nasional dan kependudukan yg
mendukungnya baik ditingkat pusat pusat
maupun daerah serta mengkoordinasi
penyelengaraan dilapangan
2. BKKBN prop/kab/kota
Melalui surat keputussan kep. BKKBN
propinsidan perwakilan BKKBN
kabupten/kota, BKKBN
propinsi/kabupatn/kota berfungsi utk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi
BKKBN di propinsi dan kabupaten/kota:
a. Mengkoordinir penyelengaraan KB TK
Kabupaten, kota
b. Mengadakan rapat koordinasi melibatkan
pihak2 terkait
c. Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan
program KB
d. Menyusun pelaporan pelaksanaan keg.kpd
pengelola program KB ke TK propinsi/pusat
3. BKKBN Tingkat Kecamatan
e. Mengkoordinir penyelengaraan KB TK
kecamatan
f. Mengadakan rapat koordinasi melibatkan
pihak2 terkait
g. Mengadakan evaluasi pelaksanaan program
KB berdasar laporan dan cakupan wilayah
d. Pelaporan kegiatan program KB ke TK
kabupaten/kota
4. BKKBN tingakt Desa (PPKBD/sub PPKBD)
a. Memberi pelayanan kontrasepsi sederhana dan
pil KB ulangan peserta KB
b. Membina kelestarian KB

c. Memberi nasehat2 utk peserta KB akibat efek


samping
d. Pencatatan dan pelaporan

e. Memotivasi calon peserta KB baru


f. Membantu PLKB di daerahnya
g. Membantu penanggulangan isu-isu yg
merugikan gerakan KB
h. Menerima, menyimpan dan menyalurkan alat
kontrasepsi sederhana
5. Tingkat Pos pelayanan terpadu
(posyandu/pos kesehatanterpadu)
a. Membantu petugas KB dalm pendataan
peserta KB
b. Membina melastarikam peserta KB dan
penanggulanan isu2 yg erugikan KB
c. Melayani kontrasepsi sederhana dan pil
ulangan
d. Pelayan rujukan
e. Pencatatan dan pelaporan
f. Membantu keg.intergasi dg keg. KIA,
imunisasi, kesling, gizi
6. Kelompok kelompok akseptor
a. Memberikan pelayanan KIE
b. Memberikan alkon sederhana, pil ulangan
c. Memotivasi dan penanggulanagn isu2
akibat pemakaian alkon
d. Melakukan pencacatan
e. Mengupayakan kemandirian berKB bg
anggota
f. Merujuk anggota yg mengalami komplikasi
7. Peserta KB
a. Menerima jasa pelayanan KB
b. Meningkatkan kemandirian berKB
BKKBN pusat

BKKBN Propinsi

Struktur Organisasi KB
BKKBN Kab/kota di Indonesia

Koord pelak KB Kec.

Koor pelak KB desa

Koor pelak KB RW

Koor pelak KB RT

Koor pelak KB dawis

Aks
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai