Anda di halaman 1dari 11

CALON GURU TRANSFORMATIF (CGT)

KAB. CIAMIS TAHUN 2022


PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL
(PSE)

KELOMPOK 2
ASEP LELY SUHERMAN, S. Pd
SUKAESIH, S. Pd., M. Pd.
DINI INDRIYANI, S. Pd.

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan


secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini
memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan
menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai
aspek sosial dan emosional
Pembelajaran Sosial dan Emosional
bertujuan

1. memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk


mengelola emosi (kesadaran diri)
2. menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)
3. merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran
sosial)
4. membangun dan mempertahankan hubungan yang positif
(keterampilan membangun relasi)
5. membuat keputusan yang bertanggung jawab (pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab)
Pentingnya Pembelajaran Sosial dan
Emosional di sekolah

• Agar peserta didik mampu mencapai kebahagiaan dan keberhasilan dalam


hidup dengan keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial
emosional
• Agar peserta didik tidak hanya menjadi individu yang cerdas secara akademik
akan tetapi juga yang pandai dalam mengenali dan mengelola emosi, pandai
dalam membangun hubungan sosial, dan cerdas dalam mengambil
keputusan.
• Agar peserta didik berada dalam kondisi kesejahteraan psikologis (well being)
sehingga proses belajar yang dialami di sekolah menjadi sebuah proses
konstruktif dan menyenangkan .
Penerapan Konsep Pembelajaran Sosial dan
Emosional
Kerangka Kerja CASEL

Mengembangkan 5 (lima) kompetensi sosial dan emosional, yaitu :


1. Kesadaran diri
2. Manajemen diri
3. Kesadaran sosial
4. Keterampilan berelasi
5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
Kesadaran Penuh (Mindfulness)
Konsep kesadaran penuh (Mindfulness) sebagai dasar
pengembangan 5 (lima) kompetensi sosial dan emosional (KSE)
Untuk mencapai pemahaman kesadaran diri dan mampu mengenali emosi dapat
mencoba mempraktekkan kesadaran penuh (mindfulness) dengan teknik STOP,
yaitu :
S, berarti stop atau berhenti dari kegiatan apapun yang sedang dilakukan.
T, berarti Take a breath, yaitu tarik nafas dalam, sadari saat nafas masuk, sadari
nafas keluar, rasakan udara segar yang masuk melalui hidung, rasakan udara
hangat yang keluar dari lubang hidung, lakukan 2 – 3 kali, nafas masuk nafas
keluar
O, berarti Observe atau amati, yaitu amati apa yang dirasakan pada tubuh, amati
perut yang mengembang sebelum membuang nafas, amati perut yang
mengempes saat membuang nafas, amati bagian-bagian tubuh lainnya dalam
posisi semua anggota tubuh dalam keadaan rileks
P, (Proceed) yang artinya selesai dan lanjutkan
Indikator Penerapan Pembelajaran Sosial dan
Emosional
3 Indikator Penerapan Pembelajaran Sosial dan Emosional

1.Kelas
2.Sekolah
3.Keluarga dan Komunitas
Implementasi PSE Berbasis Kesadaran
Penuh (Mindfulness)

Dapat dilakukan melalui :

1. Pengajaran eksplisit
2. Integrasi dalam praktek mengajar dan kurikulum akademik
3. Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah
4. Penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah
Contoh PSE di
Sekolah

• Kesepakatan Kelas (tanggung jawab)


• Ice Breacking
(siswa focus dan nyaman dalam belajar)
• Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun
kepada Siswa (Menjalid Relasi)
• Gotong Royong Kebersihan Kelas (Kesadaran
Diri, Tanggung jawab)
Kesimpulan

Penerapan pembelajaran sosial dan emosional tidak hanya mencakup ruang


lingkup kelas dan sekolah, tapi juga melibatkan keluarga dan komunitas.
Hal ini sejalan dengan prinsip pendidikan Tri Sentra (Tiga Pusat Pendidikan)
salah satu gagasan Ki Hajar Dewantara yang menerangkan bahwa pendidikan
berlangsung di tiga lingkungan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai