Anda di halaman 1dari 37

Koneksi Antar

Materi Modul 2.2


Pembelajaran Sosial dan Emosional
(PSE)
Dwi Khusdianto, S. Pd. Kor.
CGP angkatan 7
SDN Kaliurang Kab. Magelang
Refleksi Pengetahuan sebelum, selama, dan
sesudah mempelajari modul ini

Pertanyaan pemantik pembelajaran 6

1. Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan,


keterampilan, sikap sebagai pemimpin
pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran
sosial dan emosional!
Refleksi Pengetahuan sebelum, selama, dan
sesudah mempelajari modul ini

Pertanyaan pemantik pembelajaran 6

1. Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, 2. Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional
keterampilan, sikap sebagai pemimpin yang telah anda pelajari dengan modul-modul
pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sebelumnya?
sosial dan emosional!

Pembelajaran Sosial Emosianal


Pembelajaran Sosial Emosianal merupakan pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menetapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap positif .
Pembelajaran Sosial Emosianal
Pembelajaran Sosial Emosianal merupakan pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menetapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap positif .
Tujuan pembelajaran Sosial dan Emosional, agar menumbuhkan 5 Kompetensi Sosial dan
Emosiaonal:
1. Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri).
2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaandiri).
3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial).
4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab)
Pembelajaran Sosial Emosianal
Pembelajaran Sosial Emosianal merupakan pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah yang memungkinkan anak dan pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menetapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap positif .
Tujuan pembelajaran Sosial dan Emosional, agar menumbuhkan 5 Kompetensi Sosial dan
Emosiaonal:
1. Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri).
2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaandiri).
3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial).
4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)
5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab)
Sehingga akan membentuk murid yang berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli,
responsif, proaktif, mendorong anak untuk memiliki rasa ingin tahu tentang ilmu
pengetahuan, sosial, budaya, dan humaniora
1. Kesadaran diri
kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri
sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam
berbagai situasi dan konteks kehidupan.
1. Kesadaran diri
kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri
sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam
berbagai situasi dan konteks kehidupan.

Dapat menggabungkan identitas pribadi dan identitas sosial


Mengidentifikasi kekuatan/aset diri dan budaya
Mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri
Menunjukkan integritas dan kejujuran
Dapat menghubungkan perasaan, pikiran, dan nilai-nilai
Menguji dan mempertimbangkan prasangka dan bias
Memupuk efikasi diri
Memiliki pola pikir bertumbuh
Mengembangkan minat dan menetapkan arah tujuan hidup
2. Manajemen diri
kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara
efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan
aspirasi
2. Manajemen diri
kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara
efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan
aspirasi

Mengelola emosi diri


Mengidentifikasi dan menggunakan strategi-strategi pengelolaan stres
Menunjukkan disiplin dan motivasi diri
Merancang tujuan pribadi dan bersama
Menggunakan keterampilan merancang dan mengorganisir
Memperlihatkan keberanian untuk mengambil inisiatif
Mendemonstrasikan kendali diri dan dalam kelompok
3. Kesadaran Sosial
kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat
berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari
latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda
3. Kesadaran Sosial
kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat
berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari
latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda

Mempertimbangkan pandangan/pemikiran orang lain


Mengakui kemampuan/kekuatan orang lain
Mendemonstrasikan empati dan rasa welas kasih
Menunjukkan keprihatinan atas perasaan orang lain
Memahami dan mengekspresikan rasa syukur
Mengidentifikasi ragam norma sosial, termasuk dengan
norma-norma yang menunjukkan ketidakadilan
4. Keterampilan berelasi
kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-
hubungan yang sehat dan suportif.
4. Keterampilan berelasi
kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-
hubungan yang sehat dan suportif.

Berkomunikasi dengan efektif


Mengembangkan relasi/hubungan positif
Memperlihatkan kompetensi kebudayaan
Mempraktikkan kerjasama tim dan pemecahan masalah
secara kolaboratif
Dapat melawan tekanan sosial yang negatif
Menunjukkan sikap kepemimpinan dalam kelompok
Mencari dan menawarkan bantuan apabila membutuhkan
Turut membela hak-hak orang laink dengan norma-
norma yang menunjukkan ketidakadilan
5. Pengambilan Keputasan
yang bertanggungjawab
kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian,
kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk
mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk
kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok
5. Pengambilan Keputasan
yang bertanggungjawab
kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian,
kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk
mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk
kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok

Menunjukkan rasa ingin tahu dan keterbukaan pikiran


Mengidentifikasi/mengenal solusi dari masalah pribadi dan sosial
Belajar membuat keputusan beralasan/masuk diakal, setelah menganalisis informasi,
data, dan fakta
Mengantisipasi dan mengevaluasi konsekuensi-konsekuensi dari tindakannya
Menyadari bahwa keterampilan berpikir kritis sangat berguna baik di dalam maupun
di luar lingkungan sekolah
Merefleksikan peran seseorang dalam memperkenalkan kesejahteraan psikologis
(well-being) diri sendiri, keluarga, dan komunitas
Mengevaluasi dampak/pengaruh dari seseorang, hubungan interpersonal, komunitas,
dan kelembagaan
Kesejahteraan psikologis
WELL-BEING

Sebuah kondisi individu yang memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang
lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi
kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki
tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha
mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.
Mindfulness

Kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan


perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi
rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan. Disiebut juga
dengan kesadaran penuh.
Cara melatih Mindfulness/ Kesadaran Penuh dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik STOP

STOP
Cara melatih Mindfulness/ Kesadaran Penuh dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik STOP

STOP
S
Stop
Berhenti sejenak
Cara melatih Mindfulness/ Kesadaran Penuh dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik STOP

STOP
S T
Stop Take a breath
Berhenti sejenak Ambil nafas dalam
Cara melatih Mindfulness/ Kesadaran Penuh dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik STOP

STOP
S T O
Stop Take a breath Observe
Berhenti sejenak Ambil nafas dalam Amati sensasi
pada tubuh, perasaan,
pikiran dan lingkungan
Cara melatih Mindfulness/ Kesadaran Penuh dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik STOP

STOP
S T O P
Stop Take a breath Observe Proceed
Berhenti sejenak Ambil nafas dalam Amati sensasi Berhenti sejenak
pada tubuh, perasaan,
pikiran dan lingkungan
Penerapan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh secara
terhubung, terkoordinasi, aktif, fokus, dan eksplisit, dapat mendukung terwujudnya well-
being ekosistem sekolah.
1. Pembalajaran
Eksplisit

Implementasi 2. Terintegrasi dalam


pembelajaran dan kurikulum
Kompetensi Sosial akademik

dan Emosional
3. Penciptaan Iklim kelas
dan buadaya sekolah

4. Penguatan Kompetensi
sosial dan emosional
Pendidik dan Tenaga kelpendidikan
Modul 1.1 Filosofi KHD

Modul 1.4
Modul 1.2 Nilai dan Budaya Positif
Peran Guru Penggerak
Koneksi Antar
Berpihak 2.1 Pembelajaran
Materi Kepada Murid Berdiferensiasi

Modul 1.3 Visi Guru


Penggerak 2.2 Pembelajaran
Sosial dan Emosional
Modul 1.1 Filosofi KHD

Modul 1.4
Modul 1.2 Nilai dan Budaya Positif
Peran Guru Penggerak
Koneksi Antar
Berpihak 2.1 Pembelajaran
Materi Kepada Murid Berdiferensiasi

Modul 1.3 Visi Guru


Penggerak 2.2 Pembelajaran
Sosial dan Emosional

Dari semua materi yang telah dipelajari sebelumya dan meteri yang Pembelajaran
Sosial dan Emosional pada modul ini menguatkan bahwa pembelajaran harus
berpihak kepada murid sehinga terwujud profil pelajar pancasila.
keterkaitan Modul 1.1 dengan Modul 2.1

Menurut KHD mendidik adalah menuntun tumbuh kembang anak


sesuai dengan kekuatan krodat alam dan zaman, serta pendidikan
harus berpusat pada murid.
Hal ini sesuai dengan pembelajaran sosial dan emosional dimana
anak akan mampu mengenali dan mengelola dirinya sehingga anak
dapat mencapai kebahagian yang setinggi-tingginya sehingga
pembelajaran berpusat kepada murid.
keterkaitan Modul 1.2 dengan Modul 2.2

Dengan memiliki dan menerapkan nilai dan peran guru penggerak


seorang guru mampu mengimplementasikan pembelajaran sosial dan
emosional. Peran guru sebagai pemimpin pembelajaran setelah
mempelajari PSE mampu mengembangkan kompetensi sosial dan
emosional, budaya, mampu berkolaborasi, membangun hubungan
saling percaya, dan memilhara komunitas yang erat
sehingga mewujudkan wellbeing dan ekosistem sekolah yang nyaman,
aman dan berpusat kepada murid.
keterkaitan Modul 1.3 dengan Modul 2.2

Pelaksanaan visi guru penggerak dengan pendekatan BAGJA mampu


menggali nilai-nilai positif pada murid dan dengan pembelajaran
sosial dan emosional akan terwujud pembelajaran yang berpihak
kepada murid dan mampu memberi penguatan profil pelajar pancasila
pada diri murid.
keterkaitan Modul 1.4 dengan Modul 2.2

Dengan pendekatan pembelajaran sosial dan emosional kepada murid


secara berkesinambungan dan terus-menerus maka murid mampu
menyadari dan mengontrol emosi maupun potensi diri mereka
sehingga mendukung terwujudnya sebuah budaya positif di sekolah.
Jika sebuah budaya positif sudah terbentuk di sekolah atau di kelas
maka pembelajaran dapat berpihak kepada murid dan mampu
memberi penguatan profil pelajar pancasila pada diri murid.
keterkaitan Modul 2.1 dengan Modul 2.2

Integrasi pembelajaran sosial emosional dengan kesadaran penuh


mendukung terlaksananya pembelajaran berdiferensiasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan murid sesuai dengan kesiapan belajar, minat
dan profilnya, sehingga akan terwujud kemerdekaan belajar dan lebih
berpihak kepada murid serta mewujudkan tercapainya profil pelajar
pancasila pada diri murid.
Refleksi Pengetahuan sebelum, selama, dan
sesudah mempelajari modul ini
Sesi pembelajaran ke-7
1. Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa pembelajaran hanya untuk menberikan
pemahaman pengetahuan/keterampilan sesuai materi dan tujuan pembelajaran saja sehingga
pembelajaran yang saya lakukan mengutamakan penyelesaain materi untuk mencapai tujuan
pembelajaran tanpa memperhatikan kondisi sosial dan emosional murid.
Setelah mempelajari modul ini, untuk mencapai tujuan pembelajaran sangat penting
memperhatikan kondisi sosial dan emosional murid untuk dapat memberikan penguatan
kepada murid agar mampu menyadari dan mengontrol emosi maupun potensi diri mereka
sehingga murid-murid mampu
Refleksi Pengetahuan sebelum, selama, dan
sesudah mempelajari modul ini
Sesi pembelajaran ke-7
2. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi
seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan
psikologis (well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
1. Pengintegrasian 5 kompetensi PSE dalam pembelajaran di kelas.
2. Penerapan mindfullnes dalam kegiatan pemblajaran di kelas/ sekolah dalam rangka penguatan
KSE .
3. Pembentukan lingkuan belajar yang positif dalam rangka mewujudkan Well-being atau
kesejahteraan psikologis.
Refleksi Pengetahuan sebelum, selama, dan
sesudah mempelajari modul ini
Sesi pembelajaran ke-7
3. Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
bagi murid-murid:
a. Dalam implementasi pembelajaran PSE dengan mengawai pembelajaran dengan pembukaan yang
hangat (memberikan kesempatan kapada murid untuk berbicara, mengdengarkan aktif, interaksi,
rasa memiliki).
b. Melaksanakan pembelajaran dengan kegiatan inti yang melibatkan . (diskusi akademik,
pembelajaran kooperatif, projek based learning, refleksi dan penilaian diri).
c. Menutup pembelajaran dengan optimis (mengajak murid untuk refleksi, apresiasi untuk
memperkuat pembeljaran).
Refleksi Pengetahuan sebelum, selama, dan
sesudah mempelajari modul ini
Sesi pembelajaran ke-7
3. Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
bagi rekan sejawat:
Memberikan penguatan KSE kepada rekan sejawat melalui kegiatan :
a. memodelkan (menjadi teladan): Mendukung pendidik dan tenaga kependidikan dalam memodelkan
kompetensi dan pola pikir di seluruh komunitas sekolah dengan murid, keluarga murid, mitra
komunitas, dan satu sama lain.
b. Belajar: pendidik dan tenaga kependidikan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional
pribadi dan mengembangkan kapasitas untuk mengimplementasikan kompetensi sosial dan
emosional.
c. Berkolaborasi: menciptakan struktur berbentuk komunitas pembelajaran profesional atau
pendampingan sejawat bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk berkolaborasi tentang cara
mengasah strategi untuk mempromosikan KSE di seluruh sekolah.
T E R I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai