n s k st
m o ua
D e l
Pembelajaran Sosial
dan Emosional Modul 2.2
Hera Sinha, S.Pd
CGP angkatan 9
SD Negeri Tualang Teungoh
Kota Langsa
Pembelajaran Pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh seluruh komunitas
sekolah. Proses kolaborasi ini
Emosional
dan sikap positif mengenai aspek sosia dan
emosional.
Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional
Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri)
Menetapkan dan mencapai tuivan positif (pengelolaan diri)
Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran
sosial)
Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan
berelasi)
Membuat keputusan yang bertanggung jawab (pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab
KERANGKA KOMPETENSI SOSIAL DAN EMOSIONAL (CASEL)
Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan
KESADARAN
bagaimana pengaruhnya pada perilaku dir dalam berbagal situasi dan konteks
DIRI
kehidupan.
MANAJEMEN kemampuan untuk mengelola emosi. Pikiran dan perilaku diri secara efektif dalam
DIRI berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi.
Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang
KESADARAN
lair termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang
SOSIAL
berbeda-beda.
Koneksi 3
Antar Materi
Pemikiran reflektif
terkait pengalaman
belajar Analisis untuk
implementasi dalam
Keterkaitan konteks CGP
Materi
Baca Selanjutnya
hera Sinha, S.pd
CGP Angkatan 9
SD Negeri Tualang Teungoh
Bagaimana peran Anda sebagai
seorang coach di sekolah dan
keterkaitannya dengan materi
sebelumnya di paket modul 2
yaitu pembelajaran
berdiferensiasi dan
pembelajaran sosial dan emosi?
Peran saya
sebagai coach
di sekolah
Baca Selanjutnya
Refleksi
Pengalaman Belajar
MODUL 2.3
setelah mempelajari modul ini saya memahami bahwa ..
Saya, sebagai guru penggerak, haruslah mampu menjalankan salah satu peran
guru penggerak yakni menjadi coach bagi guru lain, agar mampu menunton rekan
sejawat saya untuk menemukan sendiri solusi atas masalah yang dihadapinya
melalui kegiatan supervisi akademik menggunakan konsep coaching.
Coaching sendiri dapat kita artikan sebagai suatu proses yang menstimulasi dan
mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif seseorang (coachee) untuk
memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimitikinya. Coaching lebih
kepada membantu seseorang untuk belajar (menuntun) daripada mengajarinya.
Agar mampu menjadi coach yang baik, saya harus memiliki
Mendengarkan dengan:
R-a-s-a
TA Berkomitmen akan
langkah selanjutnya
menyepakati topik
pembicaraan T
Tirta
Rencana Aksi Identifikasi