Anda di halaman 1dari 13

OSTEOSARKOMA

DISUSUN OLEH :

1.RENI FRISKA MEGAWATI U.SAGALA

2.MARISA SAMOSIR

3.HIRFI

4.DEWI FS

PEMBIMBING :

Dr.PANUSUNAN S,Sp.B

SMF BAGIAN ILMU PENYAKIT BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H.ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

2011
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-

Nya, kami dapat menyelesaikan REFRAT ini dengan judul “OSTEOSARKOMA”. Refrat ini

kami buat sabagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Kepanitraan Klinik Senior

(KKS) bagian Ilmu Penyakit Bedah di Rumah Sakit Umum Daerah H.Abdul Manan Simatupang

Kisaran.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dokter pembimbing dr.Panusunan S,Sp.B yang telah

memberikan bimbingan dan juga kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan mini refrat ini.

Kami menyadari bahwa refrat ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik

dan saran.

Kisaran, Juni 2011

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul

Kata pengantar

Daftar isi

Pendahuluan

Etiologi

Patofisiologi

Manifestasi klinis

Diagnosis

Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan laboratorium

Diagnosis banding

Penatalaksaan

Prosedur pembedahan

Prognosis

Daftar pustaka
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang


sangat ganas. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang. Tempat yang paling sering
terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. ( Price, 1962:1213 )

Menurut badan kesehatan dunia ( World Health Oganization ) setiap tahun jumlah
penderita kanker ± 6.25 juta orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100 penderita kanker
diantara 100.000 penduduk per tahun. Dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa terdapat
sekitar 11.000 anak yang menderita kanker per tahun. Di Jakarta dan sekitarnya dengan
jumlah penduduk 12 juta jiwa, diperkirakan terdapat 650 anak yang menderita kanker per
tahun.

Menurut Errol untung hutagalung, seorang guru besar dalam Ilmu Bedah Orthopedy
Universitas Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun (1995-2004) tercatat 455 kasus tumor
tulang yang terdiri dari 327 kasus tumor tulang ganas (72%) dan 128 kasus tumor tulang
jinak (28%). Di RSCM jenis tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor ganas yang sering
didapati yakni 22% dari seluruh jenis tumor tulang dan 31 % dari seluruh tumor tulang ganas.
Dari jumlah seluruh kasus tumor tulang 90% kasus datang dalam stadium lanjut. Angka
harapan hidup penderita kanker tulang mencapai 60% jika belum terjadi penyebaran ke paru-
paru. Sekitar 75% penderita bertahan hidup sampai 5 tahun setelah penyakitnya terdiagnosis.
Sayangnya penderita kanker tulang kerap datang dalam keadaan sudah lanjut sehingga
penanganannya menjadi lebih sulit. Jika tidak segera ditangani maka tumor dapat menyebar
ke organ lain, sementara penyembuhannya sangat menyakitkan karena terkadang
memerlukan pembedahan radikal diikuti kemotherapy.

Kanker tulang ( osteosarkoma ) lebih sering menyerang kelompok usia 15 – 25 tahun


( pada usia pertumbuhan ). ( Smeltzer. 2001: 2347 ). Rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada
umur 15 tahun. Angka kejadian pada anak laki-laki sama dengan anak perempuan. Tetapi
pada akhir masa remaja penyakit ini lebih banyak di temukan pada anak laki-laki. Sampai
sekarang penyebab pasti belum diketahui.

Melihat jumlah kejadian diatas serta kondisi penyakit yang memerlukan pendeteksian
dan penanganan sejak dini, penulis tertarik untuk menulis makalah “ Asuhan Keperawatan
Osteosarkoma “

B. DEFINISI

Sarkoma adalah tumor yang berasal dari jaringan penyambung (Danielle. 1999: 244 ).

Kanker adalah neoplasma yang tidak terkontrol dari sel anaplastik yang menginvasi jaringan

dan cenderung bermetastase sampai ke sisi yang jauh dalam tubuh.( Wong. 2003: 595 )

Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) adalah tumor yang muncul dari mesenkim

pembentuk tulang. ( Wong. 2003: 616 )

Sarkoma osteogenik ( Osteosarkoma ) merupakan neoplasma tulang primer yang

sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling sering

terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. ( Price. 1998: 1213 )

Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) merupakan tulang primer maligna yang paling

sering dan paling fatal. Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke paru. Tumor ini

menyebabkan mortalitas tinggi karena sarkoma sering sudah menyebar ke paru ketika pasien

pertama kali berobat.( Smeltzer. 2001: 2347 )

Klasifikasi tumor pada muskuloskletal adalah :

B.1. Tumor – tumor jinak ( benigna )


 Osteoma
Osteoma merupakan lesi tulang yang bersifat jinak dan ditandai oleh pertumbuhan tulang
yang abnormal. Oateoma berwujud sebagai suatu benjolan yang tumbuh dengan lambat
dan tidak nyeri. Pada pemeriksaan radiografi osteoma perifer tampak sebagai lesi yang
meluas pada permukaan tulang. Sedangkan osteoma sentral tampak sebagai suatu masa
berbatas jelas dengan tulang.
 Kondroblastoma
Konroblastoma adalah tumor jinak yang sering ditemukan pada tulang humerus. Gejala
yang sering timbul adalah nyeri yang timbul pada tulang rawan.
 Enkondroma
Enkondroma adalah tumor jinak sel –sel rawan displastik yang timbul pada metafisis
tulang tubular, terutama pada tangan dan kaki.

B.2. Tumor – tumor ganas ( maligna )


 Multipel mieloma
Tumor ganas pada tulang akibat proliferasi ganas dari sel sel plasma.
 Sarkoma osteogenik
Sarkoma osteogenik merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas
 Kondrosarkoma
Kondrosarkoma merupakan tumor tulang ganas yang terdiri dari kondrosit anaplastik
yang dapat tumbuh sebagai tumor tulang perifer atau sentral.

ANATOMI dan FISIOLOGI

Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk gerak pasif, proteksi alat-alat di
dalam tubuh, pemben Ruang ditengah tulang-tulang tertentu berisi jaringan hematopoietik
yang membentuk berbagai sel darah dan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur
kalsium dan posfat. Ruang ditengah tulang-tulang tertentu berisi jaringan hematopoietik yang
membentuk berbagai sel darah dan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium
dan posfat.
Sebagaimana jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari komponen matriks dan sel.
Matriks tulang terdiri dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen. Sedangkan sel tulang
terdiri dari osteoblas, oisteosit, dan osteoklas.

Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan


sebagai matriks tulang atau jaringan osteosid melalui suatu proses yang disebut osifikasi.

Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas mensekresikan


sejumlah besar fosfatase alkali, yang memegang peranan penting dalam mengendapkan
kalsium dan fosfat ke dalam matriks tulang.

Sebagian dari fosfatase alkali akan memasuki aliran darah, dengan demikian maka
kadar fosfatase alkali di dalam darah dapat menjadi indikator yang baik tentang tingkat
pembentukan tulang setelah mengalami patah tulang atau pada kasus metastasis kanker ke
tulang.

Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk
pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat.

Osteoklas adalah sel-sel berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks
tulang dapat diabsorbsi. Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Sel-
sel ini menghasilkan enzim proteolitik yang memecahkan matriks dan beberapa asam yang
melarutkan mineral tulan90g sehingga kalsium dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah.
(Setyohadi, 2007; Wilson. 2005; Guyton. 1997)

MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis dari osteosarkoma adalah :

 Nyeri dan/ atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin
parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit)

 Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang terbatas
 Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya pelebaran
vena

 Gejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan
menurun dan malaise.

Penatalaksanaan medis

Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat
didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan tumor,
pencegahan amputasi jika memungkinkan dan pemeliharaan fungsi secara maksimal
dari anggota tubuh atau ekstremitas yang sakit. Penatalaksanaan meliputi
pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi kombinasi.

Osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan dan / atau radiasi dan


kemoterapi. Protokol kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi adriamycin
(doksorubisin) cytoksan dosis tinggi (siklofosfamid) atau metrotexate dosis tinggi
(MTX) dengan leukovorin. Agen ini mungkin digunakan secara tersendiri atau dalam
kombinasi.

Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan pemberian


cairan normal intravena, diurelika, mobilisasi dan obat-obatan seperti fosfat,
mitramisin, kalsitonin atau kortikosteroid.

( Gale. 1999: 245 ).

Kanker tulang sangat jarang terjadi. Bagian tulang yang paling sering terkena adalah tulang besar

di ujung bawah (tulang paha dan tibia) dan tulang lengan atas (humerus), meski demikian

osteosarcoma dapat terjadi di setiap tulang.


Meskipun kebanyakan osteosarcoma dimulai pada tulang, persentasenya sangat kecil yang

dimulai di daerah non-tulang. Tumor jenis tersebut disebut extraskeletal osteosarcoma. Jika

tumor ditemukan di satu lokasi dan tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh, tingkat

penyembuhan adalah 65 sampai 75 persen. Osteosarcoma yang paling lazim diderita orang

antara usia 10 dan 30 tahun, meski begitu ostereosarcoma dapat terjadi pada usia berapa pun.

Osteosarkoma merupakan penyakit yang sel kankernya (ganas) ditemukan di tulang. Ini adalah

yang paling umum dari jenis kanker tulang. Osteosarkoma paling sering terjadi di remaja dan

dewasa muda. Kanker ini sebagian besar menyerang remaja pria yg sering mengkonsumsi obat

penambah tinggi badan. anak laki-laki yang memiliki tinggi diatas rata-rata memiliki potensi

yang lebih besar untuk itu. Pada anak-anak dan remaja, tumor paling sering muncul di sekitar

tulang lutut. Gejala-gejala dan kesempatan untuk pemulihan pada anak-anak dan remaja yang

muncul akan tampak sama. (Price-Wilson, S, L. 2002).

Setelah osteosarkoma telah pertama ditemukan, tes lain dapat dilakukan untuk mengetahui

apakah kanker sel telah menyebar ke bagian tubuh yang lain. Hal ini disebut pementasan. Saat

ini, tidak ada sistem untuk pementasan osteosarkoma. Tetapi, kebanyakan pasien dikelompokkan

tergantung pada apakah kanker hanya ditemukan di satu bagian tubuh (diterjemahkan penyakit)

atau apakah kanker telah menyebar dari satu bagian tubuh lain (metastatic penyakit) sehingga

akan berpengaruh terhadap rawatan penyakit. Berikut ini adalah kelompok yang digunakan untuk

osteosarkoma

ETIOLOGI
Penyebab tumor ini hampir semua keganasan yang lain, masih merupakan teka-teki yang belum

terpecahkan. Radiasi dan virus onkogenik, yang telah terlihat dalam terjadinya keganasan yang

lain, telah dianggap sebagai agen penyebab. Beberapa faktor etiologik telah diindentifikasi pada

osteosarkoma orang dewasa yang lebih jarang terjadi, tetapi hanya sedikit kasus saja.

Osteosarkoma epidemik dilaporkan pada pelukis lempeng jam radium disebabkan oleh

penumpukan radioaktif didalam tulang, Thorotrast-dulu menggunakan bahan kontras radiografik

yang mengandung radioaktif thorium dioxide erat hubungannya dengan timbulnya osteosarkoma

seperti pada neoplasma hati.

Selain itu, juga terdapat faktor kecenderungan genetik. Osteosarkoma pada masa kanak-kanak

mungkin sekali memiliki dasar genetik, meskipun tak seorangpun pernah menemukannya.

Mungkin kelainan genetik pada kromosom 13 dapat menyebabkan osteosarkoma pada kelompok

pasien ini. Terjadi dysplasia tulang, termasuk penyakit Paget, dysplasia fibrosa,

enchondromatosis, dan turun temurun beberapa exostoses dan retinoblastoma (kuman-garis

bentuk) adalah faktor risiko. Kombinasi konstitusional mutasi genetik dari RB (germline

retinoblastoma) dan terapi radiasi dikaitkan dengan risiko tinggi terutama pengembangan

osteosarkoma, Li-Fraumeni Sindrom (mutasi germline), dan Rothmund-Thomson Sindrom

(autosomal yang terdesak asosiasi dari bawaan cacat tulang , dysplasia rambut dan kulit,

hypogonadism, dan katarak).

Klasifikasi Osteosarcoma

1. Local osteosarcoma.

Kanker sel belum tersebar di luar tulang atau dekat jaringan di mana kanker berasal.

2. Metastatic osteosarcoma
Kanker sel telah menyebar dari tulang yang kanker berasal, ke bagian tubuh yang lain. Kanker

yang paling sering menyebar ke paru-paru. Mungkin juga menyebar ke tulang lain. Tentang

satu dari lima pasien dengan osteosarkoma dengan kanker yang telah metastasized pada saat

itu dapat terdiagnosa. Dalam multifocal osteosarkoma, tumor muncul dalam 2 atau lebih

tulang, tetapi belum menyebar ke paru-paru.

3. Berulang

Penyakit berulang berarti kanker telah datang kembali (recurred) setelah itu telah dirawat. Hal

itu dapat datang kembali dalam jaringan dimana pertama kali atau mungkin datang kembali di

bagian lain dari tubuh. Osteosarkoma paling sering terjadi dalam paru-paru. Ketika

osteosarkoma ditemukan, biasanya dalam waktu 2 sampai 3 tahun setelah perawatan selesai.

Nanti kambuh lagi adalah mungkin terjadi, tetapi langka.

Tanda Dan Gejala Osteosarcoma

Adapun gejala atau tanda yang ditimbulkan yang paling umum gejala osteosarkoma adalah rasa

sakit dan bengkak di kaki atau lengan. Hal ini paling sering terjadi di lagi tulang dari tubuh -

seperti di atas atau di bawah lutut atau di lengan atas dekat bahu. Sakit mungkin buruk selama

bergerak atau di malam hari, dan benjol atau bengkak dapat mengembangkan di kawasan hingga

beberapa minggu setelah mulai sakit. Sakit yang berlebihan dapat membangunkan di malam hari

atau sakit saat istirahat menjadi perhatian khusus. Dalam beberapa kasus, pertama tanda penyakit
itu yang rusak lengan atau kaki, karena kanker telah melemahkan tulang untuk membuatnya

rentan untuk istirahat. Pada kasus ini, resiko osteosarkoma paling sering dilihat pada remaja anak

laki-laki, dan bukti-bukti menunjukkan bahwa remaja yang tinggi daripada rata-rata memiliki

risiko tambahan untuk mengembangkan penyakit. Anak-anak yang telah mewarisi salah satu

langka sindrom kanker juga berada di risiko tinggi untuk osteosarkoma. Sindrom ini termasuk

retinoblastoma (tumor jahat yang yang berkembang di retina, biasanya pada anak-anak berusia di

bawah umur 2 tahun) dan Li-Fraumeni Sindrom (jenis mewarisi mutasi genetik). Karena

terhubungan ke radiasi lain, dapat memicu DNA mutasi, anak-anak yang telah menerima

perawatan radiasi untuk episode sebelum kanker juga meningkat di risiko untuk osteosarkoma.

Osteosarcoma

Gejala
* Rentan patah tulang
* Nyeri tulang
* Pembatasan gerak
* Pincang (jika tumor di kaki)
* Sakit ketika mengangkat (jika tumor di lengan)
* Bengkak, atau kemerahan di lokasi tumor

Pengobatan
Sebelum operasi besar untuk menghilangkan tumor dilakukan, biasanya pasien dirawat dengan
kemoterapi. Caranya adalah dengan menyuntikan obat kuat ke dalam pembuluh darah suapaya
tumor menyusut. Kemoterapi juga berfungsi untuk membunuh setiap sel-sel kanker yang
mungkin telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Pembedahan ini kemudian digunakan untuk menghilangkan tumor yang tersisa.


Pada sebagian besar kasus, pembedahan dapat mengendalikan (untuk sementara) penyebaran
tumor ganas. Amputasi jarang dilakukan jika memang tidak diperlukan untuk kesembuhan
permanen.

Sumber: medlineplus, mayoclinic, dan UMM.

Anda mungkin juga menyukai