Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

CARSINOMA EWING

A. Definisi

Pada tahun 1921, James Ewing menggambarkan B. Etiologi : Sampai saat ini, penyebab sarkoma
suatu tumor tulang hemoragis-vaskuler yang Ewing pada seseorang belum diketahui dengan pasti.
tersusun dari sel bulat, kecil tanpa disertai Namun, diperkirakan penyebab utama sarkoma Ewing
pembentukan osteoid yang biasanya terjadi di adalah mutasi DNA pada jaringan ikat, terutama
bagian tengah tulang panjang atau tulang pipih. jaringan tulang, setelah lahir.
Tumor ini mulanya diperkirakan timbul dari sel Berdasarkan beberapa penelitian, tidak dapat
endotelial, namun bukti yang diperoleh baru-
B. Pathway dipastikan bahwa sarkoma Ewing disebabkan karena
baru ini menunjukan bahwa kemungkinan tumor faktor keturunan. Namun sejauh ini diketahui bahwa
ini berasal dari jaringan saraf primitif. sarkoma Ewing tidak terkait dengan paparan radiasi,
senyawa kimia, atau faktor lingkungan lain.
Sarkoma Ewing adalah:
1. Sarkoma Ewing merupakan tumor maligna
yang tersusun atas sel bulat, kecil yang paling
banyak terjadi pada tiga dekade pertama
kehidupan. C. Gejala:
2 Sarkoma Ewing merupakan tumor ganas Nyeri, bengkak, dan kaku di daerah munculnya tumor
primer yang paling sering mengenai tulang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Pada
panjang, kebanyakan pada diafisis. tulang anak-anak, gejala-gejala ini sering disalahartikan
yang paling sering terkena adalah pelvis dan sebagai cedera akibat berolahraga atau aktivitas fisik
tulang iga. lainnya.
3. Sarcoma Ewing adalah neoplasma ganas yang 1. Munculnya benjolan di kulit yang terasa
tumbuh cepat dan berasal dari sel-sel hangat dan lunak ketika disentuh
primitive sumsum tulang pada dewasa muda. Suhu tubuh rendah selama berhari-hari. Pada
beberapa kasus, pasien akan menderita
demam tinggi.
2. Sulit berjalan akibat nyeri kaki.
3. Nyeri tulang yang bertambah parah pada saat
berolahraga atau pada malam hari.Patah
tulang tanpa sebab yang jelas.
4. Kehilangan berat badan.
5. Mudah lelah.
6. Paralisis atau kehilangan kontrol atas kandung
kemih jika sarkoma Ewing terjadi pada
tulang belakang.
Pada kasus yang langka, sarkoma Ewing dapat
berkembang tanpa diiringi gejala-gejala tersebut
(asimptomatik). Namun seiring dengan
berkembangnya kanker, jaringan tulang akan
melemah sehingga mudah patah (fraktur)
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

Diagnosa 1: Nyeri akut Diagnosa 2 : Risiko cidera


Batasan karakteristik
a. Perubahan selera makan - Faktor yang berhubungan
Diagnosa
b. Perubahan1: Nyeri akut
tekanan darah  Eksternal :
- Batasan
c. Perubahan karakteristik
frekuensi jantung Biologis (mis, tingkat imunisasi
d.Perubahana.frekuensi
Perubahan selera makan
pernapasan komunitas, mikroorganisme)
Faktor yang berhubungan Zat kimia (mis,racun,polutan),
Agen cedera (mis: biologis, zat kimia, obat, agenens fatmasi,alkohol,
fisik, psikologis) nikotin, pengawet, kosmetik,
pewarna).
Manusia (mis. Agens
nasokomial, pola ketegangan,
Diagnosa 3 : Gangguan citra tubuh atau faktor koknitif, afektif,
Batasan karakteristik dan psikomotor) Cara pemin
Perilaku mengenali tubuh individu dahan/ttranspor. Nutrisi
Perilku menghindari tubuh individu  Internal
Perilaku memantau tubuh individu Profil darah
Respon nonverbal terhadap Disfungsi biokimia
perubahan perubahan actual pada Usia perkembangan
tubuh (penampilan, struktur, fungsi) Disfungsi efektor
Mengungkapkan perasaan yang Disfungsi imun-autoimun
mencerminkan perubahan pandangan Disfungsi integrative
tentang individu Malnutrisi
Mengungkapkan persepsi yang Hipoksia jaringan
mencerminkan perubahan individu
Disfungsi sensorik
dalam penampilan.

Faktor yang berhubungan


Biofisik, kognitif
Budaya, tahap perkembangan
Penyakit, cedera
Perceptual, psikososial, spiritual
Pembedahan, trauma
Terapi penyakit

E. Pemeriksaan Penunjang
1). Pemeriksaan darah :
a. Pemeriksaan darah rutin.
b. Transaminase hati.
c. Laktat dehidrogenase.
Kenaikan kadar enzim ini berhubungan dengan adanya atau berkembangnya
metastase.
2). Pemeriksaan radiologis :
a.Foto rontgen
b.CT Scan
Gambaran radiologist sarcoma Ewing : tampak lesi destruktif yang bersifat infiltratif
yang berawal di medulla
3). Pemeriksaan invasif :
a. Biopsi dan aspirasi sumsum tulang
b. Biopsi insisi

F. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
- Untuk kanker rectum atas dilakukan rektosigmoidektoid dan dibuat anastromosis
decending kolateral
- Untuk kanker rectum bawah dilakukan protakolektum dan dibuat anastomosis
kolocinal
2. Radiasi
- Setelah dilakukan tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan untuk melakukan
radiasi dengan dosis adekuat
3. Kemoterapi
4. Transplantasi sel punca(stem cell)
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito (2001), Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis, Ed.6, EGC,


Jakarta.

Engram, B. (1995). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, ed.3.Jakarta


:EGC.

Herdman, dkk. (2016), Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017


Edisi 10. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Nurarif, dkk. (2015), Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis


dan NANDA Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 1. Penerbit Mediaction Jogja. Jogjakarta.

Smeltzer & Brenda G. bare. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol IV.
Edisi 8. Jakarta : EGC.
Wim De Jong (1999). Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta : EGC.

Banjarmasin, 07 Juni 2018

Ners Muda,

(Azmi Elenda, S.Kep)

Preseptor Klinik Preseptor Akademik

(...............................................................) (.....................................................)

Anda mungkin juga menyukai