Anda di halaman 1dari 17

TEORI PERILAKU PRODUSEN

ADI HARTAWAN (115060702111005) BAYU SEPTIADY (115060707111023) ANINDITO

DAFTAR ISI
TEORI PRODUKSI DIMENSI JANGKA PANJANG & JANGKA PENDEK MODEL PRODUKSI DENGAN MODEL 1 FAKTOR PRODUKSI VARIABEL PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI MARGINAL DAN PRODUKSI RATA-RATA 3 TAHAP PRODUKSI MODEL PRODUKSI DENGAN MODEL 2 FAKTOR PRODUKSI VARIABEL KURVA ISOQUANT PERUBAHAN OUTPUT KARENA PERUBAHAN SKALA PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI (RETURN TO SCALE) KURVA ANGGARAN PRODUKSI (ISOCOST) KESEIMBANGAN PRODUSEN POLA JALUR EKSPANSI

SKEMA PROSES PRODUKSI


Input (X1, X2, ) Aktivitas Produksi Output (Barang atau Jasa)

Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu. Sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

DIMENSI JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK


Teori produksi tidak mendefinisikan jangka pendek dan jangka panjang secara kronologis.
Periode jangka pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi. Periode jangka panjang adalah periode produksi di mana semua faktor produksi menjadi faktor produksi variabel.

Model Produksi dengan Model 1 Faktor Produksi Variabel


Variabel produksi : Tenaga kerja, modal, SDA dan keahlian (teknologi). Produksi hanya menggunakan 1 variabel SDA disebut produksi alami. Produksi dengan menggunakan salah satu dari 3 variabel selain SDA disebut produksi rekayasa. Variabel tenaga kerja dan atau modal mudah diukur produktivitasnya. Berlaku hukum Diminishing Return (setiap menambah jumlah input maka output akan bertambah), akan tetapi penambahan input itu justru akan menurunkan penambahan output (hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang). Diminishing return untuk tanah bisa dihindari dengan cara extensifikasi (penambahan areal tanah).

Kurva Diminishing return

Produksi Total, Produksi Marjinal, dan Produksi Rata-rata


Produksi total (Total Product) adalah banyaknya produksi yangdihasilkan dari kombinasi penggunaan faktor produksi. TP =f (x) Produksi marjinal (Marginal Product) adalah tambahan produksi karenapenambahan penggunaan satu unit faktor produksi. MP = TP/x

Produksi rata-rata (Average Product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi. AP = TP/x = f (x)/x Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari fungsinilainya sama dengan nol. Turunan pertama TP adalah MP, maka TP maksimum pada saat MP = 0. Produksi Marjinal: MP = TP = TP/x = 0 Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP> 0. Jika MP < 0 maka penambahan input justru mengurangi produksi total. Penurunan nilaiMP merupakan indikasi telah terjadinya hukum Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun atau The Law of Diminishing Return (LDR).

AP akan maksimum bila turunan pertama fungsi AP adalah 0. Dengan penjelasan matematis, AP maksimum pada saat AP = MP, dan MP akan memotong AP pada saat nilai AP maksimum. Contoh 4: Analisis Kegiatan penjarangan tegakan, dimana input tetapnya adalah mandor, dan input variabelnya adalah buruh. Produktivitas dari kombinasi seorang mandor dengan berbagai jumlah buruh Dijabarkan dalam jumlah pohon yang ditebang, seperti disajikan pada Tabel berikut:

3 Tahap Produksi
Apa yang diuraikan pada Tabel sebelumnya merupakan prinsip umum dalam menganalisis proses alokasi input yang efisien. Penahapan ini berguna untuk memahami pada tahap mana perusahaan berproduksi. Hasil pada Tabel dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan: Tahap I, sampai pada saat kondisi AP maksimum Penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi rata-rata. Hasil yang diperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar dari tambahan gaji yang harus dibayarkan. (Perusahaan rugi jika berhenti berproduksi pada tahap ini) Tahap II, antara AP maksimum sampai saat MP sama dengan nol Pada tahap ini baik produksi marjinal maupun produksi rata-rata mengalami penurunan karena berlakunya hukum LDR. Penambahan tenaga kerja akan tetap menambah produksi total sampai mencapai nilai maksimum (slope TP datar sejajar dengan sumbu horisontal) Tahap III, saat MP sudah bernilai < nol (negatif) Pada tahap ini perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi karena penambahan tenaga kerja justru menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian (slope kurva TP negatif)

Model Produksi dengan 2 Faktor Produksi Variabel


Dalam bagian ini kita melonggarkan asumsi adanya faktor produksi tetap. Baik barang modal maupun tenaga kerja sekarang bersifat variabel. Namun yang harus diingat bahwa pelonggaran asumsi ini masih tetap terlalu menyederhanakan persoalan. Sebab dalam kenyataan, faktor produksi variabel yang digunakan dalam proses produksi lebih dari dua macam.

Kurva Isoquant
Isokuan adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu, yang menghasilkan tingkat produksi yang sama. Misalnya, kasus usaha tekstil tradisional dengan asumsi mesin dapat ditambah.

Perubahan Output Karena Perubahan Skala Faktor Produksi (Return to Scale)


adalah konsep yang menjelaskan seberapa besar output berubah bila jumlah faktor produksi di lipat gandakan (doubling). Skala Hasil Menaik (Increasing Return to Scale) Jika penambahan faktor produksi sebanyak 1 unit menyebabkan output meningkat lebih dari satu unit, fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil Menaik (Increasing Return to Scale). Skala Hasil Konstan (Constant Return to Scale) Jika pelipat gandaan faktor produksi menambah output sebanyak dua kali lipat juga, fungsi produksi memiliki karakter skala hasil konstan.

Skala Hasil Menurun(Decreasing Return to Scale) Jika penambahan 1 unit factor produksi menyebabkan output bertambah kurangdari 1 unit, fungsi produksi memiliki karakter skala hasil menurun.

Kurva Anggaran Produksi (Isocost)


Kurva anggaran produksi (isocost) adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi yang memerlukan biaya yang sama. Jika harga faktor produksi tenaga kerja adalah upah (w) dan harga faktor produksi barang modal adalah sewa (r), maka kurva isocost (I) adalah: I = rK + wL

Kurva Anggaran Produksi (Isocost)

Keseimbangan Produsen
Terjadi ketika Kurva I bersinggungan dengan Kurva Q. Dan kombinasi penggunaan kedua faktor produksi akan memberikan hasil output yang maksimum. Keseimbangan dapat berubah Karena perubahan kemampuan anggaran maupun harga faktor produksi. Analisis perubahan keseimbangan produsen analogis dengan analisis perilaku konsumen. Faktor Produksi Inferior, yaitu faktor produksi yang penggunaannya justru menurun bila kemampuan anggaran perusahaan meningkat(kemampuan memproduksi meningkat). Prinsip yang digunakan Produsen : Efisiensi, yaitu maksimalisasi output (output maximalization) atau minimalisasi biaya (cost minimalization): 1. Prinsip maksimalisasi output menyatakan bahwa dengan anggaran yang sudah ditentukan, dicapai output. 2. Prinsip minimalisasi biaya menyatakan target ouput yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan biaya minimum.

Pola Jalur Ekspansi (Expantion Path)


Tujuan perusahaan Maksimalisasi Laba.

Dalam jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan harus tetap mempertahankan efisiensinya untuk mencapai tujuannya. Perusahaan menetapkan Target yang akan dicapai setiap tahunnya, yang harus dicapai dengan biaya minimum. Dalam jangka panjang perusahaan memiliki tingkat fleksibilitas lebih tinggi dalam mengombinasikan faktor produksi.

Anda mungkin juga menyukai