Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A. SEJARAH DAN USAHA TUTI Bakery Tuti Bakery merupakan usaha turun temurun sejak tahun 1960 an, ibu Lili merupakan generasi kedua dari usaha roti ini. Keluarga ibu Lili merupakan keluarga pengusaha, sebelum memulai usaha bakery banyak usaha yang sudah digeluti seperti usaha abtik, usaha pabrik rokok, dan usaha tempat makan. Sampai saat ini pun Ibu lili masih menekuni usaha rumah makan yang juga berada di pekalongan .

Tuti Bakery menyediakan berbagai roti baik roti basah maupun roti kering. Tuti Bakery juga menyedeiakan berbagai kue atau catering untuk acara pernikahan atau ulang tahun. Roti tawar,susu, paste, serta lapis legit menjadi makanan handalan di Tuti Bakery. Di sini Ibu Lili mempekerjakan kurang lebih 40 karyawan yang bekerja

sebagai pembantu rumah tangga, pegawai , dan para pengedar roti keliling. Bisnis ini maju karena adanya para pedagang keliling serta pesanan dalam berbagai acara. Untuk mempertahankan kualitas rasa di bebagai produknya, hanya keluarga saja yang memegang resep keluarga tersebut sehingga tidak dicontoh atau di salahgunakan.

BAB II PEMBAHASAN

PROFIL USAHA Nama Usaha Pemilik Alamat : TUTI Bakery : Lili Sriyanti Kusuma : Jl Rajawali Utr 15,Panjang Wetan,Pekalongan Utara , Pekalongan.

ALASAN BERWIRAUSAHA Alasan kenapa Ibu Lili memilih menjadi pengusaha adalah karena sejek

kecil dirinya sudah hidup dilingkungan pengusaha, sehingga Ibu Lili sudah memiliki jiwa bos/ jiwa pengusaha sejak dini. Prinsipnya Ibu Lili lebih enak memberi gaji dari pada mendapat gaji. Dan seperti pengusaha lainnya Ibu Lili juga ingin merdeka finansial, bagaimanapun jika diukur lebih banyak pendapatan dengan berusaha sendiri daripada bekerja pada orang. Dengan catatan usaha yang dijalankan sukses, dengan ketekunan dan niat dalam menjalankan usaha tersebut. Dalam mengembangkan usahanya Ibu Lili sangat menekankan sikap

disiplin dan keras terhadap setiap pegawainya. Semua yang dikerjakan harus cepat dan tepat, hal inilah yang membuat usaha Tuti Bakery bisa bertahan sampai sekarang. Hal ini bukan Cuma diterapkan pada usaha Tuti Bakery, tapi juga di usaha rumah makan dan arisan.

KENDALA DALAM USAHA Dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya bu Lili pernah

mengvalami jatuh bangun. Bebagai masalah mulai dari masalah keluarga hingga masalah ras pernah menimpanya dan mempengaruhi usahanya. Seperti pada

kerusuhan tahun 98, rumah bu Lili pernah di serang dan dilempari batu, dan

karena kejadian ini usaha pernah terhambat sementara. Namu dengan berjalannya waktu usaha Bu Lili kembali bangkit dan semakin berkembang Kendala usaha yang dialami Bu Lili dalam perkembangan usahnnya adalah

masalah pesaing dan proses yang masih tradisional. Produksi Tuti Bakery masih dilakukan dengan cara yang tradisional, jadi produksi rotinya tidak sebanyak roti pabrik, hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas roti dan untuk mempekerjakan masyarakat sekitar. Dan dengan berjalannya waktu tidak dapat dipungkiri bahwa usaha bakery juga semakin menjamur, ini merupakan masalah besar untuk perkembangan Tuti Bakery sehingga Bu Lili sangat peduli terhadap ancaman usaha ini.

CARA UNTUK MENGATASI MASALAH USAHA Untuk mengatasi masalah atau kendala dalam usaha bu Lili meberapkan

prinsip tegas kepada setia pegawainya, sehingga walaupun menggunakan cara tradisional kualitas roti Tuti tetap terjamin. Bu Lili juga selalu melakukan inovasi dan kreasi terhadap setiap roti dan

masakan sehingga sesuai dengan pasar. Inovasi juga dilakukan dalam hal kemasan dan pemasaran. Untuk

memenuhi kebutuhan konsumen Bu Lili memasarkan produk lewat pedagang roti keliling sehingga lebih dekat dengan konsumennya, selain itu Bu Lili juga menerima pesanan yang disesuaikan dengan keinginan konsumen, disini Bu Lili ingin lebih mengerti bahwa keinginan tiap konsumen itu berbeda-beda. Dalam memberikan pelayanan Tuti Bakery memberikan pelayanan terbaik

dengan cepat dan tepat sehingga mendapat pelanggan setia. Dengan pelayanan maksimal dan rasa roti yang sesuai Tuti Bakery dapat menarik konsumen serta mempertahankan konsumen yang sudah menjadi pelanggan. Pelanggan inilah yang nantinya menjadi link untuk lebih menggembangkan usaha Tuti Bakery.

Untuk lebih mengembangkan usahanya Bu Lili juga memiliki karakter

entrepreneur seperti: Ketegasan: seorang wirausaha tidak boleh lambat dalam menjalankan

usahanya, harus bisa dengan cepat dan tepat dalam mengambil keputusan. Karena hal ini merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnis. Misalnya dalam hal melakukan negosiasi dengan konsumen maka kesepakatan antara penjual dan pembeli harus sesegera mungkin diputuskan, apakah akan terjadi pembelian atau tidak. Ketidaktegasan dalam mengambil keputusan akan sangat berdampak pada bisnis yang dijalankan. Peka & cepat bertindak : seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda

kesempatan atau peluang usaha yang ada dihadapannya. Misalnya menjelang lebaran, seorang wirausaha yang kreatif maka dia akan menjual produk yang sangat dibutuhkan oleh konsumen ketika berlebaran. Produk yang dijual bisa berupa pakaian baru, kue-kue kering atau parsel. Punya tekad : seorang wirausaha menjalankan bisnisnya dengan penuh

perhatian, rasa tanggung jawab yang tinggi, tidak mau menyerah walaupun dihadapkan pada berbagai macam rintangan. Apalagi persaingan usaha di dunia nyata maupun dunia maya (internet) semakin kompetitif. Teliti : seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor yang dapat

meghambat bisnisnya secara rinci. Sekecil apapun faktor tersebut sebaiknya tidak boleh diabaikan. Contoh faktor penghambat bisnis adalah kurang berpengalaman, kurangnya modal, kurang perhatian terhadap usaha, kalah bersaing, lemahnya penguasaan teknologi, masalah pemasaran yang terbatas, dan faktor alam seperti bencana alam.

KESIMPULAN Untuk bisa berwira usaha kita perlu melihat peluang terlebih dahulu,

selanjutnya kita mengembangkan jiwa wira usaha yaitu dengan memiliki ketegasan, kepekaan dan tekad yang kuat.

Dalam menjalankan usaha ada kalanya kita jatuh, untuk terus

mengembangkan usaha kita tidak boleh putus asa, dan berusaha melihat peluang baru yang ada, serta terus berkreasi dan berinovasi terhadap usaha yang kita geluti. Tak perlu terus terpuruk dalam masalah yang ada tapi mencoba menjadikan

masalah sebagai sumber inspirasi yang nantinya bisa mengembangkan usaha. Tegas dan teliti terhadap pegawai juga perlu diperhatikan dalm Sehingga kualitas produk dapat terjamin dan bosa

mengembangkan usaha. mendapat pelanggan setia.

Anda mungkin juga menyukai