Anda di halaman 1dari 16

Aspek Pemasaran

2.1 TINJAUAN UMUM Teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang sangat pesat, setiap negara berlomba menciptakan dan mengembangkan teknologi ini untuk berbagai macam kebutuhan, setiap bidang tidak terlepas dari sentuhan teknologi informasi dan komunikasi ini yang merupakan bagian paling utama meliputi seluruh peralatan teknis untuk mengumpulkan, mengolah, memproses dan menyampaikan informasi. Bukti yang paling menakjubkan dan dirasakan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sampai saat ini adalah berupa perangkat telekomunikasi telepon sehingga informasi bisa tersampaikan dengan cepat. Kebutuhan perangkat telekomunikasi yang canggih cenderung meningkat maka teknologi yang menyertainya ikut berkembang, pada saat teknologi digital mulai digunakan maka teknologi analog mulai tergantikan dengan teknologi digital, dengan dilengkapi teknologi perangkat komputer maka lahirlah bentuk baru perangkat telekomunikasi berupa telepon seluler yang sering diistilahkan dengan kata singkat ponsel yang saat ini menjadi semakin lengkap memadukan berbagai macam infrastruktur informasi, komunikasi, komputasi disertai dengan teknologi multimedia dikemas dalam suatu produk ponsel yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen, inilah revolusi teknologi yang terjadi pada era informasi dan komunikasi. Produk yang berkualitas dengan harga bersaing merupakan kunci utama dalam

memenangkan persaingan, yang pada akhirnya akan dapat memberikan nilai kepuasan yang lebih tinggi kepada pelanggan. Pelanggan kini memiliki tuntutan nilai yang jauh lebih besar dan beragam karena pelanggan dihadapkan pada berbagai pilihan produk, berupa barang maupun jasa yang dapat mereka beli. Dalam hal ini penjual harus memberikan kualitas produk yang dapat diterima, karena bila tidak, pelanggan akan segera beralih kepada produk lain yang sama (brand switching). Perilaku perpindahan merek pada pelanggan merupakan suatu fenomena yang dipengaruhi oleh faktor-faktor keperilakuan, persaingan, dan, namun pada dasarnya perilaku perpindahan merek adalah mencari variasi. Perkembangan bisnis handphone akhir-akhir ini telah menunjukkan suatu gejala, yaitu semakin banyak dan beragamnya produk handphone yang ditawarkan oleh perusahaan dan pengembangan produk handphone yang semakin cepat. Pengembangan produk handphone yang cepat tersebut terutama terletak pada bentuk, ukuran dan fasilitasnya. Semakin lama
Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global 2-1

yang dilakukan konsumen terjadi akibat adanya

alasan-alasan tertentu seperti : ketidakpuasan pasca konsumsi, harga, iklan dan yang terakhir

bentuk handphone semakin menarik, ukuran semakin kecil dan fasilitas kegunaannya semakin lengkap. Saat ini merek handphone yang sudah masuk ke Indonesia adalah: Nokia, Samsung, Sony Ericsson, Siemens, LG, Philip, Motorola, Panasonic, GSL, Handspring, Sendo, Asus, Mitsubishi, dan tiap merek meluncurkan banyak model atau seri yang bervariasi. Ditambah lagi dengan masuknya ponsel Blackberry besutan RIM yang ikut meramaikan persaingan telepon seluler di tanah air. Selain itu juga dengan ditandatanganinya perjanjian ACFTA maka semakin terbuka pintu perdagangan antara negara-negara di ASEAN dengan China yang implikasinya terlihat dari banyaknya merek-merek ponsel China yang masuk ke Indonesia, misalnya Beyond, Vitell, Taxco, Mito, Cross, SkyBee dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil studi tentang perilaku pengguna telepon seluler yang telah dilakukan lembaga riset AC NIELSEN tahun 2005 di kota Jakarta, konsumen lebih memilih teknologi, model, kemudian penggunaan fitur-fitur (antara lain kamera/video, radio/mp3, games, kapasitas memori internal yang besar, layar warna, polyphonic ringtone, akses data, dll.) sebagai faktor utama dalam menggunakan telepon seluler. Faktor penting lainnya adalah harga, ukuran handset, serta daya tahan dari telepon seluler. Telepon seluler kini fungsinya telah bergeser, tak hanya sekedar menjadi alat komunikasi, tetapi juga sebagai media hiburan. Kecanggihan teknologi mengakibatkan masyarakat kini mampu mengakses beraneka ragam fitur hiburan dari ponsel mereka seperti MP3, kamera, games, TV, serta akses internet. Perusahaan terus mengembangkan produk mereka tujuan dengan meningkatkan inovasi. Strategi pengembangan produk tersebut merupakan

pemasar untuk menciptakan perilaku variety seeking pada diri konsumen. Keputusan konsumen untuk berpindah merek merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku tertentu, skenario persaingan, dan waktu sehingga perpindahan merek tidak hanya terjadi karena faktor ketidakpuasan konsumen. Keputusan perpindahan merek yang dilakukan konsumen juga dipengaruhi oleh adanya kebutuhan mencari variasi. Kebutuhan mencari variasi merupakan komitmen secara sadar untuk membeli merek lain karena individu terdorong untuk menjadi terlibat, terdorong ingin mencoba hal baru, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal baru yang tujuannya adalah untuk mencari kesenangan atau untuk melepaskan kejenuhan dari merek yang biasa dipakainya. Konsumen juga dapat menjadi terlibat dengan produk atau merek, mereka akan lebih mungkin untuk melihat perbedaan dalam sifat yang ditawarkan oleh berbagai produk atau merek, dan hasilnya yang lazim adalah kesetiaan atau loyalitas yang lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi. 2.2 PASAR PONSEL DUNIA Pertumbuhan pasar ponsel begitu pesat, pada kuartal pertama 2006 pertumbuhan pasar

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-2

ponsel dunia mencapai 23,8% sedangkan pada kuartal kedua 2006 mencapai 18,3%. Secara global penjualan ponsel dunia naik 21.5% menjadi 251 juta unit pada kuartal ketiga 2006. Total penjualan ponsel dunia tahun 2006 diperkirakan mencapai 986 juta unit. Penjualan terbesar ponsel pada kuartal ketiga 2006 berada di kawasan Asia Pasifik dengan penjualan 80,8 persen. Di kawasan Asia Pasifik, kenaikan terbesar (54,7 persen) berada di negara seperti India, Indonesia, dan Filipina (perusahaan riset Gartner). Informa Telecoms & Media memberikan gambaran proyeksi pasar ponsel dunia per tahun di berbagai kawasan sebagai berikut : Tabel 2.1. Proyeksi Pasar Ponsel per tahun di Berbagai Kawasan (dalam juta unit)

Sumber: BMI Mei 2011

Dari table di atas menunjukkan bahwa negara-negara baru tumbuh mengalami peningkatan besar-besaran dalam hal jumlah pemilik ponsel, yang dipicu oleh semakin sehatnya ekonomi dan ketersediaan ponsel pemula dengan harga terjangkau. Sementara di negara maju pertumbuhan justru terhambat oleh semakin dinamisnya perkembangan teknologi ponsel, termasuk penambahan fitur kamera digital, pemutar musik, video dan fasilitas penangkap siaran televisi. Tekanan juga datang dari sangat minimnya margin yang bisa diraih dari ponsel kelas bawah di beberapa negara maju. Pada tabel tersebut diketahui bahwa Asia Pasifik merupakan kawasan yang paling banyak memberikan kontribusi penjualan per tahun. Dari hasil riset Business Monitor International (BMI), total pelanggan selular di Asia pada tahun 2005 mencapai 820 juta. Angka tersebut meningkat 20,5 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan pangsa pasar selular tercepat terjadi di negara India, Vietnam, Pakistan, China dan Indonesia. BMI memperkirakan jumlah total pelanggan selular di kelima negara tersebut akan mencapai 1,75 miliar di tahun 2010 atau terjadi penetrasi pasar lebih dari 50 persen. Berikut ratarata penetrasi selular asia pada tahun 2005-2010 :

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-3

Tabel 2.2. Rata-Rata Penetrasi Selular Asia pada Tahun 2005-2010

Sumber : BMI Juni 2010

Pertumbuhan selular terpesat selama lima tahun terakhir akan terjadi di negara India (pertumbuhan rata-rata per tahun 80%), Vietnam (62%), Pakistan (38.5%), China (22%) dan Indonesia (19.5%). Pertumbuhan pangsa pasar di negara yang lebih maju di kawasan Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Taiwan, Hong Kong dan Singapura lebih lambat, hanya sekitar 2 persen (www.cellular-news.com). 2.3 PASAR PONSEL INDONESIA Pasar ponsel Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh pesat, mencapai sekitar 25% hingga 30% per tahun. Dengan tingkat penetrasi selular baru mencapai sekitar 20%, potensi pasar ponsel Indonesia, baik GSM maupun CDMA, masih sangat besar. Dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia, pengguna layanan nirkabel diperkirakan baru sekitar 24,1 persen atau sekitar 45 juta. Sementara penetrasi telepon tetap (termasuk fixed wireless) jauh lebih rendah lagi, sekitar 6,2 persen. Dari jumlah market size total ponsel GSM di Indonesia yang mencapai 8 juta unit per tahun, 40 persen didominasi oleh ponsel low end. Sedangkan di pasar CDMA, ponsel low end lebih merajai. Dari market size sekitar 1,5 juta unit ponsel pertahun, jumlah ponsel low end mencapai 60 persen atau sekitar 900 ribu unit per tahun. Nilai pasar ponsel Indonesia diperkirakan mencapai Rp 14 triliun. Pada tahun 2006, pasar ponsel Indonesia mencapai sekitar 10 juta unit dan pada tahun 2007 diperkirakan tumbuh hingga 30% menjadi 13 juta unit. Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh penjualan ponsel kelas bawah dengan harga kurang dari Rp 2 juta. Saat ini sekitar 74% pasar ponsel di Indonesia dikuasai oleh produk kelas bawah (low end) dengan harga kurang dari Rp 2 juta. Dari jumlah itu, sekitar 46% di antaranya merupakan ponsel dengan harga di bawah Rp 1 juta. Permintaan ponsel baru di dalam negeri kini lebih bergeser ke daerah Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-4

daerah diluar kota besar. Secara umum, ponsel kelas atas menyerap 15% pasar dan berbasis dikota besar. sedangkan segmen ponsel low end dan pemula mencapai 50%. Dilihat dari komposisi pengguna ponsel, 43% konsumen datang dari segmen kelas bawah, 30% dari kelas menengah, dan 27% dari kelas atas. Pasar ponsel di segmen menengah atas tidak terjadi pergeseran, sedangkan disegmen CDMA ada pergeseran yang lebih besar dengan porsi 14% menjadi 16%. Hal itu di antaranya didorong rencana pemerintah yang akan menggabungkan frekuensi 800 MHz menjadi satu band yang akan mendorong semakin banyak model dan menjadi pangsa pasar baru bagi vendor ponsel. InMobi, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Mobile Ads Network, memprediksi pengguna ponsel di Indonesia pada tahun 2010 akan naik hingga 146 juta, setelah pada tahun 2009 pengguna ponsel di Indonesia mencapai angka 100 juta lebih. Akurasi data yang dilansir InMobi tak disangsikan lagi. Begitu pun dengan lesatan angka pengguna ponsel di Indonesia, yang menurut prediksi InMobi akan membawa Indonesia ke peringkat 3 negara dengan pengguna ponsel terbanyak, dibawah China dan India (Ponsel, 2010). Tabel 2.3. Sepuluh Negara dengan Pengguna Ponsel Terbesar

Sumber Wireless Intelligent

Nielsen Company Indonesia beberapa waktu lalu merilis hasil survey mereka seputar dunia handphone di Indonesia. Berikut datanya :

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-5

Sumber http://www.teknojurnal.com

Dilihat dari data di atas, terjadi peningkatan hampir 3 kali lipat dari jumlah kepemilikan handphone di Indonesia pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2005. Peningkatan yang sangat signifikan. Sedangkan untuk perangkat telepon berkabel mengalami penurunan lebih dari 50% sejak tahun 2005. Peningkatan jumlah kepemilikan handphone ini kemungkinan besar disebabkan oleh semakin murahnya handphone dan kepraktisan handphone yang dapat dibawa kemana - mana.

Sumber http://www.teknojurnal.com

Dari

data

di

atas

terjadi

perkembangan

jumlah

pengguna

handphone

di kalangan

menengah ke bawah yang cukup besar. Banyaknya handphone murah yang ada di Indonesia baik yang berasal dari vendor luar negeri ataupun lokal mendorong peningkatan jumlah pengguna handphone kelas menengah ke bawah ini. Dengan harga handphone yang bisa dibilang sangat murah dan banyaknya variasi membeli handphone menjadi masyarakat Indonesia kalangan atas yang dapat handphone menikmati saat ini ini, menjadikan tetapi juga sangat mudah. Di sini menunjukkan bahwa tak hanya fasilitas

masyarakat menengah ke bawah dengan harga yang sesuai budget mereka. Hal ini juga didukung oleh merebaknya handphone China yang masuk ke pasar Indonesia. Kerajaan ponsel Nokia sudah semakin goyah. Mulai menyusut. Mulai memudar. Pangsa pasarnya terus mengalami penurunan. Data terakhir dari dari IDC (www.idc.com) pada kuartal dua tahun 2011 memperlihatkan Nokia hanya mengusai pasar ponsel sebesar 24.2 persen. Ini artinya turun lebih dari 20% dibandingkan tahun sebelumnya (33.8%). Nokia kelabakan menghadapi gempuran dari berbagai sisi. Dari sisi ponsel kelas atas (smartphone), dia harus melawan Samsung, iPhone dan Blackberry. Dari sisi kelas menengah dan bawah (dumbphone), dia harus menghadapi gempuran ponsel merek lokal (dan merek China) yang merebak di seluruh dunia. Posisinya seperti Lemuel Gulliver, dalam kisah Gulliver Travels, yang susah bergerak karena

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-6

dikeroyok dari berbagai sisi dan kemudian diikat oleh para liliput. Saat ini, sepertinya, Nokia hanya sanggup bertahan agar tidak jatuh ke dalam jurang yang lebih dalam. Kerjasama dengan Microsoft untuk mengeluarkan smartphone berbasis Windows OS, terutama untuk menghadang agresifitas Android OS yang didukung oleh beragam vendor ponsel, diharapkan menjadi peluru terakhir untuk menaikan penjualannya. Tapi itu masih perkiraan. Artinya bisa sukses atau malah semakin terpuruk. Untuk kategori kelas lebih bawah, Nokia juga mencoba menggebrak pasar dengan ponsel dual simcard. Hingga akhir kuartal dua tahun 2011 ada 2.6 juta ponsel dual simcard Nokia yang terjual diseluruh dunia. Hasil Penjualan yang cukup menggembirakan. Walau untuk di Indonesia, ponsel yang masuk ke seri C tersebut belum terdengar suaranya. Maklum, untuk ketegori ponsel dual simcard, vendor merek lokal dan Cina lebih duluan mendominasi pasar di Indonesia. Nokia boleh berusaha keras untuk tetap mempertahankan posisinya di nomor satu. Tetapi dunia juga terus bergerak. Tidak tinggal diam. Lihat saja aksi Samsung yang semakin agresif. Terutama untuk pasar smartphone. Mereka menggebrak lewat serial Samsung Galaxy yang berbasis Android OS. Sebagai contoh, hingga bulan Juli 2011, Samsung berhasil menjual Galaxy S II sebanyak 5 juta unit. Ini membuatnya menduduki posisi ke 2 (dua), setelah Apple, dalam hal penguasaan pangsa pasar smartphone dunia. Sementara Nokia hanya menduduki peringkat 3 (tiga), demikian data yg dilansir oleh IHS iSuppli (http://www.isuppli.com). Sedangkan dari sisi penjualan ponsel keseluruhan, Samsung ada di peringkat nomor 2 (dua). Kemudian setelah itu ada Apple Inc. Lewat produknya iPhone, saat ini telah masuk ke peringkat no 4 (empat) untuk penjualan ponsel diseluruh dunia. Menurut IDC, penjualan ponsel Apple mengalami kenaikan lebih dari 141 persen selama kurun waktu 2010 - 2011. Pada tahun 2010 hanya terjual 8.4 juta unit, maka di kuartal kedua tahun 2011 melonjak menjadi lebih dari 20 juta unit. Sebenarnya ada hal yang menarik bila kita amati ranking 10 (sepuluh) besar vendor ponsel dunia yang disajikan oleh IDC. Tak hanya Apple yang mampu masuk ke lima dunia (peringkat 4). Vendor asal Cina, ZTE, juga menohok ke posisi nomor 5 (lima). Mengalahkan RIM (Blackberry), HTC dan Motorola. Bahkan Huawei, yang juga berasal Cina, masuk ke posisi nomor 9 (Sembilan) mengalahkan Sony Ericsson (posisi nomor 10). Ya, peta industri ponsel dunia telah banyak berubah. Senin lalu tanggal 15 agustus 2011 Google melakukan salah satu deal bisnis terbesarnya lewat pembelian Motorola Mobility sebesar USD 12.5 milyar. Lewat pembelian ini Google memiliki hak atas 25 ribu paten teknologi yang dimiliki Motorola sekaligus menjadi vendor ponsel dunia. Ada banyak spekulasi dan analisa mengenai aksi luar biasa yang dilakukan oleh Google ini. Baik positif maupun negatif. Optimis atau pesimis. Maklum belum pernah terjadi sebuah perusahaan

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-7

pembuat aplikasi atau layanan IT yang mengakuisisi vendor ponsel. Sehingga banyak orang masih meraba-raba masa depan akuisisi ini. Namun apapun itu, bila melihat jejak rekam bisnis Google hingga saat ini, sudah sepantasnya para pemain ponsel dunia waspada. Lewat kekuatan kualitas produk yang baik, sistem operasi paling fenomenal Android OS serta dukungan beragam layanan yang telah dibuat Google - Mesin pencari, Google Earth, Youtube, Gmail, G+ - maka outputnya akan menjadi luar biasa. Tak heran bila ada yang mengatakan bahwa penguasa bisnis ponsel masa depan adalah Apple dan Google. Pasar Lokal Berubah Itu perubahan yang terjadi industri ponsel di dunia. Nah, sekarang, bagaimana dengan kondisi di Indonesia. Sami mawon alias sama saja. Peta industri ponsel di kita juga telah berubah. Indikasi yang paling mudah dapat dilihat dari tayangan iklan ponsel di layar kaca. Bila tiga atau empat tahun lalu masih didominasi oleh vendor kelas dunia, seperti Nokia, Sony Ericsson, Samsung atau LG. Maka saat ini yang terlihat adalah vendor ponsel merek lokal. Siapa saja Mereka? Sebenarnya banyak merek, tetapi yang paling menonjol adalah Nexian, Mito Mobile, Cross dan CSL. Untuk saat ini mereka adalah vendor merek lokal yang paling mendominasi iklan di layar kaca. Dari pangsa pasar telah terjadi perubahan yang sangat signifikan. Belasan tahun Nokia menguasai hingga 50% persen lebih penjualan ponsel di Indonesia. Namun saat ini, tak lebih dari 21% saja. Penurunan yang sangat drastis! Sisanya dikuasai oleh para pemain vendor merek lokal dengan Nexian masih sebagai jawara utamanya. Dan tentu saja tak ketinggalan Samsung sebagai perwakilan vendor ponsel dunia yang masih ada pengaruhnya di Indonesia. Nah, pelajaran apa yang dapat kita ambil dari perubahan di peta industri ponsel ini? Yang pasti perubahan adalah sebuah kepastian. Mereka yang mampu menangkap perubahan adalah yang akan bertahan. Dinosaurus punah bukan karena hujan meteor tetapi karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan alam. Nokia akan mengalami hal yang sama dengan dinosaurus bila terus berperilaku terlalu pede, kakudan lamban dalam mengantisipasi perubahan. Lihat saja, gebrakan Blackberry, Google dengan Android OS-nya dan gerakan ponsel merek lokal tak mampu diantisipasinya. Sementara itu Samsung jauh lebih flexible dan mau berubah dengan cepat hingga dia mampu beradaptasi bahkan melakukan beberapa gebrakan di produk Androidnya. Dan Google adalah perusahaan masa depan karena selalu melakukan inovasi dan perubahan bahkan pada saat yang lain belum mau berubah. Di industri ponsel merek lokal di Indonesia kondisi perubahannya terjadi lebih cepat. Persaingannya sangat ketat. Nexian harus hati-hati dan jangan terlalu percaya diri karena pengekornya, seperti Mito Mobile, CSl, Cross, banyak melakukan gerakan agresif. Mereka terus bergerak dan tidak tinggal diam. Kualitas, inovasi, harga, jaringan distribusi serta layanan purna

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-8

jual tetap menjadi hal yang paling dilihat oleh konsumen di Indonesia. So, Watch out and keep changing! beberapa tahun ini pergerakan dari smarphone sangatlah gencar di bandingkan dengan ponsel yang beredar di Indonesia. Namun hal itu tidak membaut masayarakat beralih ke smartphone semua. Bahkan dari survey IDC yang di kutip inet.detik menunjukan bahwa ponsel feuture lebih baik dalam hal penjualan di negeri ini. Survei ini dilakukan apda kwartal ke-4 pada tahun 2011 yang lalu. Berikut ini urutannya ponsel terlaris di Indonesia : Tabel 2.4. merek ponsel terlaris di Indonesia hingga kuartal ke4 2011 1. Nokia : Dominasi Nokia hingga akhir 2011 masih belum terpatahkan, meskipun banyak merk baru bermunculan terutama untuk penjualan feature phone. Hal ini mungkin disebabkan penjualan ponsel second dari merk ini sangatlah tinggi. Sehingga konsumen lebih memlilih nokia sebagai ponselnya.

2. Cross: Justru diisi oleh merek lokal Cross menjadi ponsel terlaris kedua di negeri ini.

Bermodal varian ponsel yang begitu banyak, ponsel ini terbilang sangat laris di wilayah Indonesia Timur.

3. Samsung: Agresif nya merk samsung melakukan penerasi pasar di Indonesia membuat keberadaannya terbilang melesat dalam hal penjualan. Tercatat, vendor asal Korea Selatan itu mengalam pertumbuhan hingga 116% dan terus meningkat hingga mengisi peringkat ketiga di Indonesia. 4. Merk lokal berjaya di negeri sendiri. Hal ini ditunjukan dari penjualan Mito pada tahun 2011. Meski demikian, hingga Q4 2012 Mito mengalami pertumbuhan yang amat lambat hingga terancam dengan merek lokal lainnya.

5. Tak dipungkiri lagi RIM dengan BlackBerry masih mendominasi penjualan smartphone di

Indonesia. Angka penjualan ponsel vendor asal Kanada ini juga terus meningkat paska meluncurkan BlackBerry OS7.

Sumber http://www.teknojurnal.com

2.4 PONSEL CINA DI INDONESIA Ponsel dengan merek mendunia yang sudah dikenal masyarakat Indonesia masih dikuasai oleh pabrikan dari Amerika, Eropa, Jepang dan Korea yaitu merk Nokia, Sony Ericson, Motorola, Samsung, Blackberry, Iphone dikarenakan pengalaman, kualitas produk, layanan, dan citra merek yang telah tertanam di masyarakat Indonesia. Ponsel merek Cina yang beredar di Indonesia sangat banyak ragamnya, dengan merebaknya produk-produk handphone China, tak hanya distributor yang menangguk untung, penjual ritel yang ada di berbagai pusat penjualan ponsel pun turut memetik laba. Dalam sebulan terakhir, penjualan ponsel China melonjak sebesar 100 persen. Inilah dampak pemberlakuan China - ASEAN Free Trade Area (ACFTA) di Indonesia.
Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-9

Pengenaan bea masuk hingga 0 persen untuk telepon genggam, yang tergolong produk elektronik begitu terasa hadirnya berbagai handphone China membuat para vendor ternama dunia patut untuk jeli membaca pasar. Nokia contohnya. Sebagai Leadership of handphone, Nokia seakan harus bekerja keras untuk mempertahankan titlenya sebagai leadership. Kualitas Nokia memang lebih unggul dibanding merk China, tetapi dari segi inovasi fitur yang tercover oleh keterjangkauan harga, handphone China seakan menutupi kekurangannya di segi kualitas. Belakangan ini banyak merek-merek handphone yang masuk dan beredar dipasar Indonesia dari berbagai Negara. China merupakan salah satu produsen handphone terbesar di Indonesia. Ponsel Cina saat ini banyak beredar di Indonesia, produk baru manapun mulai dari desain hingga merek dibuat mirip walaupun ponsel Cina masih identik dengan produk murah dan kualitas rendah, produsen ponsel Cina berinovasi dengan menambahkan fitur baru seperti dual simcard, bahkan triple simcard, penambahan fasilitas kamera, radio, tv, mp3, mp4, internet yang sebelumnya beberapa fasilitas tersebut tidak ada. Produk ponsel Cina dengan berbagai strategi pemasarannya bisa melesat tingkat penjualannya di atas rata-rata, ketangguhan penjualan ponsel Cina secara bertahap bisa menggusur dominasi pasar merek-merek yang telah mapan lebih awal, Nokia, Blackberry, Samsung, (black market) : Tabel 2.4. Daftar Handphone Produk Cina Di Indonesia NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Jenis Merek Handpone Beyond CECT Coolpad Daxian D-one EatsCom Haier HiSence Hi-Tech Huawei Konca KOZI NO 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Jenis Merek Handpone K-Touch MICXON MITO My G NewGen NEXIAN StarTech WOW Watchphone TAXCO ZTE ZTC

dan lainnya, berikut ini adalah daftar beberapa merk

dan tipe handphone buatan China yang beredar di Indonesia baik resmi maupun tidak resmi

Data diatas merupakan beberapa merk hp dan tipe hp buatan China yang beredar di Indonesia. Salah satu produk handphone buatan China yang paling banyak di gemari masyarakat Indonesia saat ini adalah CROSS. Hal ini dikarenakan harga produk China lebih terjangkau dan sesuai dengan pendapatan masyarakat Indonesia kelas menengah
Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-10

bawah. Posisi produk CROSS saat ini sudah bersaing dengan produk- produk dari Negara maju lain seperti Nokia dan Blackberry dari Canada, Samsung dari Eropa dan Korea, serta Sony Ericson dari Jepang. CROSS mampu bersaing dari segi fitur, fasilitas, bentuk dan kecanggihan tekhnologi lainnya. Dari segi fitur CROSS memposisikan produknya dengan melengkapi semua fitur yang terdapat di handphone-handphone canggih yang menjadi pesaingnya. Dengan keunggulan fitur yang dimiliki handphone CROSS, CROSS berusaha menempatkan posisi terbaik di dalam konsumen. Sehingga dalam penelitian ini kami meneliti cara CROSS untuk mendapatkan tempat yang baik atau posisi terbaik pada konsumen ditengah-tengah persaingan perdagangan bebas. Cross yang saat ini berusaha melakukan terobosan pemasaran dengan cara menanamkan pemikiran di benak konsumen bahwa teknologi ponsel Cross sudah berstandar teknologi Eropa, dengan teknologi dual dan triple simcard GSM-GSM-CDMA, TV, touchscreen, mp3, mp4, gps dan fasilitas lainnya. Persaingan ketat ini terjadi pada segmen menengah, jika kita lihat banyak sekali produsen ponsel yang mengambil target market pada segmen ini, tidak hanya Cross sebagai sebagai salah satu produsen ponsel Cina di Indonesia, akan tetapi banyak perusahaan lainnya. Hal ini terjadi karena adanya suatu perkembangan pasar akibat tingginya kebutuhan masyarakat saat ini yang semakin mengarah kepada kebutuhan pemenuhan akan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga banyak perusahaan yang ikut ambil bagian dalam persaingan segmen ponsel. Persaingan ketat dalam industri ponsel ini dapat dilihat dari banyaknya pemain yang ada saat ini, contohnya dalam kategori ponsel Cina saja terdapat beberapa perusahaan, belum lagi ditambah dengan produsen ponsel Eropa dan Amerika. 2.4.1.Market Pasar Ponsel CROSS Cross Mobile Phone adalah salah satu perusahaan lokal yang telah menciptakan berbagai produk telekomunikasi dengan kualitas yang di tawarkan terhadap masyarakat sangatlah bisa di percaya. Hal ini terbukti dengan begitu banyaknya para konsumen yang memakai hasil buatan dari cross mobile. Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tahun 2011. Semenjak berdirinya perusahaan tersebut berbagai macam tipe handphone telah di perkenalkan terhadap masyarakat Indonesia dan untuk penjualannya juga mereka mampu bersaing dengan perusahaan terbesar seperti Samsung dan BlackBerry. Namun banyak yang bilang bahwasanya handphone dari Cross di produksi di China, jadi bukan hasil buatan asli Indonesia. Namun hal itu belum tentu dengan jelas karena mungkin saja itu hanya gosip belaka yang belum tentu kebenarannya. Untuk jenis dan tipe ada banyak sekali pilihan yang di tawarkan oleh hp cross, mulai dari candy bar, qwerty, full scren, stylish dan bahkan handphone yang berbasis Android juga bisa anda dapatkan dari hasil produk Cross Mobile.

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-11

Semua tipe di atas tentu saja bisa anda dapatkan dengan harga yang bisa di jangkau, karena Cross Mobile membanderol harga yang sangat murah dari setiap jenis handphonenya. Dan jika anda berminat untuk mempunyai salah satu ponsel dari cross anda bisa melihat model dan daftar lengkap harga hp cross terkini di Indonesia, yang saya dapat dari sumber paling terpercaya.

CROSS A8T Harga Baru : Rp. 890.000,-

CROSS ANDROMEDA A7 Harga Baru : Rp. 1.300.000,-

CROSS E1 Harga Baru : Rp. 280.000,-

CROSS CG88T Harga Baru : Rp. 475.000,-

CROSS AD202 Harga Baru : Rp. 950.000,-

CROSS PD100T Harga Baru : Rp. 400.000,-

CROSS AD350 Harga Baru : Rp. 870.000,-

CROSS CB82B Harga Baru : Rp. 300.000,-

CROSS CB 85 AT Harga Baru : Rp. 310.000,-

CROSS CB85T Harga Baru : Rp. 310.000,-

CROSS CB86T Harga Baru : Rp. 350.000,-

CROSS PD110WI Harga Baru : Rp. 430.000,-

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-12

CROSS S2 SLIDER Harga Baru : Rp. 350.000,-

CROSS CB 96T Harga Baru : Rp. 320.000,-

CROSS CB83AT Harga Baru : Rp. 290.000,-

CROSS GG52A Harga Baru : Rp. 230.000,-

CROSS M 1 Q Harga Baru : Rp. 355.000,-

CROSS E5T Harga Baru : Rp. 290.000,-

CROSS G900T Harga Baru : Rp. 330.000,-,-

CROSS V 1 Q Harga Baru : Rp. 255.000,-

CROSS E3T Harga Baru : Rp. 365.000,-

CROSS A1 TABMATE Harga Baru : Rp. 560.000,-

CROSS JUMPER E11T Harga Baru : Rp. 290.000,-

Data penjualan yang ada pada tabel 2.4 bahwa ponsel Cross adalah ponsel kedua paling di cari masyarakat indonesia khususnya di Indonesia bagian timur, hal tersebut mengindikasikan bahwa ponsel Cina dalam hal ini Cross dapat diterima oleh pangsa pasar di Indonesia, yang pada awalnya mempunyai kecenderungan untuk selalu memilih ponsel branded/merek terkenal seperti merek Amerika, Eropa, Jepang dan Korea perlahan sebagian masyarakat berubah memilih ponsel Cina. Sebagai tambahan, Cross Mobile pun menggelar sales gathering untuk seluruh agen di Manado di sebuah restoran Wa Ha Ha Megamas. Optimisme penjualan ponsel Cross dikemukakan oleh Chief Marketing Division

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-13

Cross Mobile, Roberto Situmorang yang di kutip dari okezone berikut : Keyakinannya itu diwujudkan Roberto dengan memasang target penjualan cukup tinggi sepanjang 2011. "Berdasarkan data GFK yang kami dapatkan, setiap bulan terdapat 3,5 juta unit handset lokal yang dilempar ke pasar. Tahun 2011 ini, kami membidik penjualan hingga 1 juta unit per bulan, atau sekitar 30 persen dari market share," ungkapnya di sela peluncuran ponsel game anyar CB 96T di FX Lifestyle Xenter Jakarta, Selasa (12/4/2011). Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa konter besar penjual ponsel Cross yang sebagian besar berpusat atau mempunyai cabang di Bandung Electronic Center didapatkan data penjualan ponsel Cross rata-rata perhari berkisar antara 10 unit sampai dengan 50 unit, sehingga dapat diperkirakan penjualan perbulan berada di kisaran 300 sampai dengan 1500 unit perbulannya. Melihat kisaran angka penjualan tersebut penulis dapat memperkirakan bahwa penjualan ponsel Cross di daerah Bandung belum maksimal di bandingkan dengan target penjualan seperti yang diutarakan di atas, sedangkan kalau dilihat dari berbagai macam kelebihan ponsel Cross memiliki diferensiasi produk yang cukup beragam seperti fitur yang komplit, kualitas kinerja yang cukup baik, desain dan kemasan yang menarik, dengan harga yang relatif murah, namun dengan keunggulan dan kelebihan tersebut mengapa ponsel merek Cross belum bisa memasuki peringkat ponsel populer yang menjadi pilihan konsumen di Bandung, dengan demikian diduga bahwa proses keputusan pembelian konsumen pada ponsel Cross kurang begitu mendukung walaupun perusahaan sudah melakukan berbagai macam strategi penyesuaian produk dengan karakteristik individu yang ada. Permasalahan ini perlu diteliti lebih lanjut, dicarikan solusinya, bagaimana pengaruh karakteristik individu, diferensiasi produk dan harga terhadap proses keputusan pembelian ponsel Cross. Konsumen sebelum melakukan pembelian suatu produk tentunya melakukan pemilihan terhadap produk yang dibutuhkannya, banyak faktor yang mempengaruhi setiap individu dalam memperoleh, mengkomsumsi serta menerima barang dan jasa serta pengalaman, sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ratih (2010:79) : Karakteristik individu merupakan suatu proses psikologis yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku. Perubahan perilaku konsumen harus selalu dipantau oleh pelaku bisnis untuk merencanakan dan memperbaiki strategi pemasarannya, karena pada hakekatnya tujuan dari pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami karakteristik konsumen dengan baik sehingga produk yang ditawarkan dapat laku terjual dan konsumen loyal terhadap produk yang dihasilkan. Konsumen yang potensial akan mempertimbangkan terlebih dahulu berbagai faktor yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan. Faktor yang akan menentukan apakah suatu
Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-14

bisnis akan memperoleh keuntungan atau tidak adalah seberapa banyak produk yang ditawarkan diterima oleh konsumen. Diferensiasi produk merupakan komponen yang penting untuk merangsangdan

meningkatkan proses keputusan pembelian konsumen, berbagai strategi dilakukan oleh perusahaan ponsel Cross dalam menyajikan diferensiasi produk seperti fitur produk yang lengkap dibuat sesuai dengan keinginan konsumen, produk ditampilkan semenarik mungkin dengan kualitas kinerja yang cukup baik. Strategi penetapan harga ponsel Cross dibuat semurah mungkin sesuai dengan target pasar dari produk tersebut, dengan harapan dapat meningkatkan pembelian konsumen terhadap produk ponsel tersebut. Peringkat penjualan suatu produk akan memberikan gambaran bahwa produk yang penjualannya tinggi atau peringkatnya tinggi berarti bisa diprediksi bahwa pembelian terhadap produk tersebut tinggi juga, dengan demikian pengaruh karakteristik individu, diferensiasi produk dan harga sangatlah penting untuk dijadikan bahan penelitian dalam proses keputusan pembelian terhadap sebuah produk, untuk melakukan pembelian konsumen akan bereaksi terhadap produk dengan segala diferensiasi produk yang melekat didalamnya serta harga dari produk tersebut. Pelaku bisnis pada dasarnya harus mengerti dan memahami apa yang ditawarkan kepada konsumen, diantaranya tentang harga yang terjangkau, fitur yang komplit, memenuhi kualitas kinerja, daya tahan dan kehandalan yang baik, proses perbaikan yang mudah, gaya desain dan kemasan yang cukup menarik, serta penyesuaian dengan karakteristik individu yang berbeda-beda. Ada kecenderungan saat ini bagi orang yang senang bergaya tidak perlu membeli ponsel yang mahal sebab saat ini makin banyak pilihan ponsel dengan kemasan yang serupa dan kualitas yang cukup bagus meskipun berbeda kelas, yang penting memiliki fungsi dan tetap gaya. Banyak diantara mereka yang harus menyesuaikan dengan anggaran yang ada, sehingga tidak mengganggu anggaran kebutuhan lainnya yang lebih bermanfaat. Oleh karena itu gengsi dan hasrat yang tinggi bisa dikendalikan dari pada sekedar menuruti selera, yang membuat hal-hal yang penting terabaikan. Berdasarkan beberapa uraian tersebut diatas dikaitkan dengan fenomena pemasaran ponsel Cina yang begitu pesat perkembangannya dan dari beberapa fakta bahwa ponsel Cina kecenderungannya makin banyak digunakan oleh konsumen ponsel di Indonesia, ada permasalahan yang harus diteliti dan dicarikan solusinya menyangkut salah satu ponsel Cina yaitu ponsel merek Cross yang berusaha melakukan penyesuaian dengan karakteristik individu yang berbedabeda, mempunyai kelengkapan diferensiasi produk yang menarik seperti fitur yang komplit, berusaha memenuhi kualitas kinerja, daya tahan, kehandalan yang baik, gaya yang cukup menarik serta harga yang relatif murah, namun dengan keunggulan dan kelebihan ponsel merek

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-15

Cross tersebut ternyata ponsel ini belum termasuk kepada peringkat ponsel yang populer untuk menjadi pilihan konsumen di Indonesia.

Laporan Studi Kelayakan Hand Phone Cross - PT Aries Indo Global

2-16

Anda mungkin juga menyukai