PENDAHULUAN
Abses Submandibula
Infeksi Gigi
ANATOMI
DEFINISI
Ballenger dkk (1991) nyeri tenggorok, demam dan terbatasnya gerakan membuka mulut.
Epidemiologi
Tahun 1997 sampai 2002,, Abses submandibula (15,7%) merupakan kasus terbanyak ke dua setelah abses parafaring (38,4), diikuti oleh angina Ludovici (12,4%), parotis (7%) dan retrofaring (5,9%) (Huang dkk)
Selama Januari 1991-Desember 1993 di bagian THT FKUI-RSCM , ruang potensial yang tersering adalah submandibula sebanyak 27 kasus, retrofaring 3 kasus dan parafaring 3 kasus. (Fakhruddin)
Etiologi
bersumber dari gigi, dasar mulut faring, kelenjer liur atau kelenjer limfa submandibula dan infeksi leher dalam lainnya
Kuman aerob Streptococcus sp, Staphylococcus sp, Neisseria sp, Klebsiella sp, Haemophillus sp.
Kuman anaerob, Bacteroides melaninogenesis, Eubacterium Peptostreptococcus dan yang jarang adalah kuman Fusobacterium
Hasil Kultur Bakteri Pada Abses Dari Ruang Parafaringeal, Submandibular Dan Parotis di Singapura Berdasarkan Lee Y Q dkk (2011).
Patogenesis
virulensi kuman, daya tahan tubuh dan lokasi anatomi
foramen apikal gigi ke daerah sekitarnya
Abses submandibula
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Mungkin didapatkan riwayat infeksi atau cabut gigi. Pembengkakan dapat berfluktuasi atau tidak
Demam, Disfagia Trismus Pembengkakan di daerah submandibular yang tampak hiperemis, menonjol dan trismus Nyeri tekan dan keras pada perabaan (seperti kayu)
Pemeriksaan Penunjang
Komplikasi
Keterlambatan diagnosis, terapi yang tidak tepat dan tidak adekuat
Perberat dengan diabetes mellitus, adanya kelainan hati dan ginjal dan kehamilan
Terapi
Insisi abses submandibula dan Drainage
Medikamentosa
TRAKEOSTOMI ????
Prognosis
DUBIA
LAPORAN KASUS
Nama Pasien : Umur : Jenis Kelamin : Suku : Pendidikan : Pekerjaan : Alamat : RT 3 Tanah Laut MRS :
KU: Bengkak dipipi kiri. RPS: Bengkak dipipi kiri, nyeri (+), terasa menggigit, menjalar ke bagian kiri kepala. Keluar cairan pada bagian dalam pipi kiri berupa nanah bercampur darah, bau amis. Trismus Tn. Gajali Rahman (+). Demam (-). Disfagia (+), Disphonia 41 tahun (+). Nyeri menggerakkan rahang (+) Laki-laki . Deafness (-), otalgia (+), Pasien telah Banjar merokok lebih dari 15 tahun yang SMA lalu. Pasien rajin menggosok gigi 2 Pedaganag kali sehari Desa Ujung Batu RPD: Mag (+), Gigi berlubang di geraham bawah kiri dan nyeri 2 26 Oktober 2012 bulan SMRS RPK : Tidak ada keluarga yang mengalami sakit seperti pasien. Riwayat Pengobatan: Pengobatan 6 bulan (-), pengobatan dalam jangka panjang (-).
PEMERIKSAAN FISIK
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN penunjang
Darah rutin (26 Oktober 2012): Leukosit meningkat (35.900/ul) N {4.000-10.500 (/ul)} Trombosit meningkat (939.000/ul) N {150.000-450.000 (/ul)} Darah lengkap (29 Oktober 2012): Leukosit meningkat (31.200/ul) N {4.000-10.500/ul} Trombosit meningkat (1.010.000/ul) N {150.000-450.000/ul} GDP meningkat (106 mg/dl) N {70-105 mg/dl} SGPT meningkat (112 U/I) N {0-45 U/I} Granulosit meningkat (24.10) N {2.50-7.00 ribu/ul}
DIAGNOSIS Abses submandibula dari infeksi gigi PLANNING Insisi abses FOLLOW UP 26 Oktober 2012 - 3 Oktober 2012. trismus (+) 1 cm H(6) Insisi Abses Trismus 1 cm Trismus 4 cm IVFD RL:D5% = 2:1 20tts/mnt. Drip metronidazole 3x500 mg. Inj. Ceftriaxone 2x1 gr. Inj. Antrain 3x1 amp. Inj. Ranitidin 2x1 amp. Diet cair. Kumur tantum verde gargle. Posisi berbaring kepala lebih rendah dari pada kaki. Rawat luka, ganti kasa 2x/hari, spuil drain dengan H2O2 2x/hari.
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
Tumor atau suatu proses inflamasi di daerah submandibula
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
PENUNJANG
muscle guarding
PEMERIKSAAN FISIK
ABSES OR SELULITIS????
PENUNJANG
leukositosis
trombositosis
granulositosis
Ct-scan
PERKENI (2010), diabetes apabila kadar gula darah puasa >126 mg/dl dan gula darah sewaktu >200 mg/dl
gold standard
Insisi dan drainage
Kultur Mikroorganisme Pada Abses Submandibula Berdasarkan Paolo Boscolo-Rizzo dkk di Kanada Submandibula
KULTUR??????
Why????
IVFD RL:D5% = 2:1 20tts/mnt. Drip metronidazole 3x500 mg. Inj. Ceftriaxone 2x1 gr. Inj. Antrain 3x1 amp. Inj. Ranitidin 2x1 amp. Diet cair. Kumur tantum verde gargle. Posisi berbaring kepala lebih rendah dari pada kaki. Rawat luka, ganti kasa 2x/hari, spuil drain dengan H2O2 2x/hari Co.penyakit Dalam Co. Dokter gigi Terakhir perawatan keluhan (+)
Penutup
Telah dilaporkan laporan kasus Tn.G umur 41 tahun dengan keluhan bengkak di pipi kiri. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan diagnosis Abses Submandibula. Pada pasien ini dilakukan insisi abses submandibula dan dilanjutkan dengan dressing luka 2x/hari. penatalaksanaan yang diberikan yaitu Inj.Ceftriaxon, Metronidazol infus, Inj. Antrain dan posisi badan trendelenburg. Pasien datang dan dirawat di ruang Kemuning RSUD Ulin sejak tanggal 26 Oktober 2012 dan dilakukan insisi abses tanggal 30 Oktober 2012. Selama perawatan post insisi pasien menunjukkan keadaan yang semakin membaik , tetapi edema dan pus masih terlihat di daerah submandibula pasien. Kemudian pasien pulang atas permintaan sendiri tanggal 3 November 2012