Anda di halaman 1dari 13

DNS

Domain Name System

OLEH:: Dewi Pangestu Wulan Dari Maya Andriani Muhammad Fadli Muhammad Nur Ilman Wahyudi Mirwan Dwi Nur Puspita

Ibnu Munzir

Ptik 05
Kelompok 5

Pendahuluan
Setiap kali anda meggunakan internet dalam kegiatan anda sehari-hari, maka setiap kali itu pula secara tidak langsung anda menggunakan dns (domain name system). penggunaan dns meliputi aplikasi email (electronic-mail), browsing, ssh/telnet, ftp, maupun aplikasi yang lain yang ada kaitannya dengan internet. fungsi utama dari sebuah sistem dns adalah menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor ip (ip address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna internet. fungsi lainnya adalah untuk memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet. sebelum kita mulai instalasi bind kita flashback dulu dengan sejarah internet, dns dan bind, serta konsep dns.

Sejarah Internet
Pada akhir tahun 1960, us. department of defense advanced research projects administration (arpa/darpa) mendanai percobaan dan riset tentang jaringan komputer secara luas yang saling menghubungkan antar hampir semua organisasi di amerika yang akhirnya dikenal dengan sebutan arpanet. hasil dari riset tersebut email (electronic-mail) mulai digunakan. Pada awal tahun 1980 protokol tcp/ip (transmission control protocol/internet protocol) mulai dikenalkan dan akhirnya menjadi protokol standar dalam struktur jaringan arpanet. jaringan arpanet berkembang pesat jumlahnya menjadi ribuan host dan masih menggunakan standar protokol tcp/ip, dan akhirnya jaringan tersebut dikenal dengan internet. Pada tahun 1988, darpa digantikan oleh national science foundation (nsf) dalam pendanaan riset diikuti dengan penggantian dari arpanet menjadi nsfnet sebagai tulang punggung (backbone) jaringan internet. kemudian pada musim semi tahun 1995, backbone internet melakukan transisi dari nsfnet (yang didanai oleh publik) ke beberapa backbone komersil,

dimana memungkinkan interknoneksi antar jaringan bisa menjadi lebih jauh jaraknya. penyedia backbone komersil tersebut diantaranya adalah mci dan sprint serta pemain lama seperti uunet dan psinet.

Sejarah DNS
Pada tahun 1970an jaringan arpanet hanya terdiri dari beberapa ratus host saja. pada waktu itu, sebuah file hosts.txt yang berisi tentang semua informasi host-hosts tersebut masih bisa melayani setiap permintaan query dan menerjemahkan nama ke alamat ip (name-to-addressmapping).pada sistem operasi berbasis unix, file /etc/hosts merupakan hasil dari pengolahan file hosts.txt tersebut. file hosts.txt pada waktu itu dikelola oleh stanford research insitute network information center (sri-nic) di menlo park, california. file tersebut tersebut didistribusikan ke semua host dan penggunanya hanya dengan menggunakan satu buah host (mesin/komputer) saja. petugas administrasi dari arpanetbiasanya mengirimkan email kepada sri-nic tentang perubahan (termasuk penambahan maupun pengurangan) tentang informasi suatu host, dan dalam periode tertentu, mereka melakukan transfer file hosts.txt yang paling baru (biasanya diperbaharui sekali dalam seminggu) dengan menggunakan protokol ftp. seiring dengan berkembangnya jaringan arpanetdan penggunaan protokol tcp/ip, ukuran dari file hosts.txt menjadi besar dengan bertambahnya jumlah host yang bergabung dengan jaringan arpanet. kemudian timbul beberapa masalah dengan penggunaan file hosts.txt ini, misalnya : o Trafik dan beban (traffic and load) o Beban mesin dan trafik (bandwith) di sri-nic dalam mendistribusikan file menjadi lebih berat dan besar o Penamaan yang saling bentrok (name collisions) o Pada file hosts.txt tidak diperkenankan adanya dua buah nama host yang sama. namun pada prakteknya, tidak ada cara untuk mencegah seseorang untuk menambahkan nama yang sama sehingga kemungkinan bisa menjadi bentrok dan pada akhirnya merusak skema yang telah ada o Keaslian (consistency) mengelola keaslian dan keutuhan sebuah file antar beberapa jaringan yang sedang berkembang pesat merupakan sesuatu hal yang sulit dilakukan.

Berangkat dari masalah-masalah tersebut diatas, arpanet membentuk suatu sistem alternatif pengganti dari sistem lama yang menggunakan file hosts.txt. tujuannya adalah untuk memecahkan masalah dalam pengelolaan tabel host yang sangat beraneka ragam dan masih menggunakan metode sentralisasi. Pada sistem yang baru, seorang sistem administrator memungkinkan untuk mengelola data secara loka, namun akan selalu update secara global di internet. Sistem yang menggunakan metode desentralisasi ini diharapkan akan mengurangi beban dan trafik, serta pengelolaan data dan proses update dari sebuah informasi akan menjadi lebih mudah. Paul Mockapertis dari university of southern california information science institute di marina del rey, california, dipilih sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap rancangan, desain, arsitektur dan implementasi dari sistem pengelolaan data host yang baru. Pada tahun 1984 beliau merilis rfc (request for comment) 882 dan rfc 883 yang menjelaskan tentang domain name system (dns). Kemudian disusul dengan rfc 1034 dan rfc 1035 yang juga menambahkan tentang masalah kemanan dns, penerapan (implementasi), pengelolaan

(adminstrative),mekanisme pembaharuan data secara dinamis, serta kemanan data dalam sebuah domain dan lain-lainnya.

Apa itu DNS?


Domain Name System (DNS) Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut beberapa sumber, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi alamat internet. DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host

dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet.

DNS memiliki keunggulan seperti: o Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer). o Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah. o Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

Kekurangan DNS o DNS tidak mudah untuk di implementasikan o Tidak konsisten o Tidak bias membuat banyak nama domain.

Dalam DNS sendiri, terdapat dua peran. o Peran yang pertama yaitu DNS-Client (Resolvers) yakni user yang menggunakan serta meminta layanan DNS dari DNS-server. Dan yang kedua adalah DNS-Server (Nameserver) yakni server yang menerima serta melayani resolvPrinsip kerja DNS cukup sederhana sesuai dengan pengertiannya semula yaitu memetakan alamat IP kedalam host nama dan sebaliknya.Resolvers (Client) meminta alamat sebuah domain kepada dns server. contoh: mail.google.com o DNS server kemudian mencari alamat tersebut dalam databasenya. Dan setelah dns server menemukan alamat dari mail.google.com tersebut, maka dns server akan merespon dengan mengirimkan sebuah alamat IP. Tetapi jika domain yang di request client tidak ada dalam

database dns server, maka dns server juga akan merespon dengan pemberitahuan bahwa domain yang di request tidak ada dalam database. o Komputer client telah mendapatkan IP dari dns server, dan komputer client akan langsung mengakses IP yang telah diberikan oleh dns server tadi.

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

Struktur DNS (Domain Name System)


Domain Name System merupakan sebuah hierarki pengelompokan domain berdasarkan nama yang terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya: o Root Domain

o Top Level Domains (Generic dan Company) o Second Level Domains o Third Level Domain (Host Name) Berikut ini adalah gambar hierarki dari Domain Name System (DNS):

o Root Domains Domain teratas adalah root. Domain ini ditulis dalam bentuk notasi titik(.). o Top Level Domains Semua node yang berada tepat di bawah root domain adalah termasuk Top Level Domain. Top Level Domain dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: gTLD (generic Top Level Domain) Contoh: .com - komersial .net - jaringan .org - organisasi .edu - pendidikan .mil - militer Dan lain-lain ccTLD (country code Top Level Domain) Contoh: .id - Indonesia

.my - Malaysia .cn - Cina .uk - United Kingdom .us - Amerika Serikat Dan lain-lain o Second-level domains Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. untuk contoh: domain bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. subdomain

training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1 .training.bujangan.com. Struktur domain .id di bawah second level domain (Subdomain pada ccTLD ID) di antaranya: .ac : academic .co : compay .or : organization .net : nerwork (khusus ntuk ISP) .go : goverment .mil : military .sch : school .web : web .war.net.id : (khusus warnet)

o Host Name Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan Fully Qualified Domai Name (FQDN). Sebagai contoh elearning.stikom-bali.ac.id dalam hal ini elearning adalah host name dan stikom-bali.ac.id adalah domain namenya seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.

Bagaimana DNS Bekerja?


Fungsi DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address. Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers mengirimkan permintaan ke name servers berupa queries. Name servers akan memproses dengan cara mengecek ke local database DNS. Bila nama yang dicari tidak ada dalam local database, maka name server tersebut akan menghubungi name server lain atau akan mengirimkan messege failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan.

Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client diproses dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.

Prinsip Kerja DNS


Keterangan: 1. Resolvers mengirimkan queries ke name server. 2.Name server mengecek ke local database, atau menghubungi name server lainnya. Jika ditemukan maka akan diberitahukan ke resolvers dan jika tidak maka akan

mengirimkan failure messege. 3.Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server. Resolvers akan menjawab pertanyaan dengan dua cara yaitu: 1. Melihat sisi cache-nya sendiri (apabila pertanyaan tersebut pernah ditanyakan dan dijawabnya disimpan dalam cache miliknya). 2. Bertanya/query kepada DNS server local serta menginterpretasikan hasilnya.

Cara Mengubah Setting DNS Pada Windows XP


Masuk ke Control Panel | Network Connections Klik kanan Adapter (Local Area Connection atau Wireless Network) lalu pilih Properties

Pilih Internet Protocol (TCP/IP) klik tombol Properties, lalu pada Use the following DNS server Addresses isikan Preferred dan Alternate DNS server dengan DNS Server Google atau OpenDNS.

Simpan setting DNS dengan menekan tombol OK

Komponen DNS
Ada 3 bagian yang mendukung kinerja sistem DNS: o DNS resolver, merupakan sebuah program DNS client yang dijalankan pada komputer user dan menghasilkan DNS request untuk keperluan program aplikasi. Resolver adalah bagian dari program aplikasi yang berfungsi untuk menjawab pertanyaan program aplikasi tentang domain. o Recursive DNS server, yang akan meneruskan pencarian DNS melalui respons (balasan) query dari resolver, dan mengembalikan jawaban ke resolvers. o Authoritative DNS server, adalah bagian yang menangani jawaban-jawaban keluar query dari recursor, pada tiap-tiap bagian jawaban, atau bagian dari penunjukan/penyerahan. DNS server terdiri dari 3 jenis, yaitu: o Chace, jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu, ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server dan menyimpan hasilnya di dalam chacenya untuk keperluan mendatang. o Primary (master), adalah DNS server yang memegang daftar lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. o Secondary (slave), adalah backup dari primary server apabila primary server crash atau untuk mempermudah pendelegasiannya. Secondary server juga memuat daftar lengkap dari sebuah domain, sama seperti primary.

Masalah seputar DNS . Ada beberapa hal yang timbul seputar DNS, diantaranya:
o

sistem tabel dapat digunakan untuk jumlah mesin yang tidak terlalu banyak.

o o

Internet berkembang. Jumlah host bertambah. Tabel bertambah besar dan repot. Perebutan nama yang favorit seperti : nama fungsi : sever, router, . . Nama tokoh idola : seperti tokoh kartun, artis, penguasa, pengarang, science fiction, .. Nama lokasi : kota, negara, .. .

Anda mungkin juga menyukai