Anda di halaman 1dari 5

A. TINJAUAN PUSTAKA Dahulu epulis dianggap sebagai neoplasma atau tumor jinak pada gingiva.

1 Namun demikian, epulis tidak menunjukkan sifat-sifat seperti tumor jinak sehingga sekarang ini dikelompokkan dalam kondisi-kondisi yang menyerupai tumor (tumor-like).2 Epulis merupakan respon jaringan terhadap iritasi karena pada umumnya berhubungan dengan adanya iritasi kronis, sehingga apabila iritasi tersebut dibuang maka pertumbuhannya akan terhenti sementara pada tumor jinak dan akan terus tumbuh walaupun rangsang telah hilang.2 Sebagian besar massa tumor yang terdapat dalam rongga mulut bukan neoplasma sejati, tetapi merupakan pembesaran yang terlokalisasi baik pada gusi ataupun mukosa mulut.2 Epulis merupakan massa seperti tumor pada gusi dan memperlihatkan proses radang gusi.3 Epulis ini bersifat fibrous, hiperplastik atau granulatif.4 Dalam pertumbuhannya epulis ini bisa tidak bertangkai atau biasa disebut sensile dan dan bisa pula bertangkai (peduncullated).1 Epulis dapat terjadi disebabkan iritasi mekanis, trauma, gangguan pertumbuhan, dan gangguan keseimbangan hormonal.2 Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi terjadinya, antara lain:3 1. Epulis Kongenital 2. Epulis Fibromatosa 3. Epulis Granulomatosa 4. Epulis Fissuratum 5. Epulis Gravidarum 6. Epulis Angiomatosa Penyebab utama reaksi gingiva ini adalah iritasi mekanik seperti karies gigi, tambalan yang berlebih, plak dan kalkulus, protesa yang tidak sempurna, juga luka setelah pencabutan.4 Secara klinis epulis sebagai massa yang terlokalisasi pada gusi berkonsistensi keras atau lunak, bertangkai atau tidak

bertangkai serta dapat berulkus.4 Lesi berwarna merah muda sampai dengan merah keunguan dengan ukuran yang bervariasi dari beberapa millimeter hingga mencapai ukuran dengan diameter 9 cm.5 Pada tahap awal epulis tidak memberi keluhan yang berarti, tapi bila membesar akan mempengaruhi fungsi pengunyahan, oklusi gigi maupun estetik dan bila disertai iritasi akan terasa sakit.6 Kekambuhan epulis sering terjadi bila tidak diangkat sempurna, faktor iritasi lokal tidak dihilangkan dan kebersihan mulut (oral hygiene) yang buruk.6 Gigi yang mengiritasi jaringan sehingga mengakibatkan pembentukan jaringan granulasi pada gingiva.4 Gambaran klinis yang sering ditemukan adalah massa lunak, mudah berdarah, tidak sakit dan berwarna merah.3 Massa seperti ini dapat ditemui pada bibir, lidah, mukosa bukal, palatal, vestibulum dan bahkan pada mukosa alveolar edentulous.3 Lesi ini biasanya diawali dengan pertumbuhan. Ukurannya bervariasi dari beberapa milimeter hingga 2cm.3 Lesi hiperplastik yang terlokalisasi dalam rongga mulut sangat umum terjadi sebagai respon terhadap inflamasi kronis dimana terjadi proses inflamasi dan reparasi jaringan yang stimulan dengan memproduksi jaringan granulasi dalam bentuk hiperplasia jaringan ikat.4 Hiperplasia jaringan ikat dapat terjadi dalam rongga mulut dan bila terdapat pada gusi disebut epulis.5 Epulis merupakan pembesaran pada gusi menyerupai tumor yang terlokalisasi dan biasanya timbul pada daerah interdental.6 Epulis bukanlah suatu lesi neoplastik melainkan hiperplasia jaringan yang umumnya disebabkan oleh trauma dan iritasi mekanis seperti plak, kalkulus atau tepi restorasi yang tajam.6 Secara histopatologis, epulis dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu epulis granulomatosa, epulis fibromatosa, giant cell epulis dan epulis gravidarum.5 Sedangkan bila ditinjau secara klinis terdapat beberapa bentuk epulis lainnya yaitu epulis fissuratum dan epulis kongenital.5

Epulis biasanya terjadi pada rentang usia 11-40 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada anak-anak dan orang tua. Insidensinya pada wanita lebih besar dibandingkan laki-laki serta 80% kasus terjadi pada gigi anterior dan 20% gigi posterior.4 Lesi ini juga memiliki tendensi. untuk kambuh kembali setelah dilakukan bedah eksisi dan dari survey terhadap500 kasus yang sama, tingkat kekambuhan epulis fibromatosa adalah 14%, epulis gravidarum 6% dan 17% untuk giant cell epulis.4 Diagnosis, Prognosis dan Perawatan Epulis Untuk menegakkan diagnosa epulis harus dilakukan beberapa pemeriksaan, baik pemeriksaan rutin maupun penunjang guna menentukan prognosis serta rencana perawatan yang tepat. Diagnosis Epulis Diagnosis epulis ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan klinis serta pemeriksaan radiografis, laboratorium dan histopatologis.

Anamnesis Epulis Umumnya penderita epulis tidak menyadari adanya lesi tersebut selama tidak menimbulkan keluhan apapun dalam rongga mulut, tetapi bila epulis menjadi semakin besar sampai mengganggu fungsi pengunyahan, oklusi gigi dan estetik, pasien baru merasakan perlunya untuk mencari perawatan. Pada beberapa kasus, epulis yang telah membesar dan berulserasi dapat menimbulkan rasa sakit. Pemeriksaan Klinis Epulis Gejala klinis yang ditemukan pada pemeriksaan fisik epulis adalah sebagai berikut: a) Massa yang berupa tonjolan pada gusi b) Terlokalisasi dengan batas tegas

c) Konsistesi keras atau lunak d) Dapat bertangkai atau tidak bertangkai e) Dapat berulserasi f) Kadang-kadang berlobus g) Berwarna merah muda hingga merah keunguan h) Dapat berdarah spontan atau pada trauma ringan i) Ukuran bervariasi dari beberapa millimeter hingga beberapa centimeter dan dapat mencapai ukuran yang sangat besar. PemeriksaanRadiografi Epulis Pada penderita epulis dilakukan pemeriksaan radiografis untuk mengetahui sejauh mana kerusakan jaringan dan struktur tulang

pendukungnya. Pada beberapa pemeriksaan ditemukan erosi pada tepi atau puncak tulang alveolar yang bersifat superfisial di daerah interdental.

Pemeriksaan Laboratorium Epulis Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan ialah biopsi yaitu

pengambilan sebagian jaringan yang meliputi jaringan patologis dan jaringan sehat. Kemudian jaringan ini difiksasi dengan formal saline dan dikirim ke bagian Patologi Anatomi untuk didiagnosa.

Pemeriksaan Histopatologis Epulis Pada pemeriksaan histopatologis epulis ditemukan jaringan ikat yang dilapisi epitel gepeng berlapis disertai infiltrasi sel-sel berbentuk bulat dan spindle serta sel-sel radang PMN, leukosit dan sel plasma. Selain itu juga ditemukan sel-sel raksasa multinuklear yang merupakan ciri khas dari giant

cell epulis. Beberapa epulis banyak mengandung pembuluh darah dan proliferasi fibroblast serta sejumlah serat kolagen.

Pemeriksaan Imunositokimia Epulis Saat ini dapat juga dilakukan pemeriksaan imunositokimia, yaitu pemeriksaan yang memanfaatkan reaksi antigen antibodi untuk mengetahui reaksi imunitas sel terhadap antigen.

Prognosis Epulis Prognosis epulis umumnya baik apabila pasien selalu menjaga kebersihan mulutnya setelah dilakukan eksisi sempurna. Bedah eksisi yang dilakukan harus mengambil seluruh bagian sampai dasar epulis tersebut dari sekitar jaringan gusi walupun berasal dari periosteum tulang alveolar untuk mencegah kekambuhan.

Perawatan Epulis Perawatan epulis dilakukan secara bedah eksisi dengan membuang seluruh jaringan yang membesar dan mengalami peradangan. Selain itu seluruh faktor iritasi lokal juga harus dihilangkan, kemudian pasien diinstruksikan untuk menjaga dan mempertahankan kebersihan mulutnya.

Anda mungkin juga menyukai