Anda di halaman 1dari 2

Partai berasal dari bahasa latin partire , yang bermakna membagi.

Orator dan agitator revoklusi prancis, Robespierre, menganggap partai hanyalah organisasi yang hanya mementingkan kepentingan pimpinan. Sementara itu George Washington meyakini partai sebagai penyebar bibit-bibit permusuhan dan ketidakpuasan terhadap masyarakat umum. Berbagai sentimen negatif tentang partai pada sejarah awal

mulanya ternyata tidak mengurangi pentingnya kehadiran partai dalam kehidupan bernegara. Seiring berjalannya waktu, kehadiran partai dalam sistem demokrasi modern, dianggap sebagai bagian dari kehidupan demokrasi modern. Arti penting parpol diungkapkan Richard M. Merelmen dalam kata-kata puitis dalam pendahuluan buku Party Politics and Pressure Groups A Comparative yang di tulis Maurice Duvenger, dari alat yang semua pernah didesain oleh manusia dalam tujuan untuk mencapai tujuan -tujuan politiknya, barangkali tidak ada yang lebih ampuh dari parpol. Oleh karena itu, dalam demokrasi modern peran parpol sangat nyata. Banyak sekali definisi mengenai parpol yang dibuat oleh para ahli, seperti ; Carl J Friedrich yang menyatakan parpol adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil dan materiil pendapat yang

berbeda di utarakan Crowe dan Mayo parpol adalah institusi yang mengaktifkan dan memobilisasi oran, kepentingan menyediakan instrumen kompromi dari beragam pendapat, dan memfasilitasi munculnya seorang pemimpin. Sedangkan bagi Efriza Partai politik (parpol) merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta/berpartisipaso dalam proses pengelolaan negara. (efriza;2012;209). Sebagai organisasi sosial politik, maka kesukarelaan orang untuk menjadi anggota/simpatisan parpol dikarenakan ia menganggap parpol dapat menjadi wahana penyalur aspirasi dan sekaligus pengabdiannya kepada masyarakat. (Amin;2008;147) Sebagai organisasi sosial politik yang bersifat sukarela, wadah parpol bukan lembaga karir, mestinya tidak perlu sikut menyikut untuk menjadi pengurus parpol tersebut, figur-figur yang terbaik yang dapat menjadikan parpol sebagai media perjuangan aspirasi masyarakat atau demokrasi, yang menyediakan waktu,

tenaga, bahkan hartanya, untuk kepentingan perjuangan, berwibawa, itulah sepantasnya dipilih jadi pimpinan suatu parpol. (efriza;2012;220) Karena sifat organisasinya yang sukarela itu pula, maka bila seseorang, kelompok atau faksi dari suatu parpol kemudian keluar dan pindah ke parpol lain, karena mungkin dianggapnya parpol tersebut tidak lagi jadi aspiratif, maka kejadia tersebut hal biasa dan sah-sah saja.(efriza;2012;220)

Anda mungkin juga menyukai