Anda di halaman 1dari 8

Transient Ischemic Attack

Definisi Serangan Iskemik Sesaat (Transient Ischemic Attacks, TIA) adalah gangguan fungsi otak yang merupakan akibat dari berkurangnya aliran darah ke otak untuk sementara waktu. Epidemiologi TIA lebih banyak terjadi pada usia setengah baya dan resikonya meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Kadang-kadang TIA terjadi pada anak-anak atau dewasa muda yang memiliki penyakit jantung atau kelainan darah. Insident stroke terjadi pada 7 hari sebesar 11% sedangkan 5 tahun ke depan sebesar 24-29% Etiologi Atherosclerorsis di arteri carotis dan vertebral Embolus Pembedahan arteri Arteritis Lesi (tumor, hematoma)

Faktor Resiko Resiko terjadinya TIA meningkat pada: tekanan darah tinggi aterosklerosis penyakit jantung (terutama pada kelainan katup atau irama jantung) Diabetes kelebihan sel darah merah (polisitemia).

Patofisiologi The transient ischemic attack (TIA) ditandai dengan penurunan sementara atau penghentian aliran darah otak dalam distribusi neurovaskular tertentu yang disebabkan aliran rendah melalui pembuluh sebagian tersumbat atau tromboemboli akut. Gejala Klinis TIA terjadi secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung selama 2-30 menit. Gejalanya tergantung kepada bagian otak mana yang mengalami kekuranan darah: Jika mengenai arteri yang berasal dari arteri karotis, maka yang paling sering ditemukan adalah kebutaan pada salah satu mata atau kelainan rasa dan kelemahan

Jika mengenai arteri yang berasal dari arteri vertebralis, biasanya terjadi pusing, penglihatan ganda dan kelemahan menyeluruh.

Gejala lainnya yang biasa ditemukan adalah: Hilangnya rasa atau kelainan sensasi pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh Kelemahan atau kelumpuhan pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran Penglihatan ganda Pusing Bicara tidak jelas Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat Tidak mampu mengenali bagian tubuh Gerakan yang tidak biasa Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih Ketidakseimbangan dan terjatuh Pingsan.

Gejala-gejala yang sama akan ditemukan pada stroke, tetapi pada TIA gejala ini bersifat sementara dan reversibel. Tetapi TIA cenderung kambuh; penderita bisa mengalami beberapa kali serangan dalam 1 hari atau hanya 2-3 kali dalam beberapa tahun. Diagnosis Melakukan pemeriksaan metabolik untuk pasien yang diduga terkena TIA itu penting. Pemeriksaan penunjang di saat mendesak yaitu: Pemeriksaan gula darah sesaat untuk memeriksa hipoglikemia Pemeriksaan koagulasi Pemeriksaan darah lengkap Kadar lemak EKG

Setelah 24 jam dapat dilakukan pemeriksaan radiologi seperti CT Scan atau MRI untuk memeriksa keadaan otak Penatalaksanaan Pada saat emergensi Evaluasi keadaan pasien Melakukan tindakan ABCD Melakukan terapi pencegahan stroke

Untuk pasien yang mengalami perdarahan intracranial diberikan terapi antitrombotic, karena berpotensi tinggi terkena stroke sebagai lanjutan dari TIA. Bila tidak ada perdarahan, berikan terapi: Prognosis Bila tidak ada tindakan, insiden stroke setelah TIA adalah 4 % pada 2 hari, 8% pada 30 hari, dan 9% pada 90 hari. Bila diberi penanganan dengan tepat, akantetapi, insiden stroke adalah 11% setelah 7 hari Insiden terkena stroke setelah TIA adalah 24-29% pada 5 tahun. Aspirin Clopidogrel

Radiologi
Definisi Radiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang radiasi. Radiasi adalah pemancaran/pengeluaran dan perambatan energi menembus ruang atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel. Beberapa contoh dari partikel radiasi adalah electron, beta, alpha, photon & neutron. Sumber radiasi alamiah contohnya radiasi dari sinar kosmis, radiasi dari unsur-unsur kimia yang terdapat pada lapisan kerak bumi, radiasi yang terjadi pada atsmosfir akibatterjadinya pergeseran lintasan perputaran bola bumi. Sumber radiasi buatan contohnya radiasi sinar x, radiasi sinar alfa, radiasi sinar beta , radiasi sinar gamma. Radiologi mencakup : SINAR X Sinar x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang listrik, radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma , sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Radiodiagnostik Radioterapi Kedokteran Nuklir Radiofisika

Sifat-sifat Sinar X 1. Daya Tembus : Tegangan daya tembus BA / Kepadatan daya tembus 2. Pertebaran : radiasi sekunder / radiasi hambur pada zat yang dilaluinya. 3. Penyerapan : Sinar X diserap oleh zat sesuaiBA / kepadatan zat tersebut : BA / kepadatan penyerapan 4. Efek Fotografik : Sinar X dapat menghitamkan emulsi film ( emulsi Ag Br ) setelah diproses secara kimia 5. Pendar fluor ( fluoresensi ) Sinar X menyebabkan bahan2 tertentu seperti Kalsium tungstat atau zink sulfid memendarkan cahaya. 6. Ionisasi : bila sinar X mengenai suatu bahan / zat akan menimbulkan ionisasi partikel bahan tsb. 7. Efek Biologik : perubahan biologik jaringan bila terkena sin X radioterapi

CT (Computed Tomography) Scan Computer Tomography (CT) Scanner merupakan alat diagnostik dengan teknik radiografi yang menghasilkan gambar potongan tubuh secara melintang berdasarkan penyerapan sinar-x pada irisan tubuh yang ditampilkan pada layar monitor tv hitam putih. Kegunaan CT Scan CT Scanner memiliki kemampuan yang unik untuk memperhatikan suatu kombinasi dari jaringan, pembuluh darah dan tulang secara bersamaan. CT Scanner dapat digunakan untuk mendiagnose permasalahan berbeda seperti : Adanya gumpalan darah di dalam paru-paru (pulmonary emboli) Pendarahan di dalam otak ( cerebral vascular accident) Batu ginjal Inflamed appendix Kanker otak, hati, pankreas, tulang, dll. Tulang yang retak

Prinsip CT Scan Prinsip dasar CT scan memanfaatkan intensitas radiasi terusan setelah melewati suatu obyek untuk membentuk citra/gambar. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik radiografi, informasi citra yang ditampilkan oleh CT scan tidak tumpang tindih (overlap) sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak hanya pada bidang tegak lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat menampilkan informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi.

MRI (Magnetic Resonance Imaging) Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi , yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. Prinsip Dasar MRI Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI, maka atom H akan sejajar dengan arah medan magnet . Saat diberikan frequensi radio , maka atom H akan mengabsorpsi energi dari frequensi radio tersebut. Lalu atom H akan mengalami pembelokan. Sewaktu radio frequensi dihentikan maka atom H akan sejajar kembali dengan arah medan magnet. Atom H akan memancarkan energi yang dimilikinya.

Kemudian energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan diperkuat. Selanjutnya komputer akan mengolah dan merekonstruksi citra berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan. Kelebihan MRI Ada beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu 1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal. 2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas. 3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan. 4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien.

Stroke Iskemik

Stroke Hemoragik

Anda mungkin juga menyukai