Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Anak 2 yang dibina oleh : Nurul Aini, S.Kep., Ners.,M.Kep.

Disusun Oleh : Jb.Dewi Puri Laili M M.Halilul Rahman Elly Mmufidah Dewi Ariani M Merry Amalia Puspitasari Dian Aisyah .R (201010420311091) (201010420311092) (201010420311093) (201010420311095) (201010420311108) (201010420311114)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN POGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALAG TAHUN 2013/2014

A. DEFINISI Difteri adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphteriae. Mudah menular dan yang diserang terutama traktus repiratorius bagian atas dengan tanda khas terbentuknya pseudomembran dan dilepaskannya eksotoksin yang dapat menimbulkan gejala umum dan local. (staf pengajar IKA FK UI/RSCM). Difteri adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphteriae yang berasal dari membrane mukosa hidung dan nasofaring, kulit, dan lesi lain dari orang yang terinfeksi. (Suriadi, 2001). Difteria adalah suatu infeksi akut yang mudah menular dan yang diserang terutama saluran pernapasan bagian atas dengan tanda khas timbulnya pseudomembran (Ngastiyah, 2005).

B. ETIOLIGI Menurut Suriadi (2001) difteri disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae, bakteri gram positif yang bersifat pomorf, tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Pewarna sediaan langsung dengan biru metilen atau biru toluidin. Basil ini dapat ditemukan dengan sediaan langsung dari lesi. Sifat basil polimorf, gram positif, tidak bergerak dan tidak membentuk spora, mati pada pemanasan 60C selama 10 menit, tahan sampai beberapa minggu dalam es, air susu, dan lendir yang telah menngering. Terdapat 3 jenis basil yaitu bentuk gravis mitis dan intermedius atas dasar perbedaan bentuk koleni dalam biakan agar darah yang mengandung kalium terlarut. Basil dapat membentuk : Pseudomembran yang sukar diangkat, mudah berdarah dan berwarna putih keabu-abuan yang terkena terdiri dari fibrin, leukosit, jaringan nekrotik dan basil. Eksotoksin yang sangat ganas dan dapat meracuni jaringan setelah bebrapa jam diabsorbsi dan memberikan gambaran perubahan jaringan yang khas terutama pada otot

jantung, ginjal dan jaringan saraf. Satu perlima puluh ml toksin dapat membunuh marmut dan kurang lebih 1/50 dosis ini dipakai untuk uji Schick.

C. TANDA DAN GEJALA Menurut staf pengajar FKUI (2007) berikut merupakan tanda dan gejala yang umum maupun khas yang ditemukan pada penderita difteri, sebagai berikut : Gejala umum : Demam tidak terlalu tinggi Lesu Pucat Nyeri kepala dan anorexia sehingga tampak menjadi sangat lemah sekali Pilek atau nyeri menelan atau sesak nafas dengan serak dan stridor

Difteria hidung Gejalanya paling ringan dan jarang Mula-mula hanya tampak pilek teteapi kemudian secret yang keluar bercampur darah sedikit yang berasal dari pseudo membrane

Difteria faring dan tonsil Radang pada selaput lendir dan tidak membentuk pseudo membrane Dapat sembuh sendiri Radang akut tenggorokan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi

Difteria laring dan trakea Gejala gangguan jalan nafas berupa suara serak dan stridor inspirasi jelas dan bila lebih berat dapat timbul sesak nafas hebat Sianosis dan tampak retraksi suprasternal serta epigastrium

Difteria kutaneus Infeksi kulit yang diperiksanya mengandung kuman difteria dapat timbul didaerah konjungtiva, vagina dan umbulikus

D. DIAGNOSA 1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan sekret 2. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan ketidak adekuatan oksigen pada sirkulasi 3. Hipertermi berhubungan dengan penyakit 4. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik biologis (pembengkakan tonsil) 5. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan (nyeri) 6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen 7. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan pelemahan system musculoskeletal E. NIC NOC Diagnosa Ketidak efektifan bersihan jalan nafas NOC Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, jalan nafas kembali efektif NIC Airway Management Definisi : menfasilitasi kepatenan bersihan jalan nafas pasien

ditandai dengan indicator : Status Respirasi adekuat RR (3) Kemampuan untuk membersihkan secret (3) Bunyi nafas tidak ada (3) Jumlah sputum (3) Cemas (4)

1.instruksikan pasien untuk batuk efektif 2.mengeluarkan secret dengan batuk efektif/suction 3.posiisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 4.monitor status respirasi dan oksigenasi 5.auskultasi suara nafas Airway Suction Definisi : membuang secret dijalan nafas dengan memasukkan cateter suction kedalam mulut pasien 1.auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suction 2.memberitahu kepada pasien dan keluarga tentang suction 3.kirim secret untuk dikultur dan di test sensitive 4.monitor status oksigen pasien dan status hemodinamik sebelum dan sesudah suction

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan ketidakadekuatan oksigen pada sirkulasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan status cardiopulmonary pada klien dapat membaik dengan memenuhi criteria hasil sebagai berikut : 1. Systolic blood pressure (3) 2. Diastolic blood pressure (3) 3. Nadi peripheral (3) 4. RR (3) 5. Saturasi O2 (3) 6. Sianosis (3) 7. Dyspnea saat aktivitas sedang (3)

Managemen shock Definisi: Memfasilitasi pengiriman O2 dan nutrisi ke jaringan sistemik dengan mengurangi pemborosan produk seluler pada pasien dengan perubahan perfusi jaringan berat. 1. Monitror vital sign, TD ortostatik, status mental, dan pengeluaran urin 2. Memposisikan pasien untuk mengoptimalkan perfusinya (semifowler) 3. Memantau pemasukan O2 dalam jaringan 4. Memantau factor pengiriman O2 kejaring (mis. PaO2, saturasi O2, hemoglobin) 5. Observasi keadaan kulit, suhu, turgor, kelembaban setiap hari Temperature Regulation Definisi: Mencapai/memelihara temperature tubuh dalam batas normal. 1. Monitor temperature di setiap 2 jam 2. Monitor TD, Nadi, RR 3. Monitor warna kulit dan temperature 4. Melaporkan setiap adanya tanda dan gejala dari hipertermi 5. Memebrikan medikasi antipyretic

Hipertermi berhubungan dengan metabolisme

Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam diharapkan berkurang dengan indicator: 1. Apical heart rate (3) 2. Radial pulse rate (3) 3. Respiratory rate (3) 4. Suhu menurun (4)

penyakit/peningkatan suhu panas klien dapat

Nutrisi kurang dari kebutuhan

yang sesuai Setelah dilakukan tindakan 2x24 Management Nutrisi jam pasien dapat menunjukkan Definisi:membantu mencukupi

status nutrisi yang adekuat Ditandai dengan indicator sebagai berikut : BB meningkat (3) Kekuatan dapat terkumpul kembali (3) Asupan nutrisi (3) Asupan makanan dan cairan (3)

keseimbangan nutrisi dan cairan 1.kaji BB 2.beri makanan tinggi kalori untuk meningkatan energy 3.berikan makanan tinggi Na 4.tingkatkan makanan yang mengandung protein vitamin dan besi bila di anjurkan

Teraphy Nutrisi 1.berikan lingkungan nyaman pada saat pasien makan 2.lakukan perawatan mulut sebelum pasien makan 3.sediakan makanan yang menarik untuk pasien agar pasien merasa tertarik 4.ajarkan pasien dan keluarga twntang diet yang harus diberikan DAFTAR PUSTAKA

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC. Suriadi & Yuliani, Rita.2001.Asuhan Keperawatan pada Anak.Jakarta: PT Fajar Interpratama. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (2007). Ilmu Kesehatan Anak. Edisi: 11. Jakarta: Infomedika

Corynebacterium Reaksi inflamasi Peningkatan aliran darah


Laring Batuk

Kontak dengan orang atau benda yang terkontaminasi Masuk dalam saluran pernapasan Menempel pada saluran pernapasan atas (Masa inkubasi 2- 5 hari)

MK: Resiko penyeba ran infeksi

Hidung

Reaksi inflamasi

Permeabilitas pembuluh darah Transudasi cairan ke intersisiel Tumor/ pembengkakan bullneck di tonsil
Penyempitan saluran pencernaan bagian atas

Terbentuknya psedomembran

Peradangan mukosa hidung

Tenggorokan Terkena saraf Merusak otot pernapasan Paralisis palatum mole

Menghasilkan toksin (Eksotoksin) Mengeluarkan enzim menghambat NAD Sintesis protein terputus Terbentuk eksudat /pseudomembran pada saluran nafas
toksin

secret hidung Serosanguin us

Penyempitan saluran pernafasan

Terjadi perlepsan membran

mukopurulen

anorexia Nyeri pada saat menelan MK: Nyeri akut

MK : Ketidakefektifan bersihan jalan napas

Proses infeksi

Intake makanan menurun MK: Nutrisi kurang dari kebutuhan

Menutup saluran pernafasan saluran PERNAFASAN

Masuk dan ikut kedalam aliran sistemik PD

Aktivitas seluler

Suplai O2

Obstruksi sal.pernafasa n MK: Ketidakefektif an bersihan jalan nafas

Mengenai otot jantung

metabolisme

Fungsi pita suara tidak optimal

Menutup jalan nafas

Miokarditis

Produksi panas Suhu tubuh

Suara serak/ stridor

O2 tidak adekuat

Metabolis me

MK: Kemati

Sianosis

Pembentukan ATP & asam laktat MK: ketidakefektifa n perfusi

MK: Hipertermi

MK: Hambatan komunikasi verbal

MK: ketidak efektifa n bersiha n jalan

Lemah,lesu

MK: Intoleransi aktivitas

Anda mungkin juga menyukai