Anda di halaman 1dari 13

DEFINISI PATOFISIOLOGI, STIMULUS PENYEBAB CEDERA, PERUBAHAN INTRA & EKSTRASEL AKIBAT ADAPTASI/CEDERA SELULER, PERUBAHAN SELULER AKIBAT

STIMULUS BAHAYA, CEDERA DAN KEMATIAN SEL


ILMU KEPERAWATAN DASAR (IDK) V DISUSUN OLEH: KELOMPOK I - ARIES PRATAMA - NURJAMAN - DANA NURHASAN - RIKI AKBAR SYAWALUDIN - EPA PAUZIAH - SUKARYA - NURFRIANI ELLA K - SAHRONI

PATOFISIOLOGI
Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari gangguan

fungsi pada organisme yang sakit meliputi asal penyakit, permulaan perjalanan dan akibat. Penyakit adalah suatu kondisi abnormal yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat. Ditandai oleh tanda dan gejala, perubahan secara spesifik oleh gambaran yang jelas morfologi dan fungsi dsb

STIMULUS PENYEBAB CIDERA SEL TERHADAP SEL


Kerusakan biokimia, terjadi perubahan kimia dari

salah satu reaksi metabolisme atau lebih di dalam sel. Kelainan fungsi, ( missal kegagalan kontraksi, sekresi sel atau lainnya) Perubahan morfologis sel.yg menyertai kelainan biokimia dan kelainan fungsi. Tetapi saat ini masih ditemukan sel secara fungsional terganggu namun secara morfologis tidak memberikan petunjuk adanya kerusakan.

ADAPTASI SEL TERHADAP CEDERA


Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari

tubuh manusia. Kerusakan pada sel dapat berlanjut menjadi kerusakan jaringan, kerusakan jaringan dapat berlanjut kepada kerusakan organ dan kerusakan organ dapat berakhir pada kegagalan sistem tubuh dalam menjalankan fungsinya. Akibat yang fatal adalah kematian. Kerusakan sel dapat terjadi pada berbagai organel sel, tetapi yang palingsering mengalami kerusakan adalah: - Membran sel - Mitokondria - Nukleus - Sitoskeleton

PENYEBAB CEDERA SEL


Sel dapat cedera akibat berbagai stresor. Cedera terjadi apabila stresor tersebut melebihi kapasitas adaptif sel. Stresor penyebab cedera sel adalah sebagai berikut :

MEKANISME CEDERA SEL AKIBAT ISKEMIA


Iskemia adalah suatu keadaan dimana terjadi

penurunan suplai oksigen terhadap suatu jaringan atau organ tertentu.


Iskemia oklusi (bendungan) terhadap aliran darah misal karena aterosklerosis, trombus atau emboli dan spasme pembuluh darah Hipoksia Metabolisme menjadi anaerob

1.

Jenis Cedera Sel

Cedera Subletal Cedera subletal terjadi bila sebuah stimulus menyebabkan sel cedera dan menunjukkan perubahan morfologis tetapi sel tidak mati. Perubahan subletal ini bersifat reversibel dimana bila stimulusnya dihentikan maka sel akan kembali pulih seperti sebelumnya. Cedera subletal ini disebut juga proses degeneratif. Perubahan degeneratif lebih sering mengenai sitoplasma, sedangkan nukleus tetap dapat mempertahankan integritasnya. Bentuk perubahan degeneratif yang paling sering terjadi adalah akumulasi cairan di dalam sel akibat gangguan mekanisme pengaturan cairan.

2. Cedera Letal Bila stimulus yang menyebabkan sel cedera cukup berat dan berlangsung lama serta melebihi kemampuan sel untuk beradaptasi maka akan menyebabkan kerusakan sel yang bersifat ireversibel (cedera sel) yang berlanjut kepada kematian sel.

MEKANISME ADAPTASI SEL


Mekanisme adaptasi sel dapat di lakukan dengan 3

cara: 1. Menambah atau mengurangi ukuran sel (hipertrofi dan atrofi) 2. Menambah atau mengurangi jumlah sel (hiperplasia dan involusi) 3. Merubah ukuran sel (metaplasia

KEMATIAN SEL ( NEKROSIS)


Nekrosis dapat mengenai seluruh tubuh tapi dapat

pula setempat,dalam jaringan bahkan pada sel - sel tertentu saja. Bila kematian sel/jaringan terjadi pada tubuh yang hidup disebut nekrosis,dan dikenali karena nampak perubahan perubahan tertentu. antara lain tak nampak segar lagi tapi opaque(keruh),keabu-abuan(makroskopis),hal ini bergantung pada jenis jaringan.

Sebab sebab terjadinya nekrosis adalah sebagai berikut :


Iskemia terjadi akibat suplai O2 & nutrient terhenti. Misalnya

pada penyumbatan pembuluh darah, selanjutnya terbentuk thrombus dan seterusnya. Toksin bakteri ( terutama yang virulen, baik yang endotoksin/eksotoksin) akan merusak dinding kapiler dan terbentuk thrombosis. Agen kimia, bisa eksogen /endogen. Bahkan natrium & glukose yang normal ada di dalam tubuh tapi bila kadarnya berlebih dapat menimbulkan nekrosis, karena adanya gangguan keseimbangan osmotik pada sel. Manifestasi hal ini bergantung kadar bahan kimia dan sifat macam macam jaringan. Trauma oleh suhu ekstrim,arus listrik,sinar matahari dan radiasi. Disini terjadi gangguan biokimia dalam protoplasma dan inti sel. Hipersensitif (allergi)

JENIS JENIS NEKROSIS


N. koagulatif (akibat kurangnya suplai darah)
N.koliquatif (oleh enzim enzim lytic pada jaringan

otak ) N.kaseosa ( keju) oleh kuman TB Gangren( iskemi disertai hadirnyaa banyak bakteri saprofit)

Anda mungkin juga menyukai