PATOFISIOLOGI
Patofisiologi adalah ilmu yang mempelajari gangguan
fungsi pada organisme yang sakit meliputi asal penyakit, permulaan perjalanan dan akibat. Penyakit adalah suatu kondisi abnormal yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat. Ditandai oleh tanda dan gejala, perubahan secara spesifik oleh gambaran yang jelas morfologi dan fungsi dsb
salah satu reaksi metabolisme atau lebih di dalam sel. Kelainan fungsi, ( missal kegagalan kontraksi, sekresi sel atau lainnya) Perubahan morfologis sel.yg menyertai kelainan biokimia dan kelainan fungsi. Tetapi saat ini masih ditemukan sel secara fungsional terganggu namun secara morfologis tidak memberikan petunjuk adanya kerusakan.
tubuh manusia. Kerusakan pada sel dapat berlanjut menjadi kerusakan jaringan, kerusakan jaringan dapat berlanjut kepada kerusakan organ dan kerusakan organ dapat berakhir pada kegagalan sistem tubuh dalam menjalankan fungsinya. Akibat yang fatal adalah kematian. Kerusakan sel dapat terjadi pada berbagai organel sel, tetapi yang palingsering mengalami kerusakan adalah: - Membran sel - Mitokondria - Nukleus - Sitoskeleton
1.
Cedera Subletal Cedera subletal terjadi bila sebuah stimulus menyebabkan sel cedera dan menunjukkan perubahan morfologis tetapi sel tidak mati. Perubahan subletal ini bersifat reversibel dimana bila stimulusnya dihentikan maka sel akan kembali pulih seperti sebelumnya. Cedera subletal ini disebut juga proses degeneratif. Perubahan degeneratif lebih sering mengenai sitoplasma, sedangkan nukleus tetap dapat mempertahankan integritasnya. Bentuk perubahan degeneratif yang paling sering terjadi adalah akumulasi cairan di dalam sel akibat gangguan mekanisme pengaturan cairan.
2. Cedera Letal Bila stimulus yang menyebabkan sel cedera cukup berat dan berlangsung lama serta melebihi kemampuan sel untuk beradaptasi maka akan menyebabkan kerusakan sel yang bersifat ireversibel (cedera sel) yang berlanjut kepada kematian sel.
cara: 1. Menambah atau mengurangi ukuran sel (hipertrofi dan atrofi) 2. Menambah atau mengurangi jumlah sel (hiperplasia dan involusi) 3. Merubah ukuran sel (metaplasia
pula setempat,dalam jaringan bahkan pada sel - sel tertentu saja. Bila kematian sel/jaringan terjadi pada tubuh yang hidup disebut nekrosis,dan dikenali karena nampak perubahan perubahan tertentu. antara lain tak nampak segar lagi tapi opaque(keruh),keabu-abuan(makroskopis),hal ini bergantung pada jenis jaringan.
pada penyumbatan pembuluh darah, selanjutnya terbentuk thrombus dan seterusnya. Toksin bakteri ( terutama yang virulen, baik yang endotoksin/eksotoksin) akan merusak dinding kapiler dan terbentuk thrombosis. Agen kimia, bisa eksogen /endogen. Bahkan natrium & glukose yang normal ada di dalam tubuh tapi bila kadarnya berlebih dapat menimbulkan nekrosis, karena adanya gangguan keseimbangan osmotik pada sel. Manifestasi hal ini bergantung kadar bahan kimia dan sifat macam macam jaringan. Trauma oleh suhu ekstrim,arus listrik,sinar matahari dan radiasi. Disini terjadi gangguan biokimia dalam protoplasma dan inti sel. Hipersensitif (allergi)
otak ) N.kaseosa ( keju) oleh kuman TB Gangren( iskemi disertai hadirnyaa banyak bakteri saprofit)